Wahyu

Kitab Wahyu adalah kitab yang dituliskan oleh Rasul Yohanes, salah satu murid Yesus, berdasarkan wahyu dari Yesus Kristus seperti yang dinyatakan di Wahyu 1:1, “Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.” Wahyu Yesus Kristus, yang disampaikan melalui malaikat-Nya ini, dikaruniakan Allah kepada gereja-Nya dengan tujuan untuk menunjukkan kepada orang-orang percaya yang telah ditebus oleh darah Kristus, tentang apa yang harus segera terjadi, baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi Kitab Wahyu ini memang dituliskan oleh manusia, tetapi apa yang dituliskan itu berasal dari wahyu atau penyataan atau penglihatan dari Yesus Kristus. Ini menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang tidak pernah meninggalkan umat percaya, seperti janji-Nya di Matius 28:20, “...Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Ini adalah suatu proklamasi akan keTuhanan Yesus Kristus yang selalu setia hadir dalam pergumulan sejarah manusia sampai kesudahan zaman. Bila umat percaya menyadari bahwa Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai kita, bagaimana sikap kita?Masihkah kita takut, ragu, pesimis, dan skeptis menjalani hidup ini? Kitab Wahyu akan menolong kita untuk terus hidup berpengharapan. (BHS)
Apa yang menjadi kesaksian Rasul Yohanes tentang wahyu yang diterimanya? Ini kesaksiannya di Wahyu 1:2, “Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.” Sang Firman yaitu Yesus Kristus adalah fokus dari penglihatan yang disaksikan Rasul Yohanes. Inilah wahyu Yesus Kristus. Bagi yang menaati, Wahyu 1:3 menjanjikan ganjarannya: “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.” Janganlah ragu! Wahyu Yesus Kristus pasti membawa pengharapan dan kebahagiaan pada umat-Nya Kitab Wahyu bukanlah sekedar kitab ramalan tentang kejadian dunia di masa mendatang.Kitab Wahyu ini adalah wahyu tentang Yesus Kristus, oleh Yesus Kristus, bagi kemuliaan Allah dalam Yesus Kristus. Sangatlah disayangkan bahwa sering kali fokus pada pribadi dan kemuliaan Yesus Kristus itu menjadi kabur karena rasa ingin tahu yang besar dari manusia tentang masa depan pergerakan politik bangsa-bangsa. Bila kita mempelajari kitab Wahyu dengan fokus pada Yesus Kristus, maka hidup orang percaya akan menjadi hidup yang penuh pengharapan karena kita tahu dan yakin siapa Yesus Kristus itu. Melaluinya, pastilah kita akan memperoleh kebahagiaan. Mari belajar kitab Wahyu dengan fokus yang benar! (BHS)
Walaupun Rasul Yohanes yang menuliskan kitab Wahyu, tetapi dari siapa sesungguhnya wahyu atau penglihatan itu berasal? Mari kita lihat Wahyu 1:4-5! “Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini.” Kitab Wahyu berasal dari Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus yang membukakan wahyu sebagai pesan dan peringatan bagi ke tujuh jemaat di Asia Kecil sebagai perwakilan gereja universal sepanjang segala abad dan tempat Pesan dan peringatan dari Allah Tri Tunggal bagi gereja-Nya seharusnya mendorong umat Tuhan untuk bangkit dan menjadi saksi Kristus yang setia sambil umat Tuhan terus hidup dalam pengharapan yang pasti.Ini baru hidup yang benar-benar hidup. Di tengah dunia yang penuh dengan kejahatan, kekerasan, kebohongan, dan ketidak-setiaan, kitab Wahyu seharusnya menjadi seperti jangkar iman yang terpancang kokoh dan kekal sehingga umat Tuhan dapat hidup dengan tidak terombang-ambing dalam gelombang kemauan dunia semata. Ayo umat Tuhan! Kita gali pesan-pesan Tuhan di kitab Wahyu sehingga kehidupan kita makin teguh dan berpengharapan kepada Allah Tri Tunggal. Mari kita belajar bersama! (BHS)
Mengapa Kristus layak menerima segala kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya? Wahyu 1:5-6 menjelaskannya: “Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.” Karena kasih-Nya yang besar kepada dunia ini, maka Allah mengutus Yesus Kristus untuk mencucurkan darah-Nya bagi manusia sehingga barang siapa yang percaya kepada-Nya dapat lepas dari dosa dan hidup bersama dalam kerajaan Allah.Allah juga menjadikan umat-Nya sebagai imam-imam bagi Allah Bapa. Segala kuasa dan kemuliaan bagi Kristus! Kitab Wahyu secara gamblang menunjukkan betapa luar biasanya peran dan karya Yesus Kristus bagi manusia yang berdosa sehingga patutlah Yesus Kristus ditinggikan dan dimuliakan sampai selama-lamanya. Meskipun demikian, ada saja orang Kristen yang masih ragu-ragu apakah benar Yesus Kristus itu Allah yang Maha Kuasa, Anak Allah yang diutus Allah Bapa, dan juru selamat manusia yang mau percaya pada-Nya. Mendengarkan pesan-pesan kitab Wahyu akan menolong umat percaya untuk tahu dan yakin siapa Yesus Kristus dan bagaimana Dia begitu dimuliakan dan ditinggikan dari kekal sampai kekal. Kitab Wahyu pasti akan memperteguh iman kita dalam menjalani kehidupan selama di bumi ini. Ayo belajar bersama! (BHS)
Bagaimana gambaran kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali di Wahyu 1:7? “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.” Yesus, sang Anak Manusia, telah menyampaikan di Markus 14:62 bahwa Ia akan datang di tengah-tengah awan-awan di langit. Janji kedatangan Kristus itu adalah suatu kepastian walaupun tidak ada seorangpun yang tahu kapan kedatangan-Nya itu. Kedatangan Kristus yang kedua kalinya akan menggembirakan orang percaya tetapi akan juga diratapi oleh banyak orang dari berbagai bangsa karena ketidaksiapan mereka. Mari bersiap untuk kedatangan Kristus! Menanti sesuatu di masa depan yang menggembirakan tentu membuat kita menanti dengan penuh pengharapan. Sebaliknya, bila kita menantikan suatu malapetaka, kesukaran, atau hukuman, pastilah kita akan berkuatir dan stress berat. Menantikan kedatangan Kristus juga seperti itu. Pada saat kedatangan-Nya kelak, akan ada penghakiman terakhir yang pasti membuat banyak ratapan dan penyesalan bagi mereka yang jahat di mata Tuhan dan juga kegembiraan dan sorak sorai bagi mereka yang berkenan di mata Tuhan. Dengan adanya berbagai kejahatan di dunia ini, sering umat Tuhan di Indonesia menjadi skeptis, pesimis, dan hilang harapan.Mari terus berpengharapan karena Kristus pasti datang kembali.Hanya saja, siapkah kita? (BHS)
Dalam wahyu Yesus Kristus kepada Rasul Yohanes, apa yang dinyatakan Tuhan Yesus Kristus tentang diri-Nya? Mari lihat Wahyu 1:8! “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Alfa dan Omega adalah abjad yang paling awal dan yang paling akhir dari alfabet Yunani yang menunjukkan keTuhanan Yesus Kristus.Yesus Kristus adalah Tuhan yang Maha Kuasa, yang keberadaan-Nya kekal sampai selama-lamanya.Dialah Sang Firman yang melalui-Nya, Allah menciptakan segala sesuatu dan melalui Kristus pula, Allah mengakhiri segala sesuatu untuk kemudian diperbaharui dalam langit baru dan bumi baru. Mari umat Tuhan, muliakan Yesus Kristus senantiasa! Kitab Wahyu menyampaikan wahyu yang dibukakan Yesus Kristus untuk umat Tuhan supaya umat Tuhan tahu dan yakin tentang siapa Yesus Kristus.Yesus Kristus adalah Tuhan yang Maha Kuasa serta kekal dan Ia bukan hanya sekedar nabi atau manusia yang berhikmat semata. Dia ada di masa lalu, hadir di masa kini, dan selalu ada di masa depan kita sampai pada kesudahan zaman. Hanya melalui Dialah segala sesuatu diawali dan diakhiri.Oleh sebab itulah, semua yang ada di alam semesta harus meninggikan Yesus Kristus. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan hidup sesuai dengan apa yang diteladankan dan diperintahkan Kristus karena Dialah Tuhan. Mari kita perkuat keyakinan kita akan siapa diri Yesus Kristus dan tetap berlaku setia! (BHS)
Rasul Yohanes yang sudah tua, dibuang ke Patmos, pulau kecil tandus 60 km di barat daya kota Efesus. Ini terjadi pada jaman kaisar Roma, Domitian, yang membenci kekristenan. Mari dengar kesaksian Rasul Yohanes di Wahyu 1:9! “Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.” Rasul Yohanes adalah satu-satunya murid Kristus yang masih hidup dan merupakan pimpinan umat percaya pada waktu itu.Dia ditangkap dan dibuang karena iman pada Yesus Kristus.Walau menderita, bersama dengan semua orang percaya, dia tetap tekun menantikan Kristus Dibuangnya Rasul Yohanes yang sudah sangat tua ke pulau Patmos tentu merupakan penderitaan bagi Rasul Yohanes dan juga bagi seluruh umat percaya pada waktu itu.Meskipun demikian, justru di dalam situasi penderitaan itulah, Tuhan Yesus memberikan wahyu-Nya.Di dalam rencana Tuhan, penderitaan dan kesulitan hidup dipakai Tuhan untuk menyatakan kehendak-Nya sehingga Rasul Yohanes tetap menjadi saluran berkat bagi gereja Tuhan sepanjang abad dan tempat. Wahai umat Tuhan di Indonesia, janganlah gentar dan kecil hati dalam menghadapi penderitaan! Dalam kehendak-Nya, kita tetap bisa menjadi saluran berkat Tuhan bagi gereja, bangsa, dan negara, bila kita tetap setia pada-Nya. (BHS)
