Dari Renungan
Mulailah Masa Kanak-Kanak, Sebelum Terlambat!!!
Oleh: Yeni Krisma, MTh
Sebuah bangsa akan tetap eksis jika memperhatikan perkembangan generasi penerusnya. Untuk mewujudkan generasi penerus yang berkualitas, anak perlu dibekali dengan pendidikan.
Pendidikan terbaik sesungguhnya berlangsung pada masa Balita, yang merupakan masa seseorang mengalami berbagai pengetahuan, perasaan dan pengalaman, yang akan mempengaruhi perkembangan seluruh aspek seumur hidupnya.
Studi Alkitab tentang Musa, yang menjadi bahan kajian bagi sebuah prinsip dalam pendidikan anak usia Balita. Musa menjadi pemimpin besar, tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masa kecilnya.
Pada awalnya terancam maut oleh ketetapan Firaun agar setiap anak laki-laki Israel yang lahir dibunuh (Kel. 1:16). Tetapi sebagai orangtua yang percaya kepada Allah, Amram dan Yokhebed (Kel. 6:19) menyembunyikan Musa sebagai langkah iman (Ibr 11:23). Oleh karena tidak mungkin dapat terus menyembunyikan keberadaan anak itu, maka mereka ”membuang” Musa di Sungai Nil. Kisah selanjutnya adalah, puteri Firaun mengangkatnya sebagai anak. Tuhan memberikan jalan keluar secara ajaib karena Musa dititipkan untuk diasuh dan dipelihara kembali oleh orangtuanya selama masa menyusui (Kel. 2: 9).
Sebuah fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa, selama tahun-tahun pertama Musa bersama keluarga ternyata membawa dampak luar biasa. Meskipun 40 tahun menerima berbagai disiplin ilmu serta kenikmatan hidup di Mesir, Musa memiliki ketetapan hati untuk berpihak kepada bangsanya (Kel. 2: 11-12; Kisah 7: 23-27). Tindakan Musa sebagai langkah iman berdasarkan pengenalan serta keyakinan kepada Allah Israel sebagai Allah yang hidup (Ibr 11: 24-27). Ketika Musa menjadi pemimpin, relasinya sangat dekat dengan Tuhan, lebih dari para nabi lainnya (Bil. 12: 7-8). Pengalaman Musa membuktikan bahwa pada usia Balita, seorang anak mampu merekam pendidikan melalui pengetahuan maupun pengalaman hidupnya.
Pendidikan Kristen dapat mempersiapkan generasi handal dengan melaksanakan pendidikan Balita sedini mungkin. Keluarga menjadi agen pendidikan utama yang akan menentukan ”putih hitamnya” anak di kemudian hari. Agen kedua adalah gereja sebagai komunitas keluarga Kerajaan Allah.
Akankah generasi mendatang berkarakter dan mengabdikan hidup bagi Tuhan dan sesama? Tentukan pilihan Anda dari sekarang. Mendidik anak sejak masa Balita atau terlambat!