Dari Renungan
1 Januari: Jangan Berdalih
Dear All, Selamat Tahun Baru. Pada awal tahun seperti ini, setelah melihat kembali ke belakang dalam kehidupannya dengan Tuhan, banyak orang secara tulus mencoba mengatakan pada dirinya, "Saya mau mengasihi Tuhan lebih baik dalam tahun ini. Memberikan seutuhnya diri saya untuk Tuhan." Akan tetapi, menurut Chambers dalam renungan hari ini, betapa sering kita berdalih, dan Tuhan "terpaksa" membawa kita pada krisis yang mengharuskan kita mengambil keputusan ....
Dengarkan audionya
2 Januari: Maukah Engkau Pergi Tanpa Tahu Tujuan?
Mengikut Tuhan tidak mudah. Mungkin ada saja pertanyaan dalam diri kita yang tidak kita peroleh jawabannya. Salah satu pertanyaan tersulit untuk dijawab dalam pekerjaan kekristenan adalah: "Apakah yang Anda harapkan untuk dilakukan?" Anda memang tidak tahu apa yang hendak Anda lakukan. Yang Anda ketahui hanyalah Allah mengetahui tindakan yang dilakukan-Nya. Yang penting Anda terus memeriksa sikap Anda terhadap Allah untuk melihat apakah Anda bersedia "berangkat" dalam setiap segi kehidupan Anda sambil percaya kepada Allah sepenuhnya. Allah tidak memberi tahu Anda tentang hal yang akan dilakukan-Nya, tetapi Dia menyatakan diri-Nya kepada Anda.
Dengarkan audionya
3 Januari: Awan dan Kegelapan
Kalau membaca firman Tuhan (Alkitab) hanya dirasakan sebagai deretan kata-kata atau perkataan datar yang biasa-biasa saja, ada satu sebab mendasar yang harus ditemukan. Jika kita menemukan bahwa ternyata banyak firman Tuhan yang terlalu gelap buat kita, hal inilah yang ingin dijawab Chambers dalam renungan My Utmost for His Highest hari ini di bawah judul "Awan dan Kegelapan".
Dengarkan audionya
4 Januari: Mengapa Aku Tidak Dapat Mengikuti Engkau Sekarang
Terus terang, renungan hari ini dengan judul "Mengapa Aku Tidak Dapat Mengikut Engkau Sekarang?" termasuk sukar, sehubungan dengan mengetahui kehendak Tuhan dalam melakukan sesuatu yang kita inginkan. Chambers mengatakan, "Jika Allah mendatangkan suatu masa penantian (akan kehendak-Nya) dan tampaknya tidak ada respons, janganlah mengisinya dengan kesibukan, tetapi nantikanlah. Ada maksud Tuhan dengan masa penantian.
Dengarkan audionya
5 Januari: Kuasa Hidup dalam Mengikut Yesus
Bangunlah diri Anda atas seorang Pribadi, yaitu Tuhan Yesus Kristus, dan atas Roh yang dikaruniakan-Nya. Semua janji/ikrar dan niat dari diri kita akan berakhir dalam penyangkalan karena kita tidak mempunyai kuasa untuk melaksanakannya. Bila kita menyadari keterbatasan diri kita, kita siap menerima Roh Kudus. Kuncinya adalah kuasa Roh Kudus.
Dengarkan audionya
6 Januari: Penyembahan
Salah satu godaan dalam bersaat teduh adalah terburu-buru, bukan oleh hal-hal yang memang mendesak atau sangat penting, melainkan oleh hal-hal yang masih bisa ditunda. Renungan hari ini mengingatkan bahwa ibadah adalah memberikan hal terbaik kepada Allah, hal yang telah diberikan-Nya kepada kita. Nilai kekal pelayanan kita bagi Allah diukur dari dalamnya keakraban persekutuan dan persatuan kita dengan Dia. Hal ini tidak mungkin diperoleh dengan saat teduh yang dilakukan buru-buru atau memenuhi jadwal. Malah renungan ini mengajak kita "memasang tenda" ....
Dengarkan audionya
7 Januari: Akrab dengan Yesus
Banyak orang yang menyatakan rindu lebih dekat dengan Tuhan. Kenyataannya, Pribadi paling terakhir, yang dengan-Nya kita menjadi akrab adalah dengan Yesus. Apakah bukti atau buah dari hidup yang akrab atau intim dengan Tuhan? Pertanyaan inilah yang menjadi renungan hari ini di bawah judul "Akrab dengan Yesus".
Dengarkan audionya
8 Januari: Persembahan yang Hidup
"All to Jesus I surrender", atau "Berserah Kepada Yesus" (KJ 364) merupakan salah satu kidung yang sangat dikenal. Namun, apa arti dan bagaimana sesungguhnya "mempersembahkan hidup" seperti yang dimaksudkan Tuhan? Seperti Abrahamkah? Renungan dengan judul "Persembahan yang Hidup" mengajak kita melihat dan menghidupinya lebih jauh.
Dengarkan audionya
9 Januari: Penyelidikan Batin (dengan Penuh Doa)
Tidak seorang pun dapat menjangkau kedalaman hatinya, motif-motif yang ada di belakang setiap pemikiran dan tindakan, apalagi menjangkau mimpi yang jauh di bawah kesadaran. Hanya Roh Tuhan yang dapat menjangkaunya, menyucikannya, dan mengisinya. Kebenaran inilah yang dikemukakan dalam renungan hari ini tentang "Penyelidikan Batin", "Prayerful Inner-Searching".
Dengarkan audionya
10 Januari: Mata yang Dibukakan
Karya anugerah Allah yang pertama dapat diringkaskan dengan: "Supaya mereka memperoleh pengampunan dosa". Bila seseorang gagal dalam kehidupannya sebagai orang Kristen biasanya karena dia tidak pernah menerima apa pun. Tanda satu-satunya bahwa seseorang diselamatkan adalah bahwa dia telah menerima sesuatu Yesus Kristus.
Dengarkan audionya
11 Januari: Ketaatanku Kepada Allah (dan Harganya bagi Orang Lain)
Dalam renungan hari ini ditegaskan oleh Chambers bahwa pertobatan bukanlah kelahiran baru. Pertobatan lebih merupakan usaha manusia yang disadarkan. Sebaliknya, kelahiran baru bukan karena keputusan orang bersangkutan. Ketika seseorang dilahirkan kembali, dia menerima sesuatu sebagai karunia dari Allah Yang Mahakuasa dalam Yesus Kristus. Keselamatan berarti kita dibawa pada suatu tempat yang menyanggupkan kita menerima sesuatu dari Allah di dalam Yesus Kristus, yaitu pengampunan dosa. Hal ini diikuti oleh karya anugerah Allah yang kedua. Apakah itu? Kita lihat lebih lanjut di bawah ini.
Dengarkan audionya
12 Januari: Pernahkah Anda Sendirian dengan Allah? (1)
Renungan hari ini mengatakan, "... mengherankan betapa sedikitnya pengenalan kita terhadap diri kita sendiri! Kita bahkan tidak menyadari adanya iri hati, kemalasan atau kesombongan yang ada di dalam diri kita. Berapa banyak di antara kita yang telah belajar memberanikan diri untuk melihat ke dalam batin kita? Kita harus menyingkirkan pendapat bahwa kita memahami diri kita sendiri. Bila ada unsur kesombongan atau keangkuhan yang masih tersisa, Yesus tidak dapat mengajar apa pun kepada kita -- yang hanya dapat diajarkan-Nya, ketika kita ditemukan-Nya sendirian ....
Dengarkan audionya
13 Januari: Pernahkan Anda Sendirian dengan Allah? (2)
Renungan hari ini, sebagai lanjutan dari yang kemarin, mengatakan bahwa ketika Allah menemukan kita sendirian melalui berbagai penderitaan, ketika Dia benar-benar membawa kita pada keberadaan diri kita sendiri, dan kita benar-benar kehilangan kata-kata, bahkan tidak sanggup mengajukan sebuah pertanyaan apa pun, pada saat itulah Dia mulai mengajar kita!
Dengarkan audionya
14 Januari: Panggilan Allah
Renungan hari ini tentang "Panggilan Allah". Dikatakan bahwa "Panggilan Allah sesungguhnya tidak tertuju hanya kepada segelintir orang pilihan, melainkan kepada setiap orang." Masalahnya, apakah saya mendengar panggilan Allah atau tidak. Tergantung pada pendengaran saya. Dan, pendengaran saya sesungguhnya tergantung pada sikap rohani saya. Lalu, bagaimana dengan "banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih"?
Dengarkan audionya
15 Januari: Apakah Anda Berjalan Tidak Bercela?
Dalam renungan hari ini ada istilah "penguburan manusia lama" dari frasa "white funeral". Frasa yang cukup sulit dan tidak dapat diterjemahkan sebagai "penguburan putih". Tampaknya, Chamberslah yang pertama menggunakan istilah "white funeral" ini. Kemudian, seorang bernama Lauren Spencer membuat nama blognya "White Funeral", yang menceritakan perjalanan hidupnya yang gelap melalui usaha bunuh diri, alkoholisme, penjara, dan keajaiban kematian hidup lamanya masuk ke dalam hidup baru dalam Yesus Kristus.
Dengarkan audionya
16 Januari: Panggilan Allah yang Sesungguhnya
Hari ini, renungan dari My Utmost for His Highest membahas mengenai panggilan Allah. Allah mengerjakan panggilan-Nya melalui hidup kita dan hanya kita yang dapat membedakannya. Selama saya masih memikirkan kelebihan atau kebolehan saya sendiri, dan hanya memikirkan hal-hal yang sesuai dengan diri saya, saya tidak akan pernah mendengar panggilan Allah.
Dengarkan audionya
17 Januari: Panggilan Kehidupan yang Hakiki
Bagaimanakah mengetahui panggilan Allah? Bagaimana saya dapat mengerti, menyadari, serta mewujudkannya dalam pelayanan? Pertanyaan yang tidak mudah! Jawabannya, terletak pada hubungan yang benar dengan Allah, seperti yang diuraikan dalam renungan hari ini, "Panggilan Kehidupan yang Hakiki
Dengarkan audionya
18 Januari: “Itu Tuhan!”
Renungan hari ini menekankan dua bahaya kehidupan kristiani yang harus kita waspadai. Pertama, kita "memanfaatkan Dia untuk memuaskan kita", berlawanan dengan tujuan Allah memanggil kita. Bahaya kedua, hal-hal dari dalam diri kita -– bukan dari luar -- yang menyaingi kesetiaan kita kepada Yesus Kristus. Bagaimanakah seharusnya?
Dengarkan audionya
19 Januari: Penglihatan (Visi) dan Kegelapan
Renungan hari ini memberikan pertanyaan kepada kita, "Adakah saya mengandalkan kekuatan lahiriah? Atau, sudahkah saya belajar untuk tidak mengandalkan keyakinan pada diri sendiri dan pada saudara Kristen yang lain? Apakah saya menaruh kepercayaan pada buku-buku, doa-doa, atau kesukaan lainnya dalam hidup saya? Atau, sudahkah saya menaruh keyakinan saya kepada Allah sendiri, dan bukan pada berkat-berkat-Nya?"
Dengarkan audionya
20 Januari: Apakah Anda Segar Menghadapi Semua Hal?
Kebenaran yang perlu disadari setiap waktu, menurut renungan hari ini, adalah sesungguhnya dilahirkan kembali "merupakan karya Allah yang misterius dan menakjubkan, seperti Allah sendiri. Dilahirkan kembali merupakan suatu awal yang lestari dan abadi". Bukan itu saja, karya Allah tersebut seharusnya "senantiasa memberikan kesegaran dalam pemikiran, pembicaraan, dan kehidupan -- suatu kejutan bersinambung dari hidup Allah". Lalu, pertanyaannya, mengapa sering tidak?
Dengarkan audionya
21 Januari: Merenungkan Kembali Perbuatan Allah
Apakah saya masih mengasihi Allah dengan menyala-nyala seperti pada mulanya atau saya hanya berharap Allah mengasihi saya dan selalu mengeluh karena banyak hal tidak terjadi sesuai dengan keinginan saya?
Dengarkan audionya
22 Januari: Adakah Saya Memandang kepada Allah?
Kita sering tidak menyadari bahwa kita lebih mudah terfokus pada berkat, bukan pada Sumber berkat, yaitu Allah sendiri. Bahkan, renungan hari ini mengatakan, kesulitan rohani terbesar yaitu memusatkan perhatian pada Allah.
Dengarkan audionya
23 Januari: Diubahkan dengan Memandang Kemuliaan-Nya
Salah satu yang menjadi penekanan renungan hari ini adalah sifat atau karakter utama yang dapat ditampilkan seorang Kristen adalah keterbukaan penuh di hadapan Allah, membiarkan Roh-Nya memenuhi kita, dan mengubahkan kita. Gaya hidup yang terburu-buru akan mengganggu hubungan kita di dalam Dia dan hal ini mudah terjadi dan harus selalu diwaspadai.
Dengarkan audionya
24 Januari: Maksud Allah bagi Hidup Kita
Dalam teks aslinya, renungan hari ini berjudul: "God’s Overpowering Purpose", yang secara bebas dapat diterjemahkan, maksud Allah yang kepadanya kita diminta tunduk. Bahkan, Paulus menggunakan kata-kata yang menarik untuk menegaskan hal tunduk tersebut: "tidak pernah tidak taat". Mengapa dan bagaimana Paulus "tidak pernah tidak taat"? Renungan ini mengajak kita belajar dari Paulus yang ditundukkan oleh dan tunduk pada maksud Tuhan.
Dengarkan audionya
25 Januari: Memberi Tempat kepada Allah
Saya pikir, betapa seringnya kita mempunyai keinginan yang sepertinya baik, tetapi ternyata salah. Kita mengharapkan Allah datang dengan cara-cara yang kita kehendaki. Menurut renungan hari ini, bagian kita adalah memberi tempat seluas-luasnya bagi Allah. Allahlah yang memutuskan cara bagaimana Dia datang!
Dengarkan audionya
26 Januari: Pandanglah kepada Allah
Membiarkan "kekhawatiran dunia ini" masuk dalam pikiran kita dan melupakan janji "terlebih lagi" dari Bapa surgawi, seperti yang disebutkan dalam Matius 13:22, merupakan pikiran yang tidak hormat pada firman Tuhan. Hal ini dapat mengakibatkan kita surut dalam persekutuan dengan Tuhan. Bagaimana seharusnya? Mari, kita simak dalam renungan hari ini.
Dengarkan audionya
27 Januari: Lihatlah Kembali dan Renungkan
Menarik, bahwa ancaman terhadap "kehidupan Allah dalam diri kita" adalah kekhawatiran, yang dikipas-kipas oleh apa yang disebut oleh Oswald Chambers sebagai setan kecil (little devil) –- karena mungkin kelihatannya tidak berbahaya! Bagaimana kita dapat bebas dari serbuan ancaman ini?
Dengarkan audionya
28 Januari: Bagaimana Seseorang dapat Menganiaya Yesus?
Kita takkan pernah bebas dari jerat memaksakan kehendak sendiri dalam menjalani hidup bagi Allah, yang selalu akan melukai Yesus Kristus sebelum kita dibawa ke dalam pengalaman baptisan "Roh Kudus dan api". Setiap kali kita menggunakan hak-hak kita sendiri dan bersikeras untuk melaksanakan keinginan kita sendiri, berarti kita sedang menganiaya Dia.
Dengarkan audionya
29 Januari: Bagaimana Seseorang (Pelayan) Bisa Begitu Bodoh
Bagaimana Seorang (Pelayan) Bisa Begitu Bodoh? Judul renungan hari ini cukup keras. Renungan ini mengingatkan kita, antara lain apakah "kita melayani Yesus dengan roh yang bukan Roh-Nya", kita berbicara dengan kata-kata yang terdengar baik, tetapi roh di balik kata-kata itu adalah roh seorang musuh, melayani dengan menggebu-gebu menurut cara saya sendiri dan untuk kepuasan diri sendiri.
Dengarkan audionya
30 Januari: Dilema atau Pilihan Berat dari Kepatuhan
"Benarkah itu suara Tuhan?" Samuel belajar untuk mengenali suara Tuhan. Akan tetapi, ketika suara Tuhan menjadi jelas, Samuel, sang pelayan muda itu dihadapkan dengan pilihan berat, menyampaikan firman teguran kepada Eli, yang dia hormati. Bagaimana seharusnya kita bersikap dalam situasi seperti itu?
Dengarkan audionya
31 Januari: Sadarkah Anda akan Panggilan Anda?
Renungan hari ini (dan besok) merupakan bagian yang sulit –- tetapi teramat dalam -- dari penulisan Chambers. Akan tetapi, intinya jelas. Ditekankan bahwa kebaikan manusia dan kesucian pribadi adalah akibat dari penebusan, bukan untuk mendapatkan penebusan. Renungan ini juga mengungkapkan adanya bahaya, jika mata kita terpusat pada kesucian pribadi dan menempatkannya di atas keinginan untuk mengenal Allah sehingga kita tidak pernah sampai pada realitas sepenuhnya dari penebusan.
Dengarkan audionya
1 Februari: Panggilan Allah
Bagi Paulus, satu-satunya hasrat adalah memberitakan Injil Allah. Dia menyambut kepedihan, kekecewaan, dan kesengsaraan untuk satu alasan tersebut, dan hal-hal ini tidak pernah membuatnya tergoyahkan dalam pengabdiannya kepada Injil Allah.
Dengarkan audionya
2 Februari: Kekuatan Mendesak Panggilan Allah
Bagi Paulus, panggilan untuk memberitakan Injil bukan sekadar panggilan yang begitu saja. Panggilan tersebut adalah suatu kekuatan yang membuatnya merasa sangat sedih. "Terkutuk, jika aku tidak memberitakan Injil." Ketika seseorang mendengar panggilan itu, mulailah proses kematian diri dan hanya satu hal yang tertinggal, suara panggilan -- "... dikhususkan untuk memberitakan Injil". Beberapa bagian dalam renungan ini terasa sulit karena kedalaman materi maupun penyajiannya, tetapi intinya jelas, seperti yang dapat kita ikuti bersama di bawah ini.
Dengarkan audionya
3 Februari: Menjadi “Sampah Dunia”
Tidak mudah menerima "menjadi sampah dunia". Pertama, karena tidak mudah memahami kebenarannya. Kedua, karena kita terlalu perhatian tentang diri kita, tidak mau menghadapi risiko ditolak, dll.. Kita tidak dipaksa. Kita dapat menolak untuk "dikhususkan (Allah) untuk memberitakan Injil". Akan tetapi, seorang hamba Yesus Kristus sejati adalah orang yang bersedia menjadi martir untuk kenyataan Injil Allah. Dan, tujuan Allah memanggil kita bukan untuk dijadikan manusia hebat oleh Allah, melainkan untuk "menyatakan Anak-Nya di dalam aku ...."
Dengarkan audionya
4 Februari: Keagungan Kuasa-Nya yang Menggerakkan
Apakah yang sering ingin dilihat orang lain dalam hidup kita? Renungan hari ini mengatakan bahwa penyerahan sepenuhnya kepada kuasa keagungan kasih Kristus akan menghasilkan buah yang akan selalu memperlihatkan tanda kesucian Allah dan kuasa-Nya, tanpa pernah menarik perhatian orang terhadap kesucian pribadi kita!
Dengarkan audionya
5 Februari: Siapkan Anda Dicurahkan Sebagai Persembahan? (1)
Melayani dengan sungguh-sungguh dan benar tidaklah mudah karena keinginan untuk dilayani, disanjung, dan dikenang selalu menghadang. Osward Chambers menyebutnya menjadi "kurang dari setetes air dalam ember" –- menjadi tidak berarti. Itu sebabnya, dikatakan bahwa tidak sedikit pekerja di ladang Tuhan, yang tidak dapat melakukan pekerjaan kasar, mempertahankan sikapnya sebagai pelayan bagi Tuhan karena mereka merasa pelayanan semacam itu merendahkan martabat mereka.
Dengarkan audionya
6 Februari: Siapkan Anda Dicurahkan sebagai Persembahan? (2)
Renungan hari ini merupakan lanjutan (bagian-2) dari renungan kemarin, yaitu ketika kita mengatakan kepada Allah bahwa kita siap dicurahkan sebagai persembahan (melalui pembakaran, penyucian, dan pemisahan), Allah akan membuktikan diri-Nya menjadi segala sesuatu yang pernah kita mimpikan tentang Dia.
Dengarkan audionya
7 Februari: Kesedihan Rohani
Apakah Anda pernah mengalami kesedihan atau kemurungan rohani? Menurut Chambers, ketika kita mencari penglihatan dari surga dan kuasa Allah yang mengguntur, hal ini menunjukkan bahwa kita sedang dalam kesedihan rohani. Padahal, dikatakan bahwa salah satu penyataan Allah yang paling ajaib adalah ketika kita tahu dan menyadari keindahan keilahian Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari kita.
Dengarkan audionya
8 Februari: Harga Pengudusan
Tidak banyak orang senang berbicara tentang kekudusan seperti halnya tentang dosa. Paling tidak, tidak seperti orang berbicara tentang berkat, yang bergairah ketika membicarakannya. Akan tetapi, apakah sebenarnya pengudusan itu? Dan, siapkah kita membayar harganya? Apa bukti kehadiran Roh Kudus dalam hidup seseorang? Chambers mengajak kita merenungkan topik ini dalam renungan hari ini.
Dengarkan audionya
9 Februari: Apakah Anda Lelah Rohani?
Semua orang pernah mengalami kelelahan rohani. Dan, menurut Oswald Chambers, "Kelelahan rohani tidak pernah diakibatkan oleh dosa, melainkan oleh pelayanan". Soalnya, "mengalami atau tidak mengalami kelelahan itu tergantung pada dari mana mendapatkan bekal/suplai kekuatan". Menarik! Mari, selanjutnya kita ikuti di bawah ini.
Dengarkan audionya
10 Februari: Apakah Kemampuan Anda untuk Melihat Allah Dibutakan?
Renungan hari ini menyatakan, bahwa berhala membutakan mata rohani kita untuk dapat melihat Allah. Menariknya, Chambers menegaskan bahwa berhala tersebut dapat berasal dari dalam diri kita, pekerjaan kita, gagasan kita, dan mungkin pengalaman kita. Kalau kita kehilangan kemampuan melihat Allah, doa kita terasa sia-sia atau hampa.
Dengarkan audionya
11 Februari: Apakah Pikiran Anda Tetap Tertuju kepada Allah?
Ungkapan pikiran kaya, pikiran jernih, pikiran kotor, dll., sering kita dengar, menyatakan keadaan pikiran. Akan tetapi, bagaimana dengan pikiran lapar (starved mind)? Menurut Chambers, kelaparan pikiran merupakan salah satu sumber kelelahan dan kelemahan dalam hidup hamba Tuhan dan penyebabnya adalah kelalaian. Renungan ini mengajak kita melihat jawab pertanyaan apakah pikiran Anda tetap tertuju kepada Allah?