Sewaktu di pulau Patmos, Rasul Yohanes menerima perintah Tuhan yang disampaikan di Wahyu 1:10-11. “Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." Wahyu Yesus Kristus ini walaupun ditujukan untuk tujuh jemaat yang ada di Asia Kecil tetapi karena angka tujuh itu melambangkan sesuatu yang komplit dan sempurna, maka sebenarnya kitab Wahyu itu ditujukan untuk segenap gereja Tuhan di sepanjang segala masa di seluruh penjuru dunia Dalam membaca kitab Wahyu, umat Tuhan di Indonesia harus selalu ingat bahwa Yesus Kristus, sang pemberi wahyu itu adalah Allah yang berkuasa, sang Kepala Gereja. Apa yang disampaikan oleh sang Kepala Gereja tentu sangat penting karena Dia tahu segala pergumulan, problema, kelemahan, serta jatuh bangun gereja-Nya, termasuk gereja-Nya di Indonesia. Karena Yesus Kristus itu Maha Kuasa dan Maha Tahu, maka tidak ada sesuatupun yang bisa disembunyikan dari mata Kristus.Oleh sebab itu, wahai gereja Tuhan di Indonesia, mari kita membuka mata dan telinga rohani kita dan mari kita dengar pesan Kristus dengan sungguh hati. Umat Tuhan pasti akan diteguhkan dan dikuatkan oleh kitab Wahyu ini. (BHS)
Setelah Yesus Kristus memerintahkan Rasul Yohanes untuk menuliskan penglihatan yang akan dinyatakan kepadanya, maka Kristus kemudian menyatakan diri-Nya seperti di Wahyu 1:12-13, “Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.” Dalam penglihatan itu, terlihat jelas bagaimana Yesus Kristus, Sang Anak Manusia itu, hadir dalam kemuliaan-Nya di tengah-tengah ketujuh kaki dian emas yaitu Gereja Tuhan dari sepanjang segala abad dan tempat. Luar biasa bukan? Gambaran Yesus Kristus di tengah-tengah tujuh kaki dian emas adalah gambaran akan penyertaan Yesus Kristus yang hadir senantiasa di tengah-tengah kehidupan orang percaya di masa lalu, di masa kini, dan di masa datang. Masalahnya, apakah kita menyadari bahwa Dia selalu menyertai kita? Ada kalanya, di tengah gempuran arus permasalahan dunia, kita menjadi lupa akan penyertaan-Nya dan malah menjadi takut, kuatir, pesimis, dan skeptis. Mari kita ingat bahwa terang kita pasti akan tetap menyala bila Kristus hadir di tengah-tengah kita. Di dalam penyertaan-Nya pula, kita belajar untuk berani taat pada Tuhan dan berbuat baik, walaupun harus menentang arus dunia yang mau cari kepentingan diri semata. (BHS)
Bagaimana gambaran Rasul Yohanes tentang Yesus Kristus yang menampakkan diri kepada-Nya? Mari lihat Wahyu 1:14-16 “Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.” Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya, menjaga Gereja-Nya bagai tujuh bintang di tangan kanan-Nya melalui pedang bermata dua dari Firman-Nya.Firman-Nya menjadi berkat bagi yang menaati-Nya dan kutuk bagi yang mengabaikan-Nya Gambaran kehadiran Yesus Kristus dalam segala kemuliaan-Nya itu menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan bukan hanya manusia biasa saja.Melalui teguran dan pelajaran Firman Tuhan, umat Tuhan selalu dijaga dan dekat di hati Tuhan. Melalui Firman-Nya, orang percaya bertumbuh dan dimampukan untuk makin dekat dengan Tuhan serta membawa dampak nyata yang konstruktif, tidak hanya bagi komunitas orang percaya, tetapi juga bagi masyarakat umum. Selain itu, melalui Firman-Nya juga, umat percaya ditegur Tuhan untuk meninggalkan yang jahat dan melakukan yang baik. Melalui semuanya itu, nama Tuhan Allah saja yang akan dimuliakan. Setujukah kita atas petunjuk Tuhan ini? (BHS)
Apa yang terjadi bila seorang manusia melihat kemuliaan Tuhan? Ini yang dikisahkan Rasul Yohanes di Wahyu 1:17-18, “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” Rasul Yohanes begitu takjub dan gentar sewaktu ia melihat kemuliaan Tuhan sehingga ia tersungkur menyembah. Dialah Kristus yang telah bangkit dan hidup untuk selama-lamanya karena Dia telah menang dan menguasai sang maut. Di dalam Dia, kita pasti kuat Siapa Kristus bagi kita? Apakah Kristus yang kita kenal adalah sama dengan Kristus yang menyatakan diri kepada Rasul Yohanes di kitab Wahyu? Kristus adalah Yang Awal dan Yang Akhir. Artinya segala sesuatu di dunia ini telah terjadi karena Kristus dan akan diakhiri oleh Kristus juga. Kristus juga disebut Yang Hidup karena Dia telah bangkit dan menang atas maut sehingga orang percaya dapat hidup kekal bersama-Nya kelak. Pengenalan yang benar akan Kristus akan membawa orang percaya pada rasa takjub dan gentar akan kebesaran dan kemuliaan-Nya. Marilah kita mengenal Tuhan kita Yesus Kristus sesuai dengan yang dinyatakan-Nya sendiri di Alkitab dan bukan sekedar berdasarkan pendapat orang saja. (BHS)
Apa arti penglihatan Rasul Yohanes tentang Kristus yang berdiri di tengah-tengah tujuh dian emas dan memegang tujuh bintang di tangan kanan-Nya? Ini firman Yesus Kristus di Wahyu 1:19-20 “Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat." Orang percaya harus bergembira dan diteguhkan karena Kristus dan malaikat-malaikat-Nya selalu menyertai gereja-Nya di segala masa dan tempat.Hanya bersama Kristuslah gereja-Nya mampu berdiri tegar menghadapi segala tantangan Di mata Kristus, gereja-Nya begitu berharga bagaikan kaki dian yang terbuat dari emas. Meskipun gereja-Nya di sepanjang segala masa dan tempat mengalami banyak tantangan, Tuhan Yesus Kristus, sang Kepala Gereja beserta malaikat-malaikat-Nya, pasti senantiasa hadir untuk memelihara dan menjaga umat-Nya. Bukankah ini kabar gembira bagi umat Tuhan? Sayangnya sering kali kehadiran Kristus itu terabaikan karena gereja-Nya mau bertindak semaunya sendiri dan tidak mau mendengarkan serta menghidupi apa yang telah diajarkan Kristus. Dian itu seharusnya membawa terang Kristus di masyarakat banyak.Tapi sering terang itu tidak terasa. Wahai gereja Tuhan, mari kita mawas diri! (BHS)
Apa pujian Yesus Kristus kepada jemaat di Efesus di Wahyu 2:1-2? Ini dia: “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.” Kristus yang Maha Kuasa tahu akan segala pekerjaan jemaat di Efesus, termasuk jerih payah dan ketekunan dalam menangkal pengajar sesat. Pekerjaan baik untuk Tuhan haruslah dipelihara Umat Tuhan harus sungguh berbahagia karena Yesus Kristus adalah Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Tahu sehingga tidak ada sesuatu pekerjaan pelayanan dari gereja-Nya yang terluput dari perhatiannya.Di dalam penyertaan Kristus, umat Tuhan dimampukan untuk melakukan pekerjaan pelayanan secara tekun dan setia.Hanya saja, ada selalu tantangan dari orang-orang yang menyusup masuk ke gereja dengan ajaran dan kelakuan yang tidak sejalan dengan ajaran Kristus.Bisa saja mereka itu pengajar atau pemimpin umat.Seperti jemaat Efesus, jemaat Tuhan di masa kini harus tekun berjalan sesuai jalan Tuhan karena itulah yang menjadi ciri-ciri jemaat Tuhan. Mari kita tetap berjalan di jalan-Nya! (BHS)
Ada hal baik di jemaat Efesus yang dipuji Kristus tetapi ada juga hal yang dicela. Mari lihat Wahyu 2:3-4! “Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” Ketekunan dan kesabaran jemaat Efesus dalam pekerjaan pelayanan, bahkan dalam penderitaan, dipuji Kristus.Meskipun demikian, Kristus mencela mereka karena jemaat Efesus terjerumus kepada rutinitas pekerjaan pelayanan dan meninggalkan kasih yang seharusnya menjadi dasar pelayanan. Rutinitas pelayanan tanpa disertai kasih kepada Kristus dan kasih kepada orang lain memang akan tercela di mata Tuhan Banyaknya kegiatan pelayanan di Indonesia rupanya belum tentu menyukakan hati Tuhan.Pelayanan ini bisa saja pelayanan di gereja, panti sosial, sekolah, profesi, rumah tangga, pemerintahan, dan berbagai pelayanan lainnya.Bila pelayanan ini dilakukan secara rutin semata, maka pelayanan ini sebenarnya telah kehilangan jiwa dari pelayanan itu yaitu perwujudan kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Kegiatan pelayanan akhirnya akan menjadi hambar dan kering. Gereja Tuhan, marilah kita kembali pada dasar kasih mula-mula kita kepada Kristus dan sesama yang telah menginspirasi dan memotivasi semua pelayanan kita. Janganlah kita terjebak pada rutinitas pelayanan semata! Kiranya Kristus bergembira melihat pelayanan kita!(BHS)
