Januari
1 Januari
Dear All, Selamat Tahun Baru. Pada awal tahun seperti ini, setelah melihat kembali ke belakang dalam kehidupannya dengan Tuhan, banyak orang secara tulus mencoba mengatakan pada dirinya, "Saya mau mengasihi Tuhan lebih baik dalam tahun ini. Memberikan seutuhnya diri saya untuk Tuhan." Akan tetapi, menurut Chambers dalam renungan hari ini, betapa sering kita berdalih, dan Tuhan "terpaksa" membawa kita pada krisis yang mengharuskan kita mengambil keputusan ....
2 Januari
Mengikut Tuhan tidak mudah. Mungkin ada saja pertanyaan dalam diri kita yang tidak kita peroleh jawabannya. Salah satu pertanyaan tersulit untuk dijawab dalam pekerjaan kekristenan adalah: "Apakah yang Anda harapkan untuk dilakukan?" Anda memang tidak tahu apa yang hendak Anda lakukan. Yang Anda ketahui hanyalah Allah mengetahui tindakan yang dilakukan-Nya. Yang penting Anda terus memeriksa sikap Anda terhadap Allah untuk melihat apakah Anda bersedia "berangkat" dalam setiap segi kehidupan Anda sambil percaya kepada Allah sepenuhnya. Allah tidak memberi tahu Anda tentang hal yang akan dilakukan-Nya, tetapi Dia menyatakan diri-Nya kepada Anda.
3 Januari
Kalau membaca firman Tuhan (Alkitab) hanya dirasakan sebagai deretan kata-kata atau perkataan datar yang biasa-biasa saja, ada satu sebab mendasar yang harus ditemukan. Jika kita menemukan bahwa ternyata banyak firman Tuhan yang terlalu gelap buat kita, hal inilah yang ingin dijawab Chambers dalam renungan My Utmost for His Highest hari ini di bawah judul \"Awan dan Kegelapan\".
4 Januari
Terus terang, renungan hari ini dengan judul "Mengapa Aku Tidak Dapat Mengikut Engkau Sekarang?" termasuk sukar, sehubungan dengan mengetahui kehendak Tuhan dalam melakukan sesuatu yang kita inginkan. Chambers mengatakan, \"Jika Allah mendatangkan suatu masa penantian (akan kehendak-Nya) dan tampaknya tidak ada respons, janganlah mengisinya dengan kesibukan, tetapi nantikanlah. Ada maksud Tuhan dengan masa penantian.
5 Januari
Bangunlah diri Anda atas seorang Pribadi, yaitu Tuhan Yesus Kristus, dan atas Roh yang dikaruniakan-Nya. Semua janji/ikrar dan niat dari diri kita akan berakhir dalam penyangkalan karena kita tidak mempunyai kuasa untuk melaksanakannya. Bila kita menyadari keterbatasan diri kita, kita siap menerima Roh Kudus. Kuncinya adalah kuasa Roh Kudus.
6 Januari
Salah satu godaan dalam bersaat teduh adalah terburu-buru, bukan oleh hal-hal yang memang mendesak atau sangat penting, melainkan oleh hal-hal yang masih bisa ditunda. Renungan hari ini mengingatkan bahwa ibadah adalah memberikan hal terbaik kepada Allah, hal yang telah diberikan-Nya kepada kita. Nilai kekal pelayanan kita bagi Allah diukur dari dalamnya keakraban persekutuan dan persatuan kita dengan Dia. Hal ini tidak mungkin diperoleh dengan saat teduh yang dilakukan buru-buru atau memenuhi jadwal. Malah renungan ini mengajak kita "memasang tenda" ....
7 Januari
Banyak orang yang menyatakan rindu lebih dekat dengan Tuhan. Kenyataannya, Pribadi paling terakhir, yang dengan-Nya kita menjadi akrab adalah dengan Yesus. Apakah bukti atau buah dari hidup yang akrab atau intim dengan Tuhan? Pertanyaan inilah yang menjadi renungan hari ini di bawah judul \"Akrab dengan Yesus\".
8 Januari
"All to Jesus I surrender", atau "Berserah Kepada Yesus" (KJ 364) merupakan salah satu kidung yang sangat dikenal. Namun, apa arti dan bagaimana sesungguhnya "mempersembahkan hidup" seperti yang dimaksudkan Tuhan? Seperti Abrahamkah? Renungan dengan judul "Persembahan yang Hidup" mengajak kita melihat dan menghidupinya lebih jauh.
9 Januari
Tidak seorang pun dapat menjangkau kedalaman hatinya, motif-motif yang ada di belakang setiap pemikiran dan tindakan, apalagi menjangkau mimpi yang jauh di bawah kesadaran. Hanya Roh Tuhan yang dapat menjangkaunya, menyucikannya, dan mengisinya. Kebenaran inilah yang dikemukakan dalam renungan hari ini tentang "Penyelidikan Batin", "Prayerful Inner-Searching".
