Juni

Dari Renungan
Revisi sejak 13 Februari 2017 09.22 oleh Renungan (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ' ==1 Juni: Pertanyaan yang Mengejutkan== Renungan hari ini dimulai dengan pernyataan mengejutkan, lebih mudah melakukan sesuatu daripada memercayai Allah. Itulah seba...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

1 Juni: Pertanyaan yang Mengejutkan

Renungan hari ini dimulai dengan pernyataan mengejutkan, lebih mudah melakukan sesuatu daripada memercayai Allah. Itulah sebabnya, hanya sedikit yang bekerja dengan Allah, tetapi banyak orang yang bekerja untuk Allah. Memercayai Allah berarti sungguh-sungguh percaya Allah mengerjakan di dalam saya, dan orang lain, yang tidak dapat saya lakukan - kesadaran yang membuat kita tidak pernah tidak punya harapan dalam melayani. Akan tetapi, hanya setelah kita mengenal siapa kita terpisah dari anugerah Allah.
Dengarkan audionya

2 Juni: Apakah Anda Mempunyai Obsesi Sesuatu?

Obsesi sering dikonotasikan negatif. Renungan hari ini berbicara obsesi akan Allah sebagai suatu hal yang mempunyai kesadaran yang tetap terhadap pribadi Allah sendiri, akan hadirat Allah. Hal ini diibaratkan seperti kesadaran seorang anak akan ibunya sedemikian dalam sehingga walaupun si anak tidak sedang memikirkan ibunya, kesadaran hubungan itu ada dan muncul apabila terjadi sesuatu yang membahayakan.
Dengarkan audionya

3 Juni: Rahasia Tuhan

Salah satu tanda pertumbuhan rohani adalah hubungan yang akrab dengan Tuhan, dan kerinduan yang kuat untuk mencari dan melakukan kehendak-Nya. Dalam hal ini, jika kita hendak memilih hal yang tidak dikehendaki-Nya, Dia akan memberi kita keragu-raguan atau pengendalian diri yang tidak dapat kita diamkan begitu saja. Bagaimana bila ada keragu-raguan akan suatu hal?
Dengarkan audionya

4 Juni: Allah yang Tidak Pernah Meninggalkan Kita

Mengetahui firman Tuhan yang menjanjikan penyertaan-Nya adalah satu hal. Memercayainya, mendengarkannya sebagai firman yang hidup untuk diri kita sendiri, setiap saat dalam keseharian kita, dan merasakannya sebagai "kekuatan yang paling mengagumkan milik kita", dan yang membuat kita bernyanyi ..., adalah hal lain. Bagaimana hal itu dapat terjadi, itulah yang ingin disampaikan dalam renungan kita hari ini.
Dengarkan audionya

5 Juni: Kepastian Allah: Karena Allah Mengatakannya

Kenyataan bahwa kelemahan kita ketika menghadapi kesulitan adalah ketika kita melihat kesulitan itu tampak seperti raksasa, sedangkan kita seperti belalang -– tak berdaya. Allah seolah-olah tidak ada. Renungan hari ini menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menyingkirkan ketakutan dari hidup kita ialah mendengarkan kepastian dari Allah, mendengarkan sendiri kata-kata Allah yang menyapa kita.
Dengarkan audionya

6 Juni: Kerjakanlah Hal yang Dikerjakan Allah di Dalam Anda

Renungan hari ini mengatakan bahwa sering dalam diri kita, bukannya kehendak kita tidak setuju dengan yang Allah firmankan atau kehendaki. Namun, ada penghambat dan kecenderungan dalam diri kita yang membuat kita tidak berdaya untuk melakukan kehendak Allah -- yang kita tahu harus dilakukan. Apa penghambat tersebut dan bagaimana agar kehendak Allah dapat kita hidupi secara wajar seperti halnya bernapas?
Dengarkan audionya

7 Juni: Sumber Kuasa Terbesar

Renungan hari ini mengenai pelayanan pengantara (ministry of intercession), yang boleh jadi tidak banyak "dipilih" orang. Mengapa? Sebab, pelayanan "meminta dalam nama Yesus" ini merupakan pelayanan tersembunyi. Hanya antara kita dengan Tuhan. Pelayanan yang tidak ada godaan untuk membanggakan atau menyombongkan diri. Akan tetapi, Yesus menjanjikan "akan melakukannya", dan melaluinya "Bapa dipermuliakan".
Dengarkan audionya