Walaupun jemaat di Efesus giat dalam pelayanan tetapi mereka dicela Kristus karena mereka terjerumus pada rutinitas pelayanan dan kehilangan dasar kasih.Apa yang harus mereka lakukan? Ini perintah Kristus di Wahyu 2:5, “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” Jemaat di Efesus harus mengingat dosa mereka, bertobat, dan berlaku baik. Bila mereka tidak mau bertobat dan berubah, Kristus akan menghukum dengan meniadakan keberadaan gereja yang tidak mau bertobat itu Melakukan pekerjaan pelayanan Kristen sebagai rutinitas semata tanpa dilandasi oleh kasih adalah degradasi spiritual yang dalam di mata Tuhan.Peringatan keras dari Kristus ini tidak boleh dianggap sepele oleh gereja Tuhan di Indonesia. Institusi gereja yang didirikan oleh Kristus melalui turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta itu memang berbeda dengan institusi lain. Sebuah perusahaan besar bisa saja berkembang pesat tanpa berlandaskan kasih, tetapi gereja Tuhan tidak akan berkenan di mata Kristus bila tidak ada kasih, sesukses apapun gereja itu di mata kita. Bila gereja hanya menjadi ajang cekcok semata dan kehilangan kasih, marilah kita bertobat dan kembali berusaha melayani dalam kasih! (BHS)
Walaupun jemaat di Efesus dicela Tuhan karena mereka telah kehilangan dasar kasih dalam kehidupan mereka, ada hal yang berkenan di mata Tuhan, seperti terungkap di Wahyu 2:6-7, “Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah." Dalam menyikapi orang tersesat, yang harus dibenci adalah perbuatan jahatnya dan bukan orangnya. Bila umat Tuhan mau selalu setia mendengar suara Tuhan, maka akan ada kebahagiaan kekal Pandangan teologia yang salah bisa saja membuat orang Kristen melakukan perbuatan yang jahat di mata Tuhan seperti halnya pengikut Nikolaus di jaman dulu.Perbuatan jahat haruslah dibenci dan dihindari, tetapi orang yang melakukannya haruslah tetap dikasihi. Mungkinkah itu? Sikap Tuhan Yesus terhadap perempuan yang berzinah di Yohanes 8, merupakan contoh sikap yang membenci perbuatan jahat tetapi mengasihi pelakunya. Di dalam penyertaan Roh, ketaatan mengikuti perintah Tuhan ini akan membawa kemenangan dalam kehidupan. Bergembiralah kita karena ini juga berbuahkan masa depan yang penuh harapan bersama Kristus. Jadi, bencilah perbuatan jahatnya dan bukan orangnya! (BHS)
Kristus mewahyukan surat-Nya kepada jemaat di Smirna di Wahyu 2:8-9 seperti ini: “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali: Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu namun engkau kaya dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.” Yesus Kristus yang telah bangkit itu memuji jemaat di Smirna karena walaupun mereka susah, miskin, dan difitnah oleh orang Yahudi, mereka tetap teguh iman dan kaya dalam anugerah dan kebaikan. Pemfitnah mereka bahkan disebut sebagai jemaah Iblis oleh Kristus karena kemunafikan mereka Jemaat di Smirna adalah jemaat Kristen yang lahir dan bertumbuh dalam lingkungan multireligius, baik agama Yahudi maupun penyembah berhala.Dalam lingkungan seperti itu dan dalam kondisi berkekurangan serta persekusi, jemaat Tuhan tetap bertumbuh.Inilah hal yang harus dicontoh oleh jemaat Tuhan di Indonesia.Kondisi berkekurangan, suasana multireligius, bahkan kalaupun ada persekusi, bukanlah alasan untuk tidak bertumbuhnya jemaat Tuhan. Terpaan segala tantangan iman seharusnya justru memperkuat iman percaya kita sehingga kita akan makin bertambah kaya dalam anugerah Tuhan dan kebaikan bagi sesama. Marilah kita menjadi terang Tuhan walaupun banyak tantangan! (BHS)
Jemaat Tuhan pada waktu itu adalah jemaat yang banyak mengalami penderitaan. Mari dengar perkataan Kristus untuk jemaat-Nya di Smirna di Wahyu 2:10, “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” Walaupun jemaat Tuhan mungkin mengalami penderitaan karena imannya, jemaat Tuhan tidak perlu takut karena Kristus berjanji bahwa bila jemaat-Nya setia sampai mati, maka akan ada anugerah kebahagiaan besar yang kekal selama-lamanya Tantangan iman dalam kehidupan orang percaya di Indonesia pasti akan ada saja dalam berbagai bentuk, baik dari dalam maupun dari luar gereja. Tantangan dari dalam gereja bisa saja berupa konflik internal, rutinitas kegiatan pelayanan, selisih pendapat, jurang kaya miskin, dan tantangan lainnya yang sering membuat iman jemaat tidak bertumbuh. Tantangan dari luar gereja bisa saja berupa prasangka buruk, ancaman teror, berita bohong, bahkan penganiayaan. Apapun tantangannya, Kristus tahu dan akan tetap setia menyertai kita dalam setiap pergumulan kita untuk tetap setia sampai akhir. Mari kita tetap berupaya menjadi terang Tuhan di mana saja karena ada pengharapan akan kebahagiaan bersama Kristus kelak! (BHS)
Walaupun jemaat Smirna di kitab Wahyu menghadapi banyak tantangan, Yesus Kristus menasihati jemaat-Nya supaya setia sampai mati.Apa janji Kristus untuk orang percaya yang menang dengan setia sampai akhir? Mari lihat Wahyu 2:11, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua." Kematian pasti dialami oleh setiap orang. Hanya saja, bagi orang percaya yang setia sampai akhir, Tuhan Yesus menjanjikan bahwa mereka tidak akan menderita oleh kematian kedua yaitu keterpisahan kekal dengan Allah. Untuk itu, umat Tuhan harus selalu peka akan suara Roh Tuhan Tantangan kehidupan pasti akan selalu ada bagi umat Tuhan di Indonesia. Terkadang tantangan itu bisa terasa begitu besar, baik tantangan dalam kehidupan pribadi, keluarga, profesi, pelayanan, bahkan bangsa, sehingga ada kalanya kita seakan mau menyerah dan ikut arus dunia saja. Janganlah kita menyerah karena Kristus menghendaki supaya umat Tuhan senantiasa belajar mendengar tuntunan Roh Tuhan melalui doa dan ketaatan kepada Firman-Nya. Di dalam kesetiaan sampai akhir inilah, Tuhan menganugerahkan kebahagiaan yang sejati dalam hidup kekal bersama dengan Tuhan. Mau berbahagia? Tujukanlah pandangan kita hanya kepada Kristus dan marilah kita setia sampai akhir! (BHS)
Yesus Kristus menyampaikan pujian-Nya di Wahyu 2:12-13 untuk jemaat Pergamus di kitab Wahyu. Ini dia pujian-Nya: “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku,...” Yesus Kristus tahu benar bahwa hidup umat Tuhan di Pergamus yang berada di tengah-tengah masyarakat yang tidak takut Tuhan tentu penuh dengan tantangan. Meskipun demikian, umat Tuhan tetap berpegang teguh pada nama Kristus dan tidak menyangkal iman mereka. Inilah kualitas karakter umat Tuhan yang dipuji Kristus Bila Yesus Kristus menulis surat untuk jemaat Tuhan masa kini di Indonesia, apakah Kristus akan menemukan kualitas yang sama baiknya dengan jemaat Pergamus? Apakah umat Tuhan masa kini tetap berpegang pada Kristus serta tidak menyangkal iman percayanya?Di tengah gempuran materialisme, hedonisme, relativisme, dan pandangan dunia yang lainnya, orang Kristen Indonesia hendaknya tetap berpegang pada Kristus walaupun sering menderita dan mengalami kesulitan.Bisa saja orang menganggap bahwa orang Kristen bertindak sok suci saja. Jangan kecil hati! Gempuran tantangan iman ini harus dihadapi dengan keyakinan bahwa kita pasti kuat bila kita berpegang pada Kristus. (BHS)
Walaupun jemaat Pergamus tidak menyangkali iman mereka, Wahyu 2:14-15 menyatakan teguran Kristus: “Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.” Berbagai ajaran sesat rupanya ada di jemaat Pergamus sehingga ada umat Tuhan yang bertindak jahat di mata-Nya.Yesus Kristus mau supaya jemaat-Nya tetap berpegang pada ajaran Firman yang murni dan tidak terkontaminasi.Inilah dasar kekuatan orang percaya Sepanjang sejarah gereja, upaya untuk menegakkan ajaran Kristus yang dianggap murni justru sering menimbulkan persoalan besar bila semangat ini disertai dengan sikap arogansi dan upaya manipulasi untuk mengeruk keuntungan pribadi.Yang terjadi justru malapetaka yang bisa dilihat pada sejarah gelap gereja di masa lalu.Upaya menegakkan kebenaran Kristus haruslah disertai dengan sikap kasih dalam kerendahan hati Kristus. Bila ini terjadi, maka terang kesaksian Kristus akan makin terpancar dengan cemerlang, tidak hanya di lingkungan gereja Tuhan tetapi terlebih lagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Wahai umat Tuhan di Indonesia, mari tegakkan kebenarqn Kristus di dalam kasih Kristus! (BHS)