10 Januari
Karya anugerah Allah yang pertama dapat diringkaskan dengan: "Supaya mereka memperoleh pengampunan dosa". Bila seseorang gagal dalam kehidupannya sebagai orang Kristen biasanya karena dia tidak pernah menerima apa pun. Tanda satu-satunya bahwa seseorang diselamatkan adalah bahwa dia telah menerima sesuatu Yesus Kristus.
11 Januari
Dalam renungan hari ini ditegaskan oleh Chambers bahwa pertobatan bukanlah kelahiran baru. Pertobatan lebih merupakan usaha manusia yang disadarkan. Sebaliknya, kelahiran baru bukan karena keputusan orang bersangkutan. Ketika seseorang dilahirkan kembali, dia menerima sesuatu sebagai karunia dari Allah Yang Mahakuasa dalam Yesus Kristus. Keselamatan berarti kita dibawa pada suatu tempat yang menyanggupkan kita menerima sesuatu dari Allah di dalam Yesus Kristus, yaitu pengampunan dosa. Hal ini diikuti oleh karya anugerah Allah yang kedua. Apakah itu? Kita lihat lebih lanjut di bawah ini.
12 Januari
Renungan hari ini mengatakan, \"... mengherankan betapa sedikitnya pengenalan kita terhadap diri kita sendiri! Kita bahkan tidak menyadari adanya iri hati, kemalasan atau kesombongan yang ada di dalam diri kita. Berapa banyak di antara kita yang telah belajar memberanikan diri untuk melihat ke dalam batin kita? Kita harus menyingkirkan pendapat bahwa kita memahami diri kita sendiri. Bila ada unsur kesombongan atau keangkuhan yang masih tersisa, Yesus tidak dapat mengajar apa pun kepada kita -- yang hanya dapat diajarkan-Nya, ketika kita ditemukan-Nya sendirian ....
13 Januari
Renungan hari ini, sebagai lanjutan dari yang kemarin, mengatakan bahwa ketika Allah menemukan kita sendirian melalui berbagai penderitaan, ketika Dia benar-benar membawa kita pada keberadaan diri kita sendiri, dan kita benar-benar kehilangan kata-kata, bahkan tidak sanggup mengajukan sebuah pertanyaan apa pun, pada saat itulah Dia mulai mengajar kita!
14 Januari
Renungan hari ini tentang "Panggilan Allah". Dikatakan bahwa \"Panggilan Allah sesungguhnya tidak tertuju hanya kepada segelintir orang pilihan, melainkan kepada setiap orang.\" Masalahnya, apakah saya mendengar panggilan Allah atau tidak. Tergantung pada pendengaran saya. Dan, pendengaran saya sesungguhnya tergantung pada sikap rohani saya. Lalu, bagaimana dengan "banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih"?
15 Januari
Dalam renungan hari ini ada istilah "penguburan manusia lama" dari frasa "white funeral". Frasa yang cukup sulit dan tidak dapat diterjemahkan sebagai "penguburan putih". Tampaknya, Chamberslah yang pertama menggunakan istilah "white funeral" ini. Kemudian, seorang bernama Lauren Spencer membuat nama blognya "White Funeral", yang menceritakan perjalanan hidupnya yang gelap melalui usaha bunuh diri, alkoholisme, penjara, dan keajaiban kematian hidup lamanya masuk ke dalam hidup baru dalam Yesus Kristus.
16 Januari
Hari ini, renungan dari My Utmost for His Highest membahas mengenai panggilan Allah. Allah mengerjakan panggilan-Nya melalui hidup kita dan hanya kita yang dapat membedakannya. Selama saya masih memikirkan kelebihan atau kebolehan saya sendiri, dan hanya memikirkan hal-hal yang sesuai dengan diri saya, saya tidak akan pernah mendengar panggilan Allah.
17 Januari
Bagaimanakah mengetahui panggilan Allah? Bagaimana saya dapat mengerti, menyadari, serta mewujudkannya dalam pelayanan? Pertanyaan yang tidak mudah! Jawabannya, terletak pada hubungan yang benar dengan Allah, seperti yang diuraikan dalam renungan hari ini, \"Panggilan Kehidupan yang Hakiki
18 Januari
Renungan hari ini menekankan dua bahaya kehidupan kristiani yang harus kita waspadai. Pertama, kita "memanfaatkan Dia untuk memuaskan kita", berlawanan dengan tujuan Allah memanggil kita. Bahaya kedua, hal-hal dari dalam diri kita -– bukan dari luar -- yang menyaingi kesetiaan kita kepada Yesus Kristus. Bagaimanakah seharusnya?
19 Januari
Renungan hari ini memberikan pertanyaan kepada kita, "Adakah saya mengandalkan kekuatan lahiriah? Atau, sudahkah saya belajar untuk tidak mengandalkan keyakinan pada diri sendiri dan pada saudara Kristen yang lain? Apakah saya menaruh kepercayaan pada buku-buku, doa-doa, atau kesukaan lainnya dalam hidup saya? Atau, sudahkah saya menaruh keyakinan saya kepada Allah sendiri, dan bukan pada berkat-berkat-Nya?"
