April

Dari Renungan
Revisi sejak 13 Februari 2017 09.22 oleh Renungan (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Renungan yang berjudul "Kemuliaan yang Tiada Taranya" hari ini, menjelaskan tentang karakter manusia rohani. Karakter yang ditandai dengan dua hal, yaitu kesanggupan mema...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Renungan yang berjudul "Kemuliaan yang Tiada Taranya" hari ini, menjelaskan tentang karakter manusia rohani. Karakter yang ditandai dengan dua hal, yaitu kesanggupan memahami dengan benar makna Tuhan Yesus Kristus dalam hidupnya dan kesanggupan menjelaskan maksud Allah kepada orang lain. Hal mulia yang tiada taranya kiranya boleh menjadi milik kita.
Dengarkan audionya

3 April: Jika Saja Engkau Mengerti

Renungan hari ini mempertanyakan apa yang membutakan kita akan sejahtera Allah "pada hari ini"? Apa yang membuatnya tersembunyi dari mata kita? Sungguh menyedihkan bahwa sebenarnya dari pihak Allah, Roh-Nya siap memimpin kita. Namun, kitalah yang telah menutup pintu dan Allah dapat mengubah kegagalan kita menjadi pelajaran berharga bagi pertumbuhan di masa depan.
Dengarkan audionya

4 April: Jalan Menuju Iman yang Permanen

Renungan hari ini, "Jalan Menuju Iman yang Permanen", membahas tentang saat-saat gelap perjalanan iman yang diizinkan Allah menuju pengalaman "kematian batin terhadap berkat Allah". Tujuannya adalah membawa kita pada kesadaran akan ketidakbenaran dan tidak fokusnya iman kita. Sering kali, kita hanya berminat pada berkat-berkat-Nya saja, bukan kepada Allah sendiri.
Dengarkan audionya

5 April: Penderitaan-Nya dan Jalan Masuk Kita

Renungan kita hari ini mengatakan hal yang benar, yaitu tidak seorang Kristen pun yang dapat memahami sepenuhnya penderitaan Yesus di Getsemani dan di Kalvari, sehebat apa pun pengalamannya. Hal itu adalah sebagai penderitaan Allah dan manusia dalam satu Pribadi yang berhadapan langsung dengan dosa, yang harus dilalui-Nya, guna menyediakan jalan masuk bagi kita menuju hadirat Allah.
Dengarkan audionya

6 April: Benturan Allah dan Dosa (The Collision Of God And Sin)

Judul Renungan hari ini, "Benturan Allah dan Dosa (The Collision Of God And Sin)", terasa aneh. Istilah ini memang tidak ada dalam Alkitab. Namun, penulis Oswald Chambers kembali ingin menggambarkan kedahsyatan makna Salib, seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa tidak ada seorang kristen, bagaimanapun berpengalamannya ia, dapat memahami sepenuhnya penderitaan hebat Yesus di Salib.
Dengarkan audionya

7 April: Mengapa Kita Kurang Pengertian

Pernahkan kita diberikan pengertian akan firman Tuhan yang begitu jelas dan jernih sehingga membuat kita takjub dan tak cukup bila diungkapkan dengan kata-kata? Kita tidak memahaminya sebelumnya! Renungan hari ini mengatakan, hal itu hanya mungkin bila kehidupan Kristus yang dibangkitkan itu menguasai kita. Dan, kita menumbuhkembangkan kondisi rohani yang benar dalam dengar-dengaran akan firman Tuhan.
Dengarkan audionya

8 April: Tujuan Kuasa Kebangkitan-Nya

Apakah makna dan tujuan kebangkitan Yesus? Renungan hari ini memberikan jawabannya secara jelas dan praktis. Kebangkitan-Nya berarti Dia mempunyai kuasa untuk menyalurkan kehidupan-Nya kepada saya, saat ini, melalui kelahiran kembali. Roh Kudus terus-menerus menerapkan kuasa penebusan Salib Kristus kepada hidup kita. Kelak kita dibangkitkan menuju hidup kebangkitan-Nya.
Dengarkan audionya

9 April: Sudahkah Anda Melihat Yesus?

Renungan hari ini sungguh menggelitik, "Sudahkah Anda Melihat Yesus?" Dikatakan, diselamatkan dan melihat Yesus bukanlah hal yang sama. Dan, sekali melihat Dia, kita tidak akan pernah menjadi orang yang sama, dan akan ada kerinduan agar orang lain melihat Dia.
Dengarkan audionya

10 April: Keputusan yang Sungguh-Sungguh tentang Dosa

Tidak seperti orang berpikir bahwa dosa harus dikekang, ditekan, atau dilawan. Renungan hari ini mengatakan, tidak sekadar seperti itu. Kita harus disalibkan -- disalibkan dengan Kristus, sampai yang tersisa dalam daging dan darah Anda hanyalah kehidupan-Nya. Dan, hal itu membutuhkan keputusan kita.
Dengarkan audionya