Dengarkan audionya
12 Februari: Apakah Anda Mendengarkan Allah?
"Apakah Anda Mendengarkan Allah?", judul renungan kita hari ini. Chambers mengatakan bahwa apabila kita lebih suka mendengarkan suara hamba Tuhan, lebih suka mendengar kesaksian-kesaksian daripada mendengarkan Tuhan sendiri, hal itu sesungguhnya "menunjukkan betapa kurangnya kasih kita kepada Allah".
Dengarkan audionya
13 Februari: Devosi Mendengar
Sudahkah Anda mendengar suara Allah hari ini? Atau, hanya pada saat-saat tertentu saja? Apa rahasianya? Apa yang menjadi kendala atau rintangannya? Chambers menekankan aspek devosi dalam mendengar (devotion of hearing). Devosi adalah tindakan kasih dengan pengorbanan waktu dan tenaga.
Dengarkan audionya
14 Februari: Disiplin untuk Mendengar (dengan Penuh Perhatian)
Gelap? Siapa yang tidak pernah berada dalam gelap! Renungan hari ini mengatakan bahwa adakalanya Allah membawa kita melalui pengalaman dan disiplin kegelapan, untuk mengajar kita mendengar dan mematuhi Dia. Burung yang senang berkicau diajar berkicau dalam gelap, dan Allah memasukkan kita ke dalam "naungan tangan-Nya" sampai kita belajar mendengar Dia.
Dengarkan audionya
15 Februari: “Apakah Aku Penjaga Adikku?”
Renungan hari ini dibuka dengan pertanyaan yang menyentak, "Pernahkah terlintas dalam diri Anda bahwa Anda bertanggung jawab secara rohani terhadap Allah bagi orang lain?" Dan, jika kita membiarkan keakuan atau egoisme, atau kelemahan rohani dalam hidup kita, setiap orang yang berhubungan dengan kita akan menderita.
Dengarkan audionya
16 Februari: Ilham dari Prakarsa Rohani
Tidak mudah mengenal suatu prakarsa, apakah itu berasal dari ilham Allah atau bukan. Akan tetapi, renungan hari ini menegaskan bahwa Allah mengirimkan ilham-Nya dengan kuasa yang sedemikian ajaib sehingga kita sanggup "bangkit dari antara orang mati" dan melakukan hal yang mustahil. Allah tidak memberikan kepada kita kehidupan yang berkemenangan, tetapi Dia memberikan kepada kita kehidupan pada saat kita mengatasinya.
Dengarkan audionya
17 Februari: Mengambil Prakarsa terhadap Depresi
Depresi? Renungan hari ini mengatakan bahwa jika kita berbuat sesuatu semata-mata demi mengatasi depresi, kita hanya akan menambah depresi tersebut. Akan tetapi, dengan Roh Allah yang menuntun kita secara naluri untuk berbuat sesuatu, di sanalah depresi itu lenyap. Dan, kita dibawa "memasuki dataran kehidupan yang lebih tinggi".
Dengarkan audionya
18 Februari: Berinisiatif Melawan Keputusasaan
Kesadaran bahwa kita telah melakukan sesuatu yang tidak dapat diubah lagi menyebabkan kita putus asa. Namun, biarlah masa lalu itu tidur dalam pelukan mesra Kristus dan marilah kita terus memasuki masa depan yang tak terkalahkan bersama Dia.
Dengarkan audionya
19 Februari: Prakarsa terhadap Pekerjaan Membosankan
Dalam budaya instan seperti sekarang, kebanyakan orang tidak mau repot. Orang gampang bosan. Namun, renungan hari ini mengatakan bahwa pekerjaan membosankan adalah salah satu ujian terbaik untuk menentukan keaslian karakter dan kerohanian kita. Yang dibutuhkan dalam kebosanan seperti itu adalah ilham Allah. Bila Tuhan berbuat sesuatu melalui kita, Dia selalu mengubahnya.
Dengarkan audionya
20 Februari: Prakarsa terhadap Angan-Angan atau Lamunan
Melamun atau berangan-angan sering memiliki konotasi negatif. Renungan hari ini mengatakan, bila maksud kita adalah untuk mencari Allah dan menemukan kehendak-Nya bagi kita, melamun itu benar dan dapat diterima. Namun, melamunkan suatu tugas yang seharusnya dilakukan hanya membuang waktu dan tidak dapat diterima. Jika demikian, berkat Allah tidak pernah ada di dalamnya.
Dengarkan audionya
21 Februari: Sungguhkah Anda Mengasihi Dia?
Renungan hari ini mengajak kita merenungkan kembali alasan-alasan untuk melayani Allah. Apakah untuk melakukan sesuatu bagi Allah? Apakah karena kita merasa bahwa itu berguna bagi Allah? Karena merasa itu kewajiban? Atau, karena semata-mata Anda mengasihi Dia? Lebih lanjut di bawah ini, "Apakah Anda sungguh-sungguh mengasihi Dia?"
Dengarkan audionya
22 Februari: Disiplin Ketekunan Rohani
Apa itu ketekunan? Menurut kamus Cambridge ketekunan adalah "terus mencoba melakukan sesuatu walaupun sulit". Lalu, apa pula ketekunan rohani? Renungan hari ini menekankan perlunya ketekunan rohani untuk mengalahkan ketakutan (bisikan daging atau si jahat) bahwa andalan kita, Yesus Kristus, akan kalah. Ketakutan bahwa hal-hal yang dilakukan oleh Tuhan kita tidak akan menang pada akhirnya.
Dengarkan audionya
23 Februari: Tekad untuk Melayani
Entah bagaimana, kita sering mempunyai pendapat bahwa seseorang yang dipanggil melayani, dipanggil untuk tampil beda dan berada di atas orang lain. Apa sebenarnya yang menjadi pendorong dalam pelayanan kita? Renungan hari ini mengatakan, bila pelayanan kita adalah untuk tujuan kemanusiaan, siaplah kecewa karena perlakuan tak berterima kasih dari orang lain. Lalu, bagaimana seharusnya?
Dengarkan audionya
24 Februari: Sukacita dalam Berkorban
Hari ini masih tentang motif pelayanan. Dalam pelayanan Kristen, hal ini tidak dapat diterima, yaitu kita dikendalikan oleh kepentingan dan hasrat kita sendiri. Faktanya, inilah ujian terbesar dalam hubungan kita dengan Yesus Kristus, adakah sukacita dalam berkorban, dalam menyerahkan hidup saya untuk Sahabat saya, Yesus?
Dengarkan audionya
25 Februari: Kemiskinan dalam Pelayanan
Konsep Alkitab tentang pelayan memang tidak populer, bahkan sering sungsang dengan keinginan kita. Melayani berarti menjadi hamba bagi orang lain, melayani tanpa "reserve", bersedia menjadi miskin seperti Yesus, bersedia "menjadi roti yang dipecahkan dan anggur yang dicurahkan di tangan Yesus Kristus demi kepentingan orang lain", seperti ditunjukkan oleh Paulus.
Dengarkan audionya
26 Februari: Keraguan Kita tentang Yesus
Jujur, kata renungan hari ini, setiap kita dapat, pernah bimbang, dan ragu akan kemahakuasaan Yesus, misalnya bagaimana Tuhan dapat mencukupkan kita secara pribadi dan dalam hubungan panggilan pelayanan. Lalu, bagaimana jika saya menemukan keraguan ini ada dalam diri saya? Akuilah hal itu secara terbuka kepada Tuhan.
Dengarkan audionya
27 Februari: Melemahkan atau Membatasi Pelayanan Yesus
Adakah Anda telah membatasi atau melemahkan pelayanan Yesus sampai ke taraf yang menyebabkan Dia tidak sanggup bekerja dalam hidup Anda? Kita melemahkan pelayanan Yesus dalam diri kita, ketika kita lupa bahwa Dia itu Mahakuasa. Hal yang membuat pelayan menjadi lemah itu bersumber dari dalam diri kita, bukan dalam Dia.
Dengarkan audionya
28 Februari: Percayakah Kamu Sekarang?
Sungguh renungan hari ini merupakan peringatan bagi pekerja Kristen, yang telah meninggalkan Yesus, tetapi masih berusaha melayani-Nya sebagai kewajiban atau hanya karena merasa perlu menurut penilaian diri sendiri. Yang terjadi adalah kita bukannya mencari pimpinan-Nya, melainkan mengambil keputusan sendiri berdasarkan akal sehat. Setelah itu, kita meminta Tuhan memberkatinya -- keputusan yang justru terlepas dari realita (Tuhan).
Dengarkan audionya
29 Februari: Apa yang Kau Kehendaki supaya Tuhan Perbuat bagi Anda?
Apakah ada sesuatu dalam hidup Anda yang bukan hanya mengganggu Anda, tetapi juga membuat Anda menjadi gangguan bagi orang lain? Jika demikian, itu selalu merupakan sesuatu yang tidak dapat Anda tangani sendiri, "... maka mereka, yang berjalan di depan, menegur dia supaya ia diam. Namun, semakin keras ia berseru ..." (18:39). Bertahanlah dengan gangguan yang Anda hadapi sampai Anda berhadapan langsung dengan Tuhan. Jangan mengagungkan akal sehat. Duduk tenang dan bukannya menciptakan keributan tentang masalah kita, sebenarnya hanya akan mengagungkan akal sehat kita. Ketika Yesus bertanya apakah yang kita hendaki Dia perbuat bagi kita terhadap masalah sulit yang kita hadapi itu, ingatlah bahwa Dia tidak bekerja menurut cara akal sehat, melainkan hanya melalui cara supernatural.
Dengarkan audionya
1 Maret: Pertanyaan yang Menusuk Hati
Mudah angkat bicara memang sudah menjadi sifat kita. Kita dengan mudah menyatakan apa yang kita rasakan, termasuk soal mengasihi Tuhan. Namun, kasih sejati dalam diri kita hanya dapat digugah melalui pengalaman pedihnya pertanyaan Yesus, seperti pertanyaan-Nya kepada Petrus, "Apakah engkau mengasihi Aku?" Melalui pengalaman seperti itu, Allah menyingkapkan kebenaran-Nya kepada kita.
Dengarkan audionya
2 Maret: Pernahkan Anda Merasakan Sakit yang Ditimbulkan oleh Tuhan?
Jauh di lubuk hati terdalam Anda, pernahkah Anda merasakan kepedihan yang dikerjakan Tuhan dalam diri Anda? Tidak ada yang dapat menghunjam sampai ke bagian terdalam hidup Anda, kecuali firman Allah yang menyelidik dan menyingkapkan siapa diri Anda sesungguhnya.
Dengarkan audionya
3 Maret: Amanat-Nya kepada Kita
Amanat Tuhan, "Peliharalah domba-domba-Ku", mungkin hanya dilaksanakan apabila kasih Tuhan dinyatakan, mengalir dari Roh Allah yang ada di dalam kita. Demikian renungan hari ini. Sebab, domba-domba Yesus tersebut beraneka ragam, beberapa tak terpelihara dan kotor, beberapa sulit dan keras, dan beberapa tersesat!
Dengarkan audionya
4 Maret: Adakah Ini Benar tentang Diri Saya?
Renungan hari ini, "Adakah Ini Benar tentang Diri Saya?" merupakan ajakan introspeksi. Apakah kita melayani dengan visi dan panggilan Tuhan yang jelas atau tidak. Dikatakan, adalah lebih mudah melayani tanpa suatu visi dan tanpa panggilan karena dengan demikian kita tidak terganggu dengan tuntutan-Nya. Akan tetapi, itukah yang berharga bagi saya atau Kristus?
Dengarkan audionya
5 Maret: Adakah Dia Sesungguhnya Tuhan Saya?
Renungan hari ini berbicara tentang sukacita pelayanan. Namun, pertanyaannya adalah sukacita yang bagaimana? Apakah sukacita karena keberhasilan berbuat sesuatu menurut pilihan kita sendiri? Atau, sukacita yang timbul karena telah menerima tugas pelayanan dari Tuhan dan telah melakukannya? Hanya dalam posisi terakhir inilah kita dilayakkan. Dia berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia."
Dengarkan audionya
6 Maret: Mengambil Langkah Selanjutnya
Bekerja melayani tanpa visi dari Allah? Renungan hari ini mengatakan, jika kita tidak mempunyai visi dari Allah, tidak ada semangat, dan tidak ada dorongan, diperlukan anugerah Allah untuk mengambil langkah selanjutnya dalam devosi kepada-Nya, dalam membaca dan mempelajari firman-Nya, dalam kehidupan keluarga, atau dalam kewajiban kepada-Nya.
Dengarkan audionya
7 Maret: Sumber Sukacita yang Berkelimpahan
Judul asli (1935) renungan hari ini adalah "Undaunted Radiance", pancaran atau aura yang tak ada rasa takut. Paulus, orang-orang kudus, pastilah mempunyai kualitas rohani seperti ini. Kita tentu pernah bertemu dengan pribadi yang demikian. Orang yang tetap sukacita, bukan meskipun dalam sengsara, tetapi dalam sengsara, sebagai buah dari iman yang dibangun di atas kasih Allah yang tidak dapat berubah.
Dengarkan audionya
8 Maret: Kehidupan yang Diserahkan
Introspeksi tidak pernah mudah karena selalu ada celah bagi pembenaran diri atas kesalahan kita. Namun, renungan hari ini mengatakan, apabila seseorang melihat dirinya sungguh-sungguh seperti Tuhan melihatnya, bukan saja dosa-dosa kedagingan yang menjijikkan yang mengejutkan dirinya, tetapi juga sifat buruk dan kesombongan hatinya yang melawan Yesus Kristus.
Dengarkan audionya
9 Maret: Berbalik atau Berjalan Bersama Yesus?
Renungan hari ini mengatakan, banyak orang masa kini mencurahkan hidup mereka dan bekerja untuk Yesus Kristus, tetapi mereka sebenarnya tidak sungguh-sungguh berjalan ikut Dia karena tidak mau ambil risiko. Namun, masing-masing harus menjawab pertanyaan Yesus bagi diri kita sendiri bukan bagi orang lain, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Dengarkan audionya
10 Maret: Menjadi Teladan dari Amanat-Nya
Salah satu kebenaran dalam renungan hari ini adalah Allah mampu membawa pekerja Kristen melampaui aspirasi dan gagasannya sendiri, dan membentuk dia untuk maksud tujuan-Nya. Hal ini seperti yang dikerjakan-Nya dalam kehidupan para murid setelah Pentakosta, asalkan kita mengizinkan Allah mendapat kebebasan penuh, mengerjakan pembebasan-Nya pertama-tama menjadi nyata dalam hidup kita.
Dengarkan audionya
11 Maret: Ketaatan pada Penglihatan dari Surgawi
Renungan hari ini berbicara tentang makna visi surgawi dalam hidup kita. Namun, visi itu tidak pernah mendapat tempat bagi penggenapannya dalam hidup kita karena kita terjebak oleh berbagai kesibukan. Renungan ditutup dengan, "... jika Anda memilih sendiri tempat Anda akan ditanam oleh Allah, Anda akan terbukti kelak tidak produktif seperti 'kulit kacang yang hampa'"."
Dengarkan audionya
12 Maret: Penyerahan Total
Renungan hari ini mengingatkan betapa sering alasan penyerahan kepada Allah itu salah, yaitu untuk mendapat imbalan. Betapa egoisnya kita bila datang kepada Allah hanya untuk memperoleh sesuatu dari Dia, bukannya datang untuk (mendapatkan) Allah sendiri. Juga diingatkan, betapa mudah orang berbicara tentang penyerahan, tetapi tidak pernah sungguh-sungguh mengalami penyerahan.
Dengarkan audionya
13 Maret: Penyerahan Total Allah kepada Kita
"Penyerahan Total Allah kepada Kita", judul renungan hari ini. Kebenaran yang sungguh menakjubkan! Waspadalah, jangan berbicara tentang penyerahan jika kita tidak mengetahui apa-apa tentang (penyerahan) itu. Kita tidak akan pernah mengetahui apa pun tentang penyerahan sebelum kita memahami makna Yohanes 3:16 bahwa Allah seutuhnya dan sepenuhnya menyerahkan diri-Nya kepada kita.
Dengarkan audionya
14 Maret: Menyerah
Renungan berjudul "Menyerah" hari ini berbicara tentang penghambaan pada diri sendiri karena menyerah pada keakuan dan apa pun yang bersifat hawa nafsu. Dalam renungan ini dikatakan bahwa tidak ada kuasa dalam jiwa manusia, dari kekuatan sendiri, yang sanggup mematahkan perbudakan yang diakibatkannya. Hanya penyerahan kepada Yesus yang mampu mematahkan setiap bentuk perbudakan dalam hidup seseorang.
Dengarkan audionya
15 Maret: Disiplin Kecemasan
Pernah merasa asing, merasa tidak kenal, dan merasa cemas mengikut Tuhan? Renungan hari ini berbicara mengenai hal ini, yang tampaknya juga menjadi bagian pengalaman hidup rohani penulisnya, Oswald Chambers. Hal yang sama juga pernah dialami oleh murid Yesus. Melalui hal yang sedang terjadi, Yesus Kristus harus menggali dalam-dalam setiap dosa dan dukacita yang dapat kita alami sebagai bagian dari disiplin-Nya!
Dengarkan audionya
16 Maret: Tuhan Akan Mengadili
Renungan hari ini, "Tuhan Akan Mengadili", adalah tentang topik yang tidak pernah populer -– dosa! Namun, tidak seorang pun dapat mengelak darinya. Dikatakan, salah satu hukuman dari dosa adalah penerimaan kita atas dosa itu. Bukan hanya Allah yang menghukum dosa, tetapi dosa itu sendiri menguasai diri orang berdosa dan meminta bayaran penuh kembali.
Dengarkan audionya
17 Maret: Sasaran Utama Seorang Hamba
Renungan hari ini, "Sasaran Utama Seorang Hamba", menegaskan pentingnya kehidupan pribadi kita sebagai hamba Tuhan di hadapan-Nya, yaitu berkenan pada-Nya. Hal itulah prioritas tertinggi, bukan kegiatan betapa hebatnya itu. Hal itulah juga yang menentukan kepatutan atau kelayakan kita bagi Tuhan dalam hidup pelayanan kita keluar, di hadapan orang-orang.
Dengarkan audionya
18 Maret: Dapatkah Saya Mencapai Tingkat Ini?
Kembali Renungan hari ini, tentang topik yang "tidak populer" pada masa kini, yaitu kesucian/kekudusan jasmani dan rohani. Seperti judul renungan, kita diajak untuk mempertanyakan "Dapatkah Saya Mencapai Tingkat Ini?"
Dengarkan audionya
19 Maret: Kehidupan Iman Abraham
Kehidupan iman sering disalahartikan sebagai resep sukses. Tidak sedikit yang terjebak di sini. Renungan hari ini mengatakan bahwa menghayati kehidupan iman berarti mengasihi dan mengenal Pribadi yang memimpin kita dari hari ke hari. Kehidupan iman bukanlah kehidupan dengan pengalaman puncak kemuliaan terus-menerus, melainkan kehidupan hari demi hari yang "berjalan tanpa menjadi lelah".
Dengarkan audionya
20 Maret: Persahabatan dengan Allah
Persahabatan dengan Allah, seperti judul renungan hari ini, sungguh merupakan rahasia keajaiban kasih karunia Allah yang dimungkinkan menjadi bagian hidup anak-anak-Nya, persahabatan yang membawa kita pada kemerdekaan dan kesukaan dalam hidup, yang membuat kita ada dalam kehendak-Nya. Masalahnya, bagaimana kita dapat semakin lebih baik mengenal Allah dan memperoleh pengertian yang sempurna tentang Dia.
Dengarkan audionya
21 Maret: Kepentingan(ku) atau Identifikasi (dengan) Kristus?
Siapa pun kita, kebutuhan rohani yang tidak terelakkan adalah mati terhadap sifat dosa, yaitu menolak apa pun mengenai hak saya atas diri saya sendiri. Hal ini bukan soal tekad tulus, tetapi tekad meniru Yesus Kristus atau tekad ikut Dia oleh karya Kristus dalam saya, melalui Roh Kudus. Bagian saya adalah berkomitmen. Masalahnya, seperti judul renungan ini, "Kepentingan(ku) atau Identifikasi (dengan Kristus)?"
Dengarkan audionya
22 Maret: Hati yang Berkobar-Kobar
Emosi dalam kehidupan rohani sering diberi label negatif. Akan tetapi, renungan hari ini justru berbicara tentang emosi yang dikobarkan oleh Roh Kudus, sebagai bagian dari visi atau penglihatan dari Tuhan, yang harus ditanggapi dengan aksi nyata. Memberi tanggapan terhadap emosi yang digerakkan oleh Tuhan supaya dapat menjadi seperti dimaksudkan Tuhan, bukanlah hal yang mudah. Dikatakan, diperlukan latihan.
Dengarkan audionya
23 Maret: Apakah Saya Berpikiran Duniawi?
Pernahkah Anda berpikir tentang betapa seriusnya keduniawian. Hebatnya peperangan keinginan daging melawan Roh dan Roh melawan daging akan mulai dirasakan ketika seseorang lahir baru. Renungan ini tidak mengambil contoh hal-hal sensual, tetapi hal-hal yang tampak sepele dan sering menguasai orang-orang, yaitu kemarahan dan ketersinggungan. Jalan keluar? Kita tidak diminta mengatasinya. Allah mengerjakannya untuk kita?
Dengarkan audionya
24 Maret: Menjadi Makin Kecil untuk Maksud Allah
Sering dalam pelayanan, kita di depan. Bukan Tuhan. Kita mendahului Tuhan "menjadi penyelamat amatir dalam hidup seseorang". Kita ingin kelihatan. Renungan ini mengatakan, seharusnya kita dengan tekun mendengar maksud Tuhan dalam hidup orang lain, termasuk dalam keguncangan dan kesulitan yang dialaminya. Karena mungkin cara Tuhan adalah menghancurkan dulu sebelum Dia menyelamatkannya.
Dengarkan audionya
25 Maret: Memelihara Hubungan yang Semestinya
Renungan hari ini sangat kritis, dalam, dan tajam. Masih lanjutan dari yang kemarin, bagaimana menjadi "sahabat Mempelai laki-laki", antara lain dikemukakan bahwa begitu mudahnya seorang percaya atau pelayan jatuh pada "menampilkan hal yang dikerjakan Kristus baginya, bukannya mempresentasikan atau menampilkan Yesus Kristus sendiri". Orang-orang mengaguminya, bukan Kristus.
