RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

Memahami Fungsi dalam Keluarga

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari

Oleh: Hans Yakub Lekipera, STh, M.Min


Fungsi-fungsi dalam Keluarga

Ketika berbicara tentang keluarga, maka tidak terhindarkan kita harus berbicara soal fungsi-fungsi keluarga. Secara singkat, beberapa fungsi dalam keluarga yang harus dijalankan dalam rangka membangun keluarga, antara lain: Pertama, Fungsi Sosialisasi Anak yang menunjuk pada peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak, proses pembelajaran terhadap anak agar memiliki karakter yang baik. Kedua, Fungsi Afeksi yang menjamin terpenuhinya kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta yang dilandasi dengan keyakinan bahwa penyebab utama gangguan emosional, perilaku dan bahkan kesehatan fisik adalah ketiadaan cinta, yakni tidak adanya kehangatan dan hubungan kasih sayang dalam suatu lingkungan yang intim. Kenakalan anak karena anak yang tidak mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Ketiga, Fungsi Edukatif yang dilandasi keyakinan bahwa keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik anak. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan sorang anak mulai dari bayi, belajar jalan, hingga mampu berjalan itu terjadi dalam keluarga. Keempat, Fungsi Religius yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan-insan agama yang penuh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan. Keluarga harus menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan iman. Kelima, Fungsi Rekreatif yang memberikan suasana yang sangat gembira bagi anggota keluarga. Tentu hal ini tidak terlepas dari keyakinan iman bahwa “hati yang gembira adalah obat” (Amsal 17:22). Keenam, Fungsi Ekonomis yang menjamin tersedianya kebutuhan-kebutuhan pokok dan memungkinkan keluarga mempertahankan hidupnya. Ketujuh, Fungsi Protektif yang menjamin keluarga menjadi tempat yang nyaman bagi para anggotanya. Fungsi ini bertujuan agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif melalui upaya perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologis bagi seluruh anggotanya.

Peran Orang Tua dalam Melindungi Anak

Dari kesemua fungsi yang telah secara singkat dipaparkan di atas, maka sesungguhnya kesemua fungsi itu pada akhirnya mengerucut pada satu tujuan yakni memproteksi keluarga yang memungkinkan keluarga tetap menjalankan eksistensinya, dan dalam konteks iman, keluarga dimampukan untuk dapat menjalankan tugas panggilan imannya.

Peran orang tua dalam memproteksi anak didasarkan pada kesadaran bahwa ada banyak bahaya yang mengancam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ketika tujuan akhir perkembangan anak adalah menjadi anak yang takut akan Tuhan, maka sesungguhnya ada banyak bahaya yang mengancam terwujudnya karakter tersebut. Bahaya tersebut tidak hanya tampil dalam wujud fisik, tetapi juga dalam wujud pandangan dan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Akitab.

Amsal14:26-27 berbunyi: Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.

Ayat di atas semakin menegaskan betapa pentingnya karakter takut akan Tuhan. Karena di sana ada ketentraman yang besar, dan ada perlindungan dari Tuhan. Takut akan Tuhan adalah sumber kehidupan, maka setiap orang yang memiliki karakter ini akan senantiasa terhindar dari jerat maut.

Penanaman karakter takut akan Tuhan tersebut tidak hanya diperuntukan terhadap anak-anak dalam keluarga, tetapi terutama kita sebagai orang tua harus memiliki karakter ini. Sehingga penanaman nilai dan karakter tidak hanya dengan perkataan, tetapi juga lewat keteladanan. Justru jauh lebih memberikan dampak adalah perbuatan.

Tentu bukanlah perkara yang mudah, karena kita pun akan berhadapan dengan berbagai macam tantangan dan rintangan. Betapapun banyaknya hambatan, fungsi memproteksi anak sekaligus memproteksi keluarga harus terus dikerjakan. Mari kita membaca pesan dalam tampilan gambar di bawah ini, yang di dalamnya terdapat berjuta pesan bagi kita sebagai orang tua dalam menjalankan tanggungjawab memproteksi anak-anak dalam keluarga.