8 Juni: Apakah yang Dilakukan Selanjutnya?

"Apakah yang Dilakukan Selanjutnya?", judul renungan hari ini, yang menekankan jangan menjadi orang percaya yang melempem, yang puas bersandar di pelabuhan. Akan tetapi, kita harus menjadi orang percaya yang maju ke laut lepas kepada kedalaman Allah yang besar, menjadi orang percaya yang mampu mengenal kehendak Tuhan, dan melakukannya. Jika kita tidak mengambil keputusan untuk maju, Allah sendiri dengan caranya akan mengirim kita ke laut lepas untuk belajar lebih jauh.
Dengarkan audionya

9 Juni: Hal Paling Baik Dilakukan Berikutnya

Renungan hari ini masih dalam rangkaian yang kemarin. Penekanannya pada hari ini adalah tidak ada tindakan yang lebih sulit daripada meminta (kepada Tuhan). Sebab, kita baru sungguh meminta setelah kita berada di batas keputusasaan –- meminta dari kedalaman kekurangan dan kemiskinan kita. Hal itulah yang dikatakan Yesus berbahagialah orang yang miskin (dalam roh) di hadapan Allah.
Dengarkan audionya

10 Juni: Dan Setelah Itu, Apakah Tindakan Selanjutnya?

Renungan hari ini masih dalam rangkaian hari sebelumnya, dengan penekanan "mencari Allah dengan segenap hati". Akan tetapi, kita tidak akan pernah sampai pada penyerahan total pada Allah sebelum kita sampai pada kesadaran akan keadaan batiniah kita yang sesungguhnya di hadapan Allah. Itulah yang membawa lutut dan hati kita merendah datang mengetuk pintu Allah.
Dengarkan audionya

11 Juni: Maju Menuju ke Sana (1)

"Maju Menuju ke Sana", adalah judul renungan hari ini. Maksudnya adalah ke tempat dosa dan dukacita diakhiri, dan nyanyian Tuhan dimulai dalam hidup, yaitu dengan datang kepada Yesus. Hubungan pribadi dengan Yesus mengubah segala-galanya. Ia akan memberikan kelegaan dengan menurunkan kita dari tempat tidur kelesuan dan kepayahan kita. Dan, Ia akan memenuhi kita dengan roh kehidupan penuh semangat.
Dengarkan audionya

12 Juni: Maju Menuju ke Sana (2)

Renungan hari ini masih lanjutan dari renungan kemarin, "Maju Menuju ke Sana". Kalau kemarin yang dituju adalah kehidupan kristiani di mana dosa dan dukacita diakhiri, dan nyanyian Tuhan dimulai dalam hidup, renungan hari ini ditujukan pada kehidupan di mana kepentingan diri sendiri (self interest) dan sebangsanya berhenti dan lalu kepentingan yang sesungguhnya dibangunkan -– yaitu kepentingan hidup kudus (pokok yang cenderung dihindari sekarang ini -- Admin)
Dengarkan audionya

13 Juni: Maju Menuju ke Sana (3)

Renungan hari ini "Maju Menuju ke Sana" merupakan rangkaian hari sebelumnya, yang mengajak kita membiarkan Allah mengerjakan karya kreatif-Nya di dalam hidup kita. Kehidupan yang memiliki Sumur ajaib yang tiada habis-habisnya, yang bersumber dari Roh Allah, sehingga kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Akan tetapi, karya Allah tersebut hanya dapat dimulai dari penyerahan hak kita atas diri kita sendiri kepada Tuhan.
Dengarkan audionya

14 Juni: Majulah Terus! (1)

Majulah terus dalam hal keputusan dan tekad tinggal dalam Yesus. Hal inilah pokok renungan hari ini. Tinggallah di dalam Yesus, berarti tinggal tetap dalam Dia, di dalam setiap aspek kehidupan kita. Pada tahap-tahap awal, hal ini akan merupakan usaha yang berlanjut, tetapi dengan terus maju dalam tekad tersebut, hal itu akan menjadi bagian dari hidup kita yang reflektif, tanpa suatu usaha yang disadari.
Dengarkan audionya

15 Juni: Majulah Terus! (2)

Renungan hari ini masih dalam rangkaian yang kemarin. Kalau kemarin menekankan "Majulah terus dalam hal keputusan dan tekad tinggal dalam Yesus", hari ini menekankan "Majulah terus dalam pekerjaan yang terasa rutin dan membosankan". Dikatakan, yang penting adalah ketaatan. Dalam ketaatanlah, dalam percaya bahwa Allah sendiri yang merancang situasi kita, maka seluruh keagungan anugerah Allah menjadi milik kita.
Dengarkan audionya

