RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

Maukah Engkau Pergi Tanpa Tahu Tujuan?

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari

Tanggal: 2 Januari

Ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ditujunya. (Ibrani 11:8)

Pernahkah Anda "berangkat" (go out), dengan cara demikian? Jika pernah, tidak ada jawaban masuk akal yang dapat diberikan bila seseorang menanyai Anda tentang hal yang sedang Anda lakukan.

Salah satu pertanyaan tersulit untuk dijawab dalam pekerjaan kekristenan adalah, "Apakah yang Anda harapkan untuk dilakukan?" Anda memang tidak tahu apa yang hendak Anda lakukan. Yang Anda ketahui hanyalah bahwa Allah mengetahui tindakan yang dilakukan-Nya. Yang penting, Anda terus memeriksa sikap Anda terhadap Allah untuk melihat apakah Anda bersedia "berangkat", dalam setiap segi kehidupan Anda sambil percaya kepada Allah sepenuhnya.

Sikap inilah yang akan tetap membuat Anda terus yakin akan Allah, walau Anda tidak mengetahui tindakan yang akan dilakukan Allah selanjutnya. Setiap Anda bangun pagi, ada kesempatan baru untuk "berangkat" sambil membangun keyakinan Anda kepada Allah. Firman Tuhan, "Janganlah khawatir tentang hidupmu ... dan janganlah khawatir pula tentang tubuhmu (Lukas 12:22). Dengan kata lain, janganlah khawatir mengenai hal-hal yang Anda risaukan sebelum Anda "berangkat".

Sudah pernahkah Anda bertanya kepada Allah tentang tindakan yang akan dilakukan-Nya? Dia tidak akan pernah memberitahukannya kepada Anda. Allah tidak memberi tahu Anda tentang hal yang akan dilakukan-Nya -- Dia menyatakan diri-Nya kepada Anda. Apakah Anda memercayai Allah yang mengerjakan mukjizat dan maukah Anda "berangkat" dalam penyerahan total kepada-Nya, sampai Anda sama sekali tidak merasa kaget atau surprise akan apa pun yang dilakukan-Nya?

Dalam memercayai Allah, Allah akan menjadi seperti yang Anda ketahui dan percayai. Apabila Anda paling dekat dengan Dia, kemudian Anda akan melihat betapa tidak perlu dan tidak sepatutnya sikap khawatir itu. Biarlah sikap hidup Anda menjadi kerelaan untuk "berangkat" yang terus-menerus dan dalam kebergantungan kepada Allah, maka hidup Anda akan memiliki suatu pesona yang kudus dan tidak terungkapkan, yang sangat memuaskan Yesus. Anda harus belajar "berangkat" melalui keyakinan, ikrar iman, atau melalui pengalaman Anda, sampai Anda mencapai tingkat iman ketika tidak ada halangan antara Anda dan Allah -- yang dalam ungkapan teks aslinya dinyatakan secara indah: come to the point in your faith where there is nothing between yourself and God.