20 Januari
Kebenaran yang perlu disadari setiap waktu, menurut renungan hari ini, adalah sesungguhnya dilahirkan kembali "merupakan karya Allah yang misterius dan menakjubkan, seperti Allah sendiri. Dilahirkan kembali merupakan suatu awal yang lestari dan abadi". Bukan itu saja, karya Allah tersebut seharusnya "senantiasa memberikan kesegaran dalam pemikiran, pembicaraan, dan kehidupan -- suatu kejutan bersinambung dari hidup Allah". Lalu, pertanyaannya, mengapa sering tidak?
21 Januari
Apakah saya masih mengasihi Allah dengan menyala-nyala seperti pada mulanya atau saya hanya berharap Allah mengasihi saya dan selalu mengeluh karena banyak hal tidak terjadi sesuai dengan keinginan saya?
22 Januari
Kita sering tidak menyadari bahwa kita lebih mudah terfokus pada berkat, bukan pada Sumber berkat, yaitu Allah sendiri. Bahkan, renungan hari ini mengatakan, kesulitan rohani terbesar yaitu memusatkan perhatian pada Allah.
23 Januari
Salah satu yang menjadi penekanan renungan hari ini adalah sifat atau karakter utama yang dapat ditampilkan seorang Kristen adalah keterbukaan penuh di hadapan Allah, membiarkan Roh-Nya memenuhi kita, dan mengubahkan kita. Gaya hidup yang terburu-buru akan mengganggu hubungan kita di dalam Dia dan hal ini mudah terjadi dan harus selalu diwaspadai.
24 Januari
Dalam teks aslinya, renungan hari ini berjudul: \"God’s Overpowering Purpose\", yang secara bebas dapat diterjemahkan, maksud Allah yang kepadanya kita diminta tunduk. Bahkan, Paulus menggunakan kata-kata yang menarik untuk menegaskan hal tunduk tersebut: "tidak pernah tidak taat". Mengapa dan bagaimana Paulus "tidak pernah tidak taat"? Renungan ini mengajak kita belajar dari Paulus yang ditundukkan oleh dan tunduk pada maksud Tuhan.
25 Januari
Saya pikir, betapa seringnya kita mempunyai keinginan yang sepertinya baik, tetapi ternyata salah. Kita mengharapkan Allah datang dengan cara-cara yang kita kehendaki. Menurut renungan hari ini, bagian kita adalah memberi tempat seluas-luasnya bagi Allah. Allahlah yang memutuskan cara bagaimana Dia datang!
26 Januari
Membiarkan "kekhawatiran dunia ini" masuk dalam pikiran kita dan melupakan janji "terlebih lagi" dari Bapa surgawi, seperti yang disebutkan dalam Matius 13:22, merupakan pikiran yang tidak hormat pada firman Tuhan. Hal ini dapat mengakibatkan kita surut dalam persekutuan dengan Tuhan. Bagaimana seharusnya? Mari, kita simak dalam renungan hari ini.
27 Januari
Menarik, bahwa ancaman terhadap "kehidupan Allah dalam diri kita" adalah kekhawatiran, yang dikipas-kipas oleh apa yang disebut oleh Oswald Chambers sebagai setan kecil (little devil) –- karena mungkin kelihatannya tidak berbahaya! Bagaimana kita dapat bebas dari serbuan ancaman ini?
28 Januari
Kita takkan pernah bebas dari jerat memaksakan kehendak sendiri dalam menjalani hidup bagi Allah, yang selalu akan melukai Yesus Kristus sebelum kita dibawa ke dalam pengalaman baptisan "Roh Kudus dan api". Setiap kali kita menggunakan hak-hak kita sendiri dan bersikeras untuk melaksanakan keinginan kita sendiri, berarti kita sedang menganiaya Dia.
29 Januari
Bagaimana Seorang (Pelayan) Bisa Begitu Bodoh? Judul renungan hari ini cukup keras. Renungan ini mengingatkan kita, antara lain apakah "kita melayani Yesus dengan roh yang bukan Roh-Nya", kita berbicara dengan kata-kata yang terdengar baik, tetapi roh di balik kata-kata itu adalah roh seorang musuh, melayani dengan menggebu-gebu menurut cara saya sendiri dan untuk kepuasan diri sendiri.
30 Januari
"Benarkah itu suara Tuhan?" Samuel belajar untuk mengenali suara Tuhan. Akan tetapi, ketika suara Tuhan menjadi jelas, Samuel, sang pelayan muda itu dihadapkan dengan pilihan berat, menyampaikan firman teguran kepada Eli, yang dia hormati. Bagaimana seharusnya kita bersikap dalam situasi seperti itu?
31 Januari
Renungan hari ini (dan besok) merupakan bagian yang sulit –- tetapi teramat dalam -- dari penulisan Chambers. Akan tetapi, intinya jelas. Ditekankan bahwa kebaikan manusia dan kesucian pribadi adalah akibat dari penebusan, bukan untuk mendapatkan penebusan. Renungan ini juga mengungkapkan adanya bahaya, jika mata kita terpusat pada kesucian pribadi dan menempatkannya di atas keinginan untuk mengenal Allah sehingga kita tidak pernah sampai pada realitas sepenuhnya dari penebusan.