Dari Renungan
Tanggal: 13 April
Serahkanlah khwatirmu kepada TUHAN .... (Mazmur 55:23)
Kata "khawatir" dalam ayat di atas dalam Alkitab King James Version diterjemahkan "beban". Kita harus mengetahui perbedaan antara beban yang patut untuk kita tanggung dan beban yang salah kita tanggung. Kita seharusnya jangan menanggung beban dosa atau kebimbangan, tetapi menanggung beban yang diletakkan Allah atas kita. Allah menginginkan kita menyerahkannya kembali kepada-Nya -- secara harfiah "serahkanlah bebanmu", yang telah diberikan-Nya kepada Anda, "kepada Tuhan..."
Jika kita bermaksud melayani Allah dan melakukan pekerjaan-Nya, kehilangan hubungan yang berlanjut dengan Dia, tanggung jawab yang kita rasakan akan terlampau berat dan mengalahkan kita. Akan tetapi, jika kita menyerahkan kembali hanya kepada Allah beban-beban yang diletakkan-Nya ke atas kita, Dia akan mengambil rasa tanggung jawab yang besar tersebut, menggantikannya dengan kesadaran dan pengertian akan diri-Nya dan hadirat-Nya.
Banyak pelayan memulai melayani Allah dengan keteguhan hati yang besar dan dengan motif yang benar. Akan tetapi, tanpa persekutuan yang akrab dengan Yesus Kristus, mereka akan segera terkalahkan. Mereka tidak tahu tindakan yang harus dilakukan terhadap beban mereka, dan itu membuat hidup mereka menjadi lesu. Orang lain akan melihat ini dan berkata, "Alangkah sedihnya akhir dari sesuatu yang mempunyai awal yang hebat!"
"Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan".."Anda telah menanggungnya semua, tetapi Anda perlu menaruhkan salah satu ujungnya ke atas bahu Allah, yang "... lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya" (Yesaya 9:5). Serahkanlah kepada Allah apa pun beban yang telah ditaruhkan-Nya di atas Anda. Jangan hanya melemparkannya ke samping, tetapi serahkan semuanya kepada-Nya dan tempatkan diri Anda sendiri di sana bersama beban itu. Anda akan melihat bahwa beban itu terasa ringan oleh keyakinan pendampingan dan penyertaan-Nya. Namun, Anda jangan berusaha memisahkan diri dari beban Anda.