Dari Renungan
Tanggal: 12 Desember
Kepribadian adalah bagian unik dan tak terbatas dalam hidup kita yang membuat kita berbeda dari orang lain. Ini terlalu besar untuk dimengerti. Sebuah pulau di tengah samudra bisa saja hanyalah sebuah puncak dari gunung yang besar, dan kepribadian kita seperti pulau di tengah samudra itu. Kita tidak tahu kedalaman diri kita, karenanya kita tidak dapat mengukur diri kita sendiri. Pada awalnya kita berpikir bahwa kita bisa, tetapi kita segera sadar bahwa hanya ada satu Pribadi yang bisa mengerti kita secara menyeluruh, dan itu adalah Pencipta kita. Kepribadian adalah sifat khas dari manusia batiniah, manusia rohani, seperti halnya individualitas adalah sifat khas manusia lahiriah.
Allah kita tidak pernah dapat digambarkan dalam sifat individualitas dan kebebasan, tetapi hanya dapat digambarkan dalam arti keseluruhan diri-Nya -- "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30). Kepribadian dapat menyatu dan Anda hanya dapat menjangkau identitas sejati Anda bila Anda menyatu dengan orang lain. Ketika kasih atau Roh Allah ada di atas seseorang, orang itu diubahkan, ditransformasikan. Dia kemudian tidak akan lagi berkeras mempertahankan individualitasnya.
Tuhan kita tidak pernah merujuk pada individualitas seseorang atau kedudukannya yang terasing, tetapi berbicara dalam kerangka manusia secara menyeluruh "... supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu". Sekali hak-hak Anda atas diri Anda diserahkan kepada Allah, sifat kodrati yang sesungguhnya dari kepribadian Anda segera merespons Allah. Yesus Kristus membawa kebebasan pada kemanusiaan Anda secara utuh, dan individualitas Anda bahkan diubahkan, ditranformasikan.
Tranformasi itu dihasilkan dengan kasih -- pengabdian pribadi kepada Yesus. Kasih adalah hasil yang berlimpah dari seseorang dalam persekutuan yang benar dengan sesamanya."