Dengarkan audionya
26 Maret: Visi Rohani Melalui Kesucian Pribadi (1)
Renungan hari ini tentang kesucian (purity, Alkitab KJV) -- topik yang mungkin dirasakan asing dewasa ini. Dikatakan, kesucian bukanlah keadaan tidak berdosa, bukan hasil usaha kita. Akan tetapi, buah dari keserasian rohani bersinambungan dengan Allah. Kesucian menjadi prasyarat bagi visi rohani kita. Kesucian adalah pemberian Allah, melalui anugerah-Nya. Bagian kita adalah berjaga-jaga.
Dengarkan audionya
27 Maret: Visi Rohani Melalui Kesucian Pribadi (2)
Berbicara hidup sesuai tuntutan firman Tuhan, banyak orang mengatakan, "Kita kan masih manusia!" Renungan hari ini mengatakan iblis membuat kita mengukuhkan pendapat kita bahwa kesucian adalah di atas apa yang dapat dipikul dan dicapai oleh "darah dan daging". Akan tetapi, Allah memanggil kita melihat dari sudut pandang yang lebih tinggi, di mana Allah menunjukkan kebenaran-Nya kepada kita.
Dengarkan audionya
28 Maret: Tidak Adakah Kesalahmengertian?
Hanya karena tidak mengerti ucapan Yesus, saya tidak berhak menentukan bahwa Dia pasti keliru dalam ucapan-Nya. Hal itu adalah pandangan yang berbahaya. Dikatakan dalam renungan hari ini, banyak di antara kita yang setia pada gagasan kita tentang Yesus Kristus, tetapi bukan kepada Yesus sendiri atau tuntunan-Nya. Bahkan, seolah-olah kitalah yang menentukan jalan yang akan ditempuh Tuhan. Apa bisa?
Dengarkan audionya
29 Maret: Kunjungan Tuhan yang Mengejutkan
Sibuk pelayanan? Renungan hari ini mengatakan bahwa rintangan utama kesiapan akan kunjungan Yesus pada setiap saat bukanlah kesulitan, melainkan kesibukan dalam pelayanan. Kedengarannya janggal, tetapi itulah kenyataannya. Ketika keberagamaan hanya suatu gaya hidup yang agung, hati kita tidak tertuju pada apa yang menjadi kehendak Tuhan dan memikirkan pikiran-Nya. Bagaimana seharusnya?
Dengarkan audionya
30 Maret: Hubungan yang Suci atau Sikap Menuntut terhadap Allah?
Pada umumnya, doa syafaat dipahami sebagai doa yang dinaikkan dalam kebaktian-kebaktian atau acara khusus. Untuk itu, dipilihlah pendoa syafaat "khusus". Namun, renungan hari ini mengatakan lebih dalam dari itu. Doa syafaat adalah doa yang dinaikkan pendoa berdasarkan apa yang diterimanya dari pikiran Kristus mengenai orang yang kita doakan -- hasil dari hubungan yang dekat dengan Tuhan.
Dengarkan audionya
31 Maret: Kepedulian atau Kemunafikan dalam Diri Kita?
Renungan hari ini masih tentang doa syafaat, tentang bagaimana sesungguhnya seorang pendoa syafaat itu. Pendoa syafaat bukan seperti yang dipahami secara umum -- yang fasih berkata-kata dan berdoa di depan jemaat, tetapi seorang yang menaruh pikiran Kristus, yang mempunyai pandangan-Nya tentang orang yang kita doakan, termasuk dengan kegagalan orang itu. Hal itu hanya mungkin melalui hubungan yang dekat dengan Tuhan.
Dengarkan audionya
1 April: Suka Menolong atau Tidak Punya Hati Terhadap yang Lain?
Renungan hari ini, masih lanjutan dari renungan kemarin, adalah tentang pendoa syafaat. Pendoa syafaat harus seperti Kristus sendiri yang "hidup senantiasa untuk menjadi Pendoa syafaat", yang bergantung pada Roh Kudus. Kendala bagi pendoa syafaat adalah terlalu sibuk sehingga tidak ada lagi penyembahan kepada Allah. Pelayanan boleh jalan terus, tetapi menjadi pelayanan yang tidak punya hati.
Dengarkan audionya
2 April: Kemuliaan yang Tiada Taranya
Renungan yang berjudul "Kemuliaan yang Tiada Taranya" hari ini, menjelaskan tentang karakter manusia rohani. Karakter yang ditandai dengan dua hal, yaitu kesanggupan memahami dengan benar makna Tuhan Yesus Kristus dalam hidupnya dan kesanggupan menjelaskan maksud Allah kepada orang lain. Hal mulia yang tiada taranya kiranya boleh menjadi milik kita.
Dengarkan audionya
3 April: Jika Saja Engkau Mengerti
Renungan hari ini mempertanyakan apa yang membutakan kita akan sejahtera Allah "pada hari ini"? Apa yang membuatnya tersembunyi dari mata kita? Sungguh menyedihkan bahwa sebenarnya dari pihak Allah, Roh-Nya siap memimpin kita. Namun, kitalah yang telah menutup pintu dan Allah dapat mengubah kegagalan kita menjadi pelajaran berharga bagi pertumbuhan di masa depan.
Dengarkan audionya
4 April: Jalan Menuju Iman yang Permanen
Renungan hari ini, "Jalan Menuju Iman yang Permanen", membahas tentang saat-saat gelap perjalanan iman yang diizinkan Allah menuju pengalaman "kematian batin terhadap berkat Allah". Tujuannya adalah membawa kita pada kesadaran akan ketidakbenaran dan tidak fokusnya iman kita. Sering kali, kita hanya berminat pada berkat-berkat-Nya saja, bukan kepada Allah sendiri.
Dengarkan audionya
5 April: Penderitaan-Nya dan Jalan Masuk Kita
Renungan kita hari ini mengatakan hal yang benar, yaitu tidak seorang Kristen pun yang dapat memahami sepenuhnya penderitaan Yesus di Getsemani dan di Kalvari, sehebat apa pun pengalamannya. Hal itu adalah sebagai penderitaan Allah dan manusia dalam satu Pribadi yang berhadapan langsung dengan dosa, yang harus dilalui-Nya, guna menyediakan jalan masuk bagi kita menuju hadirat Allah.
Dengarkan audionya
6 April: Benturan Allah dan Dosa (The Collision Of God And Sin)
Judul Renungan hari ini, "Benturan Allah dan Dosa (The Collision Of God And Sin)", terasa aneh. Istilah ini memang tidak ada dalam Alkitab. Namun, penulis Oswald Chambers kembali ingin menggambarkan kedahsyatan makna Salib, seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa tidak ada seorang kristen, bagaimanapun berpengalamannya ia, dapat memahami sepenuhnya penderitaan hebat Yesus di Salib.
Dengarkan audionya
7 April: Mengapa Kita Kurang Pengertian
Pernahkan kita diberikan pengertian akan firman Tuhan yang begitu jelas dan jernih sehingga membuat kita takjub dan tak cukup bila diungkapkan dengan kata-kata? Kita tidak memahaminya sebelumnya! Renungan hari ini mengatakan, hal itu hanya mungkin bila kehidupan Kristus yang dibangkitkan itu menguasai kita. Dan, kita menumbuhkembangkan kondisi rohani yang benar dalam dengar-dengaran akan firman Tuhan.
Dengarkan audionya
8 April: Tujuan Kuasa Kebangkitan-Nya
Apakah makna dan tujuan kebangkitan Yesus? Renungan hari ini memberikan jawabannya secara jelas dan praktis. Kebangkitan-Nya berarti Dia mempunyai kuasa untuk menyalurkan kehidupan-Nya kepada saya, saat ini, melalui kelahiran kembali. Roh Kudus terus-menerus menerapkan kuasa penebusan Salib Kristus kepada hidup kita. Kelak kita dibangkitkan menuju hidup kebangkitan-Nya.
Dengarkan audionya
9 April: Sudahkah Anda Melihat Yesus?
Renungan hari ini sungguh menggelitik, "Sudahkah Anda Melihat Yesus?" Dikatakan, diselamatkan dan melihat Yesus bukanlah hal yang sama. Dan, sekali melihat Dia, kita tidak akan pernah menjadi orang yang sama, dan akan ada kerinduan agar orang lain melihat Dia.
Dengarkan audionya
10 April: Keputusan yang Sungguh-Sungguh tentang Dosa
Tidak seperti orang berpikir bahwa dosa harus dikekang, ditekan, atau dilawan. Renungan hari ini mengatakan, tidak sekadar seperti itu. Kita harus disalibkan -- disalibkan dengan Kristus, sampai yang tersisa dalam daging dan darah Anda hanyalah kehidupan-Nya. Dan, hal itu membutuhkan keputusan kita.
Dengarkan audionya
11 April: Keilahian yang Sempurna dan Berhasil Guna
Renungan hari ini masih lanjutan dari yang kemarin. Sekali saya mengambil keputusan penting tentang dosa adalah mudah untuk memandang bahwa saya sesungguhnya "mati terhadap dosa" karena saya menemukan kehidupan Yesus di dalam diri saya sepanjang waktu. Hidup kebangkitan Yesus menembus ke dalam setiap bagian dan sifat manusia saya.
Dengarkan audionya
12 April: Kuasa-Nya yang Penuh dalam Kita
Barangkali sering menjadi pertanyaan, mengapa kuasa yang begitu sangat nyata dalam diri Yesus tidak nyata di dalam diri kita? Renungan ini menyatakan, salah satu sebabnya karena kita belum mengambil keputusan yang sungguh-sungguh dan efektif tentang dosa. Ada yang kita tidak mau lepaskan dari genggaman kita, yang tetap ingin kita pertahankan.
Dengarkan audionya
13 April: Bila Beban Anda Teramat Berat
Renungan hari ini berbicara tentang beban dalam pelayanan. Apa yang membuat pelayanan menjadi beban yang amat berat dan membuat kita terkalahkan dan lesu? Padahal, pelayanan dimulai dengan semangat, keteguhan hati yang besar, dan motif yang benar. Apa jalan keluarnya?
Dengarkan audionya
14 April: Keyakinan Batin yang Tak Terkalahkan
Renungan hari ini, "Keyakinan Batin yang Tidak Terkalahkan", diakhiri dengan satu pernyataan bahwa sungguh merupakan suatu hal yang "jahat" atau tidak benar bagi seorang Kristen untuk menjadi lemah dalam kekuatan Allah. Seperti yang dikatakan bahwa kita sering ingin kekuatan Allah, tetapi kita tidak menginginkan beban yang diletakkan Allah atas kita -- satu-satunya cara untuk mengenal kekuatan Allah.
Dengarkan audionya
15 April: Kegagalan dalam Memberi Perhatian Penuh
Allah ingin kita sepenuhnya menjadi milik-Nya. Hal itu membutuhkan perhatian penuh dan waktu untuk tetap fit. Namun, sebagian dari kita berharap berhasil mengatasi semua masalah kita, pergi dari satu pengalaman puncak yang satu ke yang lain, dengan hanya beberapa menit untuk Tuhan.
Dengarkan audionya
16 April: Dapatkan Anda Turun dari Puncak Gunung
Semua orang kristen yang pernah mengalami saat-saat di puncak gunung rohani -- mendapatkan insight (pengertian rohani yang dalam), yang sukar dilukiskan sepenuhnya. Bahkan, kata renungan hari ini, ada kecenderungan keinginan yang kuat untuk terus mendapatkan pengalaman puncak gunung tersebut. Akan tetapi, untuk apa sebenarnya Tuhan memberikan kita pengalaman tersebut?
Dengarkan audionya
17 April: Semua atau Tidak Sama Sekali?
Renungan hari ini, "Penyerahan Total atau Tidak Sama Sekali", menjelaskan tentang arti penyerahan yang sesungguhnya, tidak lahiriah, melainkan batiniah. Hal ini berkaitan dengan penyerahan kehendak, sampai hal-hal yang terdalam dalam diri kita.
Dengarkan audionya
18 April: Kesiapsediaan
Kesiapsediaan kita bagi pekerjaan Tuhan sering kali dipengaruhi oleh pemikiran yang salah. Kalau hal itu tampak sebagai suatu kesempatan besar, kita dengan cepat mengatakan, "Inilah aku." Namun, kita tidak siap sedia untuk suatu tugas yang tampak biasa-biasa. Seharusnya, kita harus siap untuk melakukan hal terkecil atau terbesar -- tanpa membuat pembedaan.
Dengarkan audionya
19 April: Selalu Waspada
Renungan hari ini mengajak kita untuk selalu waspada terhadap hal-hal yang tampaknya paling mustahil menggoda kita. Janganlah pernah berpikir bahwa kita tidak mungkin terantuk dan jatuh. Dikatakan, kekuatan yang tidak dijaga sebenarnya adalah kelemahan yang besar karena di situlah godaan yang tidak terduga berhasil melemahkan kekuatan.
Dengarkan audionya
20 April: Dapatkah Seorang Percaya Menuduh Allah?
Sering, kita mengukur kemampuan spiritual berdasarkan pendidikan atau kecerdasan, tetapi renungan hari ini menekankan bahwa kemampuan kita dalam hal-hal spiritual diukur oleh dan berdasarkan janji-janji Allah. Dikatakan, kekhawatiran bukan saja menunjukkan ketidakpercayaan pada janji Allah, tetapi menuduh Allah tidak benar dalam firman-Nya.
Dengarkan audionya
21 April: Jangan Menyakiti Hati Tuhan
Kebanyakan kita senang bicara tentang mengasihi Tuhan -- yang sepertinya tampak lebih rohani. Akan tetapi, bagaimana dengan menyakiti hati Tuhan? Renungan hari ini mengatakan bahwa kita bisa mengaku sebagai pengikut Tuhan, tetapi kita sangat mungkin menyakiti hati-Nya melalui permintaan kita yang salah atau melalui hidup yang tidak sesuai dengan janji, tidak sesuai dengan firman Tuhan, atau tidak sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yang kita percayai.
Dengarkan audionya
22 April: Terang yang Tidak Pernah Redup
Penyakit orang masa kini adalah kesepian -– walau dalam keramaian. Ia tidak tahan (lagi) hidup dengan diri sendiri. Namun, renungan hari ini mengatakan bahwa seorang hamba Tuhan (saya kira juga setiap orang Kristen) harus sering mengambil waktu sendirian. Kita tidak boleh tergantung pada orang-orang "penting" dalam hidup kita, yang suatu waktu dapat pergi dari kita. Dalam kesendirian seperti itu, dapat bersama dengan Tuhan dan memandang wajah-Nya menjadi rahasia hidup pelayanan kita.
Dengarkan audionya
23 April: Apakah Anda Menyembah Pekerjaan?
Apakah Anda Menyembah Pekerjaan? Judul renungan hari ini menekankan perlunya kewaspadaan akan hal-hal yang menyebabkan kita tidak memusatkan perhatian kepada Allah, dalam pekerjaan pelayanan apa pun itu. Banyak pekerja Kristen, yang oleh Oswald Chambers disebut sebagai "menyembah pekerjaan mereka". Padahal perhatian atau concern satu-satunya pekerja Kristen seharusnya kepada Allah.
Dengarkan audionya
24 April: Hasrat untuk Keberhasilan Rohani
Dalam renungan hari ini, Chambers memberikan suatu peringatan yang menyentak. Ia menulis bahwa jerat yang paling membahayakan pekerja Kristen bukanlah keduniawian, juga bukan dosa, melainkan hasrat yang luar biasa untuk memperoleh sukses spiritual. Tampaknya, kebanyakan orang Kristen yang menyukainya, tetapi justru hal tersebut dapat menjerumuskan dan cenderung menjadikan pekerja Kristen sebagai diktator (pendikte).
Dengarkan audionya
25 April: Siap Sedialah pada Waktu Yang Baik
Obsesi, menurut kamus Cambridge, adalah seseorang atau sesuatu yang kita pikirkan setiap waktu. Mereka enggan berbuat apa pun, jika mereka tidak terinspirasi secara adikodrati. Seharusnya, bukti bahwa hubungan kita benar dengan Allah ialah kita berbuat sebaik-baiknya, entah pada saat kita merasa terinspirasi atau tidak. Apa akibatnya?
Dengarkan audionya
26 April: Pendakian Penting dan Utama
Renungan "Pendakian Penting dan Utama" hari ini menggambarkan bagian dari perjalanan iman Abraham, yang juga harus dilalui setiap orang percaya. Perjalanan yang penuh rintangan dan menuntut ketaatan. Perjalanan yang akan membawa kita ke dalam pengenalan yang lebih baik tentang diri Allah. Perjalanan ketika Allah memurnikan iman kita.
Dengarkan audionya
27 April: Apakah yang Anda Inginkan?
Renungan "Apakah Yang Anda Inginkan?" hari ini secara kritis mempertanyakan kembali bagaimana sesungguhnya kita sering salah dalam meminta. Kita sering datang pada Allah hanya sebatas meminta hal-hal yang kita inginkan, yang besar-besar bagi diri kita. Kita tidak mencari Tuhan, tetapi sesuatu untuk diri sendiri. Jika demikian, mengapa kita harus meminta?
Dengarkan audionya
28 April: Apa yang Akan Anda Peroleh
Banyak orang senang memberi kesaksian tentang berkat Tuhan. Dalam renungan hari ini, Chambers menyebutnya pamer berkat. Namun, semua hal-hal ini, yang dengan bangga kita pertunjukkan, harus lenyap. Hanya ada satu, yang lebih besar, yang tidak pernah dapat lenyap, yaitu kehidupan yang "tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah", yang diperoleh ketika berserah sepenuhnya kepada-Nya.
Dengarkan audionya
29 April: Keadaan yang Belum Nyata yang Mulia
Hal yang sulit dalam iman, apalagi dalam dunia yang menilai segala sesuatu dengan nalar ini, adalah hal yang belum nyata. Kepastian memang adalah tanda kehidupan yang bernalar. Akan tetapi, tanda kehidupan rohani adalah gracious uncertainity, hal yang belum nyata, yang agung mulia, seperti kehidupan seorang anak kecil.
Dengarkan audionya
30 April: Kasih yang Spontan
Bicara tentang kasih mungkin hal yang mudah. Renungan hari ini mengatakan bahwa kasih seperti yang dimaksudkan firman Tuhan, yang mengalir secara spontan, bukan saja tidak mudah, tetapi juga tidak mungkin. Dikatakan, sungguh konyol untuk menyangka bahwa kasih Allah itu secara alami ada di dalam hati kita, sebagai akibat dari sifat kita sendiri. Kalau demikian, bagaimana?
Dengarkan audionya
1 Mei: Iman, Bukan Emosi
Mengapa ada saat-saat dalam pekerjaan pelayanan, Tuhan terasa dekat? Mengapa ada saat-saat Tuhan tampaknya menutup surga untuk kita, dan kita mulai kehilangan sukacita, lalu bicara hanya tentang cobaan dan kesulitan? Renungan hari ini mengatakan bahwa Allah membiarkannya terjadi. Untuk apa?
Dengarkan audionya
2 Mei: Kesabaran Menantikan Visi dari Tuhan
Renungan hari ini mengingatkan kita akan bahaya cepat puas secara rohani dan santai secara rohani. Jika kita memiliki apa yang telah kita alami, kita tidak punya apa-apa. Kita diajak untuk mendapatkan dan memiliki visi dari Allah, yang olehnya kita dimungkinkan mencapai lebih dari yang sudah kita pahami.
Dengarkan audionya
3 Mei: Doa Syafaat yang Hidup
Mungkin "mudah" berdoa syafaat di depan orang lain, tetapi tidak demikian ketika sendiri. Renungan tentang "Doa Syafaat yang Hidup" hari ini menekankan bahwa kunci doa syafaat adalah kesatuan dengan perhatian dan kepedulian Allah, yang oleh-Nya, kita diberi ketajaman melihat kehidupan orang lain, panggilan berdoa syafaat bagi mereka –- suatu pengalaman yang luar biasa. Lalu, apa rintangannya?
Dengarkan audionya
4 Mei: Doa Syafaat bagi Orang Lain
Renungan hari ini masih lanjutan renungan kemarin, dengan penekanan pada rintangan utama doa syafaat, yaitu kebebalan rohani. Doa yang kita naikkan untuk orang lain adalah berdasarkan pemikiran atau pendapat kita –- dan itu kita paksakan kepada Tuhan. Doa kita untuk orang lain tidak berdasarkan kepada pikiran dan perhatian Allah tentang yang bersangkutan. Pikiran seperti ini hanya dapat kita "lihat" dalam kesatuan hubungan dengan Dia.
Dengarkan audionya
5 Mei: Penghakiman dan Kasih Allah
Renungan hari ini menekankan bahwa ada ujian terpenting dalam pemberitaan firman. Pertama, apakah hal itu akan membawa orang kepada penghakiman -- berhadapan muka dengan muka dengan Allah sendiri. Kedua, bahwa kebersandaran kita pada diri sendiri harus mati karena karena saat mengenali kelemahan dan ketergantungan kita kepada-Nyalah, Roh Allah akan menyatakan kuasa-Nya.
Dengarkan audionya
6 Mei: Kemerdekaan dan Tolok Ukur Yesus
Sering kita tidak sabar dengan orang lain. Kita memaksakan pandangan kita dan menyalahkan mereka bila pandangannya tidak sama dengan pandangan kita. Renungan hari ini mengingatkan kita untuk memperlakukan orang lain seperti Allah memperlakukan kita, penuh kesabaran dan kelemahlembutan. Lebih baik kita memberi ruang bagi kebenaran Allah untuk dinyatakan dalam hati nurani orang tersebut, yang menyanggupkannya melakukan hal yang benar.
Dengarkan audionya
7 Mei: Membangun untuk Kekekalan
Renungan hari ini adalah tentang "Membangun untuk Kekekalan". Inilah tugas menjadi murid Tuhan. Renungan ini menjelaskan bahwa orang yang akan dipakai Tuhan dalam pekerjaan besar ini adalah orang yang baginya, Tuhan telah melakukan segalanya. Dengan menyadari hal inilah orang tersebut mengasihi Dia dengan pengabdian besar -- syarat untuk dipakai-Nya. Namun, kita diingatkan bahwa sesungguhnya kita tidak pernah dapat bekerja bagi Allah ... dan tidak seorang pun berhak menuntut di mana Allah akan menempatkan dia.
Dengarkan audionya
8 Mei: Iman untuk Bertekun
Renungan hari ini, "Iman untuk Bertekun", menekankan iman sebagai keyakinan yang kuat dan penuh semangat, yang dibangun berdasarkan kenyataan bahwa Allah itu kasih yang suci. Walaupun kita tidak dapat melihat-Nya sekarang dan tidak dapat memahami hal yang sedang dilakukan-Nya, tetapi kita mengenal-Nya. Mengenal Allah adalah hidup kekal, yaitu hidup yang mampu menghadapi apa pun yang harus dihadapi tanpa bimbang.
Dengarkan audionya
9 Mei: Meraih di Luar Jangkauan Kita
Bicara soal visi biasanya diasosiasikan dengan perusahaan atau institusi besar. Mereka harus ada visi. Akan tetapi, renungan hari ini berbicara tentang visi, yang mutlak bagi setiap orang percaya. Bahkan, dalam hal-hal kecil kehidupan kita, tanpa visi Allah atau mengesampingkannya, kita akan sembrono dan ngawur. Renungan ini mempertanyakan apakah sikap kita saat ini mengalir dari visi kita tentang Allah?
