September

Dari Renungan

1 September: Dimaksudkan untuk Kudus

Apakah tujuan hidup kristiani kita? Berbahagia? Renungan hari ini menegaskan, bukan, tetapi kekudusan –- sesuatu yang barangkali tidak pernah populer. Akan tetapi, inilah alasannya mengapa banyak hal yang mungkin benar, mulia, dan baik, dan mungkin kemudian dapat dicapai, tetapi kita tidak pernah puas olehnya.
Dengarkan audionya

2 September: Hidup yang Murni dan Pengorbanan yang Kudus

Apa atau bagaimana sih, sukses atau keberhasilan rohani? Renungan hari ini menekankan, hidup rohani kita tidak dapat diukur dengan keberhasilan seperti dunia mengukurnya, tetapi dengan hal yang dicurahkan Allah melalui kita –- dan kita tidak dapat mengukur hal itu.
Dengarkan audionya

3 September: Jika Anda Memuaskan Diri Sendiri dengan Berkat dari Allah

Jika Anda menjadi pahit dan masam, itu karena ketika Allah memberi Anda sebuah berkat, Anda menimbunnya untuk diri sendiri. Jika Anda selalu menahan berkat bagi diri sendiri dan tidak pernah belajar untuk mencurahkannya bagi Allah, orang lain tidak mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang Allah melalui Anda.
Dengarkan audionya

4 September: Milik-Nya

Secara definisi, kita mungkin bukan misionaris, orang yang pergi ke negeri lain untuk memberitakan Injil. Akan tetapi, pada hakikatnya semua dipanggil menjadi murid Yesus. Dikatakan dalam renungan hari ini, Tuhan menjadikan murid-Nya sebagai milik-Nya sendiri, yang bertanggung jawab atasnya. Dan, hasrat yang timbul di dalam diri seorang murid bukanlah hasrat melakukan sesuatu untuk Yesus, melainkan hasrat menjadi suatu kesenangan sempurna bagi-Nya.
Dengarkan audionya

5 September: Berjaga-Jaga dengan Yesus

Kita sangat lazim dengan gagasan bahwa Yesus berjaga-jaga dengan kita. Yesus memperhatikan kita. Dan, itulah doa dan harapan kita selalu. Akan tetapi, renungan hari ini membawa kita pada pemahaman yang barangkali jarang dikemukakan, yaitu berjaga-jaga dengan Yesus!
Dengarkan audionya

6 September: Sungai Kehidupan dengan Capaian Jauh

Sering kita bicara tentang sungai berkat yang kita harapkan dari Allah kepada kita. Akan tetapi, renungan hari ini bicara tentang sungai berkat yang Allah ingin tumbuhkan dan alirkan melalui kita. Namun, tunggu dulu. Tidak seperti yang diharapkan dan diyakini pada umumnya, Allah jarang mengizinkan seseorang melihat betapa besar dia menjadi berkat bagi orang lain.
Dengarkan audionya

7 September: Mata Air Berkat

Renungan hari ini masih rangkaian hari kemarin. Sering kita berpikir, kita harus memelihara hubungan yang baik dengan Yesus supaya kita diberkati. Secara tidak disadari kita menjadi pusatnya. Akan tetapi, renungan ini menekankan sebaliknya, kita harus memelihara hubungan dengan Yesus sehingga dari dalam diri kita "akan mengalir aliran-aliran air hidup" dari kehidupan-Nya bagi orang lain.
Dengarkan audionya

8 September: Lakukanlah Sendiri (1)

Hanya ketika Allah telah mengubah sifat (nature) kita dan kita masuk ke dalam pengalaman pengudusan, di sanalah peperangan itu dimulai –- peperangan untuk mengubah sifat lahiriah (natural life) kita menjadi kehidupan rohani (spiritual life).
Dengarkan audionya

9 September: Lakukanlah Sendiri (2)

Dorongan hati dan semangat tentu saja penting dalam pelayanan. Namun, menurut renungan hari ini, hal itu bukanlah segalanya. Setiap pikiran dan rencana yang timbul dalam hubungan pekerjaan itu harus didisiplinkan dan ditundukkan dalam ketaatan kepada kehendak Tuhan. Hanya dengan demikian, pelayanan tersebut menjadi rohani.
Dengarkan audionya

10 September: Senjata Misionaris (1)

Renungan hari ini, "Senjata Misionaris". Kita mungkin bukan misionaris, tetapi pekerja atau pelayan biasa. Namun, pada hakikatnya, kesiapan kita sama. Kita tidak akan siap kalau sebelumnya kita tidak masuk tempat latihan Allah, di mana senjata iman yang dapat ditemukan ialah kehidupan penyembahan yang tersembunyi dan pribadi.
Dengarkan audionya