11 April: Keilahian yang Sempurna dan Berhasil Guna

Renungan hari ini masih lanjutan dari yang kemarin. Sekali saya mengambil keputusan penting tentang dosa adalah mudah untuk memandang bahwa saya sesungguhnya "mati terhadap dosa" karena saya menemukan kehidupan Yesus di dalam diri saya sepanjang waktu. Hidup kebangkitan Yesus menembus ke dalam setiap bagian dan sifat manusia saya.
Dengarkan audionya

12 April: Kuasa-Nya yang Penuh dalam Kita

Barangkali sering menjadi pertanyaan, mengapa kuasa yang begitu sangat nyata dalam diri Yesus tidak nyata di dalam diri kita? Renungan ini menyatakan, salah satu sebabnya karena kita belum mengambil keputusan yang sungguh-sungguh dan efektif tentang dosa. Ada yang kita tidak mau lepaskan dari genggaman kita, yang tetap ingin kita pertahankan.
Dengarkan audionya

13 April: Bila Beban Anda Teramat Berat

Renungan hari ini berbicara tentang beban dalam pelayanan. Apa yang membuat pelayanan menjadi beban yang amat berat dan membuat kita terkalahkan dan lesu? Padahal, pelayanan dimulai dengan semangat, keteguhan hati yang besar, dan motif yang benar. Apa jalan keluarnya?
Dengarkan audionya

14 April: Keyakinan Batin yang Tak Terkalahkan

Renungan hari ini, "Keyakinan Batin yang Tidak Terkalahkan", diakhiri dengan satu pernyataan bahwa sungguh merupakan suatu hal yang "jahat" atau tidak benar bagi seorang Kristen untuk menjadi lemah dalam kekuatan Allah. Seperti yang dikatakan bahwa kita sering ingin kekuatan Allah, tetapi kita tidak menginginkan beban yang diletakkan Allah atas kita -- satu-satunya cara untuk mengenal kekuatan Allah.
Dengarkan audionya

15 April: Kegagalan dalam Memberi Perhatian Penuh

Allah ingin kita sepenuhnya menjadi milik-Nya. Hal itu membutuhkan perhatian penuh dan waktu untuk tetap fit. Namun, sebagian dari kita berharap berhasil mengatasi semua masalah kita, pergi dari satu pengalaman puncak yang satu ke yang lain, dengan hanya beberapa menit untuk Tuhan.
Dengarkan audionya

16 April: Dapatkan Anda Turun dari Puncak Gunung

Semua orang kristen yang pernah mengalami saat-saat di puncak gunung rohani -- mendapatkan insight (pengertian rohani yang dalam), yang sukar dilukiskan sepenuhnya. Bahkan, kata renungan hari ini, ada kecenderungan keinginan yang kuat untuk terus mendapatkan pengalaman puncak gunung tersebut. Akan tetapi, untuk apa sebenarnya Tuhan memberikan kita pengalaman tersebut?
Dengarkan audionya

17 April: Semua atau Tidak Sama Sekali?

Renungan hari ini, "Penyerahan Total atau Tidak Sama Sekali", menjelaskan tentang arti penyerahan yang sesungguhnya, tidak lahiriah, melainkan batiniah. Hal ini berkaitan dengan penyerahan kehendak, sampai hal-hal yang terdalam dalam diri kita.
Dengarkan audionya

18 April: Kesiapsediaan

Kesiapsediaan kita bagi pekerjaan Tuhan sering kali dipengaruhi oleh pemikiran yang salah. Kalau hal itu tampak sebagai suatu kesempatan besar, kita dengan cepat mengatakan, "Inilah aku." Namun, kita tidak siap sedia untuk suatu tugas yang tampak biasa-biasa. Seharusnya, kita harus siap untuk melakukan hal terkecil atau terbesar -- tanpa membuat pembedaan.
Dengarkan audionya

19 April: Selalu Waspada

Renungan hari ini mengajak kita untuk selalu waspada terhadap hal-hal yang tampaknya paling mustahil menggoda kita. Janganlah pernah berpikir bahwa kita tidak mungkin terantuk dan jatuh. Dikatakan, kekuatan yang tidak dijaga sebenarnya adalah kelemahan yang besar karena di situlah godaan yang tidak terduga berhasil melemahkan kekuatan.
Dengarkan audionya

20 April: Dapatkah Seorang Percaya Menuduh Allah?

Sering, kita mengukur kemampuan spiritual berdasarkan pendidikan atau kecerdasan, tetapi renungan hari ini menekankan bahwa kemampuan kita dalam hal-hal spiritual diukur oleh dan berdasarkan janji-janji Allah. Dikatakan, kekhawatiran bukan saja menunjukkan ketidakpercayaan pada janji Allah, tetapi menuduh Allah tidak benar dalam firman-Nya.
Dengarkan audionya

21 April: Jangan Menyakiti Hati Tuhan

Kebanyakan kita senang bicara tentang mengasihi Tuhan -- yang sepertinya tampak lebih rohani. Akan tetapi, bagaimana dengan menyakiti hati Tuhan? Renungan hari ini mengatakan bahwa kita bisa mengaku sebagai pengikut Tuhan, tetapi kita sangat mungkin menyakiti hati-Nya melalui permintaan kita yang salah atau melalui hidup yang tidak sesuai dengan janji, tidak sesuai dengan firman Tuhan, atau tidak sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yang kita percayai.
Dengarkan audionya