Dengarkan audionya
10 Mei: Berprakarsalah!
Renungan hari ini adalah mengenai hal praktis: "Berprakarsalah!" Berinisiatiflah! Kita harus membiasakan diri mendengarkan Allah dengan cermat tentang semua hal, membentuk kebiasaan, menemukan, atau mengetahui apa yang diilhamkan-Nya. Setelah itu, kita harus mengindahkannya dan mengambil inisiatif untuk bertindak. Bukti bahwa kebiasaan itu telah ada pada kita adalah pada saat krisis datang, secara naluri kita berpaling kepada Allah.
Dengarkan audionya
11 Mei: Saling Mengasihi
Allah adalah kasih. Pernyataan itu bisa menjadi sekadar keyakinan teologis. Akan tetapi, Allah mengasihi saya bukan karena saya pantas dikasihi, melainkan sungguh suatu pengalaman dari pekerjaan Roh Kudus. Dalam renungan hari ini, Oswald Chambers sepertinya tidak hendak berbicara kepada orang lain (ia tidak menggunakan kata "Anda"), tetapi menyaksikan pergumulan dan pengalamannya sendiri tentang kasih Allah dan membagikannya pada kita.
Dengarkan audionya
12 Mei: Kebiasaan Tidak Mempunyai Kebiasaan
Kesombongan timbul ketika seseorang sadar bahwa ia menjadi orang yang lebih baik, beribadah, melakukan perbuatan kasih, dll.. Renungan hari ini mengatakan bahwa kesadaran seperti ini seharusnya berlalu sejalan dengan pertumbuhan rohani. Kita juga diingatkan akan bahaya menjadikan kebiasaan hidup kekristenan kita menjadi ilah kita, seperti kebiasaan berdoa atau membaca Alkitab pada waktu tertentu.
Dengarkan audionya
13 Mei: Memelihara Hati Nurani yang Murni
Seorang yang ternama mengatakan bahwa hati nurani adalah kompas kita. Akan tetapi, renungan hari ini menyatakan lebih dalam lagi, hati nurani adalah mata jiwa yang memandang keluar, baik ke arah Allah atau ke arah tolok ukur tertinggi, dan yang terus-menerus mengingatkan kita tentang apa yang dituntut oleh tolok ukur tersebut untuk dilakukan. Kita diajak untuk memelihara hati nurani supaya tetap peka dengan kebiasaan untuk membuka hati kepada Allah.
Dengarkan audionya
14 Mei: Menjalani Hidup dengan Kesukaran
Secara naluri kita akan menolak hal-hal yang tidak menyenangkan atau hal-hal yang sukar. Akan tetapi, renungan hari ini, "The Habit of Enjoying Adversity", justru mengajak kita menikmatinya. Kok, bisa? Ya, hal itu dimungkinkan karena di dalam kesukaranlah kita dapat memanifestasikan hidup Yesus dalam diri kita. Kita tidak memilih kesukaran. Akan tetapi, ....
Dengarkan audionya
15 Mei: Biasakanlah Setiap Kali Menang Menghadapi Kesukaran
Renungan hari ini masih lanjutan dari renungan kemarin tentang menghadapi kesukaran. Judulnya, "The Habit of Rising to the Occasion", suatu pernyataan idiomatik untuk membiasakan diri menang atas tantangan atau kesulitan. Bagi orang yang telah mengenal keselamatan, kesukaran dilihat sebagai kesempatan untuk memanifestasikan hidup Yesus dalam hidupnya. Tidak seorang pun anak Tuhan diistimewakan dengan tidak mengenal kesukaran.
Dengarkan audionya
16 Mei: Mengenali Kekayaan yang Disediakan Allah
"Allah kita Mahakaya," ungkapan ini sering kita dengarkan dalam khotbah-khotbah. Renungan hari ini, "The Habit of Recognizing God’s Provision" (edisi pertama, "The Habit of Wealth"), merupakan ajakan mengembangkan kebiasaan menyadari kekayaan pemeliharaan (provision) Allah yang telah disiapkan bagi kita. Dan, sebaliknya menjauhkan dosa iba diri, yang menyingkirkan Allah dari hidup kita.
Dengarkan audionya
17 Mei: Kenaikan Kristus dan Jalan Masuk Kita
Seorang blogger beberapa hari yang lalu menulis bahwa ia merasa sangat sedih setelah ngobrol dengan seorang temannya, yang sudah lebih lama menjadi kristen. Temannya tersebut tidak tahu perbedaan/hubungan antara Jumat Agung, Paskah, Kenaikan, dan Pentakosta. Sepertinya tidak sedikit yang masih demikian, dan itu menyedihkan. Renungan hari ini kiranya menyegarkan pemahaman dan pengaguman kita akan kebenaran hal itu.
Dengarkan audionya
18 Mei: Hidup Bersahaja – Namun, Tetap Fokus
Sungguh mulia ketika kita ingin tetap maju secara rohani dan berguna bagi orang lain. Namun, renungan hari ini mengatakan bahwa usaha yang secara sadar kita lakukan tersebut malah menjadi penghalang dan , merusak rancangan Allah yang Ia ingin tunjukkan melalui kita. Hanya ada satu cara bertumbuh secara rohani, yaitu melalui pemusatan perhatian kepada Allah. Dengan kata lain, perhatikanlah Sumbernya, dan dari kita "akan mengalir aliran-aliran air hidup"
Dengarkan audionya
19 Mei: Dari Kehancuran Aku Bangkit
Pengakuan bahwa "Yesus mengasihiku" tidaklah sukar apabila kita sedang mendapat berkat atau segala sesuatunya berjalan dengan baik. Akan tetapi, bagaimana ketika berbagai kesukaran menyesakkan kita? Ketika orang-orang di sekitar tampaknya mengatakan bahwa kasih Allah itu dusta? Tidak ada keadilan dari Allah? Hanya satu hal dalam situasi seperti ini, yang memampukan kita bangkit, yaitu kasih Allah dalam Kristus Yesus dinyatakan di dalam diri kita.
Dengarkan audionya
20 Mei: Menjadikan Jiwa Kita Milik Kita
Good mood. Suasana hati yang enak, itulah umumnya yang dicari orang modern, dengan bayaran apa pun. Renungan hari ini mengatakan, suasana hati hampir selalu berakar dalam situasi lahiriah, bukan batin kita. Bagi seorang Kristen, sekalipun merupakan perjuangan yang berkesinambungan, tidak patut mendengarkan suasana hati dan jangan sekali-kali tunduk kepadanya. Demikianlah cara dan disiplin "Menjadikan Jiwa Kita Milik Kita"
Dengarkan audionya
21 Mei: Memiliki Iman yang “Tidak Masuk Akal”
"Carilah dahulu Kerajaan Allah ...," adalah salah satu ayat paling banyak dikutip atau dinasihatkan. Namun, mengimaninya tidak semudah mengatakannya. Bahkan, orang yang paling "rohani" tidak lepas dari argumentasi: "Tetapi ’kan harus hidup, harus ada uang, harus makan,'" dll.. Yesus tidak mengatakan tidak perlu memikirkan apa pun dalam hidup, tetapi perhatian terbesar adalah menempatkan hubungan dengan Allah sebagai yang pertama:
Dengarkan audionya
22 Mei: Penjelasan Mengenai Kesulitan Kita
Apakah kita sedang merasa terasing atau sendiri? Atau, kita juga cenderung mengkritik, cari-cari kesalahan dan ngototan? Apakah kita merasakan hal-hal itu menguasai diri kita? Renungan hari ini memberikan penjelasan mengapa hal-hal itu terjadi dan jawabannya, yaitu masalah hubungan atau kesatuan kita dengan Allah –- seperti Yesus dengan Allah -- yang justru menjadi doa Yesus bagi kita.
Dengarkan audionya
23 Mei: Ketidakpercayaan dan Kekhawatiran
Siapa yang tidak pernah khawatir? Bahkan, mungkin kita mengalami kecemasan, yang menjadi musuh dari dalam diri kita sendiri. Dunia dan akal sehat mengatakan kekhawatiran adalah hal yang wajar dalam hidup. Namun, renungan hari ini mengatakan bahwa Yesus melihat kekhawatiran sebagai suatu yang serius, yaitu ketidakpercayaan. Tidak percaya akan pemeliharaan Allah dan lebih jauh lagi, kekhawatiran mengimpit firman dalam kita. Bagaimana Tuhan menyadarkan kita akan hal itu?
Dengarkan audionya
24 Mei: Kegembiraan dalam Keputusasaan
Bisakah ada kegembiraan dalam keputusasaan atau ketiadaan harapan? Bisa. Hal itulah yang ingin dikemukakan dalam renungan hari ini, malah disebutkan sebagai sesuatu kegembiraan, penghiburan, yang tak terkatakan. Akan tetapi, saya harus tiba terlebih dahulu pada titik keputusasaan yang dimaksud. Keputusasaan yang bagaimana? Bahwa "di dalam aku ... tidak ada sesuatu yang baik."
Dengarkan audionya
25 Mei: Yang Baik atau Paling Baik
Banyak di antara kita, tegas renungan hari ini, tidak bertumbuh secara rohani karena lebih suka memilih berdasarkan hak-hak kita, bukannya bergantung kepada Allah untuk membuat pilihan itu bagi kita. Dan dikatakan, musuh terbesar dari hidup iman bukanlah dosa. Melainkan pilihan-pilihan baik yang sebenarnya tidak cukup baik. Mengapa? Menjadikan hak sebagai penentu hidup kita akan menumpulkan pandangan rohani kita ....
Dengarkan audionya
26 Mei: Memahami Doa seperti yang Yesus Ajarkan
Renungan hari ini mengatakan bahwa pemahaman kita akan doa harus berdasarkan konsep yang betul. Doa adalah kehidupan. Harus terus berjalan -- seperti napas dan darah dari jantung. Kita boleh tahu ada kepastian doa, yang dikerjakan Roh Kudus dalam kita. Bahayanya, kita sering memperlunak apa yang Yesus katakan -– mengartikan perkataan-Nya sesuai dengan akal sehat kita, lalu itu yang kita yakini!
Dengarkan audionya
27 Mei: Hidup yang Hidup (Life that Lives)
Kebenaran tentang Pentakosta adalah dengan menerima Roh Kudus, kita menerima kehidupan yang membangkitkan kembali dari Yesus yang sudah bangkit dan telah naik ke surga. Kita harus terus-menerus memiliki sikap menerima dan menyambut-Nya ke dalam hidup kita. Namun, renungan ini mengingatkan untuk tidak menjadikan (pengalaman) baptisan Roh Kudus yang utama, melainkan pengenalan akan Allah – Hidup itu sendiri!
Dengarkan audionya
28 Mei: Penyingkapan yang Tidak Dipertanyakan
Dalam alam keterbukaan seperti saat ini, kita semakin dicecari dengan hal-hal yang dapat memengaruhi iman percaya kita. Bukan saja dari luar -- seperti Da Vinci Code dan sebangsanya, tetapi dari dalam -– masalah dogma misalnya, atau yang lain -- dari dalam diri kita sendiri. Yang mana pun itu, renungan hari ini menegaskan bahwa tidak ada hal yang patut kita ragukan kalau Allah sendiri mengungkapkan kebenaran-Nya kepada kita pribadi.
Dengarkan audionya
29 Mei: Hubungan yang Tidak Terubahkan
Ketika mengakhiri doa, "... dalam nama Yesus Tuhan kami," rasanya kata-kata ini bagai mantra yang diucapkan begitu saja tanpa makna. Renungan hari ini mengajak kita untuk melihat makna hakiki doa, ketika berdoa dalam nama Yesus, yaitu kita menyatu dengan Yesus dalam suatu hubungan yang akrab, hubungan yang sama seperti Yesus berdiri tiada bercela dan suci di hadirat Bapa-Nya, bukan usaha kita, melainkan oleh kuasa baptisan Roh Kudus.
Dengarkan audionya
30 Mei: Ya Tuhan, ... Tetapi ...!
Mengapa kita sering gagal dalam mengikut Tuhan? Renungan hari ini menegaskan karena kita belum sampai pada penyerahan total dan akal sehat kita setiap kali menghadang dan "ber-tetapi". Yesus justru menuntut kita untuk mempertaruhkan segalanya yang kita genggam atau kita percayai melalui akal sehat, dan mengambil langkah iman untuk ikut firman-Nya. Di sanalah kita baru akan mendapati kenyataan mengagumkan bahwa firman-Nya sungguh benar.
Dengarkan audionya
31 Mei: God First -- Utamakanlah Allah
Judul renungan hari ini adalah "God First -- Utamakanlah Allah". Menaruh percaya (trust) kita pada orang lain akan membuat kita kecewa, bahkan mungkin putus asa. Kita menggebu-gebu dalam pekerjaan Tuhan. Akan tetapi, pertama-tama kita tidak mengetahui kehendak-Nya dalam diri kita dan dilengkapi oleh-Nya. Hal yang terutama bukan tujuan kita, tetapi tujuan Allah adalah agar Anak-Nya dapat dinyatakan dalam diri kita.
Dengarkan audionya
1 Juni: Pertanyaan yang Mengejutkan
Renungan hari ini dimulai dengan pernyataan mengejutkan, lebih mudah melakukan sesuatu daripada memercayai Allah. Itulah sebabnya, hanya sedikit yang bekerja dengan Allah, tetapi banyak orang yang bekerja untuk Allah. Memercayai Allah berarti sungguh-sungguh percaya Allah mengerjakan di dalam saya, dan orang lain, yang tidak dapat saya lakukan - kesadaran yang membuat kita tidak pernah tidak punya harapan dalam melayani. Akan tetapi, hanya setelah kita mengenal siapa kita terpisah dari anugerah Allah.
Dengarkan audionya
2 Juni: Apakah Anda Mempunyai Obsesi Sesuatu?
Obsesi sering dikonotasikan negatif. Renungan hari ini berbicara obsesi akan Allah sebagai suatu hal yang mempunyai kesadaran yang tetap terhadap pribadi Allah sendiri, akan hadirat Allah. Hal ini diibaratkan seperti kesadaran seorang anak akan ibunya sedemikian dalam sehingga walaupun si anak tidak sedang memikirkan ibunya, kesadaran hubungan itu ada dan muncul apabila terjadi sesuatu yang membahayakan.
Dengarkan audionya
3 Juni: Rahasia Tuhan
Salah satu tanda pertumbuhan rohani adalah hubungan yang akrab dengan Tuhan, dan kerinduan yang kuat untuk mencari dan melakukan kehendak-Nya. Dalam hal ini, jika kita hendak memilih hal yang tidak dikehendaki-Nya, Dia akan memberi kita keragu-raguan atau pengendalian diri yang tidak dapat kita diamkan begitu saja. Bagaimana bila ada keragu-raguan akan suatu hal?
Dengarkan audionya
4 Juni: Allah yang Tidak Pernah Meninggalkan Kita
Mengetahui firman Tuhan yang menjanjikan penyertaan-Nya adalah satu hal. Memercayainya, mendengarkannya sebagai firman yang hidup untuk diri kita sendiri, setiap saat dalam keseharian kita, dan merasakannya sebagai "kekuatan yang paling mengagumkan milik kita", dan yang membuat kita bernyanyi ..., adalah hal lain. Bagaimana hal itu dapat terjadi, itulah yang ingin disampaikan dalam renungan kita hari ini.
Dengarkan audionya
5 Juni: Kepastian Allah: Karena Allah Mengatakannya
Kenyataan bahwa kelemahan kita ketika menghadapi kesulitan adalah ketika kita melihat kesulitan itu tampak seperti raksasa, sedangkan kita seperti belalang -– tak berdaya. Allah seolah-olah tidak ada. Renungan hari ini menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menyingkirkan ketakutan dari hidup kita ialah mendengarkan kepastian dari Allah, mendengarkan sendiri kata-kata Allah yang menyapa kita.
Dengarkan audionya
6 Juni: Kerjakanlah Hal yang Dikerjakan Allah di Dalam Anda
Renungan hari ini mengatakan bahwa sering dalam diri kita, bukannya kehendak kita tidak setuju dengan yang Allah firmankan atau kehendaki. Namun, ada penghambat dan kecenderungan dalam diri kita yang membuat kita tidak berdaya untuk melakukan kehendak Allah -- yang kita tahu harus dilakukan. Apa penghambat tersebut dan bagaimana agar kehendak Allah dapat kita hidupi secara wajar seperti halnya bernapas?
Dengarkan audionya
7 Juni: Sumber Kuasa Terbesar
Renungan hari ini mengenai pelayanan pengantara (ministry of intercession), yang boleh jadi tidak banyak "dipilih" orang. Mengapa? Sebab, pelayanan "meminta dalam nama Yesus" ini merupakan pelayanan tersembunyi. Hanya antara kita dengan Tuhan. Pelayanan yang tidak ada godaan untuk membanggakan atau menyombongkan diri. Akan tetapi, Yesus menjanjikan "akan melakukannya", dan melaluinya "Bapa dipermuliakan".
Dengarkan audionya
8 Juni: Apakah yang Dilakukan Selanjutnya?
"Apakah yang Dilakukan Selanjutnya?", judul renungan hari ini, yang menekankan jangan menjadi orang percaya yang melempem, yang puas bersandar di pelabuhan. Akan tetapi, kita harus menjadi orang percaya yang maju ke laut lepas kepada kedalaman Allah yang besar, menjadi orang percaya yang mampu mengenal kehendak Tuhan, dan melakukannya. Jika kita tidak mengambil keputusan untuk maju, Allah sendiri dengan caranya akan mengirim kita ke laut lepas untuk belajar lebih jauh.
Dengarkan audionya
9 Juni: Hal Paling Baik Dilakukan Berikutnya
Renungan hari ini masih dalam rangkaian yang kemarin. Penekanannya pada hari ini adalah tidak ada tindakan yang lebih sulit daripada meminta (kepada Tuhan). Sebab, kita baru sungguh meminta setelah kita berada di batas keputusasaan –- meminta dari kedalaman kekurangan dan kemiskinan kita. Hal itulah yang dikatakan Yesus berbahagialah orang yang miskin (dalam roh) di hadapan Allah.
Dengarkan audionya
10 Juni: Dan Setelah Itu, Apakah Tindakan Selanjutnya?
Renungan hari ini masih dalam rangkaian hari sebelumnya, dengan penekanan "mencari Allah dengan segenap hati". Akan tetapi, kita tidak akan pernah sampai pada penyerahan total pada Allah sebelum kita sampai pada kesadaran akan keadaan batiniah kita yang sesungguhnya di hadapan Allah. Itulah yang membawa lutut dan hati kita merendah datang mengetuk pintu Allah.
Dengarkan audionya
11 Juni: Maju Menuju ke Sana (1)
"Maju Menuju ke Sana", adalah judul renungan hari ini. Maksudnya adalah ke tempat dosa dan dukacita diakhiri, dan nyanyian Tuhan dimulai dalam hidup, yaitu dengan datang kepada Yesus. Hubungan pribadi dengan Yesus mengubah segala-galanya. Ia akan memberikan kelegaan dengan menurunkan kita dari tempat tidur kelesuan dan kepayahan kita. Dan, Ia akan memenuhi kita dengan roh kehidupan penuh semangat.
Dengarkan audionya
12 Juni: Maju Menuju ke Sana (2)
Renungan hari ini masih lanjutan dari renungan kemarin, "Maju Menuju ke Sana". Kalau kemarin yang dituju adalah kehidupan kristiani di mana dosa dan dukacita diakhiri, dan nyanyian Tuhan dimulai dalam hidup, renungan hari ini ditujukan pada kehidupan di mana kepentingan diri sendiri (self interest) dan sebangsanya berhenti dan lalu kepentingan yang sesungguhnya dibangunkan -– yaitu kepentingan hidup kudus (pokok yang cenderung dihindari sekarang ini -- Admin)
Dengarkan audionya
13 Juni: Maju Menuju ke Sana (3)
Renungan hari ini "Maju Menuju ke Sana" merupakan rangkaian hari sebelumnya, yang mengajak kita membiarkan Allah mengerjakan karya kreatif-Nya di dalam hidup kita. Kehidupan yang memiliki Sumur ajaib yang tiada habis-habisnya, yang bersumber dari Roh Allah, sehingga kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Akan tetapi, karya Allah tersebut hanya dapat dimulai dari penyerahan hak kita atas diri kita sendiri kepada Tuhan.
Dengarkan audionya
14 Juni: Majulah Terus! (1)
Majulah terus dalam hal keputusan dan tekad tinggal dalam Yesus. Hal inilah pokok renungan hari ini. Tinggallah di dalam Yesus, berarti tinggal tetap dalam Dia, di dalam setiap aspek kehidupan kita. Pada tahap-tahap awal, hal ini akan merupakan usaha yang berlanjut, tetapi dengan terus maju dalam tekad tersebut, hal itu akan menjadi bagian dari hidup kita yang reflektif, tanpa suatu usaha yang disadari.
Dengarkan audionya
15 Juni: Majulah Terus! (2)
Renungan hari ini masih dalam rangkaian yang kemarin. Kalau kemarin menekankan "Majulah terus dalam hal keputusan dan tekad tinggal dalam Yesus", hari ini menekankan "Majulah terus dalam pekerjaan yang terasa rutin dan membosankan". Dikatakan, yang penting adalah ketaatan. Dalam ketaatanlah, dalam percaya bahwa Allah sendiri yang merancang situasi kita, maka seluruh keagungan anugerah Allah menjadi milik kita.
Dengarkan audionya
16 Juni: Maukah Anda Menyerahkan Nyawa Anda?
Renungan hari ini mengatakan bahwa menyerahkan nyawa kita bagi-Nya, sebagai respons kita atas tawaran-Nya menjadi sahabat kita, adalah hal yang sulit. Karena hal itu berarti menyerahkan hidup kita sepanjang hari kepada panggilan Allah dan menunjukkan keselamatan dalam hidup kita sehari-hari. Akan tetapi, Allah menyelamatkan seseorang, memenuhinya dengan Roh Kudus, barulah kemudian Ia berkata, "Kini kerjakan keselamatan itu dalam hidupmu dan setialah kepada-Ku."
Dengarkan audionya
17 Juni: Tabiat Tidak Suka Mengkritik
Renungan hari ini tentang menghakimi, mengkritik. Apa alasan mengapa kita tidak boleh mengkritik -- apalagi sampai memiliki karakter mengkritik (critical temper). Apa akibatnya bagi orang lain yang terkena kritikan, tetapi juga bagi kita yang mengkritik. Bagaimana Tuhan menolong kita keluar dari roh kritik ini.
