Dari Renungan
Tanggal: 8 April
Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya? (Lukas 24:26)
Salib Tuhan adalah pintu gerbang untuk memasuki kehidupan-Nya. Kebangkitan-Nya berarti Dia mempunyai kuasa untuk menyalurkan kehidupan-Nya kepada saya. Ketika saya dilahirkan kembali, saya menerima hidup kebangkitan Tuhan Yesus.
Kuasa kebangkitan Kristus -- maksud yang telah ditentukan sebelumnya -- adalah untuk membawa "banyak orang kepada kemuliaan" (Ibrani 2:10). Penggenapan rencana-Nya memberi Dia hak untuk menjadikan anak-anak Allah. Kita tidak pernah mempunyai hubungan yang sama dengan Allah seperti yang dipunyai Anak Allah, tetapi kita dibawa oleh sang Anak ke dalam hubungan bapa dengan anak.
Ketika Tuhan kita bangkit dari antara orang mati, Dia bangkit menuju hidup yang baru -- hidup yang tidak pernah dijalani-Nya sebelum Dia menjadi Allah yang menjelma/berinkarnasi. Dia bangkit menuju kehidupan yang tidak pernah ada sebelumnya.
Makna kebangkitan-Nya bagi kita adalah bahwa kita dibangkitkan menuju hidup kebangkitan-Nya, bukan tetap dalam hidup kita yang lama. Suatu hari kelak, kita akan memiliki tubuh seperti tubuh kemuliaan-Nya, tetapi sekarang ini kita pun dapat mengenal kuasa kebangkitan-Nya dan dapat "hidup dalam hidup yang baru" (Roma 6:4). Tekad Paulus adalah "mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya" (Filipi 3:10).
Yesus berdoa, "Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal, kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya" (Yohanes 17:2). Istilah Roh Kudus sebenarnya adalah nama lain bagi pengalaman hidup kekal yang bekerja di dalam umat manusia sekarang ini. Roh Kudus adalah keilahian Allah yang terus-menerus menerapkan kuasa penebusan Salib Kristus kepada hidup kita.
Syukur kepada Allah untuk kebenaran yang mulia bahwa Roh-Nya dapat membentuk natur/sifat Yesus di dalam diri kita, jika kita mau mematuhi-Nya.