11 September: Senjata Misionaris (2)

Renungan hari ini, merupakan rangkaian yang kemarin dengan judul yang sama. Penekanannya adalah kesiapan kita dalam pekerjaan besar ke depan, yang mungkin bahkan dihadapkan dengan krisis. Hal itu dimulai dari kesetiaan akan tugas-tugas biasa setiap harinya, yang dikerjakan dengan membiarkan Yesus menjelma di dalam diri kita sehingga kita dapat melakukan tugas sebagaimana seharusnya dilakukan, dengan cara-Nya, walaupun itu tugas biasa/sederhana.
Dengarkan audionya

12 September: “Menerima” Kebingungan Rohani

Renungan hari ini mungkin terdengar aneh, "Menerima Kebingungan Rohani", tetapi itulah kenyataan rohani yang "harus". Dikatakan, "hanya dengan mengalami kebingungan rohani, Anda akan sampai pada pemahaman yang Allah inginkan bagi Anda".
Dengarkan audionya

13 September: Setelah Berserah, Lalu Apa?

Memang menyenangkan ketika kita menyanyikan, "Berserah kepada Yesus". Namun, penyerahan yang benar bukanlah sekadar penyerahan hidup lahiriah, tetapi penyerahan kehendak kita. Renungan ini menyebutnya, "masalah terbesar yang pernah kita hadapi" sebagai orang percaya. Apakah tanda penyerahan yang benar itu?
Dengarkan audionya

14 September: Argumen atau Ketaatan

Keadaan rohani atau batin yang kacau bisa bersumber hal terkecil dalam hidup kita yang tidak kita taruh di bawah pengendalian Roh Kudus. Dan, kekacauan rohani hanya dapat menjadi terang melalui ketaatan. Begitu kita taat, kita diberi pengertian melihat sesuatu hal dan kemampuan memahami kehendak Allah.
Dengarkan audionya

15 September: Hal yang Harus Ditolak

Tidak ada orang yang ingin perbuatannya yang memalukan diketahui orang lain -- Ia pasti berupaya menutupinya. Renungan hari ini berbicara tentang hal yang memalukan, yang tersembunyi dalam hati, seperti pikiran buruk tentang seseorang, dengki, cemburu, dan permusuhan, ketidakjujuran, kelicikan, tipu daya, dll.. Semuanya harus ditolak.
Dengarkan audionya

16 September: Berdoa di Tempat yang Tersembunyi

Doa bukan semata-mata untuk mendapatkan sesuatu dari Allah. Doa adalah memasuki persekutuan sempurna dengan Allah. Dia akan terus membawa kita melampaui akal sehat kita dan mengubah sikap kita terhadap hal-hal yang kita doakan.
Dengarkan audionya

17 September: Guna dari Pencobaan

Barangkali, tidak ada hal bagi awan yang begitu sering membingungkan dan mengundang pertanyaan seperti pencobaan. Renungan hari ini melihat sisi "Guna dari Pencobaan". Selanjutnya di bawah ini, yang dibahas secara padat dan mendalam, dan dilanjutkan besok.
Dengarkan audionya

18 September: Pencobaan-Nya dan Pencobaan Kita

Renungan hari ini tentang pencobaan dari iblis, seperti yang juga dialami oleh Yesus. Pencobaan ini sesungguhnya lebih mendasar dan serius dari yang dipikirkan orang pada umumnya. Iblis tidak mencobai kita hanya untuk membuat kita berbuat dosa, tetapi untuk membuat kita kehilangan hal-hal yang ditaruhkan Allah di dalam kita melalui kelahiran baru, ... dan untuk menggeser sudut pandang kita. Dan, hanya Roh Allah yang dapat mengenali hal ini sebagai percobaan dari iblis.
Dengarkan audionya

19 September: Apakah Anda Terus Bersama Yesus?

Apakah ada pencobaan dari Tuhan? Jawabnya, dalam renungan hari ini, ya, bisa, yaitu dalam situasi rancangan Tuhan. Hal yang menarik dalam renungan ini, dituliskan bahwa sesungguhnya hal itu bukan pencobaan kepada kita, melainkan pencobaan kepada kehidupan Anak Allah yang ada di dalam kita (melalui kelahiran baru). Masalahnya, apakah kita berjalan terus bersama dengan Yesus?
Dengarkan audionya

