RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

Perintah Ilahi Mengenai Kehidupan

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari

Tanggal: 20 September

"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna." (Matius 5:48)

Tuntutan Tuhan dalam Matius 5:38-48 ini ialah agar kita bersikap murah hati dalam perilaku kita terhadap semua orang. Waspadalah agar tidak hidup menurut afeksi lahiriah dalam kehidupan rohani Anda. Setiap orang mempunyai afeksi lahiriah – ada orang kita sukai dan ada yang kita tidak sukai. Namun, kita tidak boleh membiarkan rasa suka atau tidak suka itu memerintah kehidupan Kristen kita. "tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain,..." (1 Yohanes 1:7), bahkan dengan orang-orang yang tidak kita sukai.

Teladan yang diberikan Tuhan kepada kita bukanlah teladan dari seorang pribadi yang baik, atau seorang Kristen yang baik, melainkan Allah sendiri. "Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna." Dengan kata lain, tunjukkanlah kepada orang lain hal yang telah ditunjukkan Allah kepada Anda. Dan, Allah akan memberi kepada Anda banyak peluang kehidupan nyata untuk membuktikan apakah Anda "sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna."

Menjadi seorang murid berarti bahwa kita dengan sengaja menyatukan diri dengan perhatian Allah terhadap orang lain. Yesus berkata, "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Ekspresi sejati dari karakter Kristen bukanlah dalam perbuatan baik, melainkan dalam keserupaan dengan Allah – God-likeness. Jika Roh Allah telah mengubah Anda dari dalam, Anda akan memancarkan sifat atau karakter ilahi dalam hidup Anda, bukan hanya sifat manusiawi yang baik. Kehidupan Allah di dalam kita mengekspresikan diri sebagai kehidupan Allah, bukan sebagai hidup manusiawi yang berusaha menjadi ilahi.

Rahasia hidup seorang Kristen ialah bahwa yang adikodrati menjadi kodrati atau natural dalam dirinya oleh anugerah Allah, dan pengalaman tersebut menjadi nyata dalam kehidupan praktis sehari-hari, bukan pada saat-saat persekutuan yang akrab dengan Allah. Dan, ketika kita bersentuhan dengan kemelut yang membingungkan, kita akan menemukan diri kita tetap tenteram teduh secara heran, bahkan di pusat kemelut tersebut."


Dengarkan audionya