RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

Supremasi (Keutamaan) Yesus Kristus

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari

Tanggal: 29 November

Gerakan kekudusan masa kini tidak mempunyai realitas Perjanjian Baru yang tandas. Tidak terlihat bahwa mereka membutuhkan kematian Yesus Kristus. Yang mereka butuhkan adalah suasana atau atmosfer kesalehan, doa, dan pengabdian.

Pengalaman seperti ini tidak bersifat adikodrati atau mengundang rasa takjub. Hal ini tidak memberi tempat bagi makna penderitaan Allah, dan tidak juga ditandai dengan "darah Anak Domba" (Wahyu 12:11). Hal itu tidak dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai hal yang sejati, dan hal itu tidak memiliki tanda-tanda nyata yang membuat orang berseru karena kagum dan heran, "Itu adalah perbuatan Allah Yang Mahakuasa!" Akan tetapi, Perjanjian Baru hanyalah menceritakan pekerjaan Allah saja. Contoh dari Perjanjian Baru tentang pengalaman kristiani adalah pengabdian pribadi yang sungguh-sungguh kepada Pribadi Yesus Kristus. Semua dari apa yang disebut pengalaman Kristiani lainnya lepas dari Pribadi Yesus. Di sini tidak ada regenerasi -- tidak ada kelahiran baru dalam kerajaan di mana Kristus hidup dan memerintah di atas segalanya. Yang ada hanya pemikiran bahwa Ia adalah panutan kita. Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus adalah Juru Selamat jauh sebelum Ia menjadi panutan kita. Dewasa ini, Ia digambarkan sebagai pemimpin agama -- sebagai panutan atau teladan biasa. Memang, Yesus adalah pemimpin agama, tetapi Ia jauh lebih dari itu. Ia adalah keselamatan itu sendiri; Ia adalah Injil Allah!

Yesus berkata, "... apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran ... Ia akan memuliakan Aku ...." (Yohanes 16:13-14) Ketika saya menyerahkan diri untuk menyatakan kebenaran dari Perjanjian Baru, saya menerima dari Allah karunia Roh Kudus, yang kemudian mulai menerjemahkan kepada saya apa yang telah Yesus kerjakan. Roh Allah mengerjakan di dalam roh batin saya apa yang telah Yesus Kristus lakukan melalui kematian-Nya."


Dengarkan audionya