Di lingkungan jemaat Pergamus di kitab Wahyu rupanya ada orang-orang yang mengajarkan ajaran sesat. Ini peringatan Kristus di Wahyu 2:16 bagi gereja Pergamus: “Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.” Bagi yang tersesat, Kristus dalam kasih-Nya tetap memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Bila tidak bertobat, maka pedang Kristus yaitu Firman Tuhanlah yang akan menghakimi mereka karena tanpa pertobatan, tidak ada pengampunan dari Tuhan. Kembali ke jalan Tuhan melalui pertobatan adalah cara terbaik untuk kembali hidup dalam kelimpahan anugerah Tuhan Berbeda dengan jaman gereja Pergamus dulu, di era informasi yang makin canggih di masa kini, ajaran sesat bisa menyusup masuk ke dalam jemaat dengan mudah melalui jaringan internet. Dengan akses terhadap berbagai jenis ajaran yang begitu terbuka, gempuran ajaran sesat dan tawaran cara pandang alternatif sering tidak terbendung oleh gereja Tuhan di masa kini. Untuk itu, panggilan pertobatan dari Yesus Kristus berlaku tidak hanya untuk para hamba Tuhan yang membawa ajaran sesat tetapi juga bagi setiap orang percaya yang secara sengaja maupun tidak sengaja ikut menyebarkan dengan mem-forward ajaran-ajaran tersebut melalui sarana media sosial. Ingat! Tanpa pertobatan akan ada penghukuman Tuhan. (BHS)
Apa yang Tuhan akan berikan ke jemaat Pergamus bila mereka mendengarkan petunjuk Tuhan? Mari lihat Wahyu 2:17! “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya." Bila orang percaya setia sampai akhir, Tuhan akan menganugerahkan kebersamaan kekal dengan sang Roti Hidup yaitu Kristus dan namanya akan tercatat kekal selamanya dengan nama baru dalam buku Kehidupan. Inilah pengharapan bagi orang percaya Selama hidup di dunia ini, orang percaya pasti tidak terluput dari berbagai macam tantangan dan penderitaan hidup yang sering membuat orang merasa skeptis untuk tetap mengikut Tuhan.Oleh sebab itu, orang percaya harus selalu ingat bahwa ada kehidupan kekal bersama Kristus bagi mereka yang setia sampai akhir. Karena Kristus berjanji untuk menyertai kita dalam setiap pergumulan kita, pastilah kita akan dimampukan untuk menghadapi segala tantangan kehidupan bila kita tetap berpegang pada-Nya. Kristuslah kekuatan kita.Kristuslah pengharapan kita. Wahai orang percaya di Indonesia, marilah kita selalu hidup dalam kekuatan Kristus dan tetap menaruh pengharapan pada-Nya! Tetaplah bersama-Nya!(BHS)
Apa firman Kristus bagi jemaat Tiatira di kitab Wahyu?Mari lihat Wahyu 2:18-19. “Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.” Di dalam ke MahaKuasaan-Nya, Kristus mengetahui segala sesuatu yang ada di jemaat Tiatira, baik itu kasih, iman, ketekunan, pelayanan, ataupun segala prestasi kerja. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari pengawasan mata Tuhan. Kesadaran akan adanya mata Tuhan ini seharusnya menjadikan umat Tuhan selalu mawas diri dalam hidupnya Yesus Kristus, sang Kepala Gereja, adalah Tuhan yang Maha Tahu. Dia tahu segala sesuatu yang terjadi di gereja-Nya.Segala sesuatu secara gamblang terbuka di mata-Nya sehingga umat Tuhan semestinya harus selalu mawas diri.Tetapi sayangnya, ada juga orang Kristen yang tidak peduli dan tetap berperilaku jahat, bertindak semena-mena, suka menipu, dan gemar menebar hoax.Bila kita sadar bahwa mata Tuhan senantiasa menilik dan memperhatikan kita, maka orang percaya tentu harus selalu mawas diri dan bertobat. Marilah kita sadar bahwa mata Tuhan melihat kita senantiasa! Oleh sebab itu, marilah kita selalu hidup dalam pertobatan setiap hari! (BHS)
Tuhan Yesus memberi teguran keras bagi jemaat Tiatira di Wahyu 2:20-21. Ini dia tegurannya! “Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.” Di jemaat Tiatira di kitab Wahyu rupanya ada pengajar sesat yang digambarkan sebagai wanita Izebel, yang dibiarkan saja sehingga membawa jemaat Tiatira dalam kebejatan seksual dan penyembahan berhala.Walaupun sudah diberi waktu untuk bertobat, pengajar sesat itu tetap saja tidak mau bertobat Di dalam jemaat Tuhan di Indonesia, bisa saja ada oknum-oknum yang mengaku sebagai hamba Tuhan tetapi yang sebenarnya bukan karena mereka sesungguhnya pengajar sesat, seperti yang terjadi di jemaat Tiatira. Karena dibiarkan saja, mereka malah akhirnya menyesatkan umat untuk tindakan imoralitas. Bahkan fokus ibadah bukan lagi Tuhan tetapi diri mereka sendiri atau sembahan lain. Umat dijadikan pengikut mereka dan bukan pengikut Tuhan. Hal seperti ini harus diwaspadai dan ditentang. Selain umat Tuhan harus diperingatkan akan pengajar sesat ini, pengajar sesat tidak boleh dibiarkan. Mereka harus ditegur, diberi disiplin gereja, dan diberi kesempatan untuk bertobat. Mari kita upayakan jemaat yang sehat! (BHS)
Apa hukuman bagi penyesat iman di jemaat Tiatira yang digambarkan sebagai wanita Izebel di Wahyu 2:22-23? “Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.” Penyesat iman dan pengikutnya pasti akan dihukum Tuhan jika mereka tidak mau bertobat. Tuhan tahu benar siapa yang berhati sesat karena tidak ada yang bisa tersembunyi dari-Nya Di dalam pelayanan di gereja, bisa ada seribu satu macam motivasi mengapa seseorang terlibat. Ada yang terlibat karena memang dia sungguh-sungguh terpanggil untuk melayani Tuhan atau ada juga yang ikut terlibat karena mengejar kepentingan diri, mengejar jabatan, mencari popularitas, mencari dukungan untuk pilkada, bahkan untuk mendapatkan keuntungan finansiil. Selain itu, bisa saja ada pengajar sesat yang mencoba menyusup masuk untuk menyelewengkan jemaat.Apapun motivasinya, Tuhan tahu benar kecenderungan hati setiap orang karena Tuhanlah yang menguji batin dan hati orang. Marilah kita tetap waspada dan selalu mawas diri! Jika sesat, haruslah bertobat! (BHS)
Setelah menegur pengajar sesat di jemaat Tiatira, Tuhan Yesus meneguhkan umat Tuhan yang tetap setia kepada-Nya di Wahyu 2:24-25, “Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.” Di tengah gempuran ajaran sesat, Tuhan Yesus memerintahkan umat-Nya untuk tetap berpegang teguh pada ajaran sehat sampai pada kedatangan Yesus kedua kalinya. Kekuatan yang dari Tuhan akan memampukan umat-Nya untuk tetap setia sampai akhir Berpegang teguh pada ajaran sehat adalah perintah Tuhan yang penting untuk ditaati oleh setiap orang percaya. Ajaran sesat pasti akan mencoba menghalangi umat untuk mengenal Allah dengan benar. Mereka bisa saja memakai istilah-istilah Kristen yang dikenal baik oleh orang percaya serta menggunakan simbol-simbol Kristen untuk melegitimasi ajarannya, tetapi mereka sebenarnya ingin menyesatkan umat.Hal ini haruslah diwaspadai.Untuk itu, umat Tuhan harus belajar kritis dalam mendengarkan dan belajar Firman dan tidak menelan begitu saja setiap ajaran yang diberikan. Mari kita percayai bahwa Roh Tuhan pasti akan menolong kita dalam kita belajar Alkitab! Marilah kita melakukannya dengan setia dalam kekuatan Tuhan! (BHS)
Kristus memberikan janji-Nya di Wahyu 2:26-28 kepada jemaat Tiatira, “Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.” Bagi mereka yang setia sampai akhir, Kristus, yang telah menerima segala kuasa dari Bapa, akan mengaruniakan kuasa menghakimi bangsa-bangsa. Ketidaktaatan mendatangkan hukuman tetapi bagi yang taat, mereka akan menerima kebahagiaan kekal bersama Kristus di sorga kelak Kebahagiaan kekal di sorga kelak adalah pengharapan yang pasti bagi orang percaya yang mau tetap setia berpegang pada Kristus.Kebahagiaan ini bukan cuma kesenangan sesaat saja tetapi ini untuk selama-lamanya.Sayangnya, sering kali ada orang percaya yang lebih memilih kesenangan selama di dunia ini dan tidak peduli atau bahkan meninggalkan imannya demi kekayaan, kenikmatan hidup dan kesuksesan dunia. Oleh sebab itu, gereja Tuhan di Indonesia dipanggil untuk selalu mengingatkan dan membina umat Tuhan untuk terus memupuk pengharapan akan kebahagiaan kekal bersama Kristus. Memang tantangan iman pasti selalu ada tetapi dengan penyertaan Tuhan, kita pasti akan mampu mengatasinya. (BHS)