16 Juni: Maukah Anda Menyerahkan Nyawa Anda?

Renungan hari ini mengatakan bahwa menyerahkan nyawa kita bagi-Nya, sebagai respons kita atas tawaran-Nya menjadi sahabat kita, adalah hal yang sulit. Karena hal itu berarti menyerahkan hidup kita sepanjang hari kepada panggilan Allah dan menunjukkan keselamatan dalam hidup kita sehari-hari. Akan tetapi, Allah menyelamatkan seseorang, memenuhinya dengan Roh Kudus, barulah kemudian Ia berkata, "Kini kerjakan keselamatan itu dalam hidupmu dan setialah kepada-Ku."
Dengarkan audionya

17 Juni: Tabiat Tidak Suka Mengkritik

Renungan hari ini tentang menghakimi, mengkritik. Apa alasan mengapa kita tidak boleh mengkritik -- apalagi sampai memiliki karakter mengkritik (critical temper). Apa akibatnya bagi orang lain yang terkena kritikan, tetapi juga bagi kita yang mengkritik. Bagaimana Tuhan menolong kita keluar dari roh kritik ini.
Dengarkan audionya

18 Juni: Jagalah Pengenalan dan Pengakuan Anda akan Yesus

Renungan hari ini tentang arti sesungguhnya mengenal Yesus, menerima Dia sesuai dengan apa yang dinyatakan-Nya, mengakui kuasa dan wewenang-Nya, serta mengenal suara-Nya. Jika kita sungguh-sungguh mengenal Yesus, kita tidak akan khawatir dengan situasi nyata yang datang kepada kita, sebab kita tahu Dia ada di dalam situasi kita, bahkan ambil bagian dalam merancang situasi kita. Lalu, apa bagian kita? Penyerahan diri secara total.
Dengarkan audionya

19 Juni: Pelayanan dengan Penuh Semangat

Renungan hari ini tentang arti pelayanan yang sesungguhnya. Pelayanan bukanlah apa yang kita lakukan, melainkan bagaimana keberadaan kita terhadap Yesus. Pelayanan bukanlah karena alasan keyakinan doktrinal, melainkan keyakinan pribadi akan siapa Yesus. Pelayanan bukan mengabdi kepada tujuan, melainkan mengabdi kepada Yesus Kristus. Pelayanan bukan karena pengabdian pada kemanusiaan, tetapi hanya karena pengabdian dan kasih pada Yesus.
Dengarkan audionya

20 Juni: Sudahkah Anda Tiba pada “Setelah”

Renungan hari ini panggilan pelayanan doa syafaat. Panggilan bagi setiap jiwa yang telah menerima penebusan dan keselamatan dari Yesus. Panggilan berdoa agar penebusan Yesus Kristus dapat dikenal sepenuhnya dalam hidup orang lain -- sebagaimana telah terjadi dalam hidup kita. Itulah rahasia hidup yang semakin diberkati dan kaya dalam rahasia firman Allah. Akan tetapi, itu hanya dapat terjadi setelah kita berhenti dari setiap usaha sendiri, lalu membiarkan diri seutuhnya dalam tangan-Nya.
Dengarkan audionya

21 Juni: Pelayanan Batiniah Melalui Doa Syafaat

Tugas menjadi "imamat yang rajani" adalah panggilan orang percaya yang telah menerima penebusan Yesus Kristus. Akan tetapi, dalam renungan hari ini ada hal yang menarik, yaitu kekristenan kita dapat menjadi tidak sehat karena terlalu introspektif, mengorek-ngorek terus-menerus ke dalam batin untuk melihat apakah kita sudah menjadi seperti yang diwajibkan atas kita. Kita harus bebas dari hal ini. Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa kita hanya sempurna di dalam Kristus Yesus, bukan oleh upaya yang telah kita lakukan untuk Tuhan.
Dengarkan audionya

22 Juni: Hukum Penghakiman yang Tidak Berubah

Tidak sedikit orang yang begitu mudah mengkritik orang lain tanpa merasa hal itu sebagai hal yang berlawanan dengan firman Tuhan. Allah tidak hanya memandang pada tindakan mengkritik kita, tetapi Dia melihat setiap kecenderungan yang ada dalam hati kita sehingga siapakah di antara kita yang berani berdiri di hadapan Allah dan berkata, "Allahku, hakimilah aku seperti aku telah menghakimi orang lain"?
Dengarkan audionya

