Juli

Dari Renungan
Revisi sejak 13 Februari 2017 09.22 oleh Renungan (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ' ==1 Juli: Hukuman yang Tidak Terelakkan== Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri mengapa tidak bertumbuh secara rohani? Renungan hari ini mengatakan, pertanyakanl...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

1 Juli: Hukuman yang Tidak Terelakkan

Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri mengapa tidak bertumbuh secara rohani? Renungan hari ini mengatakan, pertanyakanlah apakah Anda telah melunasi utang-utang Anda dari sudut pandang Allah, yaitu kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan "sekarang juga", sesuai dengan tuntunan atau teguran Roh Kudus yang terus mengikuti hidup kita. Kalau belum, Ia akan "melakukan sejauh apa pun untuk menolong Anda mengambil jalan yang benar".
Dengarkan audionya

2 Juli: Syarat Menjadi Murid

Renungan hari ini, "Syarat Menjadi Murid", mengatakan bahwa menjadi murid berarti pengabdian penuh kesungguhan secara pribadi kepada satu Pribadi, Tuhan Yesus Kristus, bukan pengabdian pada suatu doktrin, kredo, atau alasan lainnya. Akan tetapi, tidak seorang pun di dunia ini mampu mengabdi, memiliki kasih yang bergelora bagi Tuhan Yesus, jika Roh Kudus tidak memberikan kasih itu kepadanya.
Dengarkan audionya

3 Juli: Pemusatan Dosa Pribadi

Sesungguhnya tidak mudah sungguh-sungguh menyadari bahwa saya seorang berdosa, yang membutuhkan mutlak pengampunan dan keselamatan. Seseorang dengan mudah dapat berkata, "Oh ya, aku tahu aku orang yang berdosa." Akan tetapi, ketika seseorang sungguh-sungguh masuk dalam hadirat Allah, di sanalah kita menyadari siapa kita sesungguhnya di hadapan Allah –- seperti pengakuan Yesaya.
Dengarkan audionya

4 Juli: Salah Satu Larangan Besar Allah

Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa marah, gusar, dan khawatir (Ing., fret) adalah suatu hal yang jahat, seperti yang dikatakan oleh renungan hari ini. Bukan saja hal itu menjadikan kita tidak puas mental dan rohani, tetapi mengakibatkan dosa. Renungan ini mengajak kita bukan saja "Jangan marah", tetapi mempunyai sifat tidak dapat marah dengan menghidupi "berdiam diri di hadapan Tuhan" – yang tidak tergantung pada situasi yang kita hadapi.
Dengarkan audionya

5 Juli: Jangan Membuat Rencana Tanpa Allah

Ada tiga hal utama yang disampaikan dalam renungan hari ini, pertama, jangan membuat rencana tanpa Allah, tetapi masukkanlah Dia sebagai faktor penentu. Kedua, jangan membuat perencanaan dengan memperhitungkan hal jahat yang dihadapi karena kasih mengatasi semua hal jahat. Ketiga, jangan membuat rencana dengan pikiran akan ada "hari-hari hujan" karena usaha yang dilakukan bisa dari ketidakpercayaan akan Tuhan.
Dengarkan audionya

6 Juli: Penglihatan Menjadi Kenyataan

Renungan hari ini tentang satu hal yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya: visi atau penglihatan tentang menjadi apa kita di dunia ini seperti yang diinginkan oleh Allah? Walaupun kita menyadari bahwa penglihatan itu sebagai suatu yang nyata, mengapa hal itu belum nyata di dalam kita? Mengapa dalam prosesnya Allah harus terlebih dahulu membawa kita ke dalam lembah, melalui api dan banjir? Apa yang menjadi kepastian kita?
Dengarkan audionya

7 Juli: Semua Hal yang Mulia Adalah Sukar

Jalan kehidupan Kristen memang sukar, tetapi mulia melalui pintu yang sempit dan jalan yang sesak. Namun, renungan hari ini menekankan bahwa kesukaran yang dihadapi jangan membuat kita tawar hati. Allah akan menolong kita dengan mengerjakan di dalam kita, baik "kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya", asalkan kita mengambil bagian kita "mengerjakan" keselamatan itu dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dengarkan audionya