Apa teguran dan dorongan dari Tuhan Yesus kepada jemaat Sardis di Wahyu 3:1-2? Ini dia: “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.” Tuhan Yesus tahu bahwa jemaat di Sardis walaupun kelihatannya hidup dan banyak kegiatan, sebenarnya mati dan tak dikenan-Nya.Oleh sebab itu, jemaat Sardis harus sadar, bangun, bertobat, dan menguatkan kembali iman mereka untuk hidup dan melayani dengan benar Apakah ada gereja Tuhan di Indonesia yang seperti Jemaat Sardis? Bisa saja ada! Kegiatan gereja bisa saja banyak tetapi tidak berarti bahwa itu berkenan di mata Tuhan. Kalau kegiatan gereja cuma sarana untuk mencari popularitas diri, ajang cari uang, arena rebutan kuasa, apalagi diwarnai dengan fitnah, intrik, gosip, dengki, dan amarah, maka segalq kegiatan itu jangan-jangan mati dan tak berharga di mata Tuhan. Tuhan itu Maha Kuasa dan tidak perlu pelayanan kita, tetapi bila kita tetap boleh melayani, ini adalah sebuah anugerah Tuhan untuk kita membawa kemuliaan bagi-Nya. Oleh sebab itu, wahai gereja Tuhan di Indonesia, marilah kita sadar dan bertobat! Biarlah pelayanan kita selalu berkenan di mata Tuhan! (BHS)
Kristus, sang Kepala Gereja, mengingatkan jemaat Sardis di kitab Wahyu melalui Wahyu 3:3, “Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.” Orang percaya di Sardis telah menerima dan mendengar Firman Tuhan.Hanya saja, mereka tidak menaatinya. Oleh sebab itulah, Tuhan Yesus memperingatkan mereka bahwa pada hari penghakiman di akhir zaman akan ada penghukuman kekal. Oleh karena itu, umat Tuhan diajak bertobat untuk hidup selalu menaati Firman-Nya Tuhan selalu memanggil umat-Nya untuk mendengar dan melakukan Firman Tuhan. Sayangnya, di tengah arus materialisme zaman ini, orang Kristen banyak yang tuli terhadap suara Tuhan karena telinga rohaninya tertutup oleh berbagai nafsu dunia misalnya nafsu ingin kaya, kejar kenikmatan, angkara murka dalam berkuasa, dan gila jabatan yang mendorong mereka untuk melakukan korupsi, penipuan, tindakan sewenang-wenang, premanisme, dan kejahatan lainnya. Umat Tuhan harus selalu belajar mawas diri dan belajar peka akan teguran Tuhan. Kita tidak tahu kapan Tuhan Yesus akan datang untuk menghakimi manusia. Tetapi bila memang kita tidak berjalan di jalan Tuhan, marilah kita bertobat selagi ada kesempatan! (BHS)
Walaupun sebagian besar jemaat Sardis menyeleweng dari jalan Tuhan, masih ada orang yang takut akan Tuhan seperti di Wahyu 3:4-5, “Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.” Beberapa orang dari jemaat Sardis ternyata tidak mencemarkan diri dengan segala perbuatan kejahatan. Merekalah yang akan menikmati kebersamaan dengan Tuhan untuk selama-lamanya Di tengah kebobrokan moral jemaat Tuhan di Sardis, masih tetap ada orang percaya yang mau taat Tuhan. Seperti halnya yang terjadi di jemaat Sardis, bisa saja hal yang sama terjadi di jemaat Tuhan di Indonesia sekarang ini. Mungkin saja karena pemimpin umat menyeleweng dari jalan Tuhan, sebagian besar umat Tuhan ikut menyeleweng juga. Mereka yang masih taat Tuhan kemudian dianggap aneh dan bahkan dikucilkan. Wahai umat Tuhan yang terkucilkan karena menaati Firman, janganlah gentar dan tetaplah berbahagia karena Tuhan Yesus tetap menyertai anda sampai selama-lamanya! Dalam penyertaan Tuhan, pasti ada kekuatan dan kelimpahan. Janganlah goyah untuk tetap berada dalam kebenaran! (BHS)
Tuhan Yesus Kristus memerintahkan Rasul Yohanes untuk menuliskan surat-Nya kepada jemaat Filadelfia di Wahyu 3:7, “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.” Kristus, yang telah bangkit dan naik ke sorga, adalah Anak Allah Yang Kudus, Yang Benar, dan yang berkuasa.Di dalam ke Maha-Kuasaan-Nya itu, Kristus berkuasa untuk membuka atau menutup segala pintu artinya tidak ada sesuatu apapun di alam semesta ini yang dapat terjadi tanpa sepengetahuan dan seijin Kristus Yesus. Berbahagialah orang yang menaruh iman pada Yesus Kristus! Di era informasi sekarang ini, banyak sekali informasi dan pandangan yang berseliweran yang bisa saja menggoyahkan iman orang percaya di Indonesia, khususnya berkaitan dengan keyakinan iman kita bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Pasti ada saja orang yang tidak meyakini hal tersebut.Iman percaya orang Kristen adalah berdasarkan kesaksian Alkitab yang secara tegas mengungkapkan bahwa Yesus Kristus adalah Yang Kudus, Yang Benar dan yang berkuasa atas segala sesuatu Dialah Sang Anak Allah yang hidup.Di atas dasar keyakinan iman inilah Gereja Tuhan berdiri. Oleh sebab itu, wahai umat percaya di Indonesia, mari kita perteguh dasar iman percaya kita! Janganlah kita mudah terombang-ambing dan ragu! (BHS)
Jemaat Filadelfia di kitab Wahyu adalah jemaat kecil yang tertindas dan lemah tetapi tetap takut Tuhan. Di dalam kelemahan itu, apa yang dilakukan Kristus, sang Kepala Gereja? Mari kita lihat Wahyu 3:8, “Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.” Kristus tahu benar tentang kondisi gereja-Nya yang lemah, miskin, dan sering seakan tak berdaya menghadapi tekanan dunia.Di dalam kelemahan inilah, kuasa Tuhan yang besar membuka berbagai pintu kesempatan untuk memberitakan kabar baik demi kemuliaan Tuhan Tuhan Yesus paham benar bahwa kekuatan gereja-Nya di Indonesia seringkali tidaklah seberapa. Asalkan orang percaya mau bergantung pada Kristus, maka Dia akan membukakan pintu kesempatan untuk membawa terang Tuhan kepada banyak orang. Sayangnya, seringkali umat Tuhan bergantung kepada yang bukan Tuhan, seperti misalnya uang, jabatan, koneksi politik, popularitas diri, ambisi pribadi, dan gengsi. Akibatnya, kehidupan umat Tuhan bukannya membawa terang kemuliaan Tuhan tetapi malahan membawa cela bagi nama Tuhan. Wahai umat percaya, mari kita bergantung penuh kepada Tuhan dan jeli memanfaatkan pintu kesempatan yang dibukakan Tuhan untuk membawa terang Tuhan! (BHS)
Jemaat Filadelfia di kitab Wahyu sering dicobai untuk disesatkan. Mari lihat Wahyu 3:9, “Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.” Di jemaat Filadelfia, ada pembohong yang mencoba menyesatkan jemaat Tuhan. Di dalam kebesaran kuasa-Nya, Kristus menjaga jemaat-Nya sedemikian sehingga para penyesat dan pembawa berita bohong akhirnya akan dipermalukan dan harus mengakui akan kekuasaan dan kasih Tuhan kepada umat-Nya Di jemaat Tuhan di Indonesia, penyebar berita bohong sering kali ada di jemaat masa kini.Dengan kemampuan bicaranya, karisma kepemimpinannya, pesona penampilannya, kemampuan intelektualnya, serta kekuatan finansialnya, seorang bisa saja merekayasa berita bohong yang menyesatkan jemaat. Akibatnya, umat Tuhan akan terselewengkan dari pengharapan yang benar dalam Yesus Kristus, bahkan sampai bisa mengakibatkan perpecahan dalam jemaat. Mari kita waspadai penyebar berita bohong dengan memperkuat diri di atas dasar Firman Tuhan yang benar. Di dalam perlindungan Yesus Kristus atas gereja-Nya, pembohong dan penyesat akan dipermalukan dan dihukum juga pada akhirnya. (BHS)
Bila umat percaya di jemaat Filadelfia mau menaati Firman Tuhan, apa janji yang diberikan Tuhan kepada mereka di Wahyu 3:10? “Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.” Menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali memerlukan ketekunan dan kesetiaan pada Firman Tuhan. Hal ini tidaklah akan sia-sia karena ada janji Tuhan bagi mereka yang setia menaati Tuhan, yaitu mereka akan mampu menghadapi dan melewati masa pencobaan besar yang akan menimpa seluruh dunia kelak. Apapun pencobaan itu, Tuhan pasti beri kekuatan untuk menghadapi-Nya Umat Tuhan di Indonesia, seperti halnya umat Tuhan di Filadelfia, tidak tahu pasti tentang pencobaan besar apa yang akan menimpa kelak, apakah itu bencana alam, penganiayaan, dan kesukaran, atau justru iming-iming kenikmatan hidup, ketamakan, tawaran kenyamanan, dan daya tarik jabatan, yang pada akhirnya justru mencoba menggeser kesetiaan kita dalam menanti kedatangan Kristus. Belajar untuk setia melakukan Firman Tuhan akan menolong orang percaya untuk terus setia menanti kedatangan Kristus bila pencobaan besar itu datang, apapun bentuk pencobaannya. Di dalam kesetiaan melakukan Firman itulah, Tuhan memberikan kekuatan untuk menghadapi segala macam pencobaan dalam kehidupan. (BHS)