23 Juni: Biasa Menderita

Renungan hari ini tentang fakta dosa yang kuasanya yang merusak secara mendasar. Dosa bukan sekadar kekurangan kelemahan, tetapi pemberontakan melawan Allah. Dosa akan mematikan kehidupan Allah di dalam kita. Pilihannya, dosa harus mati atau Allah mati dalam kehidupan saya. Fakta dosa merupakan penjelasan satu-satunya alasan Yesus Kristus datang ke dunia, dan itulah penjelasan tentang kemalangan dan penderitaan hidup.
Dengarkan audionya

24 Juni: Menerima Fakta Dosa

Renungan hari ini masih dalam rangkaian tentang fakta dosa. Masih ada orang yang percaya kebajikan luhur manusia dan tidak menerima fakta bahwa ada kejahatan dan egoisme, kerusakan, dan kebencian yang teramat sangat dalam diri manusia. Renungan ini mempertanyakan, sudahkah Anda memperhitungkan kehadiran "saat dan kuasa kegelapan" ini? Tidak menerima dan mengakui fakta dosa menghasilkan hidup kompromi akan dosa.
Dengarkan audionya

25 Juni: Menerima Diri Sendiri dalam Api Duka dan Sengsara

Berbeda dengan keinginan kita pada umumnya, yaitu agar kita dijauhkan dari duka dan sengsara, renungan hari ini justru mengajak kita melihat rahasia hidup dalam "Menerima Diri Sendiri dalam Api Duka dan Sengsara". Dikatakan bahwa hanya melalui pengenalan dan penerimaan diri melalui api duka dan sengsara, Allah dapat menjadikan kita berkat bagi orang lain.
Dengarkan audionya

26 Juni: Mengambil Anugerah Allah -- Sekarang

Renungan hari ini menekankan bahwa dalam situasi hidup apa pun yang kita hadapi -- seperti pengalaman Paulus yang luar biasa, yang dituturkannya dalam 2 Korintus 6:4-10, kita jangan menjadikan anugerah Allah itu sia-sia, melainkan "Mengambil Anugerah Allah – Sekarang".
Dengarkan audionya

27 Juni: Pelepasan dari Allah yang Mengikuti Hidup Kita

Renungan hari ini adalah tentang sejauh mana kita sungguh percaya akan pelepasan dari Allah sendiri yang terus mengiringi jalan hidup kita. Dikatakan, tidak sedikit orang yang menjadi "atheistik" praktis, yaitu mendudukkan penalarannya di singgasana, kemudian menempelkan nama Allah di situ, tetapi sesungguhnya tidak ada kepercayaan yang sungguh akan Allah dalam hatinya.
Dengarkan audionya

28 Juni: Ditangkap oleh Allah

"Ditangkap oleh Allah". Judul renungan hari ini mengajak kita merenungkan (kembali) bahwa kita menjadi pekerja bagi Allah, bukan karena kita memilihnya, melainkan karena kita ditangkap oleh Allah. Hal ini berarti ketika kita mencari hal apa yang dikhotbahkan, kita harus terlebih dahulu bertanya kepada Allah, bukan berdasarkan hasrat kita. Jangan melunak-lunakkan kebenaran firman Allah agar lebih dapat diterima orang dan harus ada kesetiaan terhadap firman Allah.
Dengarkan audionya

29 Juni: Disiplin yang Paling Keras

Apakah tujuan perkataan Yesus yang keras itu, "Jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah"? Mengapa harus "tangan kanan"? Hal itulah yang menjadi renungan hari ini. Proses pemenggalan itu harus terjadi pada awal hidup orang percaya. Sebab, ada hal-hal yang harus dibuang dari hidup kita, yang akan menjadi dosa bagi kita, walaupun bagi orang lain mungkin itu sah-sah saja, dan mengatakan kita naif.
Dengarkan audionya

30 Juni: Lakukanlah Itu Sekarang!

Hak adalah hak, walaupun setiap orang menentangnya, demikian kata bijak. Akan tetapi, renungan hari ini bukan berbicara soal mempertahankan hak, tetapi bagaimana hal itu dilihat dari sudut kehendak Tuhan. Bersikeras menuntut hak, bersiteguh bahwa kitalah yang benar hampir selalu merupakan petunjuk ketidaktaatan pada kehendak Tuhan, dan selama masih ada ketidaktaatan, kita akan berhadapan terus dengan desakan Roh Tuhan untuk tinggal dalam terang.
Dengarkan audionya