RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

Aku Ampuni Pembunuh Mamaku

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari

Aku Ampuni Pembunuh Mamaku

Gloria Oey tak kuasa menerima kabar bahwa ibundanya tewas secara mengenaskan; ditusuk 5 kali dengan sebilah pisau. Mengerikan! Seakan-akan Tuhan mengizinkan itu terjadi. Kesedihan Gloria berubah menjadi dendam tatkala tahu bahwa pelakunya adalah Yudi, seorang koki yang dipekerjakan oleh ibunda Gloria.

Saat ditemui di selnya di kepolisian Taman Sari, Gloria memberondong Yudi dengan berbagai pertanyaan. "Jawabannya semua tidak..tidak..tidak.." demikian kenang Gloria. "Lalu kenapa kalau tidak ada latar belakang sama sekali kamu kok bisa begitu sadis, sadar ngga kalau kamu juga lahir dari seorang ibu?"

Peristiwa kematian ibunda meninggalkan rasa takut mendalam bagi Gloria. Ia periksa semua pintu, apakah sudah terkunci. Hal itu dilakukannya di seluruh bagian rumahnya, mulai dari lantai 1 sampai lantai 3. Namun Gloria sadar, ia tak bisa terus-menerus membiarkan ketakutan mencekam hatinya. Ia memutuskan untuk datang kepada Tuhan.

"Saya minta Tuhan buang memorinya, memori tentang mama saya saat terbaring di lantai dengan darah yang begitu banyak. Saya minta Tuhan buang dan saya ambil keputusan untuk mengampuni. Saya tahu sepanjang saya masih memelihara memori itu, saya tidak bisa mengampuni dengan tulus. Karena saya masih senang bawa-bawa memori itu, saya masih ingin orang itu diapain gitu..." tutur Gloria.

Keputusan untuk mengampuni Yudi yang telah membunuh mamanya, tentu begitu berat bagi Gloria. Ia bergumul 3 bulan lamanya dan terus meminta kekuatan dari Tuhan. "Waktu itu saya sadar bahwa saya sudah menerima pengampunan dari Tuhan Yesus. Segala kesalahan dan dosa saya sudah Tuhan ampuni. Masa sih saya nggak mau mengampuni orang yang notabene tidak mengenal kebenaran. Pada waktu itu, walaupun sulit saya bawa namanya, saya katakan pada Tuhan, "Tuhan… saya ambil keputusan, saya mau ampuni orang ini!" demikian Gloria menceritakan kemenangannya atas rasa benci dan sakit hati.

Sampai pada suatu hari, Gloria mendatangi Yudi di penjara dan melepaskan pengampunan langsung di hadapan orang tersebut. "Yudi, saya mau kamu tahu bahwa saya sudah ambil keputusan untuk mengampuni kamu." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Gloria merasakan kelegaan yang luar biasa. "Saya tidak perlu mengangkat beban itu di punggung saya. Saya nggak perlu hidup dengan luka hati dan kepahitan lagi. Saya buang semua sampah itu dan saya boleh hidup dalam kemerdekaan oleh karena kasih Tuhan dan darah Yesus."

Bertahun-tahun setelah kejadian itu berlalu, Gloria belajar bahwa segala sesuatu telah ditetapkan oleh Tuhan pada waktu yang sempurna. Manusia seharusnya memakai waktu mereka sebaik mungkin untuk mengasihi orang-orang yang telah Tuhan tempatkan dalam kehidupan ini. Pelajaran kedua yang Gloria peroleh adalah tentang iman. "Sekalipun kita tidak tahu mengapa hal itu harus terjadi, kita tidak perlu terus menerus bertanya sehingga kita kehilangan iman dan meragukan Tuhan dalam hidup kita. Saya percaya Tuhan Yesus berdaulat dalam hidup anak-anakNya," kata Gloria mengakhiri kesaksiannya.


Sumber Kesaksian:
Gloria Oey(jawaban.com)