Apa janji Kristus bagi jemaat Filadelfia di kitab Wahyu dalam jemaat ini menantikan kedatangan Kristus yang kedua kalinya? Mari lihat Wahyu 3:11-12, “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.” Janji kedatangan Kristus untuk kembali lagi pastilah digenapi. Kalau orang percaya tekun menanti dan tetap teguh beriman sampai akhir, orang percaya akan hidup berbahagia bersama-Nya selamanya Dalam menghadapi gelombang dan angin ribut persoalan dan masalah dalam kehidupan, orang percaya di Indonesia bisa saja goyah dan ragu akan imannya, baik karena persoalan internal gereja, permasalahan pelik dalam keluarga dan tempat kerja, situasi sosial politik tak menentu, maupun pergumulan lain. Oleh sebab itu, orang percaya harus belajar untuk tetap teguh beriman dan berpengharapan bahwa pada akhirnya, Yesus Kristus akan datang kembali. Bila saat itu tiba, mereka yang tetap teguh beriman dan setia akan hidup bersama Tuhan untuk selamanya. Apakah ini hanya mimpi semata? Tentu tidak. Ini adalah pengharapan yang pasti terjadi. Janganlah bimbang dan ragu untuk tetap beriman! (BHS)
Yesus Kristus memberikan perintah di Wahyu 3:14-15 untuk menegur jemaat Laodikia, “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!” Yesus Kristus tahu benar segala prestasi dan kondisi jemaat Laodikia yang tidak dingin tidak panas. Kondisi seperti ini menggambarkan kondisi jemaat Tuhan yang tidak sungguh-sungguh melakukan apa yang diperintahkan Kristus. Mereka memang mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi mereka tidak mau menaati apa yang diperintahkan Kristus, bahkan lebih senang mengikuti kemauan dunia Adakah pengikut Kristus di Indonesia yang tidak dingin tidak panas?Adakah orang di Indonesia ini yang mengaku orang Kristen tetapi tidak mau menaati Kristus?Adakah orang Kristen yang lebih memperhatikan kesuksesan di mata manusia dibandingkan kesuksesan di mata Tuhan?Adakah orang Kristen yang mengejar kekayaan lebih dari pada mengenal Tuhan? Kalau hal-hal tersebut masih ada di lingkungan umat Tuhan di Indonesia, maka teguran Kristus untuk jemaat Laodikia itu harus disimak betul oleh jemaat Tuhan di Indonesia. Hai jemaat Tuhan di Indonesia, marilah kita setia dan berkomitmen penuh dalam mengikut Kristus! Marilah kita menjadi pengikut Kristus yang taat dalam iman dan perbuatan kita! (BHS)
Yesus Kristus menegur keras jemaat Laodikia karena mereka suam-suam kuku. Apa maksudnya? Mari lihat Wahyu 3:16-17, “Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,...” Jemaat Laodikia ditolak Kristus karena jemaat ini suam-suam kuku artinya mereka mengklaim mengenal Tuhan tetapi mereka lebih bersandar pada kekayaan mereka.Kristus tidak lagi menjadi yang utama dalam kehidupan jemaat ini. Tanpa Kristus, jemaat ini sangat berkekurangan Di Indonesia, tentu ada jemaat Tuhan yang kaya dengan gedung yang megah, berfasilitas mewah, serta dikunjungi oleh banyak orang kaya yang menjadi anggota jemaatnya.Ini adalah anugerah Tuhan yang patut disyukuri.Meskipun demikian, janganlah sampai harta kekayaan yang melimpah di jemaat ini justru menyebabkan jemaat untuk mengandalkan kekayaan dan tidak lagi mengandalkan Tuhan.Bila ini terjadi, maka seperti halnya jemaat Laodikia yang ditolak Tuhan, maka jemaat Indonesia inipun bisa ditolak Tuhan pula. Oleh sebab itu, hai jemaat yang dianugerahi kekayaan, jangan sombong dan bergantung pada kekayaanmu karena Tuhan membenci sikap itu! Mari kita bergantung kepada Tuhan saja! (BHS)
Apa nasihat Kristus untuk jemaat Laodikia yang lebih mengandalkan kekayaan mereka dari pada mengandalkan Tuhan? Ini nasihat Kristus di Wahyu 3:18, “....Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.” Kristus menginginkan supaya jemaat Laodikia bertobat dari kebergantungan pada kekayaan mereka dan kembali bergantung pada Tuhan.Menjadikan Tuhan yang utama di dalam kehidupan orang percaya adalah kekayaan yang sejati Di dalam dunia yang semakin materialistis, kepemilikan harta kekayaan sudah menjadi standar utama kesuksesan, bahkan termasuk dalam hal keberhasilan gereja di Indonesia.Orang percaya ada saja yang menganggap bahwa kemegahan gedung gereja adalah tanda berkat dan perkenanan Tuhan.Bila gereja serba berkekurangan dan miskin, itu bukan gereja yang terberkati. Ini pandangan yang salah, bahkan dimurkai Tuhan, karena kebergantungan kepada Tuhanlah yang menjadikan gereja Tuhan berhasil dan berkenan di mata-Nya. Wahai gereja Tuhan di Indonesia, janganlah bersandar pada harta kekayaan! Bersandarlah pada Tuhan dengan sepenuh hati! Inilah harta kekayaan umat Tuhan yang sejati. (BHS)
Jemaat Laodikia telah tersesat sehingga ditegur Tuhan karena mereka lebih mengandalkan kekayaan mereka dari pada mengandalkan Tuhan.Apa tujuan teguran Kristus? Wahyu 3:19-20 menjelaskannya: “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” Karena kasih-Nya, Kristus menegur dan mendisiplin umat-Nya yang tersesat supaya bertobat.Bila bertobat, maka ada kebersamaan kembali dengan Kristus dalam kelimpahan-Nya Mengandalkan kekayaan dan bukannya mengandalkan Tuhan adalah penyakit dosa yang dimurkai Tuhan, tidak hanya di masa lalu, tetapi juga di masa kini.Pengaruh materialisme menyebabkan orang percaya di Indonesia seringkali lebih mengejar uang dan harta kekayaan.Akibat ingin kaya, ada juga yang kemudian tidak segan-segan melakukan korupsi dan berbagai macam kejahatan.Celakanya, bila penyakit materialisme ini menimpa pelayan Firman, maka Firman Tuhan bisa saja dimanipulasi untuk kepentingan pribadi.Karena kasih Tuhan sajalah yang menyebabkan Tuhan tetap turut campur untuk menegur dan mendisiplin umatnya. Marilah kita menjawab teguran Tuhan melalui pertobatan kita! (BHS)
Apa janji Kristus bagi orang percaya yang mau senantiasa mendengarkan teguran Tuhan dan tetap setia kepada-Nya? Ini janji Kristus di Wahyu 3:21-22, “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." Bagi orang percaya yang senantiasa hidup dalam pertobatan, Kristus yang telah bangkit dan menang, menjanjikan kebersamaan dengan Kristus dan Allah Bapa dalam kemuliaan kelak.Untuk itu, orang percaya harus senantiasa mendengar tuntunan Roh Kudus Dalam menghadapi segala cobaan dalam kehidupan, orang percaya di Indonesia bisa saja tersandung dan jatuh dalam dosa. Meskipun demikian, melalui darah penebusan Yesus Kristus, orang percaya telah diberi jalan untuk kembali hidup kudus melalui pertobatan. Tanpa pertobatan, tidak ada pengampunan dan perkenanan Tuhan.Kemenangan orang percaya bukanlah karena kekuatan dan kemampuannya untuk selalu berlaku benar, tetapi karena kerelaannya untuk senantiasa datang kepada Tuhan dalam kelemahan dan pertobatan.Inilah kemenangan orang percaya. Oleh sebab itu, sambil menantikan penggenapan janji Kristus untuk kebersamaan dengan Bapa dan Kristus di sorga kelak, mari kita belajar peka akan tuntunan Roh! (BHS)
Yesus Kristus memberikan penglihatan kepada Rasul Yohanes di pulau Patmos. Mari lihat Wahyu 4:1, “Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” Tuhan Yesus, sang Anak Allah, mengajak Rasul Yohanes untuk melihat gambaran masa depan tentang Kristus, sang Anak Domba Allah, yang memerintah untuk selama-lamanya bersama Allah Bapa dalam segala kemuliaan dan kebesaran. Kitab Wahyu ini sesungguhnya adalah kitab proklamasi kebesaran dan keagungan Kristus Ada saja orang Kristen di Indonesia ini yang beranggapan bahwa kitab Wahyu adalah kitab ramalan tentang peristiwa masa depan dunia, termasuk pergolakan politik dan ekonomi dunia. Kitab Wahyu bukanlah seperti buku ramalan Nostradamus, astrolog Perancis abad ke 16. Kitab Wahyu adalah kitab yang mengungkapkan siapa Yesus Kristus, sang Anak Allah, serta bagaimana kemuliaan dan keagungan-Nya dalam memerintah bersama Allah Bapa di sorga sampai selama-lamanya. Dengan demikian, orang percaya seharusnya akan menjadi bertambah teguh dalam iman kepada Kristus di tengah gempuran berbagai pandangan dunia serta pergolakan peristiwa dunia. Melalui kitab Wahyu, mari kita makin perteguh iman! (BHS)
Apa yang dibukakan Tuhan kepada Rasul Yohanes melalui penglihatan di Wahyu 4:2-3? Ini dia: “Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.” Penglihatan Rasul Yohanes tentang Tuhan Allah yang bertakhta dalam segala kegemilangan-Nya itu melukiskan keMaha-Kuasaan serta kemuliaan Allah.Inilah pesan kitab Wahyu.Allah Tritunggal yang duduk di takhta adalah Allah yang berkuasa atas segala sesuatu, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi.Hanya Dialah yang patut disembah Sewaktu Yesus Kristus mengajar murid-murid-Nya, Yesus sering menggunakan perumpamaan untuk mengajarkan suatu pokok kebenaran.Seperti halnya perumpamaan, penglihatan juga sarana Allah untuk mengajarkan kebenaran bagi umat-Nya.Di tengah kemelut dunia yang tiada habisnya, penglihatan dari Kristus tentang Allah yang bertakhta dengan segala kemuliaan itu merupakan hal yang seharusnya menguatkan iman umat Tuhan untuk selalu bergantung pada Tuhan Allah. Bila umat Tuhan mengarahkan hati dan pikirannya hanya kepada Allah saja, kesulitan dan masalah pasti akan mudah untuk dilalui dengan kekuatan penuh dari Tuhan. Oleh sebab itu, marilah kita orientasikan hidup kita pada Allah saja! (BHS)