Dengarkan audionya
18 Juni: Jagalah Pengenalan dan Pengakuan Anda akan Yesus
Renungan hari ini tentang arti sesungguhnya mengenal Yesus, menerima Dia sesuai dengan apa yang dinyatakan-Nya, mengakui kuasa dan wewenang-Nya, serta mengenal suara-Nya. Jika kita sungguh-sungguh mengenal Yesus, kita tidak akan khawatir dengan situasi nyata yang datang kepada kita, sebab kita tahu Dia ada di dalam situasi kita, bahkan ambil bagian dalam merancang situasi kita. Lalu, apa bagian kita? Penyerahan diri secara total.
Dengarkan audionya
19 Juni: Pelayanan dengan Penuh Semangat
Renungan hari ini tentang arti pelayanan yang sesungguhnya. Pelayanan bukanlah apa yang kita lakukan, melainkan bagaimana keberadaan kita terhadap Yesus. Pelayanan bukanlah karena alasan keyakinan doktrinal, melainkan keyakinan pribadi akan siapa Yesus. Pelayanan bukan mengabdi kepada tujuan, melainkan mengabdi kepada Yesus Kristus. Pelayanan bukan karena pengabdian pada kemanusiaan, tetapi hanya karena pengabdian dan kasih pada Yesus.
Dengarkan audionya
20 Juni: Sudahkah Anda Tiba pada “Setelah”
Renungan hari ini panggilan pelayanan doa syafaat. Panggilan bagi setiap jiwa yang telah menerima penebusan dan keselamatan dari Yesus. Panggilan berdoa agar penebusan Yesus Kristus dapat dikenal sepenuhnya dalam hidup orang lain -- sebagaimana telah terjadi dalam hidup kita. Itulah rahasia hidup yang semakin diberkati dan kaya dalam rahasia firman Allah. Akan tetapi, itu hanya dapat terjadi setelah kita berhenti dari setiap usaha sendiri, lalu membiarkan diri seutuhnya dalam tangan-Nya.
Dengarkan audionya
21 Juni: Pelayanan Batiniah Melalui Doa Syafaat
Tugas menjadi "imamat yang rajani" adalah panggilan orang percaya yang telah menerima penebusan Yesus Kristus. Akan tetapi, dalam renungan hari ini ada hal yang menarik, yaitu kekristenan kita dapat menjadi tidak sehat karena terlalu introspektif, mengorek-ngorek terus-menerus ke dalam batin untuk melihat apakah kita sudah menjadi seperti yang diwajibkan atas kita. Kita harus bebas dari hal ini. Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa kita hanya sempurna di dalam Kristus Yesus, bukan oleh upaya yang telah kita lakukan untuk Tuhan.
Dengarkan audionya
22 Juni: Hukum Penghakiman yang Tidak Berubah
Tidak sedikit orang yang begitu mudah mengkritik orang lain tanpa merasa hal itu sebagai hal yang berlawanan dengan firman Tuhan. Allah tidak hanya memandang pada tindakan mengkritik kita, tetapi Dia melihat setiap kecenderungan yang ada dalam hati kita sehingga siapakah di antara kita yang berani berdiri di hadapan Allah dan berkata, "Allahku, hakimilah aku seperti aku telah menghakimi orang lain"?
Dengarkan audionya
23 Juni: Biasa Menderita
Renungan hari ini tentang fakta dosa yang kuasanya yang merusak secara mendasar. Dosa bukan sekadar kekurangan kelemahan, tetapi pemberontakan melawan Allah. Dosa akan mematikan kehidupan Allah di dalam kita. Pilihannya, dosa harus mati atau Allah mati dalam kehidupan saya. Fakta dosa merupakan penjelasan satu-satunya alasan Yesus Kristus datang ke dunia, dan itulah penjelasan tentang kemalangan dan penderitaan hidup.
Dengarkan audionya
24 Juni: Menerima Fakta Dosa
Renungan hari ini masih dalam rangkaian tentang fakta dosa. Masih ada orang yang percaya kebajikan luhur manusia dan tidak menerima fakta bahwa ada kejahatan dan egoisme, kerusakan, dan kebencian yang teramat sangat dalam diri manusia. Renungan ini mempertanyakan, sudahkah Anda memperhitungkan kehadiran "saat dan kuasa kegelapan" ini? Tidak menerima dan mengakui fakta dosa menghasilkan hidup kompromi akan dosa.
Dengarkan audionya
25 Juni: Menerima Diri Sendiri dalam Api Duka dan Sengsara
Berbeda dengan keinginan kita pada umumnya, yaitu agar kita dijauhkan dari duka dan sengsara, renungan hari ini justru mengajak kita melihat rahasia hidup dalam "Menerima Diri Sendiri dalam Api Duka dan Sengsara". Dikatakan bahwa hanya melalui pengenalan dan penerimaan diri melalui api duka dan sengsara, Allah dapat menjadikan kita berkat bagi orang lain.
Dengarkan audionya
26 Juni: Mengambil Anugerah Allah -- Sekarang
Renungan hari ini menekankan bahwa dalam situasi hidup apa pun yang kita hadapi -- seperti pengalaman Paulus yang luar biasa, yang dituturkannya dalam 2 Korintus 6:4-10, kita jangan menjadikan anugerah Allah itu sia-sia, melainkan "Mengambil Anugerah Allah – Sekarang".
Dengarkan audionya
27 Juni: Pelepasan dari Allah yang Mengikuti Hidup Kita
Renungan hari ini adalah tentang sejauh mana kita sungguh percaya akan pelepasan dari Allah sendiri yang terus mengiringi jalan hidup kita. Dikatakan, tidak sedikit orang yang menjadi "atheistik" praktis, yaitu mendudukkan penalarannya di singgasana, kemudian menempelkan nama Allah di situ, tetapi sesungguhnya tidak ada kepercayaan yang sungguh akan Allah dalam hatinya.
Dengarkan audionya
28 Juni: Ditangkap oleh Allah
"Ditangkap oleh Allah". Judul renungan hari ini mengajak kita merenungkan (kembali) bahwa kita menjadi pekerja bagi Allah, bukan karena kita memilihnya, melainkan karena kita ditangkap oleh Allah. Hal ini berarti ketika kita mencari hal apa yang dikhotbahkan, kita harus terlebih dahulu bertanya kepada Allah, bukan berdasarkan hasrat kita. Jangan melunak-lunakkan kebenaran firman Allah agar lebih dapat diterima orang dan harus ada kesetiaan terhadap firman Allah.
Dengarkan audionya
29 Juni: Disiplin yang Paling Keras
Apakah tujuan perkataan Yesus yang keras itu, "Jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah"? Mengapa harus "tangan kanan"? Hal itulah yang menjadi renungan hari ini. Proses pemenggalan itu harus terjadi pada awal hidup orang percaya. Sebab, ada hal-hal yang harus dibuang dari hidup kita, yang akan menjadi dosa bagi kita, walaupun bagi orang lain mungkin itu sah-sah saja, dan mengatakan kita naif.
Dengarkan audionya
30 Juni: Lakukanlah Itu Sekarang!
Hak adalah hak, walaupun setiap orang menentangnya, demikian kata bijak. Akan tetapi, renungan hari ini bukan berbicara soal mempertahankan hak, tetapi bagaimana hal itu dilihat dari sudut kehendak Tuhan. Bersikeras menuntut hak, bersiteguh bahwa kitalah yang benar hampir selalu merupakan petunjuk ketidaktaatan pada kehendak Tuhan, dan selama masih ada ketidaktaatan, kita akan berhadapan terus dengan desakan Roh Tuhan untuk tinggal dalam terang.
Dengarkan audionya
1 Juli: Hukuman yang Tidak Terelakkan
Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri mengapa tidak bertumbuh secara rohani? Renungan hari ini mengatakan, pertanyakanlah apakah Anda telah melunasi utang-utang Anda dari sudut pandang Allah, yaitu kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan "sekarang juga", sesuai dengan tuntunan atau teguran Roh Kudus yang terus mengikuti hidup kita. Kalau belum, Ia akan "melakukan sejauh apa pun untuk menolong Anda mengambil jalan yang benar".
Dengarkan audionya
2 Juli: Syarat Menjadi Murid
Renungan hari ini, "Syarat Menjadi Murid", mengatakan bahwa menjadi murid berarti pengabdian penuh kesungguhan secara pribadi kepada satu Pribadi, Tuhan Yesus Kristus, bukan pengabdian pada suatu doktrin, kredo, atau alasan lainnya. Akan tetapi, tidak seorang pun di dunia ini mampu mengabdi, memiliki kasih yang bergelora bagi Tuhan Yesus, jika Roh Kudus tidak memberikan kasih itu kepadanya.
Dengarkan audionya
3 Juli: Pemusatan Dosa Pribadi
Sesungguhnya tidak mudah sungguh-sungguh menyadari bahwa saya seorang berdosa, yang membutuhkan mutlak pengampunan dan keselamatan. Seseorang dengan mudah dapat berkata, "Oh ya, aku tahu aku orang yang berdosa." Akan tetapi, ketika seseorang sungguh-sungguh masuk dalam hadirat Allah, di sanalah kita menyadari siapa kita sesungguhnya di hadapan Allah –- seperti pengakuan Yesaya.
Dengarkan audionya
4 Juli: Salah Satu Larangan Besar Allah
Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa marah, gusar, dan khawatir (Ing., fret) adalah suatu hal yang jahat, seperti yang dikatakan oleh renungan hari ini. Bukan saja hal itu menjadikan kita tidak puas mental dan rohani, tetapi mengakibatkan dosa. Renungan ini mengajak kita bukan saja "Jangan marah", tetapi mempunyai sifat tidak dapat marah dengan menghidupi "berdiam diri di hadapan Tuhan" – yang tidak tergantung pada situasi yang kita hadapi.
Dengarkan audionya
5 Juli: Jangan Membuat Rencana Tanpa Allah
Ada tiga hal utama yang disampaikan dalam renungan hari ini, pertama, jangan membuat rencana tanpa Allah, tetapi masukkanlah Dia sebagai faktor penentu. Kedua, jangan membuat perencanaan dengan memperhitungkan hal jahat yang dihadapi karena kasih mengatasi semua hal jahat. Ketiga, jangan membuat rencana dengan pikiran akan ada "hari-hari hujan" karena usaha yang dilakukan bisa dari ketidakpercayaan akan Tuhan.
Dengarkan audionya
6 Juli: Penglihatan Menjadi Kenyataan
Renungan hari ini tentang satu hal yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya: visi atau penglihatan tentang menjadi apa kita di dunia ini seperti yang diinginkan oleh Allah? Walaupun kita menyadari bahwa penglihatan itu sebagai suatu yang nyata, mengapa hal itu belum nyata di dalam kita? Mengapa dalam prosesnya Allah harus terlebih dahulu membawa kita ke dalam lembah, melalui api dan banjir? Apa yang menjadi kepastian kita?
Dengarkan audionya
7 Juli: Semua Hal yang Mulia Adalah Sukar
Jalan kehidupan Kristen memang sukar, tetapi mulia melalui pintu yang sempit dan jalan yang sesak. Namun, renungan hari ini menekankan bahwa kesukaran yang dihadapi jangan membuat kita tawar hati. Allah akan menolong kita dengan mengerjakan di dalam kita, baik "kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya", asalkan kita mengambil bagian kita "mengerjakan" keselamatan itu dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dengarkan audionya
8 Juli: Kehendak untuk Menjadi Setia
Kehendak kita mengambil tempat penting dalam kesetiaan ikut Tuhan. Dalam renungan hari ini dikatakan, "Bila Allah memberi saya suatu penglihatan tentang kebenaran, tidak ada yang perlu diragukan mengenai hal yang akan Allah lakukan. Namun, yang perlu dipertanyakan ialah apa yang akan saya lakukan."
Dengarkan audionya
9 Juli: Maukah Anda Memeriksa Diri?
Renungan hari ini merupakan kebenaran Allah yang paradoksal dan sukar diterima dunia, yaitu peniadaan pengandalan atau kebersandaran pada kemampuan diri sendiri. Oswald Chambers menuliskan, "Orang yang masih bersandar dan memercayai apa pun dalam dirinya merupakan orang terakhir yang dapat dekat untuk berkata, 'Aku mau melayani Tuhan'." Renungan ini dimulai dengan beberapa pertanyaan yang introspeksi bagi kita.
Dengarkan audionya
10 Juli: Orang Percaya yang Malas Rohani
Renungan hari ini, mengingatkan bahaya menjadi orang percaya yang malas rohani. Orang yang malas rohani adalah orang yang menghindari jalan-jalan kehidupan yang sulit atau kasar dan tujuan utamanya adalah mencapai tempat yang tenang dan damai, lepas atau mundur dari kesulitan dunia ini. Kita juga diingatkan untuk tidak mengambil langkah yang salah, yaitu berdoa dan membaca Alkitab dengan maksud hanya untuk menenangkan batin. Hal ini sama dengan memperalat Allah demi memperoleh damai dan sukacita.
Dengarkan audionya
11 Juli: Orang Percaya yang Spiritual atau Rohani
Dunia sekuler tidak senang dengan hal yang berbau rohani. Hal ini adalah hal biasa. Akan tetapi, tunggu dulu. Tidak sedikit orang Kristen yang bernada sama atau memberi cap "sok rohani" pada orang yang berbicara agama/rohani selepas dari pintu gereja. Judul renungan hari ini, "Orang Percaya yang Spiritual atau Rohani", menantang kita untuk menjadi orang percaya yang sesungguhnya.
Dengarkan audionya
12 Juli: Gereja yang Mencari Kepentingan Sendiri
Renungan hari ini masih dalam rangkaian renungan kemarin, menyadari dan mengalami Allah, tetapi bukan hanya dalam hidup perorangan, tetapi juga dalam hidup bersama, yaitu gereja. Kembali ditegaskan bahwa sasaran kita mencari Allah adalah Allah sendiri, bukan sukacita atau sejahtera, juga bukan berkat, melainkan Dia sendiri. Apakah kita mengukur hidup dengan tolok ukur ini atau kurang dari itu?
Dengarkan audionya
13 Juli: Harga dari Visi tentang Tuhan
Prioritas Anda haruslah menjadikan Allah yang pertama, yang kedua, dan ketiga, sampai hidup Anda terus-menerus berhadapan dengan Allah. Tidak seorang pun yang lain dipertimbangkan untuk menggantikan tempat Allah (dalam hidup Anda) dengan alasan apa pun.
Dengarkan audionya
14 Juli: Menderita Sengsara dan Menjalani Mil Kedua
"Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, ... yang menampar pipi kananmu, yang memaksa berjalan satu mil." Kalimat tersebut adalah bagian Khotbah di Bukit yang sukar dimengerti. Hal ini menyangkut hak dan keadilan. Namun, salah satu maksud nas, seperti yang ditegaskan dalam renungan ini, adalah bahwa di sinilah peluang bagi seorang percaya untuk menyatakan kebaikan Yesus yang luar biasa. Juga dikatakan, jangan pernah mencari keadilan, tetapi jangan pernah berhenti untuk memberikan keadilan itu.
Dengarkan audionya
15 Juli: Kehormatan dan Kewajiban Rohani
Apakah saya merasa berutang kepada Kristus mengenai setiap jiwa yang belum diselamatkan? Barangkali, pertanyaan itu adalah pertanyaan yang jarang kita pertanyakan pada diri kita. Sebagai seorang percaya, kata renungan hari ini, kehormatan dan kewajiban rohani hidup saya ialah memenuhi utang saya kepada Kristus sehubungan dengan jiwa-jiwa terhilang ini. Sebab, setiap aspek hidup saya yang berharga merupakan utang saya kepada penebusan Yesus Kristus.
Dengarkan audionya
16 Juli: Pemahaman dan Kesadaran akan Pengendalian Ilahi
Mengapa lebih mudah mencari pertolongan pada orang lain untuk berdoa bagi kita (walau itu tidak salah), daripada kita sendiri langsung kepada Allah? Renungan hari ini menegaskan karena kita belum memahami dan menyadari dengan sungguh akan pengendalian ilahi Allah atas segala sesuatu dalam hidup kita –- suatu pemahaman, kesadaran dan menjadi perilaku yang hanya mungkin oleh pekerjaan Roh-Nya dalam kita.
Dengarkan audionya
17 Juli: Kepercayaan kepada Yesus adalah Mukjizat
Orang sering bicara tentang kehebatan seorang pengkhotbah. Akan tetapi, renungan hari ini menegaskan bahwa kepercayaan kepada Yesus adalah mukjizat yang timbul dari karya Penebusan Yesus, dari kuasa Allah. Bukan karena kepribadian sang pengkhotbah. Bahkan dalam penghujung renungan ini dikatakan bahwa jika hanya karena pemberitaan seseorang, orang lain berhasrat menjadi lebih baik, mereka tidak akan pernah datang dekat kepada Yesus.
Dengarkan audionya
18 Juli: Rahasia Percaya (dan Ketaatan)
Hari ini, renungan yang berjudul "Rahasia Percaya (dan Ketaatan)" berbicara tentang ketaatan kepada Allah. Allah tidak pernah memaksa seseorang untuk taat, seperti halnya dengan Saulus. Ketaatan yang benar bersumber dari hubungan dan pengakuan akan Allah yang suci, yang memberi perintah. Dan, jika kita melakukan sikap tidak mau taat ini, kitalah yang menarik diri dari recreating power atau kuasa penciptaan kembali penebusan-Nya dalam hidup kita.
Dengarkan audionya
19 Juli: Kepatuhan Orang Percaya
Kepatuhan atau ketaatan kepada Tuhan adalah sesuatu yang berat. Setidaknya itulah pendapat atau perasaan kebanyakan dari kita. Akan tetapi, renungan hari ini menegaskan bahwa kepatuhan atau ketaatan adalah suatu hal yang menyenangkan, dalam hubungan seperti anak-bapa, bahkan dikatakan "kita akan mengagumi Dia siang dan malam".
Dengarkan audionya
20 Juli: Bergantung pada Hadirat Allah
Renungan hari ini, "Bergantung pada Hadirat Allah", menegaskan bahwa mengalami realitas hadirat Allah tidaklah tergantung pada keberadaan kita dalam situasi atau tempat tertentu, melainkan tergantung pada tekad kita untuk memelihara hubungan dengan Tuhan terus-menerus. Masalah timbul bila kita menolak untuk meletakkan trust atau kepercayaan kita dalam realitas hadirat-Nya.
Dengarkan audionya
21 Juli: Pintu Masuk ke Kerajaan Allah
Semua orang senang dengan berkat, tetapi tidak dengan kerendahan dan kemiskinan dalam roh. Dari renungan hari ini kita dapat melihat "Pintu Masuk ke Kerajaan Allah" justru menegaskan bahwa asas pertama Kerajaan Allah adalah kemiskinan dan kepapaan, bukannya kepemilikan dan bukan pula keputusan yang kita buat bagi Yesus. Pengetahuan dan kesadaran akan kemiskinan kita sendiri, itulah pintu masuk dalam berkat kebahagiaan dari Tuhan.
Dengarkan audionya
22 Juli: Pengudusan (1)
Kamus Alkitab (LAI) mendefinisikan orang-orang kudus sebagai "orang-orang yang dikuduskan oleh Roh Kudus sehingga mereka 'tidak lagi dari dunia ini'." Paulus mengalamatkan surat-suratnya kepada orang-orang kudus, yang berarti orang-orang Kristen. Renungan "Pengudusan" hari ini adalah tentang arti pengudusan, proses, dan aspeknya yang terdiri dari sisi kematian dan sisi kehidupan. Lebih jauh di bawah ini.
Dengarkan audionya
23 Juli: Pengudusan (2)
Renungan hari ini masih lanjutan dari yang kemarin, tentang aspek kedua pengudusan, yaitu sisi kehidupan. Rahasia pengudusan adalah oleh iman, sifat-sifat Yesus Kristus yang sempurna diimpartasi sebagai karunia kepada saya. Pengudusan berarti kesucian Yesus menjadi milik saya dan dinyatakan dalam hidup saya. Bukan tindakan menirukan Yesus.
Dengarkan audionya
24 Juli: Sifat Yesus dan Motif Kita
"Jika kamu tidak melakukan kehendak Allah melebihi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi," kata Yesus, "sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga." Apa yang dimaksudkan Yesus dengan kata-kata keras ini? Bagaimana hal itu bisa terjadi? Hal itulah yang menjadi topik renungan hari ini dengan judul, "Sifat Yesus dan Motif Kita".
Dengarkan audionya
25 Juli: Apakah Saya Sungguh Berbahagia Seperti yang Dimaksudkan Yesus?
Khotbah di Bukit, "Berbahagialah", yang terkenal itu, kata renungan hari ini, mungkin tampak hanya berupa aturan-aturan yang indah dan menyenangkan bagi beberapa orang, dan sepertinya sangat sedikit manfaat praktisnya di dunia yang kaku ini. Akan tetapi, ucapan-ucapan tersebut sesungguhnya berisi "dinamit" Roh Kudus, yang akan mengerjakan aksinya bila situasi hidup kita mendapat tempat untuk itu.
Dengarkan audionya
26 Juli: Jalan Menuju Kesucian
Kesucian (purity) adalah sesuatu yang terlampau dalam bagi saya untuk dicapai secara lahiriah. Akan tetapi, bila Roh Kudus datang, masuk dalam hidup saya, Roh itu membawa saya ke pusat hidup saya, yaitu kehidupan yang sesungguhnya, yang dahulu dinyatakan dalam hidup Yesus Kristus, kesucian mutlak yang tidak bercela.
Dengarkan audionya
27 Juli: Cara untuk Tahu
Renungan hari ini, "Cara untuk Tahu" (Way to Know) adalah tentang hukum utama memperoleh pengertian rohani, atau pengetahuan dan wawasan tentang ajaran Yesus Kristus, yaitu ketaatan. Dikatakan, kegelapan rohani adalah akibat dari ketidaktaatan. Tidak bertumbuh secara rohani juga karena ketidaktaatan.
Dengarkan audionya
28 Juli: Maksud Allah atau Maksud Saya?
Renungan hari ini cukup menggelitik, "Maksud Allah atau Maksud Saya?" Kita cenderung berpikir bahwa jika kita taat kepada Tuhan, Dia akan mengantar kita kepada sukses besar. Kita jangan sekali-kali berpikir bahwa impian keberhasilan kita merupakan maksud Allah bagi kita. Maksud Allah yang terpenting bagi kita adalah kita mampu melihat Dia dapat berjalan dalam badai kehidupan kita saat ini juga.
Dengarkan audionya
29 Juli: Melihat Yesus di Awan Kehidupan
Renungan hari ini mengatakan bahwa awan-awan dukacita, yaitu penderitaan, sering datang dalam kehidupan kita. Yang kita rasakan benar-benar tampak berkontradiksi dengan kedaulatan Allah (yang berkuasa, yang mengasihi, dll.). Namun, melalui awan-awan ini, Roh Allah mengajar kita dalam iman. Dan, yang penting apakah kita tetap melihat Yesus dalam awan-awan tersebut?
