Dari Renungan
Tanggal: 26 Desember
Suatu kesalahan yang besar apabila kita salah mengartikan kemerdekaan dari dosa, yaitu pembebasan sempurna dari dosa oleh penebusan Salib Kristus, dengan pengertian pembebasan hanya pada tingkat kesadaran hidup. Tidak seorang pun sepenuhnya memahami arti dosa sampai ia dilahirkan kembali. Dosa adalah hal yang dihadapi Yesus Kristus di Kalvari. Bukti bahwa saya telah dibebaskan dari dosa adalah saya mengetahui sifat dosa yang sebenarnya dalam diri saya. Untuk memahami dosa, seseorang memerlukan karya penuh dan sentuhan yang mendalam dari penebusan Yesus Kristus, yaitu pemberian kesempurnaan-Nya secara penuh.
Roh Kudus menerapkan atau mengerjakan karya penebusan dalam diri kita, baik dalam alam sadar maupun tidak sadar. Dan, bila kita benar-benar menyadari kuasa Roh yang tak ada tandingannya di dalam kita, kita memahami arti 1 Yohanes 1:7, yang berbunyi, "... darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa." Ayat ini bukan saja menunjukkan pada dosa yang disadari, tetapi juga pada pengertian mendalam akan dosa yang hanya dapat ditunjukkan oleh Roh Kudus di dalam saya.
Saya harus hidup atau "berjalan di dalam terang, sama seperti Dia ada di dalam terang ..." – bukan dalam terang nurani saya sendiri, tetapi dalam terang Allah. Jika saya mau hidup dalam terang itu tanpa ada hal yang ditahan atau disembunyikan, kebenaran yang luar biasa disingkapkan bagi saya, yaitu darah Yesus, Anak-Nya itu. Ia menyucikan kita dari segala dosa sehingga Allah Mahakuasa tidak menemukan sesuatu dalam saya yang perlu ditegur-Nya.
Pada tingkat sadar, hal ini menghasilkan pengetahuan yang dalam dan mendukakan (saya) akan apa sebenarnya arti dosa itu. Kasih Allah yang bekerja di dalam diri saya menyebabkan saya membenci dengan kebencian Roh Kudus akan dosa, membenci segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kekudusan Allah. Untuk "hidup dalam terang" berarti segala yang berasal dari kegelapan benar-benar mendorong saya lebih dekat lagi kepada sumber terang."