8 Juli: Kehendak untuk Menjadi Setia

Kehendak kita mengambil tempat penting dalam kesetiaan ikut Tuhan. Dalam renungan hari ini dikatakan, "Bila Allah memberi saya suatu penglihatan tentang kebenaran, tidak ada yang perlu diragukan mengenai hal yang akan Allah lakukan. Namun, yang perlu dipertanyakan ialah apa yang akan saya lakukan."
Dengarkan audionya

9 Juli: Maukah Anda Memeriksa Diri?

Renungan hari ini merupakan kebenaran Allah yang paradoksal dan sukar diterima dunia, yaitu peniadaan pengandalan atau kebersandaran pada kemampuan diri sendiri. Oswald Chambers menuliskan, "Orang yang masih bersandar dan memercayai apa pun dalam dirinya merupakan orang terakhir yang dapat dekat untuk berkata, 'Aku mau melayani Tuhan'." Renungan ini dimulai dengan beberapa pertanyaan yang introspeksi bagi kita.
Dengarkan audionya

10 Juli: Orang Percaya yang Malas Rohani

Renungan hari ini, mengingatkan bahaya menjadi orang percaya yang malas rohani. Orang yang malas rohani adalah orang yang menghindari jalan-jalan kehidupan yang sulit atau kasar dan tujuan utamanya adalah mencapai tempat yang tenang dan damai, lepas atau mundur dari kesulitan dunia ini. Kita juga diingatkan untuk tidak mengambil langkah yang salah, yaitu berdoa dan membaca Alkitab dengan maksud hanya untuk menenangkan batin. Hal ini sama dengan memperalat Allah demi memperoleh damai dan sukacita.
Dengarkan audionya

11 Juli: Orang Percaya yang Spiritual atau Rohani

Dunia sekuler tidak senang dengan hal yang berbau rohani. Hal ini adalah hal biasa. Akan tetapi, tunggu dulu. Tidak sedikit orang Kristen yang bernada sama atau memberi cap "sok rohani" pada orang yang berbicara agama/rohani selepas dari pintu gereja. Judul renungan hari ini, "Orang Percaya yang Spiritual atau Rohani", menantang kita untuk menjadi orang percaya yang sesungguhnya.
Dengarkan audionya

12 Juli: Gereja yang Mencari Kepentingan Sendiri

Renungan hari ini masih dalam rangkaian renungan kemarin, menyadari dan mengalami Allah, tetapi bukan hanya dalam hidup perorangan, tetapi juga dalam hidup bersama, yaitu gereja. Kembali ditegaskan bahwa sasaran kita mencari Allah adalah Allah sendiri, bukan sukacita atau sejahtera, juga bukan berkat, melainkan Dia sendiri. Apakah kita mengukur hidup dengan tolok ukur ini atau kurang dari itu?
Dengarkan audionya

13 Juli: Harga dari Visi tentang Tuhan

Prioritas Anda haruslah menjadikan Allah yang pertama, yang kedua, dan ketiga, sampai hidup Anda terus-menerus berhadapan dengan Allah. Tidak seorang pun yang lain dipertimbangkan untuk menggantikan tempat Allah (dalam hidup Anda) dengan alasan apa pun.
Dengarkan audionya

14 Juli: Menderita Sengsara dan Menjalani Mil Kedua

"Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, ... yang menampar pipi kananmu, yang memaksa berjalan satu mil." Kalimat tersebut adalah bagian Khotbah di Bukit yang sukar dimengerti. Hal ini menyangkut hak dan keadilan. Namun, salah satu maksud nas, seperti yang ditegaskan dalam renungan ini, adalah bahwa di sinilah peluang bagi seorang percaya untuk menyatakan kebaikan Yesus yang luar biasa. Juga dikatakan, jangan pernah mencari keadilan, tetapi jangan pernah berhenti untuk memberikan keadilan itu.
Dengarkan audionya

15 Juli: Kehormatan dan Kewajiban Rohani

Apakah saya merasa berutang kepada Kristus mengenai setiap jiwa yang belum diselamatkan? Barangkali, pertanyaan itu adalah pertanyaan yang jarang kita pertanyakan pada diri kita. Sebagai seorang percaya, kata renungan hari ini, kehormatan dan kewajiban rohani hidup saya ialah memenuhi utang saya kepada Kristus sehubungan dengan jiwa-jiwa terhilang ini. Sebab, setiap aspek hidup saya yang berharga merupakan utang saya kepada penebusan Yesus Kristus.
Dengarkan audionya