Dengarkan audionya
30 Juli: Pengajaran dari Hal Disilusi
Kecewa dengan seseorang atau sesuatu keadaan? Merasa tertipu karena semuanya tidak seperti diharapkan atau dipikirkan? Mengalami kepahitan karenanya? Ingin membalas? Renungan hari ini, "Pengajaran Dari Hal Disilusi", mengajak kita melihat apa akibat dari disilusi ini pada diri kita dan bagaimana bebas dari jebakan ini.
Dengarkan audionya
31 Juli: Menjadi Milik-Nya Sepenuhnya
Ceroboh, serampangan, dan malas merupakan sikap hidup yang tidak patut dalam hidup kristiani. Sikap hidup seperti ini dapat terbawa-bawa dalam berbagai segi kehidupan, termasuk hidup ibadah/penyembahan -– sesuatu yang mendukakan Roh Kudus. Dan, Oswald Chambers mengatakan bahwa sesungguhnya dengan banyak cara, Allah akan membawa kita untuk menyadari setiap ketidakbenaran dalam hidup kita, sampai kita menjadi milik-Nya sepenuhnya.
Dengarkan audionya
1 Agustus: Memahami Jalan-Jalan-Nya
"Nantikanlah Tuhan, maka Ia akan bekerja," kata Pemazmur. Sering kali kita sangat sulit berdiam diri dan menantikan Dia. Renungan hari ini menegaskan bahwa yang sering terjadi adalah kita sibuk sendiri, tidak memberi Dia bekerja, termasuk mengajar. Bahkan boleh jadi, kita merasa pasti bahwa Allah akan bekerja menurut cara/pemikiran kita, padahal tidak.
Dengarkan audionya
2 Agustus: Pengajaran tentang Kesukaran
Pandangan khas dalam kehidupan banyak orang ialah bahwa menjadi Kristen berarti dibebaskan dari semua kesukaran atau kemalangan. Akan tetapi, menurut renungan "Pengajaran Tentang Kesukaran" hari ini, tidak ada seorang pun yang bebas dari kesukaran -- dan tidak perlu merasa heran bila terkena kesukaran. Dikatakan, Allah tidak memberi kita hidup yang berkemenangan, tetapi Dia memberi kita hidup untuk dapat mengatasi hidup dengan berkemenangan.
Dengarkan audionya
3 Agustus: Maksud Allah yang Sesungguhnya
Oswald Chambers dalam renungan hari ini mengingatkan bahwa yang terpenting dalam hidup (pelayanan) adalah menggenapi maksud Allah, bukan maksud kita sendiri, bukan ambisi kita, dan bukan sasaran kita. Pada awal kehidupan Kristen, sering kita menyangka sedang melakukan pekerjaan Tuhan. Namun, yang kita lakukan sebenarnya bukanlah maksud Allah yang sesungguhnya. Hal yang seharusnya dilakukan atau diprioritaskan tetap tak tersentuh.
Dengarkan audionya
4 Agustus: Persahabatan Luar Biasa Allah
Kita cenderung berpendapat bahwa seseorang yang mempunyai kemampuan lahiriah akan menjadi orang Kristen yang baik. Akan tetapi, renungan hari ini menegaskan bahwa masalahnya bukanlah kemampuan atau kelengkapan kita, melainkan kemiskinan kita. Bukan apa yang kita bawa, melainkan apa yang ditaruhkan Allah ke dalam kita. Dan, hal paling berharga adalah kita diikutsertakan dalam maksud Allah yang sesungguhnya dan dijadikan sahabat-Nya.
Dengarkan audionya
5 Agustus: Panggilan Allah yang Membingungkan
Renungan hari ini, panggilan Allah (apa yang Dia maksudkan dan inginkan untuk kita ikut serta di dalamnya) tidak pernah dapat dipahami, kecuali secara batiniah. Bahkan, Oswald Chambers menyebutnya sebagai panggilan yang membingungkan. Namun, hal itu tidak membingungkan bagi orang-orang yang benar-benar percaya bahwa Allah tahu akan hal yang diinginkan-Nya dari kita, Dia yang menjadikan kita sahabat-Nya untuk menggenapi maksud-Nya.
Dengarkan audionya
6 Agustus: Salib dalam Doa
Mengapa Tuhan tidak menjawab doa? Pertanyaan yang sering diperdengarkan tentang doa. Pertanyaan yang memang tidak salah. Renungan hari ini, "Salib dalam Doa" menegaskan bahwa sesungguhnya kita menerima jawaban setiap kali berdoa, tetapi tidak selalu dengan cara yang sesuai dengan yang kita harapkan. Akan tetapi, yang menarik dikatakan bahwa maksud doa lebih dari sekadar mendapatkan jawaban doa, melainkan untuk mengalami penyatuan yang menyeluruh dengan Dia.
Dengarkan audionya
7 Agustus: Doa dalam Rumah Bapa
Mungkin banyak hal yang dapat kita lihat dari kisah Yesus ketika pada umur 12 tahun, Ia "ketinggalan" di Bait Allah, Yerusalem. Akan tetapi, renungan hari ini, "Doa dalam Rumah Bapa", mengajak kita melihat kebenaran abadi kata-kata Sang Anak (Yesus), "Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku," dan penerapannya dalam hidup kita sebagai pengikut Tuhan.
Dengarkan audionya
8 Agustus: Doa untuk Memuliakan Bapa
Renungan hari ini, "Doa untuk Memuliakan Bapa," yaitu doa lahir bila kita membiarkan Anak Allah, dalam Roh-Nya, berdoa di dalam diri kita –- sungguh suatu kebenaran Alkitab yang luar biasa!
Dengarkan audionya
9 Agustus: Doa yang Didengar Bapa
Renungan hari ini masih tentang doa, rangkaian dari hari sebelumnya dengan penekanan pada "Doa yang Didengar Bapa". Allah Bapa akan selalu mendengar doa-doa saya, jika Anak Allah menjelma di dalam saya, dinyatakan dalam kemanusiaan saya, saya memberikan kesempatan kepada-Nya untuk bekerja di dalam saya, dan tidak bersandar pada kemampuan maupun penalaran saya, melainkan pada pengertian adikodrati daripada-Nya.
Dengarkan audionya
10 Agustus: Penderitaan Suci Orang Percaya
Tidak ada orang yang memilih penderitaan, kata renungan "Penderitaan Suci Orang Percaya" hari ini. Akan tetapi, memilih kehendak Allah, walaupun itu berarti Anda akan menderita, merupakan hal yang sama sekali berbeda. Menderita tanpa mengharapkan simpati orang lain -- yang sering justru melemahkan.
Dengarkan audionya
11 Agustus: Pengalaman Ini Harus Datang
Ada saat dalam ikut Tuhan kita menemukan diri kita dihadapkan dengan situasi yang tidak diharapkan. "Elia" kita -- orang yang kepadanya kita berharap, sudah pergi. Sekarang, kita dihadapkan dengan situasi baru, yaitu "Yordan", "Yerikho", dan "Betel". Pengalaman seperti ini harus datang. Akan tetapi, situasi apa pun yang kita hadapi, kata renungan hari ini, kita diminta bertekad untuk memercayai Allah dan tidak lagi mencari "Elia" kita.
Dengarkan audionya
12 Agustus: Teologi Perhentian dalam Tuhan
Renungan hari ini, tentang rest atau perhentian dalam Tuhan. Allah mengharapkan anak-anak-Nya menjadi orang-orang yang andal. Ketika tidak ada badai dalam hidup kita, semua tampak beres. Akan tetapi, ketika masa krisis datang, tersingkaplah siapa sebenarnya yang kita andalkan. Atau sebaliknya, keyakinan kita tetap tidak tergoyahkan, jika kita telah belajar menyembah Allah dan menaruh iman percaya kita kepada-Nya.
Dengarkan audionya
13 Agustus: “Janganlah Padamkan Roh”
Krisis dalam hidup orang percaya bisa jadi adalah bagian dari rancangan Tuhan untuk "menyapa" kita bahwa kita sedang menyakiti Allah dan memadamkan teguran yang diberikan oleh Rohnya. Lebih lanjut dalam renungan "Janganlah Padamkan Roh" di bawah ini.
Dengarkan audionya
14 Agustus: Disiplin dari Tuhan
Renungan hari ini masih rangkaian sebelumnya, "Janganlah Padamkan Roh". Dikatakan, sangat mudah untuk tersandung dalam mendukakan Roh Allah dengan menganggap enteng disiplin Tuhan atau menjadi berkecil hati bila Dia menegur kita. Sikap kita terhadap teguran (Roh) Tuhan tergantung dari pemahaman kita akan maksud pengudusan dan apa yang Allah ingin lakukan bagi saya.
Dengarkan audionya
15 Agustus: Bukti Kelahiran Baru
Renungan hari ini adalah tentang "Bukti Kelahiran Baru". Bagaimana hal itu dapat terjadi? Apa yang menjadi bukti kelahiran baru? Setidaknya, ada dua hal yang ditekankan di sini, yaitu pengenalan secara pribadi akan siapa Yesus dan kuasa-Nya yang berdaulat, yang di dalamnya ada kuasa untuk tidak berbuat dosa. Tidak berarti kita tidak dapat berbuat dosa, tetapi jika mau mematuhi kehidupan Allah di dalam kita, maka kita tidak perlu berbuat dosa.
Dengarkan audionya
16 Agustus: Apakah Dia Mengenal Saya?
Judul renungan hari ini, "Apakah Dia Mengenal Saya?" Jawabnya jelas! Dia (Yesus) memanggil kita menurut nama kita masing-masing. Penulis sebaliknya bertanya, adakah dan bagaimana pengalaman pribadi kita dengan Yesus? Kita diajak untuk introspeksi, adakah kesalahmengertian tentang Dia? Adakah kebimbangan tentang Dia? Atau, adakah pengalaman karena kepentingan diri, menyangkal Dia? Apakah saya mempunyai sejarah pribadi dengan Yesus?
Dengarkan audionya
17 Agustus: Anda Patah Semangat atau Mengabdi
Pernahkah kita mendengar firman yang keras, tegas, dan menggedor jauh ke dalam hati kita, seolah-olah ditujukan kepada diri kita? Renungan hari ini mengatakan, bila belum, diragukan kita sudah mendengar Tuhan berbicara kepada kita. Firman Tuhan sering keras, tanpa kompromi. Sepertinya menyakiti, tetapi justru menyembuhkan.
Dengarkan audionya
18 Agustus: Pernahkah Anda Terdiam Sedih?
Renungan hari ini menarik dan merupakan rangkaian hari sebelumnya, yang mempertanyakan pernahkah kita terdiam sedih dan patah semangat ketika Tuhan menunjuk sesuatu dalam kehidupan yang kita harus lepaskan? Sesuatu yang kita padang sebagai milik kita, kekayaan kita, atau, mungkin kemiskinan kita malah? Lebih jauh di bawah ini.
Dengarkan audionya
19 Agustus: Kesadaran Diri
Renungan hari ini menekankan pentingnya kesadaran akan Kristus di dalam kita –- sesuatu yang mungkin juga jarang kita dengar dalam pengajaran Kristen. Kita juga tidak boleh membiarkan apa pun memecah atau menghancurkan kesatuan hidup kita dengan Dia, seperti sahabat, situasi, yang terutama adalah sikap introspektif yang tidak sehat akibat kesadaran diri yang emosional atau berlebihan.
Dengarkan audionya
20 Agustus: Kesadaran akan Kristus (Christ-Awareness)
"Marilah kepada-Ku .... Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Mengapa kebenaran kata-kata Yesus ini begitu sulit menjadi nyata dalam hidup kita? Renungan hari ini menegaskan, hal itu boleh terjadi, jika kita mau melepas kesadaran diri yang hanya membawa kita hanyut dalam iba diri dan tuntutan hak –- termasuk hak pembalasan dan digantikan oleh kesadaran akan Kristus yang menguasai hidup kita dan memberikan kelegaan.
Dengarkan audionya
21 Agustus: Pelayanan yang Tidak Disadari
Karakter indah yang sejati, yang menyatakan kemuliaan Allah selalu tidak disadari oleh orang yang bersangkutan. Pengaruh yang disadari merupakan kesombongan dan tidak kristiani. Jika saya bertanya pada diri sendiri apakah saya sedang dipakai oleh Allah, ketika itu juga saya kehilangan keindahan dan kesegaran jamahan Tuhan.
Dengarkan audionya
22 Agustus: “Aku Memang..., tetapi Ia”
Kapan dan di manakah Tuhan dapat memulai karya-Nya di dalam diri kita, membaptis kita dengan Roh Kudus? Renungan hari ini menegaskan bahwa hal itu hanya dapat terjadi setelah kita sampai suatu titik di mana kita sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Lalu, kita mengaku, "Aku memang ..., tetapi Dia."
Dengarkan audionya
23 Agustus: Doa – Pertempuran di “Tempat Tersembunyi”
Doa adalah upaya yang lahir dari kemauan. Setelah kita memasuki tempat kita yang tersembunyi dan menutup pintu, hal yang tersulit untuk dilakukan ialah berdoa. Pertempuran besar dalam doa pribadi ialah mengatasi masalah pemikiran yang sia-sia dan mengembara.
Dengarkan audionya
24 Agustus: Penyelidikan Rohani
Mengapa kita berdoa, tetapi tidak mendapatkan? Renungan hari ini menegaskan, barangkali ada yang tidak beres dalam hubungan atau relasi kita dengan orang lain –- mungkin dengan anak-anak kita, kerabat kita, atau sahabat kita. Kita perlu menyelidikinya dengan jujur. Dikatakan, tidak ada gunanya berdoa, kalau kita tidak hidup seperti anak-anak Tuhan.
Dengarkan audionya
25 Agustus: Pengorbanan dan Persahabatan
Dunia mengatakan bahwa rahasia sukacita adalah mendapatkan apa yang kita inginkan. Renungan hari ini mengungkapkan bahwa rahasia sukacita -– yaitu sukacita yang dikerjakan Roh Kudus dalam kita -- adalah pengorbanan diri. Namun, mengapa hal itu tidak terjadi dalam kehidupan nyata kita. Hal itu berhubungan dengan penyerahan yang kita buat, mungkin penyerahan bersyarat, atau penyerahan yang tidak pernah sepenuhnya.
Dengarkan audionya
26 Agustus: Apakah Anda Pernah Resah dan Kacau
Ada saat-saat dalam kehidupan ketika damai sejahtera kita didasarkan pada ketidaksadaran kita. Namun, ketika kita terenyak oleh kenyataan kehidupan, kedamaian batin merupakan hal yang tidak mungkin, kecuali diterima dari Yesus.
Dengarkan audionya
27 Agustus: Menghayati Ajaran Allah
Ajaran Allah yang Anda terima haruslah diterapkan dan ditunjukkan dalam hubungan-hubungan Anda sehari-hari. Tuhan kita bersabda, "Jika kamu tidak melakukan kehendak Allah melebihi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Dengarkan audionya
28 Agustus: Apakah Maksud Tujuan Doa?
Berdoa bukanlah bagian dari kehidupan manusia duniawi untuk berdoa. Kita mendengar ada yang mengatakan bahwa seseorang akan menderita dalam hidupnya, jika dia tidak berdoa. Saya melihat bukan itu persoalannya, tetapi yang akan menderita adalah kehidupan Anak Allah di dalam orang itu, yang dipelihara bukan oleh makanan, tetapi ....
Dengarkan audionya
29 Agustus: Iman yang Teruji Melalui Konflik
Iman harus diuji karena ia dapat menjadi milik Anda yang akrab hanya melalui konflik. Ujian akan membuktikan apakah iman Anda benar atau justru mati.
Dengarkan audionya
30 Agustus: Keberhasilan Dipakai Tuhan atau Hubungan dengan Tuhan?
Waspadalah terhadap orang-orang yang membuat keberhasilan pelayanan sebagai dasar motivasi/daya tarik pelayanan. Yang penting adalah karya yang diperbuat Allah melalui kita, bukan apa yang kita lakukan untuk Dia.
Dengarkan audionya
31 Agustus: “Sukacita-Ku ... Sukacitamu”
Kehidupan yang penuh dan melimpah tidak ditentukan oleh kesehatan tubuh, bukan oleh situasi, bukan karena melihat pekerjaan Tuhan berhasil melalui kita, melainkan dalam pemahaman yang sempurna akan Allah dan kesatuan dengan-Nya.
Dengarkan audionya
1 September: Dimaksudkan untuk Kudus
Apakah tujuan hidup kristiani kita? Berbahagia? Renungan hari ini menegaskan, bukan, tetapi kekudusan –- sesuatu yang barangkali tidak pernah populer. Akan tetapi, inilah alasannya mengapa banyak hal yang mungkin benar, mulia, dan baik, dan mungkin kemudian dapat dicapai, tetapi kita tidak pernah puas olehnya.
Dengarkan audionya
2 September: Hidup yang Murni dan Pengorbanan yang Kudus
Apa atau bagaimana sih, sukses atau keberhasilan rohani? Renungan hari ini menekankan, hidup rohani kita tidak dapat diukur dengan keberhasilan seperti dunia mengukurnya, tetapi dengan hal yang dicurahkan Allah melalui kita –- dan kita tidak dapat mengukur hal itu.
Dengarkan audionya
3 September: Jika Anda Memuaskan Diri Sendiri dengan Berkat dari Allah
Jika Anda menjadi pahit dan masam, itu karena ketika Allah memberi Anda sebuah berkat, Anda menimbunnya untuk diri sendiri. Jika Anda selalu menahan berkat bagi diri sendiri dan tidak pernah belajar untuk mencurahkannya bagi Allah, orang lain tidak mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang Allah melalui Anda.
Dengarkan audionya
4 September: Milik-Nya
Secara definisi, kita mungkin bukan misionaris, orang yang pergi ke negeri lain untuk memberitakan Injil. Akan tetapi, pada hakikatnya semua dipanggil menjadi murid Yesus. Dikatakan dalam renungan hari ini, Tuhan menjadikan murid-Nya sebagai milik-Nya sendiri, yang bertanggung jawab atasnya. Dan, hasrat yang timbul di dalam diri seorang murid bukanlah hasrat melakukan sesuatu untuk Yesus, melainkan hasrat menjadi suatu kesenangan sempurna bagi-Nya.
Dengarkan audionya
5 September: Berjaga-Jaga dengan Yesus
Kita sangat lazim dengan gagasan bahwa Yesus berjaga-jaga dengan kita. Yesus memperhatikan kita. Dan, itulah doa dan harapan kita selalu. Akan tetapi, renungan hari ini membawa kita pada pemahaman yang barangkali jarang dikemukakan, yaitu berjaga-jaga dengan Yesus!
Dengarkan audionya
6 September: Sungai Kehidupan dengan Capaian Jauh
Sering kita bicara tentang sungai berkat yang kita harapkan dari Allah kepada kita. Akan tetapi, renungan hari ini bicara tentang sungai berkat yang Allah ingin tumbuhkan dan alirkan melalui kita. Namun, tunggu dulu. Tidak seperti yang diharapkan dan diyakini pada umumnya, Allah jarang mengizinkan seseorang melihat betapa besar dia menjadi berkat bagi orang lain.
Dengarkan audionya
7 September: Mata Air Berkat
Renungan hari ini masih rangkaian hari kemarin. Sering kita berpikir, kita harus memelihara hubungan yang baik dengan Yesus supaya kita diberkati. Secara tidak disadari kita menjadi pusatnya. Akan tetapi, renungan ini menekankan sebaliknya, kita harus memelihara hubungan dengan Yesus sehingga dari dalam diri kita "akan mengalir aliran-aliran air hidup" dari kehidupan-Nya bagi orang lain.
Dengarkan audionya
8 September: Lakukanlah Sendiri (1)
Hanya ketika Allah telah mengubah sifat (nature) kita dan kita masuk ke dalam pengalaman pengudusan, di sanalah peperangan itu dimulai –- peperangan untuk mengubah sifat lahiriah (natural life) kita menjadi kehidupan rohani (spiritual life).
Dengarkan audionya
9 September: Lakukanlah Sendiri (2)
Dorongan hati dan semangat tentu saja penting dalam pelayanan. Namun, menurut renungan hari ini, hal itu bukanlah segalanya. Setiap pikiran dan rencana yang timbul dalam hubungan pekerjaan itu harus didisiplinkan dan ditundukkan dalam ketaatan kepada kehendak Tuhan. Hanya dengan demikian, pelayanan tersebut menjadi rohani.
Dengarkan audionya
10 September: Senjata Misionaris (1)
Renungan hari ini, "Senjata Misionaris". Kita mungkin bukan misionaris, tetapi pekerja atau pelayan biasa. Namun, pada hakikatnya, kesiapan kita sama. Kita tidak akan siap kalau sebelumnya kita tidak masuk tempat latihan Allah, di mana senjata iman yang dapat ditemukan ialah kehidupan penyembahan yang tersembunyi dan pribadi.
Dengarkan audionya
11 September: Senjata Misionaris (2)
Renungan hari ini, merupakan rangkaian yang kemarin dengan judul yang sama. Penekanannya adalah kesiapan kita dalam pekerjaan besar ke depan, yang mungkin bahkan dihadapkan dengan krisis. Hal itu dimulai dari kesetiaan akan tugas-tugas biasa setiap harinya, yang dikerjakan dengan membiarkan Yesus menjelma di dalam diri kita sehingga kita dapat melakukan tugas sebagaimana seharusnya dilakukan, dengan cara-Nya, walaupun itu tugas biasa/sederhana.
Dengarkan audionya
12 September: “Menerima” Kebingungan Rohani
Renungan hari ini mungkin terdengar aneh, "Menerima Kebingungan Rohani", tetapi itulah kenyataan rohani yang "harus". Dikatakan, "hanya dengan mengalami kebingungan rohani, Anda akan sampai pada pemahaman yang Allah inginkan bagi Anda".
Dengarkan audionya
13 September: Setelah Berserah, Lalu Apa?
Memang menyenangkan ketika kita menyanyikan, "Berserah kepada Yesus". Namun, penyerahan yang benar bukanlah sekadar penyerahan hidup lahiriah, tetapi penyerahan kehendak kita. Renungan ini menyebutnya, "masalah terbesar yang pernah kita hadapi" sebagai orang percaya. Apakah tanda penyerahan yang benar itu?
Dengarkan audionya
14 September: Argumen atau Ketaatan
Keadaan rohani atau batin yang kacau bisa bersumber hal terkecil dalam hidup kita yang tidak kita taruh di bawah pengendalian Roh Kudus. Dan, kekacauan rohani hanya dapat menjadi terang melalui ketaatan. Begitu kita taat, kita diberi pengertian melihat sesuatu hal dan kemampuan memahami kehendak Allah.
