Dari Renungan
Tanggal: 14 Desember
Saat kita mengalami sesuatu yang sukar dalam kehidupan pribadi, kita cenderung menyalahkan Allah. Akan tetapi, kitalah sebenarnya yang salah, bukan Allah. Menyalahkan Allah adalah bukti bahwa kita menolak melepaskan ketidaktaatan dari dalam hidup kita. Namun, segera setelah kita melepasnya dan berserah, segalanya akan menjadi jelas seperti siang hari bagi kita. Selama kita mencoba melayani dua tuan, yaitu diri kita sendiri dan Allah, akan ada kesulitan yang bercampur aduk dengan keraguan dan kebingungan.
Sikap kita harus bersandar penuh pada Allah. Sekali kita sampai di situ, tidak ada yang lebih mudah daripada menghayati kehidupan seorang percaya. Kita menghadapi masalah ketika kita mencoba merampas otoritas Roh Kudus untuk kepentingan kita sendiri. Tanda penyertaan Allah ketika Anda menaati Dia adalah rasa damai. Dia mengirimkan damai Yesus, kedamaian yang dalam dan tak terukur, bukan "seperti yang diberikan oleh dunia". Bila rasa damai itu tidak muncul, tunggulah, atau cari tahu mengapa ia tidak muncul. Jika Anda bertindak atas dasar dorongan hati Anda atau dari rasa heroik agar dilihat orang lain, damai dari Yesus tidak akan datang. Hal ini menunjukkan tidak adanya kesatuan dengan Allah atau iman percaya kepada-Nya. Roh kesahajaan, keterbukaan, dan kesatuan lahir dari Roh Kudus bukan dari upaya Anda sendiri. Allah menolak keputusan dari kehendak diri kita sendiri dengan suatu desakan untuk hidup dalam kesederhanaan dan kesatuan.
Apabila saya berhenti untuk taat, maka pertanyaan-pertanyaan akan timbul dalam diri saya. Ketika saya benar taat kepada Allah, masalah tetap ada, tetapi bukan masalah antara saya dan Allah, melainkan masalah sebagai upaya untuk membuat pikiran saya tetap menguji dengan rasa kagum kebenaran yang disingkapkan Allah. Namun, setiap masalah yang muncul antara Allah dan saya adalah hasil dari ketidaktaatan. Semua masalah yang muncul ketika saya menaati Allah (dan akan banyak masalah), meningkatkan kesukacitaan saya karena saya tahu bahwa Bapa surgawi saya tahu dan peduli, dan saya dapat melihat dan mengharapkan betapa Dia akan mengurai masalah-masalah saya."