16 Juli: Pemahaman dan Kesadaran akan Pengendalian Ilahi

Mengapa lebih mudah mencari pertolongan pada orang lain untuk berdoa bagi kita (walau itu tidak salah), daripada kita sendiri langsung kepada Allah? Renungan hari ini menegaskan karena kita belum memahami dan menyadari dengan sungguh akan pengendalian ilahi Allah atas segala sesuatu dalam hidup kita –- suatu pemahaman, kesadaran dan menjadi perilaku yang hanya mungkin oleh pekerjaan Roh-Nya dalam kita.
Dengarkan audionya

17 Juli: Kepercayaan kepada Yesus adalah Mukjizat

Orang sering bicara tentang kehebatan seorang pengkhotbah. Akan tetapi, renungan hari ini menegaskan bahwa kepercayaan kepada Yesus adalah mukjizat yang timbul dari karya Penebusan Yesus, dari kuasa Allah. Bukan karena kepribadian sang pengkhotbah. Bahkan dalam penghujung renungan ini dikatakan bahwa jika hanya karena pemberitaan seseorang, orang lain berhasrat menjadi lebih baik, mereka tidak akan pernah datang dekat kepada Yesus.
Dengarkan audionya

18 Juli: Rahasia Percaya (dan Ketaatan)

Hari ini, renungan yang berjudul "Rahasia Percaya (dan Ketaatan)" berbicara tentang ketaatan kepada Allah. Allah tidak pernah memaksa seseorang untuk taat, seperti halnya dengan Saulus. Ketaatan yang benar bersumber dari hubungan dan pengakuan akan Allah yang suci, yang memberi perintah. Dan, jika kita melakukan sikap tidak mau taat ini, kitalah yang menarik diri dari recreating power atau kuasa penciptaan kembali penebusan-Nya dalam hidup kita.
Dengarkan audionya

19 Juli: Kepatuhan Orang Percaya

Kepatuhan atau ketaatan kepada Tuhan adalah sesuatu yang berat. Setidaknya itulah pendapat atau perasaan kebanyakan dari kita. Akan tetapi, renungan hari ini menegaskan bahwa kepatuhan atau ketaatan adalah suatu hal yang menyenangkan, dalam hubungan seperti anak-bapa, bahkan dikatakan "kita akan mengagumi Dia siang dan malam".
Dengarkan audionya

20 Juli: Bergantung pada Hadirat Allah

Renungan hari ini, "Bergantung pada Hadirat Allah", menegaskan bahwa mengalami realitas hadirat Allah tidaklah tergantung pada keberadaan kita dalam situasi atau tempat tertentu, melainkan tergantung pada tekad kita untuk memelihara hubungan dengan Tuhan terus-menerus. Masalah timbul bila kita menolak untuk meletakkan trust atau kepercayaan kita dalam realitas hadirat-Nya.
Dengarkan audionya

21 Juli: Pintu Masuk ke Kerajaan Allah

Semua orang senang dengan berkat, tetapi tidak dengan kerendahan dan kemiskinan dalam roh. Dari renungan hari ini kita dapat melihat "Pintu Masuk ke Kerajaan Allah" justru menegaskan bahwa asas pertama Kerajaan Allah adalah kemiskinan dan kepapaan, bukannya kepemilikan dan bukan pula keputusan yang kita buat bagi Yesus. Pengetahuan dan kesadaran akan kemiskinan kita sendiri, itulah pintu masuk dalam berkat kebahagiaan dari Tuhan.
Dengarkan audionya

22 Juli: Pengudusan (1)

Kamus Alkitab (LAI) mendefinisikan orang-orang kudus sebagai "orang-orang yang dikuduskan oleh Roh Kudus sehingga mereka 'tidak lagi dari dunia ini'." Paulus mengalamatkan surat-suratnya kepada orang-orang kudus, yang berarti orang-orang Kristen. Renungan "Pengudusan" hari ini adalah tentang arti pengudusan, proses, dan aspeknya yang terdiri dari sisi kematian dan sisi kehidupan. Lebih jauh di bawah ini.
Dengarkan audionya

23 Juli: Pengudusan (2)

Renungan hari ini masih lanjutan dari yang kemarin, tentang aspek kedua pengudusan, yaitu sisi kehidupan. Rahasia pengudusan adalah oleh iman, sifat-sifat Yesus Kristus yang sempurna diimpartasi sebagai karunia kepada saya. Pengudusan berarti kesucian Yesus menjadi milik saya dan dinyatakan dalam hidup saya. Bukan tindakan menirukan Yesus.
Dengarkan audionya