20 September: Perintah Ilahi Mengenai Kehidupan

Kita tidak boleh membiarkan rasa suka atau tidak suka memerintah kehidupan Kristen kita. Jika Roh Allah telah mengubah Anda dari dalam, Anda akan memancarkan sifat atau karakter ilahi dalam hidup Anda.
Dengarkan audionya

21 September: Tujuan yang Ditetapkan Allah bagi Pekerja-Nya

Ketika kita dilahirkan kembali, kita dibawa kepada kesadaran akan tujuan Allah yang agung bagi manusia, yaitu menciptakan kita untuk diri-Nya.
Dengarkan audionya

22 September: Tuan dan Guru bagi Seorang Pengabar Injil

Yesus menjadi Tuan dan Guru bagi saya. Itu berarti, ada seseorang yang mengenal saya lebih daripada diri saya sendiri, yang lebih akrab daripada seorang sahabat, memahami kedalaman hati saya yang terjauh, dan sanggup Ia memuaskannya secara penuh.
Dengarkan audionya

23 September: Sasaran Seorang Pengabar Injil

Sasaran seorang pengabar Injil ialah untuk melakukan kehendak Allah, bukan untuk menjadi berguna atau untuk memenangkan jiwa yang terhilang. Seorang pengabar Injil memang berguna dan memenangkan jiwa yang terhilang, tetapi itu bukanlah sasarannya. Sasarannya adalah melakukan kehendak Tuhannya.
Dengarkan audionya

24 September: Persiapan Melayani (1): Mempersilakan Diperiksa oleh Firman Allah

Kesiapan pelayan .... Ada hal-hal yang oleh Roh Kudus ingin diperiksa dalam diri kita, sifat-sifat yang harus dilepas, yang tidak akan dapat dipakai dalam pelayanan-Nya.
Dengarkan audionya

25 September: Persiapan Pelayanan (2): Bukan Soal Semangat

Hubungan terhadap orang lain yang dituntut Yesus bagi kita adalah hubungan yang mustahil, jika Dia tidak mengerjakan suatu karya adikodrati di dalam diri kita — menaruh sifat-Nya sendiri dalam kita, setelah Dia memilih kita.
Dengarkan audionya

26 September: Sikap yang Tidak Tercela

Untuk sampai pada perdamaian dengan orang yang berselisih dengan kita, kata renungan hari ini, membutuhkan proses, yang dikerjakan oleh dan membutuhkan kepekaan Roh. Perdamaian ditandai dengan sikap tidak menyalahkan orang yang bersangkutan. Hal ini bukan persoalan hak. Tanda yang benar dari orang percaya ialah bahwa dia dapat melepaskan hak-haknya sendiri – walau itu memang haknya - dan mematuhi Tuhan Yesus.
Dengarkan audionya

27 September: Panggilan Ikut Tuhan dan Keberatan-Keberatannya

Renungan hari ini tentang orang yang sangat semangat untuk ikut panggilan Tuhan, tetapi ... ada tetapinya. Dalam ikut Tuhan setiap kali akan muncul berbagai keberatan yang akan menyimpangkan kita dari panggilan tersebut. Di sinilah akan terlihat di mana loyalitas kita ditempatkan.
Dengarkan audionya

28 September: Panggilan Ikut Tuhan dan Penyatuan Tak Bersyarat

Renungan hari ini kembali tentang tuntutan dalam kemuridan, seperti dikehendaki-Nya. Dikatakan, Tuhan tidak pernah menempatkan kesucian pribadi menjadi yang terutama dalam Dia memanggil seorang murid. Akan tetapi, peniadaan mutlak hak atas diri sendiri, dan penyatuan dengan Dia; itu berarti mempunyai hubungan dengan Dia dan hanya Dia.
Dengarkan audionya

29 September: Panggilan Pelayanan dan Penyatuan Tanpa Syarat dengan Tuhan

Tuhan tidak pernah menempatkan kesucian pribadi seseorang menjadi yang terutama ketika Dia memanggil seorang murid. Pertimbangan utama Yesus ialah peniadaan mutlak hak atas diri sendiri dan penyatuan dengan Dia. Itu berarti mempunyai hubungan dengan Dia dan hanya Dia.
Dengarkan audionya

30 September: Panggilan dan Pembentukan Menurut Cara Allah

Tetaplah benar di hadapan Allah dan biarkan Dia berbuat sekehendak-Nya membentuk Anda, maka Anda akan mendapati Dia menghasilkan jenis roti dan anggur yang akan bermanfaat bagi anak-anak-Nya yang lain.
Dengarkan audionya