Dari Renungan
Tanggal: 16 Desember
Anda harus belajar untuk bergumul melawan hal-hal yang merintangi komunikasi Anda dengan Allah dan bergumul dalam doa bagi orang lain. Namun, bergumul dengan Allah dalam doa itu tidak alkitabiah. Jika Anda sungguh pernah bergumul dengan Allah, Anda akan dibuat pincang seumur hidup Anda. Jika Anda memegangi Allah dan bergumul dengan Dia, seperti yang dilakukan Yakub, hanya karena Dia bekerja dengan cara yang tidak Anda sukai, Anda memaksa-Nya untuk memukul Anda sehingga Anda menjadi pincang (lihat Kejadian 32:24-25). Jangan menjadi pincang karena bergumul dengan cara Allah, tetapi jadilah seseorang yang bergumul di hadapan Allah, bergumul dengan hal-hal dihadapi di dunia ini karena "kita lebih daripada orang-orang yang menang melalui Dia" (Roma 8:37).
Bergumul di hadapan Allah membawa dampak dalam kerajaan-Nya. Jika Anda meminta saya berdoa bagi Anda, dan saya tidak diperlengkapi dalam Kristus, doa saya tidak membawa hasil apa-apa. Namun, bila saya dilengkapi dalam Kristus, doa saya membawa kemenangan setiap waktu. Doa hanya efektif bila ada kelengkapan dari Allah -- "ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah" (Efesus 6:13).
Perhatikanlah selalu perbedaan antara kehendak Allah yang sempurna dan kehendak Allah yang permissif, yang Dia gunakan untuk menggenapi rencana Ilahi-Nya bagi hidup kita. Kehendak Allah yang sempurna tidak terubahkan. Kehendak Allah yang permisif atau berbagai hal yang diizinkan-Nya terjadi dalam hidup kitalah yang harus kita pergumulkan. Reaksi kita terhadap hal-hal yang diizinkan oleh kehendak permisif-Nya yang memungkinkan kita untuk dapat melihat kehendak-Nya yang sempurna bagi kita. "Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28) -- bagi mereka yang tetap melakukan kehendak Allah yang sempurna -- panggilan-Nya dalam Kristus Yesus.
Kehendak Allah yang sesuai adalah ujian yang Dia gunakan untuk menyatakan anak-anak-Nya yang sesungguhnya. Kita seharusnya tidak mudah lemah dan dengan mudah berkata, "Ya, itu memang kehendak Tuhan." Kita tidak harus bergumul dengan Allah, tetapi kita harus bergumul di hadapan Allah dengan masalah-masalah yang kita hadapi. Berhati-hatilah terhadap mudah menyerah karena malas. Sebaliknya, kenakanlah pertarungan yang berkemenangan dan Anda akan menemukan diri Anda dikuatkan dan berdayakan dengan kekuatan-Nya."