24 Juli: Sifat Yesus dan Motif Kita

"Jika kamu tidak melakukan kehendak Allah melebihi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi," kata Yesus, "sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga." Apa yang dimaksudkan Yesus dengan kata-kata keras ini? Bagaimana hal itu bisa terjadi? Hal itulah yang menjadi topik renungan hari ini dengan judul, "Sifat Yesus dan Motif Kita".
Dengarkan audionya

25 Juli: Apakah Saya Sungguh Berbahagia Seperti yang Dimaksudkan Yesus?

Khotbah di Bukit, "Berbahagialah", yang terkenal itu, kata renungan hari ini, mungkin tampak hanya berupa aturan-aturan yang indah dan menyenangkan bagi beberapa orang, dan sepertinya sangat sedikit manfaat praktisnya di dunia yang kaku ini. Akan tetapi, ucapan-ucapan tersebut sesungguhnya berisi "dinamit" Roh Kudus, yang akan mengerjakan aksinya bila situasi hidup kita mendapat tempat untuk itu.
Dengarkan audionya

26 Juli: Jalan Menuju Kesucian

Kesucian (purity) adalah sesuatu yang terlampau dalam bagi saya untuk dicapai secara lahiriah. Akan tetapi, bila Roh Kudus datang, masuk dalam hidup saya, Roh itu membawa saya ke pusat hidup saya, yaitu kehidupan yang sesungguhnya, yang dahulu dinyatakan dalam hidup Yesus Kristus, kesucian mutlak yang tidak bercela.
Dengarkan audionya

27 Juli: Cara untuk Tahu

Renungan hari ini, "Cara untuk Tahu" (Way to Know) adalah tentang hukum utama memperoleh pengertian rohani, atau pengetahuan dan wawasan tentang ajaran Yesus Kristus, yaitu ketaatan. Dikatakan, kegelapan rohani adalah akibat dari ketidaktaatan. Tidak bertumbuh secara rohani juga karena ketidaktaatan.
Dengarkan audionya

28 Juli: Maksud Allah atau Maksud Saya?

Renungan hari ini cukup menggelitik, "Maksud Allah atau Maksud Saya?" Kita cenderung berpikir bahwa jika kita taat kepada Tuhan, Dia akan mengantar kita kepada sukses besar. Kita jangan sekali-kali berpikir bahwa impian keberhasilan kita merupakan maksud Allah bagi kita. Maksud Allah yang terpenting bagi kita adalah kita mampu melihat Dia dapat berjalan dalam badai kehidupan kita saat ini juga.
Dengarkan audionya

29 Juli: Melihat Yesus di Awan Kehidupan

Renungan hari ini mengatakan bahwa awan-awan dukacita, yaitu penderitaan, sering datang dalam kehidupan kita. Yang kita rasakan benar-benar tampak berkontradiksi dengan kedaulatan Allah (yang berkuasa, yang mengasihi, dll.). Namun, melalui awan-awan ini, Roh Allah mengajar kita dalam iman. Dan, yang penting apakah kita tetap melihat Yesus dalam awan-awan tersebut?
Dengarkan audionya

30 Juli: Pengajaran dari Hal Disilusi

Kecewa dengan seseorang atau sesuatu keadaan? Merasa tertipu karena semuanya tidak seperti diharapkan atau dipikirkan? Mengalami kepahitan karenanya? Ingin membalas? Renungan hari ini, "Pengajaran Dari Hal Disilusi", mengajak kita melihat apa akibat dari disilusi ini pada diri kita dan bagaimana bebas dari jebakan ini.
Dengarkan audionya

31 Juli: Menjadi Milik-Nya Sepenuhnya

Ceroboh, serampangan, dan malas merupakan sikap hidup yang tidak patut dalam hidup kristiani. Sikap hidup seperti ini dapat terbawa-bawa dalam berbagai segi kehidupan, termasuk hidup ibadah/penyembahan -– sesuatu yang mendukakan Roh Kudus. Dan, Oswald Chambers mengatakan bahwa sesungguhnya dengan banyak cara, Allah akan membawa kita untuk menyadari setiap ketidakbenaran dalam hidup kita, sampai kita menjadi milik-Nya sepenuhnya.
Dengarkan audionya