Apa yang ada di sekitar takhta Allah dalam penglihatan Rasul Yohanes? Mari lihat gambaran di Wahyu 4:4-5! “Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.” Dua puluh empat tua-tua adalah gambaran segenap jemaat yang telah disucikan untuk menyembah Allah dari 12 suku Israel sebagai jemaat PL dan 12 murid Kristus sebagai jemaat PB. Dalam penyertaan Roh Kudus, jemaat dimampukan untuk hidup dalam kekudusan dan kemenangan di hadapan Allah yang Maha Besar Penglihatan Rasul Yohanes itu merupakan gambaran atau ilustrasi dari yang terjadi di hadirat Allah di mana segenap orang yang percaya kepada Allah, baik dari jemaat Perjanjian Lama (PL maupun jemaat Perjanjian Baru (PB bersama-sama hadir di hadirat Allah. Jemaat PL ada di hadirat Allah karena mereka beriman pada janji Allah akan Mesias yang akan datang, sedangkan jemaat PB, termasuk umat Tuhan di Indonesia masa kini, ada di hadirat Allah karena iman kepada Yesus Kristus, sang Mesias yang telah datang. Di dalam iman percaya kepada Kristus sang Mesias, kita, umat percaya di segala masa dan tempat, dimampukan untuk hidup kudus dan berkemenangan. Inilah kesatuan umat Tuhan yang sejati. (BHS)
Apa gambaran Rasul Yohanes di Wahyu 4:6-7 tentang makhluk yang berada di sekeliling takhta Allah? “Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.” Ke empat makhluk itu adalah gambaran dari Malaikat atau utusan Tuhan yang selalu melihat, mengawasi, dan menjaga ke 24 tua-tua yaitu segenap jemaat Tuhan di PL dan PB Dalam sepanjang sejarah umat percaya di segala tempat dan masa, Malaikat Tuhan senantiasa diutus Tuhan untuk menilik orang percaya karena Mailakat itu pada hakekatnya adalah utusan Tuhan yang senantiasa melayani Allah dengan tak henti. Tak heranlah bila mereka senantiasa berada di sekeliling takhta Allah serta selalu siap dalam melaksanakan perintah Tuhan.Bila orang percaya berada dalam situasi sulit dan terjepit, serta dalam kondisi aniaya dan bahaya, pertolongan Tuhan bisa datang melalui Malaikat yang diutus-Nya. Oleh sebab itu, wahai umat percaya di Indonesia, marilah kita tetap setia dan bersemangat dalam melayani Tuhan! Berharaplah kepada Tuhan yang bisa mengutus Malaikat-Nya untuk kita. (BHS)
Apa yang dilakukan Malaikat yang ada di sekitar takhta Allah di penglihatan Rasul Yohanes? Wahyu 4:8 memberikan gambarannya, “Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." Sungguh betapa Maha besar Tuhan Allah yang duduk di atas takhta yang senantiasa dipuji-puji oleh para Malaikat! Kuduslah nama Tuhan Allah yang ada dari kekal sampai kekal dan selalu beserta umat-Nya. Hanya Tuhanlah satu-satunya Allah yang patut dipuji, dimuliakan, dan disembah Kesaksian ke empat makhluk yang berada di sekitar takhta Allah merupakan kesaksian yang patut diteladani oleh segenap jemaat Tuhan di sepanjang segala masa dan tempat. Karena Tuhan Allah itu Maha Kudus, maka umat Tuhan juga haruslah kudus karena umat Tuhan sudah dikhususkan untuk Tuhan saja. Hanya sayangnya, seringkali umat Tuhan tidak hidup di dalam kekudusan dan malahan hidup cemar, korup, sewenang-wenang, halalkan segala cara demi uang, suka berselingkuh, omong kotor, suka bohong, dan bersikap jahat. Oleh sebab itu, hai umat Tuhan di Indonesia, mari kita bertobat supaya kita dikuduskan kembali dalam darah penebusan Yesus Kristus. Mari bertobat dan jangan terlambat! (BHS)
Pada waktu para makhluk yaitu para Malaikat memuji Allah yang Maha Kuasa, Wahyu 4:9-10 memberi kesaksian Rasul Yohanes tentang apa yang terjadi. “Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya.” Mendengar pujian Malaikat, ke 24 tua-tua yaitu segenap umat Tuhan di masa PL dan PB, tersungkur menyembah Tuhan.Tuhan Allah adalah Allah yang hidup sampai selama-lamanya dan hanya Allahlah yang layak disembah Penglihatan Rasul Yohanes merupakan gambaran dari hal yang seharusnya dimiliki oleh segenap jemaat Tuhan di sepanjang masa dan tempat yaitu hati yang selalu penuh dengan pujian dan penyembahan kepada Allah. Secara rohani, hati kita harus selalu tersungkur di hadapan Allah di dalam kerendahan hati dan ketakjuban akan kebesaran dan keagungan Tuhan. Di dalam pergumulan umat percaya di tengah kebobrokan moral di Indonesia, kondisi hati yang selalu menyembah Allah itu sering kali sulit terwujud. Kegelisahan dan kekuatiran sering membuat kita lupa akan Tuhan. Wahai umat Tuhan di Indonesia, marilah kita mengarahkan hati kita kembali kepada Tuhan! Janganlah kita mudah goyah! (BHS)
Apa yang dilakukan ke 24 tua-tua yaitu segenap umat Tuhan di PL dan di PB yang setia pada Tuhan sewaktu para Malaikat memuji Tuhan? Wahyu 4:10-11 menggambarkannya: “Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." Di dalam kerendahan hati dan ketakjuban, umat menyembah dan memuji-muji Allah yang Maha Kuasa, Sang Pencipta segala sesuatu karena Dia saja yang layak dipuji dan disembah oleh umat-Nya. Inilah yang berkenan di hati Allah.Hanya Allah saja dan bukan yang lainnya Di tengah-tengah kemajemukan pandangan di Indonesia, banyak alternatif tawaran keyakinan hidup yang berlomba-lomba memikat hati umat Tuhan.Godaan uang, keinginan untuk kaya, nafsu berkuasa, ambisi politik, ajaran sesat, mitos, filsafat modern, dan berbagai pandangan lain, bisa saja menyelewengkan komitmen orang percaya di Indonesia terhadap Tuhan Allah.Ini semua haruslah diwaspadai.Umat Tuhan hanya bisa bertumbuh baik dan berkemenangan bila mengarahkan hati hanya kepada Tuhan Allah dan bukan kepada yang lainnya. Ingat! Tanpa komitmen, tidak ada perkenanan Tuhan.Tanpa perkenanan Tuhan, tidak ada kemuliaan dan kebahagiaan. Marilah sembah Tuhan Allah saja! (BHS)
Apa penglihatan Rasul Yohanes di Wahyu 5:1-2 sewaktu ia melihat ke takhta Allah? Ini dia: “Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Allah yang Maha Kuasa memegang segala rahasia kehidupan manusia, misteri alam semesta, serta segala seluk beluk tujuan akhir dari segala sesuatu.Segala rahasia dan misteri Allah itu termeteraikan dengan sempurna dan hanya dapat terkuak oleh yang dikehendaki Allah saja Keinginan tahu untuk bisa memahami rahasia dan misteri merupakan ambisi manusia di sepanjang segala abad dan tempat.Dengan kemajuan pesat ilmu dan teknologi, manusia telah berhasil membuat berbagai terobosan yang luar biasa. Berbagai prestasi ini, sering membawa manusia kepada sikap arogan dan rasa percaya diri yang terlalu besar yang bisa saja mendorong mereka untuk meninggalkan Tuhan. Penglihatan Rasul Yohanes di kitab Wahyu memberikan gambaran bagi setiap orang percaya di Indonesia untuk memahami dan meyakini bahwa segala rahasia dan misteri ada di tangan Allah yang Maha Kuasa. Oleh sebab itu, hai umat Tuhan, marilah kita memperkuat iman percaya kepada Allah saja! (BHS)
Dalam penglihatan Rasul Yohanes, ada hal yang membuat ia sangat sedih. Mari lihat Wahyu 5:3-4! “Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.” Gulungan kitab termeterai yang menggambarkan segala rahasia Allah dan ciptaan-Nya itu rupanya tidak dapat dibuka oleh siapapun, baik yang di langit maupun yang di bumi. Ini adalah gambaran akan otoritas Allah atas segala misteri karena semuanya ada dalam kuasa-Nya Di dalam kesombongan manusia, ada saja orang yang merasa tidak memerlukan Tuhan.Mereka berpandangan bahwa segala misteri apakah itu ilmu pengetahuan, misteri alam semesta, serta seluk beluk manusia pasti dapat digali dan dimengerti oleh rasio dan hikmat manusia.Tuhan bagi mereka diyakini hanya ciptaan dari imajinasi manusia semata. Ingat! Tuhan Allah selalu hadir.Dia tetap berkuasa, dan tetap menilik serta memelihara segalanya.Di dalam ke Maha Kuasaan-Nya, Allah mengetahui segala misteri. Tanpa perkenanan Allah, tidak akan ada misteri yang dapat terkuak. Oleh sebab itu, hai umat Tuhan di Indonesia, marilah kita selalu mengakui kebesaran Tuhan Allah! Dialah Tuhan atas segala misteri. (BHS)
