25 Agustus 2015: Perbedaan antara revisi

Dari Renungan
←Membuat halaman berisi '{{Aletea}} {{Agustus}} Senin, 24 Agustus 2015 Bacaan: {{Alkitab|Lukas 22:39-46}} Nats: Ayat 44 ==Getsemani: Allah Yang Berjuang== Demi sesuatu yang baik, mencintai, s...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Aletea}} {{Agustus}}
{{Aletea}} {{Agustus}}
Senin, 24 Agustus 2015
[[Berkas:Cover-aletea-Agustus.jpg|220px|left]]
Selasa, 25 Agustus 2015


Bacaan: {{Alkitab|Lukas 22:39-46}}
Bacaan: {{Alkitab|Efesus 5:1-20}}


Nats: Ayat 44
Nats: Ayat 8, 9


==Getsemani: Allah Yang Berjuang==
==Terus Terang, Terang Terus==


Demi sesuatu yang baik, mencintai, sepintas mudah dan tak butuh perjuangan. Hal memberi, seolah berlalu begitu saja: memberi – diterima, selesai. Tidaklah demikian dengan pemberian cinta Allah, harus diperjuangkan hingga kematian. Yang memberi, yang menderita. Ironis memang! Perjuangan cinta.
Terus terang Philips terang terus!” Begitulah bunyi iklan sebuah lampu pijar. Digambarkan bahwa lampu pijar itu mampu bertahan puluhan tahun. Meskipun, dalam kenyataannya tidaklah demikian. Yah, namanya saja iklan!


Dituturkan begitu beratnya penderitaan Yesus tatkala seluruh dosa dunia dibebankan di atas pundak-Nya. Ia mengalami ketegangan emosi dan kesedihan yang mendalam. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (hematidrosis). Matius menuliskan kata-kata Yesus: “Hati-Ku sangat sedih seperti mau mati rasanya” (26:38). Begitu besar energi rohani yang Ia butuhkan, Ia berserah pada Bapa-Nya, maka Bapa pun mengirimkan malaikat-Nya untuk memberikan kekuatan. Teladan sempurna di tengah perjuangan besar itu, Ia berserah kepada Tuhan dan makin sungguh-sungguh berdoa. Hanya itu kekuatan-Nya untuk terus fokus dan setia dalam perjuangan cinta-Nya pada dunia.
Kualitas sebuah lampu memang bukan hanya dilihat dari seberapa terang cahaya yang dihasilkan. Melainkan, dilihat juga dari seberapa lama lampu itu mampu menghasilkan cahaya yang terang. Sebab, apa gunanya terang jika ia hanya bertahan sebentar saja. Demikian juga yang dikatakan Paulus dalam suratnya. Ia tidak hanya menasihati jemaat untuk menjadi terang.  Tetapi ia menekankan dengan sungguh agar mereka selalu menjadi terang. Mereka harus menjaga setiap aspek kehidupan mereka agar terang itu terus bercahaya. Mengapa? Sebab, kebaikan, keadilan dan kebenaran hanya bisa diwujudkan dalam terang. Di luar terang tidak mungkin tercipta kebenaran dan keadilan. Maka, jika terang itu padam lenyap pula kebaikan, keadilan dan kebenaran. 
 
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita adalah duta-duta kebenaran dan keadilan. Seberapa terangkah cahaya yang kita hasilkan? Dan, seberapa lamakah cahaya itu mampu kita pancarkan? Jangan sampai cahaya yang kita pancarkan padam sebelum waktunya, tergerus oleh kesibukan dan kepentingan kita masing-masing. Atau bahkan dilindas oleh tuntutan jaman. Hingga banyak jiwa di sekitar kita yang justru hilang tersesat jalan. Atau malah kita sendiri hilang ditelan kegelapan. Berjuanglah! (nis)


Keluarga yang dikasihi Tuhan, mungkin keluarga kita pernah tergoda untuk lebih baik menyerah saja dalam perjuangan hidup. Mari terus setia, karena Tuhan Yesus telah terlebih dahulu berbela rasa,  berjuang demi pengampunan dosa kita. Sebenarnya perjuangan kita sungguh tak sebanding dengan beratnya perjuangan Yesus. Peristiwa Getsemani, adalah Allah yang berjuang. Jadikanlah itu energi untuk kita kembali dan selalu setia dalam perjuangan hidup. Godaan menyerah adalah pengkhianat perjuangan. Setialah walau tak mudah! (rs)
Pokok Doa hari ini:
Pokok Doa hari ini:
1. Pergumulan Pembaca;
# Pergumulan Pembaca
2. Keluarga-keluarga Kristen;
# Keluarga-keluarga Kristen
3. Bangsa dan Negara;
# Bangsa dan Negara
4. Pelayanan RHK Aletea.
# Pelayanan RHK Aletea.

Revisi terkini sejak 4 Agustus 2015 09.09

Renungan Harian Keluarga Aletea
Renungan Artikel Konseling Kesaksian Jaringan Pelayan Anak Facebook

Templat:Agustus2025

Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Selasa, 25 Agustus 2015

Bacaan: Efesus 5:1-20

Nats: Ayat 8, 9

Terus Terang, Terang Terus

Terus terang Philips terang terus!” Begitulah bunyi iklan sebuah lampu pijar. Digambarkan bahwa lampu pijar itu mampu bertahan puluhan tahun. Meskipun, dalam kenyataannya tidaklah demikian. Yah, namanya saja iklan!

Kualitas sebuah lampu memang bukan hanya dilihat dari seberapa terang cahaya yang dihasilkan. Melainkan, dilihat juga dari seberapa lama lampu itu mampu menghasilkan cahaya yang terang. Sebab, apa gunanya terang jika ia hanya bertahan sebentar saja. Demikian juga yang dikatakan Paulus dalam suratnya. Ia tidak hanya menasihati jemaat untuk menjadi terang. Tetapi ia menekankan dengan sungguh agar mereka selalu menjadi terang. Mereka harus menjaga setiap aspek kehidupan mereka agar terang itu terus bercahaya. Mengapa? Sebab, kebaikan, keadilan dan kebenaran hanya bisa diwujudkan dalam terang. Di luar terang tidak mungkin tercipta kebenaran dan keadilan. Maka, jika terang itu padam lenyap pula kebaikan, keadilan dan kebenaran.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita adalah duta-duta kebenaran dan keadilan. Seberapa terangkah cahaya yang kita hasilkan? Dan, seberapa lamakah cahaya itu mampu kita pancarkan? Jangan sampai cahaya yang kita pancarkan padam sebelum waktunya, tergerus oleh kesibukan dan kepentingan kita masing-masing. Atau bahkan dilindas oleh tuntutan jaman. Hingga banyak jiwa di sekitar kita yang justru hilang tersesat jalan. Atau malah kita sendiri hilang ditelan kegelapan. Berjuanglah! (nis)

Pokok Doa hari ini:

  1. Pergumulan Pembaca
  2. Keluarga-keluarga Kristen
  3. Bangsa dan Negara
  4. Pelayanan RHK Aletea.