RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

Sifat Dosa dalam Diri Manusia

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari

Tanggal: 5 Oktober

Alkitab tidak mengatakan bahwa Allah menghukum umat manusia karena dosa satu orang, tetapi karena sifat/natur dosa, yaitu klaim saya atas hak saya terhadap diri saya, masuk ke dalam umat manusia melalui satu orang. Dan, Manusia lain menanggung sendiri dosa umat manusia dan menyingkirkannya (Ibr. 9:26) -- sebuah wahyu yang dalamnya tiada terhingga. Sifat dari dosa bukanlah keadaan imoralitas dan perbuatan salah, tetapi sifat dari "menyatakan diri" (self realization) yang menggiring kita berkata, "Akulah tuhan diriku sendiri – I am my own god." Sifat ini dapat bekerja dalam moralitas yang beradab atau imoralitas yang tidak beradab, tetapi hal itu selalu mempunyai persamaan dasar – klaim saya atas atas hak saya terhadap diri sendiri.

Ketika Tuhan kita menghadapi orang-orang yang dengan semua kekuatan jahat di dalam diri mereka, atau orang-orang yang hidup bersih, bermoral dan lurus, Dia tidak menghiraukan degradasi moral dari yang seseorang atau pencapaian moral dari orang yang lain. Dia memandang pada sesuatu yang kita tidak lihat, yaitu sifat atau perangai manusia. (lih Yoh 2:25).

Dosa adalah sesuatu yang saya terlahir bersamanya dan saya tidak dapat menanganinya – hanya Allah yang dapat menangani dosa melalui Penebusan. Melalui Salib Yesus Kristuslah, Allah menebus seluruh umat manusia dari kemungkinan hukuman akibat mempunyai warisan dosa. Allah tidak pernah menuntut tanggung jawab seseorang karena warisan dosa dan tidak menghukum siapa pun oleh karenanya. Penghukuman datang apabila saya menyadari bahwa Yesus datang Kristus datang untuk membebaskan saya dari dosa, tetapi saya menolak Dia melakukannya untuk saya. Sejak saat itu, saya mulai mendapat meterai hukuman. "Inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang……" (Yoh 3:19)


Dengarkan audionya