Dengarkan audionya
15 September: Hal yang Harus Ditolak
Tidak ada orang yang ingin perbuatannya yang memalukan diketahui orang lain -- Ia pasti berupaya menutupinya. Renungan hari ini berbicara tentang hal yang memalukan, yang tersembunyi dalam hati, seperti pikiran buruk tentang seseorang, dengki, cemburu, dan permusuhan, ketidakjujuran, kelicikan, tipu daya, dll.. Semuanya harus ditolak.
Dengarkan audionya
16 September: Berdoa di Tempat yang Tersembunyi
Doa bukan semata-mata untuk mendapatkan sesuatu dari Allah. Doa adalah memasuki persekutuan sempurna dengan Allah. Dia akan terus membawa kita melampaui akal sehat kita dan mengubah sikap kita terhadap hal-hal yang kita doakan.
Dengarkan audionya
17 September: Guna dari Pencobaan
Barangkali, tidak ada hal bagi awan yang begitu sering membingungkan dan mengundang pertanyaan seperti pencobaan. Renungan hari ini melihat sisi "Guna dari Pencobaan". Selanjutnya di bawah ini, yang dibahas secara padat dan mendalam, dan dilanjutkan besok.
Dengarkan audionya
18 September: Pencobaan-Nya dan Pencobaan Kita
Renungan hari ini tentang pencobaan dari iblis, seperti yang juga dialami oleh Yesus. Pencobaan ini sesungguhnya lebih mendasar dan serius dari yang dipikirkan orang pada umumnya. Iblis tidak mencobai kita hanya untuk membuat kita berbuat dosa, tetapi untuk membuat kita kehilangan hal-hal yang ditaruhkan Allah di dalam kita melalui kelahiran baru, ... dan untuk menggeser sudut pandang kita. Dan, hanya Roh Allah yang dapat mengenali hal ini sebagai percobaan dari iblis.
Dengarkan audionya
19 September: Apakah Anda Terus Bersama Yesus?
Apakah ada pencobaan dari Tuhan? Jawabnya, dalam renungan hari ini, ya, bisa, yaitu dalam situasi rancangan Tuhan. Hal yang menarik dalam renungan ini, dituliskan bahwa sesungguhnya hal itu bukan pencobaan kepada kita, melainkan pencobaan kepada kehidupan Anak Allah yang ada di dalam kita (melalui kelahiran baru). Masalahnya, apakah kita berjalan terus bersama dengan Yesus?
Dengarkan audionya
20 September: Perintah Ilahi Mengenai Kehidupan
Kita tidak boleh membiarkan rasa suka atau tidak suka memerintah kehidupan Kristen kita. Jika Roh Allah telah mengubah Anda dari dalam, Anda akan memancarkan sifat atau karakter ilahi dalam hidup Anda.
Dengarkan audionya
21 September: Tujuan yang Ditetapkan Allah bagi Pekerja-Nya
Ketika kita dilahirkan kembali, kita dibawa kepada kesadaran akan tujuan Allah yang agung bagi manusia, yaitu menciptakan kita untuk diri-Nya.
Dengarkan audionya
22 September: Tuan dan Guru bagi Seorang Pengabar Injil
Yesus menjadi Tuan dan Guru bagi saya. Itu berarti, ada seseorang yang mengenal saya lebih daripada diri saya sendiri, yang lebih akrab daripada seorang sahabat, memahami kedalaman hati saya yang terjauh, dan sanggup Ia memuaskannya secara penuh.
Dengarkan audionya
23 September: Sasaran Seorang Pengabar Injil
Sasaran seorang pengabar Injil ialah untuk melakukan kehendak Allah, bukan untuk menjadi berguna atau untuk memenangkan jiwa yang terhilang. Seorang pengabar Injil memang berguna dan memenangkan jiwa yang terhilang, tetapi itu bukanlah sasarannya. Sasarannya adalah melakukan kehendak Tuhannya.
Dengarkan audionya
24 September: Persiapan Melayani (1): Mempersilakan Diperiksa oleh Firman Allah
Kesiapan pelayan .... Ada hal-hal yang oleh Roh Kudus ingin diperiksa dalam diri kita, sifat-sifat yang harus dilepas, yang tidak akan dapat dipakai dalam pelayanan-Nya.
Dengarkan audionya
25 September: Persiapan Pelayanan (2): Bukan Soal Semangat
Hubungan terhadap orang lain yang dituntut Yesus bagi kita adalah hubungan yang mustahil, jika Dia tidak mengerjakan suatu karya adikodrati di dalam diri kita — menaruh sifat-Nya sendiri dalam kita, setelah Dia memilih kita.
Dengarkan audionya
26 September: Sikap yang Tidak Tercela
Untuk sampai pada perdamaian dengan orang yang berselisih dengan kita, kata renungan hari ini, membutuhkan proses, yang dikerjakan oleh dan membutuhkan kepekaan Roh. Perdamaian ditandai dengan sikap tidak menyalahkan orang yang bersangkutan. Hal ini bukan persoalan hak. Tanda yang benar dari orang percaya ialah bahwa dia dapat melepaskan hak-haknya sendiri – walau itu memang haknya - dan mematuhi Tuhan Yesus.
Dengarkan audionya
27 September: Panggilan Ikut Tuhan dan Keberatan-Keberatannya
Renungan hari ini tentang orang yang sangat semangat untuk ikut panggilan Tuhan, tetapi ... ada tetapinya. Dalam ikut Tuhan setiap kali akan muncul berbagai keberatan yang akan menyimpangkan kita dari panggilan tersebut. Di sinilah akan terlihat di mana loyalitas kita ditempatkan.
Dengarkan audionya
28 September: Panggilan Ikut Tuhan dan Penyatuan Tak Bersyarat
Renungan hari ini kembali tentang tuntutan dalam kemuridan, seperti dikehendaki-Nya. Dikatakan, Tuhan tidak pernah menempatkan kesucian pribadi menjadi yang terutama dalam Dia memanggil seorang murid. Akan tetapi, peniadaan mutlak hak atas diri sendiri, dan penyatuan dengan Dia; itu berarti mempunyai hubungan dengan Dia dan hanya Dia.
Dengarkan audionya
29 September: Panggilan Pelayanan dan Penyatuan Tanpa Syarat dengan Tuhan
Tuhan tidak pernah menempatkan kesucian pribadi seseorang menjadi yang terutama ketika Dia memanggil seorang murid. Pertimbangan utama Yesus ialah peniadaan mutlak hak atas diri sendiri dan penyatuan dengan Dia. Itu berarti mempunyai hubungan dengan Dia dan hanya Dia.
Dengarkan audionya
30 September: Panggilan dan Pembentukan Menurut Cara Allah
Tetaplah benar di hadapan Allah dan biarkan Dia berbuat sekehendak-Nya membentuk Anda, maka Anda akan mendapati Dia menghasilkan jenis roti dan anggur yang akan bermanfaat bagi anak-anak-Nya yang lain.
Dengarkan audionya
1 Oktober: Tempat bagi Pengalaman Hidup Indah dengan Allah
Kita tidak dimaksudkan untuk berada di gunung dengan Allah, yaitu saat-saat yang luar biasa dan mempunyai arti tersendiri dalam hidup kita. Kita dimaksudkan untuk ditempatkan di lembah dan menghadapi hal-hal biasa, di mana kita harus membuktikan daya tahan kita. Kita harus waspada terhadap keserakahan rohani, yaitu ketika kita menjadikan saat-saat indah dengan Allah sebagai satu-satunya saat penting.
Dengarkan audionya
2 Oktober: Setelah Pemuliaan di Gunung, Lembah Tempat Kehinaan
Ketinggian puncak gunung, yang merupakan pengalaman indah bersama Allah, diukur oleh pekerjaan yang susah dan menjemukan di lembah –- di mana kita harus hidup untuk kemuliaan Allah. Di lembah kehinaanlah kita menemukan nilai kita yang sesungguhnya bagi Allah -- di situlah kesetiaan kita tersingkap.
Dengarkan audionya
3 Oktober: Tempat Pelayanan
"Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Kita dapat tetap tidak berdaya dengan mencoba melakukan pekerjaan Allah tanpa memusatkan diri pada kuasa-Nya dengan mengikuti gagasan kita sendiri. Kita sebenarnya menghujat dan tidak menghormati Allah, jika kita melayani tanpa mengenal Dia.
Dengarkan audionya
4 Oktober: Visi (Penglihatan) (dari Allah) dan Realitas
Pada waktu kita berada di kehidupan nyata sehari-hari, di sanalah kita membuktikan apakah kita layak menjadi orang pilihan. Di sinilah kita ditempa sesuai visi dari Allah untuk siap dipakai oleh-Nya -- tempaan yang datang melalui berbagai cara dan melalui orang-orang yang berinteraksi dengan kita setiap hari.
Dengarkan audionya
5 Oktober: Sifat Dosa dalam Diri Manusia
Sifat dari dosa yang ada dalam diri setiap orang, baik yang bermoral ataupun yang tidak bermoral adalah: "... akulah tuhan bagi diriku sendiri –- I am my own god!" Saya lahir terlahir bersama dosa tersebut dan tidak dapat menanganinya –- hanya Allah yang dapat menangani dosa melalui penebusan salib Yesus Kristus.
Dengarkan audionya
6 Oktober: Hidup Baru Melalui Kelahiran Kembali
Jika Yesus Kristus akan membuat saya baru kembali, hanya jika Dia, menempatkan sifat-Nya dalam diri saya, suatu mukjizat dari penebusan, yang melaluinya saya dapat benar-benar dengan hidup baru. Namun, Allah tidak dapat menempatkan sifat-Nya ke dalam diri saya, kecuali saya sadar bahwa saya membutuhkannya.
Dengarkan audionya
7 Oktober: Hakikat Pendamaian Karya Kristus di Salib
Seorang manusia tidak dapat menebus dirinya sendiri dari sifat dosa yang sungguh-sungguh parah dan turun-temurun. Penebusan adalah karya Allah dan itu sepenuhnya telah selesai dan sempurna dalam pengorbanan Yesus Kristus. Dan, penerapannya pada setiap orang tergantung pada tanggapan dan tindakannya secara pribadi -- harus dibedakan pengetahuan kebenaran tentang penebusan dan pengalaman sesungguhnya dari keselamatan di dalam hidup seseorang.
Dengarkan audionya
8 Oktober: Datang kepada Yesus
Undangan Yesus, "Marilah kepada-Ku ...." Pada kenyataannya, kita bukannya datang kepada-Nya, melainkan mengemukakan berbagai argumentasi atau dalih. Sebelum dapat datang kepada Yesus, Roh Kudus akan menunjukkan apa yang harus kita lakukan, termasuk hal-hal yang harus dicabut dari akar-akarnya, yang mencegah kita untuk datang kepada-Nya. Kita tidak akan pernah dapat lebih jauh sampai kita bersedia untuk melakukan hal tersebut.
Dengarkan audionya
9 Oktober: Membangun Iman di Atas Dasar Penebusan
Apakah saya beriman kepada hal yang telah dikerjakan Yesus Kristus, yaitu penebusan yang sempurna bagi dosa? Apakah saya dalam keadaan terbiasa terus-menerus menyadari makna penebusan bagi saya? Kebutuhan terbesar kita bukanlah untuk melakukan ini dan itu, tetapi untuk percaya hal-hal yang dilakukan Kristus bagi kita, dan membangun iman saya di atasnya.
Dengarkan audionya
10 Oktober: Bagaimana Saya Boleh Tahu Kebenaran Allah?
Semua kebenaran yang diwahyukan Allah terselubung sampai hal itu terbuka bagi kita melalui ketaatan, tidak melalui filsafat atau pemikiran. Taatilah Allah dalam hal yang ditunjukkan-Nya dan segera Dia akan membukakan kebenaran berikutnya kepada kita.
Dengarkan audionya
11 Oktober: Ketika Allah Diam – Sepertinya Tidak Mendengarkan Anda
Pikirkanlah hari-hari keheningan yang dalam di Betania. Lazarus sakit, Yesus ada. Namun, Ia "sengaja tinggal dua hari" sebelum bertindak. Dapatkah Allah "memercayakan" kepada Anda keadaan seperti itu. Apakah Anda masih meminta jawaban yang dapat dilihat? Allah dapat saja memberi berkat-berkat yang Anda minta, tetapi diamnya Allah adalah tanda bahwa Dia akan membawa Anda ke dalam pemahaman yang mengagumkan tentang diri-Nya.
Dengarkan audionya
12 Oktober: Berjalan dengan Allah
Ujian dalam kehidupan dan karakter rohani seseorang bukanlah tindakan yang dilakukannya pada saat-saat luar biasa, melainkan tindakannya dalam waktu-waktu biasa -- pada saat dia tidak berada "di bawah lampu sorot panggung".
Dengarkan audionya
13 Oktober: Tawar Hati dan Kedewasaan Rohani
Pada awalnya, Musa menyadari bahwa dialah orang yang harus membebaskan bangsanya itu. Dia benar dalam sudut pandang pribadinya. Namun, dia bukanlah orang yang tepat untuk tugas tersebut sampai dia terlebih dahulu belajar dilatih, belajar didisiplin oleh Allah, belajar tentang kesatuan yang benar dengan Allah, dan belajar tentang ketergantungan penuh pada Allah.
Dengarkan audionya
14 Oktober: Kunci bagi Tugas Pengabar Injil
KUNCI bagi tugas pengabar injil ialah otoritas Yesus Kristus sebagai Tuhan yang berdaulat dan berkuasa mutlak atas murid-murid-Nya. Jika saya ingin mengenal kedaulatan Kristus, saya sendiri harus mengenal Dia secara pribadi dengan meluangkan waktu untuk menyembah Dia yang mengutus saya -- yang menetapkan pengutusan tersebut.
Dengarkan audionya
15 Oktober: Kunci dalam Pesan/Berita Pengabar Injil
Kunci sesungguhnya pesan/berita pengabar Injil ialah pengampunan dan pemulihan Kristus yang tidak terbatas -- "pendamaian untuk segala dosa kita". Seorang pemberita Injil ialah seseorang yang terikat pada tugas dan tujuan yang telah ditetapkan Tuhan dan Gurunya.
Dengarkan audionya
16 Oktober: Kunci Perintah Tuhan
Kunci dalam tugas pengabar Injil adalah dalam tangan Allah. Kunci tersebut adalah doa, bukan usaha kita melalui kegiatan dan program yang rapi dan terorganisir, yang mengakibatkan pemusatan perhatian kita tergeser dari Allah. Dialah pemilik tuaian.
Dengarkan audionya
17 Oktober: Kunci bagi Pekerjaan Tuhan yang Lebih Besar
Doa tidak memperlengkapi kita untuk pekerjaan yang lebih besar; doa adalah pekerjaan yang lebih besar. Di mana pun Allah menaruh Anda dan apa pun situasi yang Anda hadapi, Anda harus berdoa. Bukan hanya ketika keinginan berdoa berkobar dalam batin Anda.
Dengarkan audionya
18 Oktober: Kunci Pengabdian Pengabar Injil
Kesetiaan dalam pengabdian kepada Yesus Kristus adalah karya adikodrati penebusan yang telah dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam diri saya, dan kasih itulah yang bekerja melalui saya dan menyentuh semua orang yang saya jumpai. Kunci pengabdian pemberita Injil ialah bahwa dia tidak terikat pada sesuatu pun atau seseorang, kecuali kepada Tuhan sendiri.
Dengarkan audionya
19 Oktober: Rahasia Pelayanan yang Tidak Diindahkan
Bukan kegiatan-kegiatan yang menjadi kekuatan persiapan pelayanan pengutusan, tetapi pada kenyataan sejauh mana kita membenamkan diri dalam kebenaran Allah dalam masa tersebut. Dan, jika kita membuang waktu dalam kegiatan yang terlampau banyak (overactivity), daripada membenamkan diri di dalam kebenaran dasar yang agung dari penebusan Allah, kita akan terempas ketika kesukaran dan kesulitan datang menimpa kita.
Dengarkan audionya
20 Oktober: Adakah Kehendak Allah Kehendakku?
Pengudusan berarti membiarkan Allah melakukan di dalam diri saya semua yang telah dimungkinkan oleh penebusan salib Yesus. Hal itu berarti membiarkan kehidupan Yesus menjadi nyata dalam tubuh saya yang fana, menjadi milik saya melalui karunia Allah yang bebas dan penuh kasih, atas dasar pengorbanan Kristus di kayu salib.
Dengarkan audionya
21 Oktober: Sifat Impulsif Merintangi Perkembangan Kemuridan
Tuhan tidak berkenan dengan sifat impulsif karena merintangi perkembangan hidup seorang murid. Sifat impulsif dapat mendorong kita merasa harus melakukan hal-hal yang luar biasa bagi Allah, padahal tidak perlu demikian. Kita harus menjadi luar biasa dalam hal-hal biasa dan menjadi suci dalam lingkungan biasa di antara orang-orang biasa.
Dengarkan audionya
22 Oktober: Kesaksian Roh
Kita berada dalam bahaya ketika masuk ke dalam tawar-menawar dengan Allah, menginginkan kesaksian Roh sebelum menyerah secara total dan taat kepada-Nya. Begitu kita meninggalkan penalaran dan perbantahan kita, Roh Allah akan menyatakan tentang hal yang dilakukan-Nya melalui Penebusan Yesus, dan tentang sifat-Nya.
Dengarkan audionya
23 Oktober: Tidak Ada Lagi Hidup Lama!
Ketika lahir kembali, Roh Kudus mulai mengerjakan ciptaan-Nya yang baru dalam kita dan akan datang waktunya tidak ada lagi dari hidup lama kita yang tersisa. Bagaimanakah kita dapat memperoleh suatu kehidupan yang tidak ada hawa nafsu, pementingan diri, tidak mudah tersinggung, menaruh kasih yang "murah hati, tidak pemarah, dan tidak menyimpan kesalahan orang lain?"
Dengarkan audionya
24 Oktober: Sudut Pandang yang Benar Seorang Hamba Tuhan
Rahasia sukacita Paulus ialah bahwa Allah menangkapnya ketika ia menjadi seorang pemberontak yang terang-terangan melawan Yesus Kristus dan menjadikannya seorang tawanan. Hal itulah yang menjadi tujuannya, sukacitanya, menjadi seorang tawanan Tuhan, dan dia tidak mempunyai kepentingan lain di surga ataupun di bumi.
Dengarkan audionya
25 Oktober: Biarkanlah Allah Melakukan Menurut Cara dan Kehendak-Nya
Seorang pekerja Kristen harus belajar bagaimana menjadi "orangnya Allah" seperti Paulus. Seluruh hati, pikiran, dan jiwa Paulus dikuasai oleh pikiran akan hal-hal besar yang akan dilakukan Yesus melalui dirinya dan ia tidak pernah berpaling dari tujuan tersebut.
Dengarkan audionya
26 Oktober: Apakah Tugas Seorang Misionaris?
Terdapat kecenderungan dalam pelayanan atau pengabaran Injil dan menjadi pemikiran kita bahwa inspirasi kita itu ada di depan. Lalu, kita menjadikannya patokan dan ukuran keberhasilan. Namun, dalam Perjanjian Baru, inspirasi terletak di belakang kita, di belakang Tuhan Yesus sendiri. Sasarannya ialah berkenan dan setia kepada-Nya dan melaksanakan rencana-Nya.
Dengarkan audionya
27 Oktober: Metode Misi
Tantangan bagi seorang pelayan atau pengabar Injil tidak berasal dari kenyataan bahwa orang-orang yang dihadapi sulit, hambatan sikap acuh tak acuh yang besar, dll.. Tidak! Tantangannya berasal dari diri pekerja itu sendiri dalam hubungannya dengan Yesus Kristus, seperti yang dikatakan-Nya, "Percayakah kamu bahwa Aku dapat melakukannya?"
Dengarkan audionya
28 Oktober: Dibenarkan oleh Iman
Apakah ketaatan, kekudusan, dan pengabdian sayalah yang membuat saya benar di hadapan Allah? Bukan! Saya diperdamaikan dengan Allah karena sebelum semuanya itu, Kristus telah mati bagi saya. Ketika saya berbalik kepada Allah dan percaya serta menerima apa yang Allah nyatakan, mukjizat keselamatan melalui salib Kristus langsung menempatkan saya dalam hubungan yang benar dengan Allah.
Dengarkan audionya
29 Oktober: Penggantian (Substitusi)
Ada pandangan bahwa kematian Yesus adalah Ia mati bagi dosa-dosa kita karena rasa simpati terhadap kita. Namun, pandangan Perjanjian Baru ialah bahwa Ia memikul dosa-dosa kita karena penyatuan diri-Nya dengan manusia. Dan, satu-satunya penjelasan dari kematian-Nya adalah karena ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya, bukan karena rasa simpati-Nya kepada kita.
Dengarkan audionya
30 Oktober: Iman
Iman selalu bekerja dengan cara yang unik dan pribadi karena Allah bertujuan melihat iman yang sempurna dinyatakan dalam anak-anak-Nya -- yang selalu mengutamakan Yesus Kristus. Dan, Allah membawa kita ke dalam situasi-situasi khusus untuk melatih iman kita.
Dengarkan audionya
31 Oktober: Ujian Iman
Iman sesungguhnya membawa kita kepada hubungan yang baik/benar dengan Allah dan memberi-Nya kesempatan bekerja dalam diri kita dan melalui kita. Sering kali, Allah membiarkan kita terpojok agar kita dapat langsung berhubungan dengan Dia. Allah ingin kita mengerti bahwa kita harus menjalani kehidupan iman, bukan kehidupan yang sekadar menikmati berkat-berkat-Nya.
Dengarkan audionya
1 November: Kamu Bukan Milik Kamu Sendiri
Kita berpikir bahwa Allah memberikan hadiah bagi kita atas iman kita, dan mungkin memang demikian pada awalnya. Namun, sesungguhnya kita tidak mendapatkan apa-apa melalui iman. Iman membawa kita kepada hubungan yang baik dengan Allah dan memberi Allah kesempatan untuk bekerja dalam diri kita. Namun, sering kali Allah harus membiarkan kita dalam pengalaman terpojok sebagai orang kudus-Nya agar kita dapat langsung berhubungan dengan Dia. Allah ingin Anda mengerti bahwa kita harus menjalani kehidupan iman, dan bukan sekadar kehidupan yang hanya menikmati berkat-berkat-Nya.
Dengarkan audionya
2 November: Ketaatan atau Kebebasan
Yesus Kristus tidak akan memaksa saya untuk menaati-Nya, tetapi ... begitu saya menaati-Nya, saya menggenapi tujuan rohani saya .... Melalui ketaatan, ribuan orang diberkati. Dalam menaati Yesus Kristus, penebusan Tuhan akan mengalir melalui saya dalam hidup orang lain.
Dengarkan audionya
3 November: Ihwal Menjadi Hamba Yesus
Semangat kekristenan timbul saat saya dengan penuh sadar menyerahkan hak saya dan menjadi hamba bagi Yesus Kristus. Sebelum saya melakukan hal itu, saya tidak akan menjadi seorang percaya seperti yang Allah maksudkan.