Siapakah yang layak menerima gulungan kitab serta membuka meterainya? Wahyu 5:5 menyampaikan penglihatan Rasul Yohanes: “Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." Yang layak membuka gulungan kitab itu hanyalah sang Singa Yehuda dan sang Tunas Daud. Siapakah Dia? Dialah Yesus Kristus yang telah menang dan hidup selama-lamanya.Hanya Kristuslah yang diperkenan Allah untuk mengetahui segala misteri karena Dialah Anak Allah yang dikasihi Allah Bapa.Di dalam Dia saja ada pengharapan kekal Kristus yang telah bangkit dan menang adalah satu-satunya yang diperkenan Allah untuk membuka gulungan kitab termeterai yang merupakan gambaran segala misteri Allah. Betapa besar dan agung Yesus Kristus! Dialah satu-satunya pribadi yang pernah hidup di bumi sebagai manusia, yang pernah mengalami kematian, tetapi kemudian bangkit, naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Betapa indah dan agung kebenaran ini! Di atas dasar pengakuan iman akan Yesus Kristus inilah, gereja Tuhan di segala masa dan tempat harus terus berdiri kokoh. Mari umat Tuhan di Indonesia, bersama-sama orang percaya di seluruh dunia, kita perkuat dasar pengajaran iman kita di atas dasar karya penebusan Yesus Kristus! (BHS)
Apa yang kemudian dilihat oleh Rasul Yohanes di penglihatan Wahyu 5:6-7? Ini dia: “Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.” Sang Anak Domba itu adalah Yesus Kristus Penebus yang Maha Kuasa dan Maha Hadir dalam Roh-Nya seperti yang digambarkan dengan ketujuh tanduk dan ketujuh mata. Hanya Yesus Kristus sajalah yang layak menerima gulungan kitab yaitu segenap misteri Allah dan ciptaan-Nya. Terpujilah Kristus! Segenap orang percaya harus selalu yakin siapa Yesus Kristus.Dialah Anak Allah yang telah menderita, mati, bangkit, dan naik ke sorga.Dialah yang memiliki segala kuasa di langit dan di bumi.Di dalam ke Maha Kuasaan-Nya, Kristus sajalah yang layak di mata Allah Bapa untuk menerima segala misteri dan rahasia yang tertulis dalam gulungan kitab.Melalui Roh Kudus yang diutus-Nya, Kristus juga selalu hadir dalam setiap kiprah dan pergumulan orang percaya. Oleh sebab itu, hai umat Tuhan di Indonesia, mari kita bersama-sama memperkuat keyakinan dasar iman kita tentang siapa Yesus Kristus! Bila keyakinan dasar kita kokoh, maka kesaksian dan kiprah kita juga akan makin teguh dan tidak mudah goyah. (BHS)
Apa yang terjadi ketika sang Anak Domba mengambil gulungan kitab? Wahyu 5:8 menggambarkan apa yang terjadi: “Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.” Sang Anak Domba yaitu Yesus Kristus sajalah yang layak menerima gulungan kitab tentang segala misteri dan hikmat Allah. Oleh sebab itu, para tua-tua dan keempat makhluk tersungkur menyembah Kristus dengan kecapi pujian dan cawan doa. Melalui pujian dan doa, Kristus dimuliakan. Terpujilah Kristus, sang Putra, kekal selama-lamanya! Pujian dan doa adalah sarana bagi umat Tuhan untuk memuliakan Allah di dalam Yesus Kristus. Kasih Allah yang begitu besar telah ditunjukkan melalui karya penebusan Yesus Kristus.Karya agung Allah ini telah memungkinkan umat percaya untuk kembali mempunyai relasi yang baik dengan Allah sehingga umat percaya dapat berdoa dan memuji-muji-Nya.Doa dan pujianlah yang seharusnya menjadi nafas hidup orang percaya.Sayangnya, di tengah kemelut persoalan kehidupan dan keinginan dunia, orang percaya sering lalai dalam memuji dan berdoa. Oleh sebab itu, wahai umat Tuhan di Indonesia, marilah kita selalu mengingat karya penebusan Kristus serta selalu ingat untuk memanjatkan segala puji dan doa! Ayolah! (BHS)
Apa yang menjadi nyanyian dari para tua-tua dan ke empat makhluk di Wahyu 5:9 pada waktu mereka menyembah sang Anak Domba yaitu Yesus Kristus? Mari dengarkan nyanyian mereka! “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.” Yesus Kristus telah mengucurkan darah-Nya di kayu salib untuk menebus manusia dari belenggu dosa.Kristus memang layak dipuji dan ditinggikan oleh setiap orang tebusan dari beragam suku, bahasa, kaum, dan bangsa. Terpujilah Kristus! Gambaran kitab Wahyu akan Kristus yang telah dikorbankan demi penebusan manusia ini merupakan gambaran tentang peran sentral Kristus dalam skenario agung penyelamatan Allah. Hanya Kristuslah yang layak menerima segala pujian umat tebusan-Nya karena hanya Kristuslah yang dikenan Allah Bapa untuk menerima gulungan kitab dan membuka meterainya. Oleh sebab itu, di tengah berbagai arus pandangan masyarakat majemuk seperti di Indonesia ini, marilah umat Tuhan, kita perteguh iman percaya kita pada Yesus Kristus. Janganlah kita mudah goyah! Marilah kita juga mewartakan karya penebusan Kristus bagi orang dari segala suku, bahasa, kaum, dan bangsa sampai Kristus datang kembali.Inilah panggilan kita semua. (BHS)
Apa yang terjadi pada mereka yang telah ditebus oleh darah Yesus Kristus? Mari dengarkan pujian dari para tua-tua dan keempat makhluk di sekeliling takhta Allah di Wahyu 5:10, “Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi." Orang-orang tebusan Kristus dipanggil untuk menjadi komunitas imam dalam kerajaan Allah yang diperkenan untuk menghadap Allah seperti halnya imam di Perjanjian Lama. Selain itu, orang percaya akan memerintah bersama Kristus sebagai raja di bumi tidak hanya kelak pada kedatangan Kristus kedua kalinya tetapi juga memerintah sekarang secara rohani melalui iman dan keteladanan hidup Betapa beruntungnya orang-orang yang percaya pada karya penebusan Kristus karena melaluinya, kita bisa berelasi lagi dengan Allah. Kalau imam di Perjanjian Lama harus setiap kali membawa darah domba untuk bisa menghadap Allah, betapa bersyukurnya kita karena melalui darah Kristus kita bisa datang ke hadirat Tuhan sang Raja alam semesta. Luar biasa bukan? Wahai umat Kristen Indonesia, sebagai syukur kita kepada Tuhan, mari kita menjalani kehidupan kita sehari-hari di dalam takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Di tengah kehidupan dunia yang gelap, marilah kita belajar menjadi teladan hidup bagi orang-orang di sekitar kita sehingga terang Tuhan bagi bangsa ini makin nyata. (BHS)
Apa yang dilihat Rasul Yohanes di sekitar takhta Allah dalam penglihatannya itu? Mari lihat Wahyu 5:11-12! “Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dalam penglihatannya, Rasul Yohanes melihat bagaimana Anak Domba Allah yaitu Yesus Kristus, dipuji-puji oleh para tua-tua, para makhluk, dan para malaikat karena Kristus sajalah yang layak menerima segala puji dan hormat. Hanya pada Kristuslah segala kuasa! Penglihatan Rasul Yohanes di pulau Patmos itu sesungguhnya adalah kesaksian Allah sendiri tentang sang Putra yaitu Yesus Kristus. Bila Kristus telah memiliki segala kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan, dan puji-pujian, mengapa kita sebagai orang percaya di Indonesia, sering takut, bimbang, dan ragu dalam mengikut Dia? Marilah kita memperkokoh iman percaya kita kepada Yesus Kristus, Sang Anak Allah yang telah diutus Allah Bapa ke dunia. Bila keyakinan kita dalam Yesus Kristus kuat, maka kita pasti akan mampu menjalani kehidupan di dalam damai sejahtera. Wahai orang percaya di Indonesia, marilah kita bersama-sama bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus! Mari kita bertumbuh dan berakar teguh! (BHS)
Apa yang didengar oleh Rasul Yohanes dalam penglihatannya di Wahyu 5:13-14 tentang Sang Anak Domba? Ini dia: “Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.” Semua makhluk di alam semesta dan di sorga menaikkan pujian dan penyembahan mereka kepada Allah Bapa dan kepada Yesus Kristus, Sang Anak Domba. Inilah gambaran agung yang diberikan Allah tentang siapa Yesus Kristus Sungguh betapa agung dan besar kemuliaan yang diberikan bagi Yesus Kristus karena Dialah Allah yang layak disembah.Walaupun ada saja orang yang skeptis, ragu, bahkan membenci, fakta kesaksian Allah Bapa tentang Yesus Kristus melalui penglihatan Rasul Yohanes ini adalah fakta yang tidak dapat disangkal oleh siapapun karena Allah sendiri yang telah memberikan kesaksian-Nya. Yesus Kristus memang Tuhan.Tidak ada argumentasi manusia apapun yang dapat mengingkari kesaksian Allah ini.Oleh sebab itu, wahai umat Tuhan di Indonesia, marilah kita bergiat terus dalam kiprah dan karya kita di bumi Indonesia ini demi kemuliaan Allah. Melaluinya, nama Kristus terus ditinggikan oleh semua makhluk di bumi dan di sorga. (BHS)