Dari Renungan
Tanggal: 29 Juni
... jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. (Matius 5:30)
YESUS tidak mengatakan bahwa setiap orang harus memenggal tangan kanannya, tetapi bahwa "jika tanganmu yang kanan menyebabkan engkau berdosa" dalam perjalanan Anda bersama Dia, maka lebih baik "penggallah" itu.
Ada banyak hal dalam hidup yang sebenarnya sah-sah saja, tetapi jika Anda akan memusatkan perhatian kepada Allah maka Anda tidak dapat melakukannya. Tangan kanan Anda ialah salah satu milik Anda yang terbaik, tetapi Yesus berkata jika itu merintangi Anda untuk mengikuti perintah-Nya, maka "penggallah" itu. Prinsip yang diajarkan di sini ialah disiplin atau pelajaran paling keras yang pernah diterapkan pada umat manusia.
Bila Allah mengubahkan Anda melalui kelahiran kembali, yang dengannya Allah memberikan kepada Anda hidup baru secara rohani, maka karakteristik kehidupan dimulai dengan hal-hal tertentu yang harus dibuang dari hidup Anda. Ada seratus satu hal yang tidak berani lagi Anda lakukan -- hal-hal yang akan menjadi dosa bagi Anda. Akan tetapi, mungkin bagi orang-orang lain yang kenal Anda atau orang-orang yang tidak rohani di sekitar Anda akan berkata, "Apa salahnya berbuat hal itu? Betapa naifnya Anda!"
Tidak pernah ada seorang kudus yang tidak mengalami "pemenggalan' pada proses awalnya. Namun, lebih baik memasuki hidup dari Allah ini dengan bagian-bagian yang telah dipenggal tetapi indah dalam pandangan Allah, ketimbang tampak indah dalam pandangan manusia tetapi timpang di mata Allah.
Pada mulanya, Yesus Kristus melalui Roh-Nya harus mengekang Anda agar tidak melakukan banyak hal yang mungkin benar bagi orang lain tetapi tidak benar bagi Anda. Namun, perhatikan agar Anda tidak menggunakan larangan Allah bagi Anda untuk mengkritik atau mengecam orang lain. Memang pada awalnya, kehidupan Kristen adalah kehidupan dengan bagian-bagian yang dipenggal, tetapi dalam Matius 5: 48, Yesus memberi kita gambaran suatu kehidupan yang sempurna, yang dilukiskan sebagai "kehidupan yang benar-benar mengorbit" (perfectly full-orbed-life) -- "haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu Yang di Surga sempurna."