Dengarkan audionya
4 November: Kuasa Kebenaran
Ketika diperhadapkan dengan firman kebenaran, kita harus segera bertindak dengan berkata, "Ya," ... datang kepada-Nya. Saat kita datang, kuasa adikodrati kehidupan Allah, kuasa yang melumpuhkan kedagingan dan iblis, kuasa yang menghidupkan, masuk dalam kehidupan kita.
Dengarkan audionya
5 November: Mengambil Bagian dalam Penderitaan-Nya
Jika mau dipakai oleh Allah, Dia akan membawa kita melewati beberapa pengalaman yang dirancang untuk menjadikan kita berguna dalam tangan-Nya. Kita tidak tahu persis mengapa Allah memperlakukan kita dengan cara seperti itu, sampai ketika kita menyadari dan mengatakan. "Sebaliknya, bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya" (1 Petrus 4:13).
Dengarkan audionya
6 November: Teologi Keakraban (dengan Tuhan)
Marta percaya bahwa Yesus memiliki keakraban yang khusus dengan Allah, dan apa pun yang Dia minta dari Allah, Allah akan melakukannya. Akan tetapi, Marta memerlukan keakraban pribadi yang lebih dekat dengan Yesus. Apakah Yesus mengajar Anda untuk memiliki keakraban pribadi dengan Diri-Nya sendiri?
Dengarkan audionya
7 November: Situasi yang Suci yang Dalam Kendali Tuhan
Situasi kehidupan orang percaya diatur oleh Allah -- tidak ada yang disebut kebetulan. Allah dalam pemeliharaan-Nya membawa Anda masuk dalam situasi yang sama sekali tidak dapat Anda mengerti, tetapi Roh Allah mengerti. Allah membawa Anda ke dalam situasi tertentu untuk menyelesaikan tujuan yang ditentukan Allah.
Dengarkan audionya
8 November: Kuasa Doa yang Tidak Ada Tandingannya
Ketika kita dilahirkan baru oleh Allah, kita menjadi kediaman Roh Allah. Jika demikian, kita harus berhati-hati memeliharanya agar tidak tercemar bagi Dia. Roh Kudus akan bertanggung jawab untuk bagian bawah sadar yang tidak kita ketahui, tetapi kita harus memberi perhatian penuh dan menjaga bagian kesadaran yang merupakan tanggung jawab kita "... sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Roma 8:26)
Dengarkan audionya
9 November: Pelayanan Kudus
Pekerja Kristen haruslah menjadi "perantara" yang kudus, yang dipersatukan sedemikian erat dengan Tuhannya sehingga Kristus dapat secara terus-menerus membawa kehidupan-Nya yang membarui melalui dia.
Dengarkan audionya
10 November: Persekutuan dalam Injil
Bila Anda mencari hal-hal yang besar bagi diri Anda sendiri, Anda merintangi Allah untuk memakai Anda. Selama Anda mempertahankan kepentingan pribadi sendiri, Anda tidak dapat seutuhnya dipersatukan dengan kepentingan Allah. Saya harus belajar bahwa tujuan hidup saya adalah milik Allah, bukan milik saya.
Dengarkan audionya
11 November: Pendakian Tertinggi: Tujuan Allah dan Tujuan Kita Menjadi Satu
Hati-hatilah dengan pikiran atau pengertian sendiri, dengan segala sesuatu yang tidak berdasarkan hubungan pribadi dengan Allah. Semua ini dapat menggeser dan menghalangi ketaatan kepada Allah untuk mencapai tujuan-Nya yang tertinggi, yaitu tujuan-Nya dan tujuan kita menjadi satu. "Firman-Nya, ambillah anakmu ...." (Kejadian 22:2)
Dengarkan audionya
12 November: Hidup yang Diubahkan
Pengalaman keselamatan berarti bahwa dalam kehidupan Anda terjadi perubahan-perubahan yang dramatis. Keinginan Anda menjadi baru dan perkara lama telah kehilangan kuasanya untuk menarik perhatian Anda. Jika Anda masih sangat merindukan hal-hal yang lama, sangat tidak masuk akal bicara mengenai kelahiran baru, dan Anda menipu diri sendiri.
Dengarkan audionya
13 November: Iman atau Pengalaman
Untuk dapat masuk dalam penyerahan sempurna kepada Tuhan Yesus, kita harus memerangi suasana hati kita dan keluar dari pengalaman dunia kita yang sempit, serta terus-menerus memfokuskan dan menancapkan kokoh iman kita dalam Yesus Kristus. "... Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (Galatia 2:20)
Dengarkan audionya
14 November: Menemukan Rancangan Allah
Jika kita dilahirkan kembali oleh Roh Allah adalah tidak tepat bila terus-menerus meminta kepada-Nya untuk memimpin kita ke sini dan ke sana. Tuhan sendiri pasti menuntun kita. Bagi seorang anak Tuhan, bersiaplah untuk menemukan rancangan ilahi-Nya di mana saja dan kapan saja dalam kehidupan kita. ".... Tuhan telah menuntun aku di jalan ...." (Kejadian 24:27)
Dengarkan audionya
15 November: Itu Bukan Urusanmu
Pelajaran yang paling sulit untuk dipelajari seorang pelayan ialah sok peduli mencampuri urusan kehidupan orang lain, seolah Anda menempatkan tangan Anda tepat di depan kehendak Allah atas orang itu, dan menghalangi rencana Allah bagi orang itu. "Petrus berkata kepada Yesus: Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini? Jawab Yesus: Itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku." (Yohanes 21:21-22)
Dengarkan audionya
16 November: Kita Masih Tetap Manusia, tetapi ...
Ujian bagi kehidupan seorang percaya bukanlah keberhasilan, tetapi kesetiaannya. Tujuan kita bukan keberhasilan dalam pekerjaan kristiani, tetapi untuk menghayati kehidupan yang "tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah", dalam kondisi kemanusiaan kita setiap hari.
Dengarkan audionya
17 November: Tujuan Kekal
Ketaatan kepada Allah adalah bukti bahwa sifat-Nya ada di dalam saya. Melalui disiplin ketaatan, saya melihat jati diri Allah, mengerti apa yang Allah maksudkan dan sifat-Nya yang segera terbuka bagi kita. Lalu, saya akan tahu dan dapat berseru, "Di atas segala sesuatu di dunia ini, ya Allahku, tidak ada yang lain kecuali Engkau, tidak ada yang lain kecuali Engkau."
Dengarkan audionya
18 November: Kemenangan Menuju Kemerdekaan
Kita dirancang dengan kapasitas yang besar bagi Allah, tetapi dosa, individualitas kita, dan pikiran yang salah menghalangi kita untuk mencapai Dia. Kita harus mempersembahkan kehidupan lahiriah kita dan mengorbankannya bagi Allah agar Dia dapat mengubahnya menjadi kehidupan rohani melalui ketaatan kita. "... apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:36)
Dengarkan audionya
19 November: Kalau Ia Datang
Mukjizat besar dari anugerah Allah adalah bahwa Dia mengampuni dosa. Satu-satunya dasar bagi Allah untuk dapat mengampuni kita adalah salib Kristus. Pengampunan berarti bahwa saya diampuni untuk masuk dalam suatu hubungan baru yang mempersatukan saya dengan Allah di dalam Kristus.
Dengarkan audionya
20 November: Pengampunan Allah
Satu-satunya cara kita dapat diampuni adalah dengan dibawa kembali kepada Allah melalui penebusan dari salib Yesus. Hal yang membangkitkan rasa syukur yang paling dalam dari diri manusia adalah bahwa Allah telah mengampuni dosanya.
Dengarkan audionya
21 November: Sudah Selesai
Tidak ada cara lain bagi Allah untuk mengampuni manusia selain melalui kematian Anak-Nya. Suara kemenangan terbesar yang pernah terdengar menggemuruh di jagad raya adalah suara Kristus di kayu salib -– "Sudah selesai" -- perkataan terakhir dalam penebusan umat manusia.
Dengarkan audionya
22 November: Hal-Hal yang Kecil dan yang Besar
Waspadalah terhadap pikiran bahwa Allah tidak ikut mengatur hal-hal kecil dalam kehidupan Anda. Campur tangan Allah pada hal-hal yang kecil sama besarnya dengan campur tangan Allah pada hal-hal yang besar. "Baik engkau makan atau minum, ataupun melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah" (1 Korintus 10:31).
Dengarkan audionya
23 November: Hal-Hal yang Mengalihkan Pikiran Kita dari Tuhan
Cara berpikir kita, kekhawatiran akan dunia, dan keinginan membenarkan diri dapat menjadi musuh jiwa kita sendiri yang mengalihkan pikiran dan iman dari Tuhan.
Dengarkan audionya
24 November: Fokus Perhatian
Sebagaimana mata seorang hamba yang terpusat kepada tuannya, demikian pula seharusnya mata kita terpusat kepada Allah. Kekuatan rohani kita mulai terkuras ketika kita berhenti mengarahkan pandangan kita kepada-Nya.
Dengarkan audionya
25 November: Rahasia Konsistensi Spiritual
Di dalam hidup Rasul Paulus terdapat konsistensi rohani yang kuat dan kokoh. Akibatnya, berbagai hal di luar dirinya boleh terjadi, tetapi hal itu tidak menekannya karena dia berakar dan beralas di dalam Tuhan.
Dengarkan audionya
26 November: Fokus Utama Kuasa Rohani
Apabila Anda ingin mengenal dan mengalami kuasa Allah (yaitu kebangkitan Yesus), Anda harus merenungkan tentang tragedi Allah.
Dengarkan audionya
27 November: Penahbisan Roh Kuasa
Kita tidak boleh membiarkan apa pun juga mengganggu penahbisan kuasa roh atas kita. Penahbisan (diserahkan untuk melayani Allah) adalah bagian kita; tetapi penyucian (dipisahkan dari dosa dan dijadikan kudus) adalah bagian Allah.
Dengarkan audionya
28 November: Kekayaan Orang Papa
Kita harus menyadari bahwa kita tidak dapat memperoleh apa pun dari Allah lewat usaha kita sendiri. Kita harus menerimanya sebagai pemberian Allah atau tidak sama sekali. Dan, berkat rohani terbesar adalah ketika kita menyadari bahwa kita adalah seorang yang papa.
Dengarkan audionya
29 November: Supremasi (Keutamaan) Yesus Kristus
Yesus Kristus bukan sekadar pemimpin agama atau panutan. Ia jauh lebih dari itu. Ia adalah Juru Selamat. Ia adalah keselamatan itu sendiri; Ia adalah Injil Allah!
Dengarkan audionya
30 November: ... Karena Anugerah Allah Aku adalah Sebagaimana Aku Ada.
Hanya ada satu hubungan yang benar-benar penting, dan itu adalah hubungan pribadi Anda dengan Penebus dan Tuhan Anda. Allah yang ingin menjalankan rencana-Nya dalam hidup Anda. Satu individu tidak ternilai harganya bagi rencana Allah, dan individu itu mungkin adalah Anda.
Dengarkan audionya
1 Desember: Hukum dan Injil
Saya, seorang yang berdosa, tidak mungkin membenarkan diri saya di hadapan Allah. Hanya ada satu jalan yang olehnya saya dapat dibenarkan -- melalui kematian Yesus Kristus -- bukan karena ketaatan saya.
Dengarkan audionya
2 Desember: Kesempurnaan Kristiani
Saya dipanggil untuk hidup dalam suatu hubungan yang sempurna dengan Allah sehingga hidup saya membuat orang lain memiliki kerinduan kepada Allah. Tujuan Allah memanggil saya adalah supaya Ia dapat memakai saya.
Dengarkan audionya
3 Desember: Bukan karena Kuat dan Kuasa
Jikalau dalam pemberitaan Injil Anda menggantikan keyakinan akan kuasa Injil dengan pengetahuan tentang jalan penebusan, Anda merintangi banyak orang sampai pada realitas penebusan.
Dengarkan audionya
4 Desember: Hukum Perlawanan
Kehidupan tanpa peperangan itu mustahil dalam alam kodrati maupun adikodrati. Senantiasa ada perjuangan yang terus-menerus dalam kehidupan fisik, mental, moral, dan rohani. Segala sesuatu yang tidak rohani berarti berlawanan dan membawa pada kejatuhan saya secara rohani.
Dengarkan audionya
5 Desember: “Bait Roh Kudus”
Saya tidak sedang diselamatkan -- saya telah diselamatkan. Keselamatan itu sekekal takhta Allah, tetapi saya harus berusaha dan menggunakan apa yang telah diberikan Allah dalam diri saya, yaitu menyatakan kehidupan Yesus dalam kehidupan saya.
Dengarkan audionya
6 Desember: “Busur-Ku Kutaruh di Awan”
Kehendak Allah adalah manusia memiliki hubungan yang benar dengan Allah dan janji-janji-Nya dirancang untuk tujuan ini. Namun, mengapa Allah tidak memberikan apa yang kita minta? Dia telah melakukannya. Masalahnya adalah ....
Dengarkan audionya
7 Desember: Pertobatan
Keinsafan akan dosa adalah awal dari suatu pemahaman akan Allah. Pertobatan selalu menuntun seseorang untuk berkata dari hati yang terdalam, "Tuhan, saya telah berdosa kepadamu." Hidup baru akan tampak dalam pertobatan yang dilakukan dengan sadar. Dasar dari kekristenan adalah pertobatan.
Dengarkan audionya
8 Desember: Kuasa Allah yang Saksama
Satu-satunya alasan Allah mengampuni dosa kita, dan kedalaman yang tak terbatas dari janji-Nya untuk melupakan dosa-dosa kita adalah kematian Yesus Kristus. Pertobatan kita hanyalah hasil dari kesadaran kita akan penebusan oleh salib Kristus.
Dengarkan audionya
9 Desember: Hidup Kodrati dan Hidup Rohani
Hidup kodrati bukanlah hidup rohani dan hanya dapat dijadikan rohani melalui pengorbanan. Bila kita sengaja tidak mempersembahkan hidup kodrati, kehidupan rohani tidak dapat menjadi bagian dari kita.
Dengarkan audionya
10 Desember: Persembahan Hidup Kodrati
Kehidupan kodrati hanya dapat diubahkan menjadi kehidupan rohani melalui pengorbanan dan disiplin. Tanpa hal ini, seseorang hanya akan menjalani hidup yang terpecah.
Dengarkan audionya
11 Desember: Individualitas dan Hidup Rohani
Individualitas kita harus diserahkan kepada Allah sehingga kehidupan rohani kita dapat dibawa ke dalam persekutuan dengan Dia. Hanya dengan demikian, hidup yang sejati -- hidup rohani -- dapat bertumbuh dalam diri kita.
Dengarkan audionya
12 Desember: Kepribadian
Kepribadian adalah bagian unik dan tak terbatas dalam hidup kita yang membuat kita berbeda dari orang lain. Kita tidak tahu kedalaman diri kita. Hanya ada satu Pribadi yang bisa mengerti kita secara menyeluruh, dan itu adalah Pencipta kita.
Dengarkan audionya
13 Desember: Doa Syafaat
Hal yang harus kita hindari dalam bersyafaat adalah berdoa bagi seseorang hanya agar masalah orang tersebut teratasi. Kita harus berdoa agar orang tersebut masuk dalam hubungan yang dekat dengan kehidupan Allah.
Dengarkan audionya
14 Desember: The Great Life -- Hidup yang Luar Biasa
Tanda penyertaan Allah ketika Anda menaati bahwa Dia adalah rasa damai. Ketika saya benar taat kepada Allah, masalah tetap ada, tetapi bukan masalah antara saya dan Allah.
Dengarkan audionya
15 Desember: “Layak di Hadapan Allah”
Jika Anda tidak bisa mengekspresikan iman Anda dengan baik, berlatih dan belajarlah sampai bisa. Jika tidak, orang lain dapat kehilangan berkat yang berasal dari pengetahuan akan kebenaran.
Dengarkan audionya
16 Desember: Bergumul di Hadapan Allah
Anda harus belajar untuk bergumul melawan hal-hal yang merintangi komunikasi Anda dengan Allah dan bergumul dalam doa bagi orang lain. Berhati-hatilah jangan mudah menyerah. Sebaliknya, kenakanlah pertarungan yang berkemenangan dan Anda akan menemukan diri Anda dikuatkan dan berdayakan dengan kekuatan-Nya.
Dengarkan audionya
17 Desember: Penebusan dan Kebutuhan akan Penebusan
Allahlah yang menciptakan kesadaran kebutuhan akan Injil Penebusan. Namun, Allah tidak dapat memberikannya sampai orang itu meminta dari kekosongan dalam dirinya -– kekosongan yang diciptakan Tuhan dalam dirinya yang hanya dapat dipuaskan oleh Tuhan.
Dengarkan audionya
18 Desember: Ujian Kesetiaan
Tujuan dari kesetiaan (faithfulness) bukan agar kita melakukan pekerjaan bagi Tuhan, tetapi bahwa Dia dapat dengan bebas melakukan karya-Nya melalui kita. Allah ingin memakai kita seperti Dia memakai Putra-Nya Yesus Kristus.
Dengarkan audionya
19 Desember: Fokus Pemberitaan Kita
Dalam pemberitaan firman, Anda harus peka terhadap jalan Allah. Berita yang Anda sampaikan harus menusuk sampai ke akar permasalahan. Jika tidak, tidak akan ada penyembuhan. Hadapi orang-orang dengan situasi mereka sampai mereka mulai menyadari kebutuhan mereka yang sesungguhnya.
Dengarkan audionya
20 Desember: Pertolongan yang Tepat
Ketika berhadapan muka dengan orang yang tersesat secara rohani, ingatkanlah diri Anda pada Yesus Kristus di atas salib. Jika orang itu dapat kembali kepada Allah dengan jalan lain, salib Kristus benar-benar tidak diperlukan. Jika Anda berpikir dapat menolong orang terhilang dengan simpati dan pengertian Anda, Anda mengkhianati Yesus Kristus.
Dengarkan audionya
21 Desember: Pengalaman atau Kebenaran yang Dinyatakan oleh Allah?
Iman berdasarkan pengalaman bukan iman; hanya iman yang didasarkan pada kebenaran yang dinyatakan oleh Allah adalah iman yang sungguh.
Dengarkan audionya
22 Desember: Datang karena Ditarik oleh Bapa Surgawi
Percaya pada pengertian sendiri merupakan suatu rintangan untuk percaya penuh kepada Allah. Saya harus mau mengabaikan dan meninggalkan perasaan saya. Akan tetapi, hal ini tidak dapat dicapai tanpa tekad kuat untuk memisahkan saya dari cara-cara lama dalam memandang berbagai hal.
Dengarkan audionya
23 Desember: Beroleh Bagian dalam Penebusan
Injil Yesus Kristus selalu menghadapkan kehendak kita pada suatu keputusan. Apakah saya sudah menerima keputusan Allah mengenai dosa seperti yang diputuskan di atas salib Kristus? Sudahkah saya memiliki perhatian terhadap kematian Yesus? Apakah saya bersedia menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya – untuk mati total terhadap semua keinginan dosa, keduniawian, dan keakuan? Apakah saya rindu sedemikian dekat dipersatukan dengan Yesus sehingga tidak ada yang berharga bagi saya, kecuali Dia dan rencana-rencana-Nya?
Dengarkan audionya
24 Desember: Hidup yang Tersembunyi
Roh Allah bersaksi dan memastikan bahwa ketenangan dan ketenteraman hidup yang sederhana, tetapi penuh kuasa, adalah hidup yang "tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah". Paulus berulang-ulang mengatakan hal ini dalam surat-suratnya di Perjanjian Baru.
Dengarkan audionya
25 Desember: Kelahiran-Nya dan Lahir Baru Kita
Kelahiran-Nya dalam Sejarah. "Anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." (Lukas 1:35). Yesus Kristus dilahirkan ke dalam dunia ini, bukan berasal dari dunia. Dia tidak muncul dari sejarah; Dia masuk ke dalam sejarah. Dia bukan manusia yang menjadi Allah, melainkan Allah yang berinkarnasi atau menjelma – Allah yang datang dalam rupa manusia. Hidup-Nya adalah yang tertinggi dan terkudus yang masuk melalui pintu-pintu yang terendah. Kelahiran Tuhan kita adalah suatu adven – penampakan Allah dalam rupa manusia.
Dengarkan audionya
26 Desember: Hidup dalam Terang
Bukti bahwa saya telah dibebaskan dari dosa adalah saya mengetahui sifat dosa dalam diri saya, baik dosa yang disadari maupun dosa yang hanya dapat ditunjukkan oleh Roh Kudus, yang menyebabkan saya membenci dosa dengan kebencian Roh Kudus akan dosa.
Dengarkan audionya
27 Desember: Tempat Pertempuran Dimenangkan atau Kalah
Pertempuran kita secara rohani, menang atau kalah, pertama-tama ditentukan oleh penyerahan kehendak kita di hadirat Allah, ketika kita sendiri dengan-Nya. Tidak pernah dengan cara lain menurut dunia ini.
Dengarkan audionya
28 Desember: Pertobatan yang Terus-Menerus
Kita harus terus-menerus bertobat, setiap hari. Allah meminta pertanggungjawaban kita setiap kali kita menolak untuk bertobat, dan Dia melihat penolakan kita sebagai suatu ketidaktaatan dengan kesadaran kita. Menolak untuk bertobat secara terus-menerus berarti menaruh batu sandungan bagi pertumbuhan rohani kita.
Dengarkan audionya
29 Desember: (Menjadi) Pembelot atau Murid?
Ketika Allah memberi Anda sebuah visi yang jelas tentang kehendak-Nya, Anda harus "hidup di dalam terang" dari visi tersebut. Ketidaktaatan batin terhadap "penglihatan dari surga" akan membuat Anda menjadi budak dari pikiran Anda yang benar-benar asing bagi Yesus Kristus.
Dengarkan audionya
30 Desember: Setiap Kebajikan yang Kita Miliki
Allah tidak memakai kebajikan kita karena kebajikan kita tidak dapat mendekati apa pun yang Yesus inginkan. Namun, ketika setiap bagian dari tubuh lahiriah ada dalam keserasian dengan hidup baru yang Allah taruhkan dalam diri kita, Dia akan membuat kita memancarkan kebajikan yang merupakan karakter Tuhan Yesus.
Dengarkan audionya
31 Desember: Masa Lalu
Hari ini hari terakhir untuk tahun ini. Besok adalah tahun yang baru. Renungan ini mengajak kita menyikapi hari kemarin yang sudah lalu, hari ini, dan hari-hari di tahun mendatang ini. Tinggalkanlah masa lalu dengan segala keberadaannya yang tidak dapat diubah ke dalam tangan-Nya. Lalu, melangkahlah keluar, ke masa depan yang tak terkalahkan bersama Dia. Selamat Tahun baru kepada kita semua. GBU.
Dengarkan audionya