22 April: Terang yang Tidak Pernah Redup

Penyakit orang masa kini adalah kesepian -– walau dalam keramaian. Ia tidak tahan (lagi) hidup dengan diri sendiri. Namun, renungan hari ini mengatakan bahwa seorang hamba Tuhan (saya kira juga setiap orang Kristen) harus sering mengambil waktu sendirian. Kita tidak boleh tergantung pada orang-orang "penting" dalam hidup kita, yang suatu waktu dapat pergi dari kita. Dalam kesendirian seperti itu, dapat bersama dengan Tuhan dan memandang wajah-Nya menjadi rahasia hidup pelayanan kita.
Dengarkan audionya

23 April: Apakah Anda Menyembah Pekerjaan?

Apakah Anda Menyembah Pekerjaan? Judul renungan hari ini menekankan perlunya kewaspadaan akan hal-hal yang menyebabkan kita tidak memusatkan perhatian kepada Allah, dalam pekerjaan pelayanan apa pun itu. Banyak pekerja Kristen, yang oleh Oswald Chambers disebut sebagai "menyembah pekerjaan mereka". Padahal perhatian atau concern satu-satunya pekerja Kristen seharusnya kepada Allah.
Dengarkan audionya

24 April: Hasrat untuk Keberhasilan Rohani

Dalam renungan hari ini, Chambers memberikan suatu peringatan yang menyentak. Ia menulis bahwa jerat yang paling membahayakan pekerja Kristen bukanlah keduniawian, juga bukan dosa, melainkan hasrat yang luar biasa untuk memperoleh sukses spiritual. Tampaknya, kebanyakan orang Kristen yang menyukainya, tetapi justru hal tersebut dapat menjerumuskan dan cenderung menjadikan pekerja Kristen sebagai diktator (pendikte).
Dengarkan audionya

25 April: Siap Sedialah pada Waktu Yang Baik

Obsesi, menurut kamus Cambridge, adalah seseorang atau sesuatu yang kita pikirkan setiap waktu. Mereka enggan berbuat apa pun, jika mereka tidak terinspirasi secara adikodrati. Seharusnya, bukti bahwa hubungan kita benar dengan Allah ialah kita berbuat sebaik-baiknya, entah pada saat kita merasa terinspirasi atau tidak. Apa akibatnya?
Dengarkan audionya

26 April: Pendakian Penting dan Utama

Renungan "Pendakian Penting dan Utama" hari ini menggambarkan bagian dari perjalanan iman Abraham, yang juga harus dilalui setiap orang percaya. Perjalanan yang penuh rintangan dan menuntut ketaatan. Perjalanan yang akan membawa kita ke dalam pengenalan yang lebih baik tentang diri Allah. Perjalanan ketika Allah memurnikan iman kita.
Dengarkan audionya

27 April: Apakah yang Anda Inginkan?

Renungan "Apakah Yang Anda Inginkan?" hari ini secara kritis mempertanyakan kembali bagaimana sesungguhnya kita sering salah dalam meminta. Kita sering datang pada Allah hanya sebatas meminta hal-hal yang kita inginkan, yang besar-besar bagi diri kita. Kita tidak mencari Tuhan, tetapi sesuatu untuk diri sendiri. Jika demikian, mengapa kita harus meminta?
Dengarkan audionya

28 April: Apa yang Akan Anda Peroleh

Banyak orang senang memberi kesaksian tentang berkat Tuhan. Dalam renungan hari ini, Chambers menyebutnya pamer berkat. Namun, semua hal-hal ini, yang dengan bangga kita pertunjukkan, harus lenyap. Hanya ada satu, yang lebih besar, yang tidak pernah dapat lenyap, yaitu kehidupan yang "tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah", yang diperoleh ketika berserah sepenuhnya kepada-Nya.
Dengarkan audionya

29 April: Keadaan yang Belum Nyata yang Mulia

Hal yang sulit dalam iman, apalagi dalam dunia yang menilai segala sesuatu dengan nalar ini, adalah hal yang belum nyata. Kepastian memang adalah tanda kehidupan yang bernalar. Akan tetapi, tanda kehidupan rohani adalah gracious uncertainity, hal yang belum nyata, yang agung mulia, seperti kehidupan seorang anak kecil.
Dengarkan audionya

30 April: Kasih yang Spontan

Bicara tentang kasih mungkin hal yang mudah. Renungan hari ini mengatakan bahwa kasih seperti yang dimaksudkan firman Tuhan, yang mengalir secara spontan, bukan saja tidak mudah, tetapi juga tidak mungkin. Dikatakan, sungguh konyol untuk menyangka bahwa kasih Allah itu secara alami ada di dalam hati kita, sebagai akibat dari sifat kita sendiri. Kalau demikian, bagaimana?
Dengarkan audionya