Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Kesaksian Renungan Harian Kristen Aletea
-
Tinggalkan Dunia Jurnalis Demi Anak-Anak di NTT
Wanita kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur 21 Oktober 1969 adalah seorang guru sastra sekaligus penulis. Mezra E. Pellondou telah menuangkan karyanya dalam banyak buku novel dan tulisan sastra lainnya. Selanjutnya...
-
Adakah Kita Masih Mencuri dari Allah? Saya lahir dan menjadi dewasa sebagai orang Kristen, saya mengaku sebagai orang Kristen, saya ke gereja layaknya seorang Kristen, saya membaca firman, ada yang saya mengerti, tapi banyak kali tidak kumengerti. Selengkapnya
-
Pertolongan Tuhan Indah Pada Waktunya
Aku dipindahkan dari Yon Zipur 5/Brawijaya di Lawang ke Jayapura Irian Jaya pada bulan Juli 1975. Karena masih berpangkat Kapten, kepindahan ini dengan transportasi kapal laut. Kalau harus membeli sendiri tiket pesawat Surabaya – Jayapura, sudah pasti aku tidak bisa menjangkaunya. Selengkapnya
-
PertolonganNya Indah Pada Waktunya
Setiap doa yang kupanjatkan ada saja pintu yang selalu Tuhan bukakan bagiku. Tidak ada satu masalah yang pernah terlambat pertolonganNya. Selengkapnya
-
Dimulai dengan SMS dari Alex di Sulawesi, yang mohon bantuan atas ekonomi keluarga. Aku berpikir keras di kursi roda ini, bagaimana membantu mereka. Tapi tidak bisa saat ini. Aku jadi sedih dan menangis pagi itu, lalu datang pada Tuhan, berdoa ……. Ya Tuhan, tolong pak Alex sekeluarga. Amin.Selengkapnya
-
Aku Dipulihkan Dari Kepahitan Terhadap Suamiku
Setelah aku dibebaskan dari kuasa kegelapan yang selama ini bercokol di dalam hatiku, aku mulai aktif ke gereja. Aku mengikuti kelas-kelas pemuridan dan merasakan bahwa aku telah bertumbuh di dalam Tuhan. Ajaibnya, karena kasih dan kuasaNya yang luar biasa dalam hidupku, aku juga dapat mengampuni istri dari suamiku. Selengkapnya
-
Kuasa Doa Melepaskan Dari Kuasa Gelap
Pertengahan tahun 1977 setelah keluargaku menerima baptis percaya pada Tuhan Yesus pada tanggal 25 Desember 1975 di G.I.T.Dj. Djepara (Redaksi: sekarang GITJ= Gereja Injili di Tanah Jawa), keluarga kami pindah dari Jl.Kartini ke Kauman Jepara. Saat itu belum ada aliran PLN ke rumah, jadi kami memakai penerangan lampu petromax dan TV pakai accu.Selengkapnya
-
Ajaran Keras Membawaku Pada Kehidupan Bebas
Kesulitan ekonomi yang menyebabkan Musa Hukubun sempat dititipkan ke rumah saudara, yakni om dan tantenya. Saat diantar oleh orangtua, Musa tidak merasa kehilangan dengan kepergiannya. Dia merasa nyaman ditempatkan di rumah saudaranya. Awalnya Musa sangat disayangi oleh saudaranya, bahkan om-nya meminta Musa untuk memanggilnya Papi. Onna sepupu Musa menceritakan, “apapun yang papi bawa dari kantor pasti semua diberikan dulu ke Pak Musa.” Selengkapnya
-
Tinggalkan Pekerjaan Demi Selamatkan Anak Dari Narkoba
Ketika berada di puncak kariernya, Sri Hartati tak menyadari jika keluarganya sedang berada di tepi jurang kehancuran. Sang buah hati yang dikasihinya terjerumus dalam dunia narkoba. Pergumulan dan tantangan batin kini dihadapinya, ia harus memilih antara pekerjaannya atau mengurus sang anak yang sedang dalam bahaya. Selengkapnya
-
Mengorbankan Karir dan Nyawa Demi Anak Jalanan
Mengorbankan nyawa dan karir demi anak-anak jalanan, hal ini bisa dilihat langsung dari sosok seorang Suwarno Asmoro. Aksi ini bermula sejak satu momen saat pulang kuliah. Dia bertemu dengan tiga pengamen anak di depan Jakarta Design Centre, bingung melihat ketiganya yang membawa tas, Suwarno lantas menanyakan apa isi dalam tas tersebut. Ketiganya serentak menunjukkan buku pelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) yang mereka bawa didalam tas. Tergerak, iapun langsung mengajar dan memandu ketiganya mengerjakan tugas sekolahnya. Tidak disangka ternyata reaksi yang diterima sangat menggembirakan anak-anak ini. Mereka melompat dan teriak gembira, saat ditanya kenapa bisa sesenang itu, dengan ceria mereka menjawab karena tidak akan di hukum lagi di sekolah. Selengkapnya...
-
Banyak wanita membayangkan pernikahan adalah sebuah dunia yang indah, demikian juga mimpi Maureen. Namun ternyata mimpi indahnya tak terwujud malah berubah menjadi sebuah mimpi buruk. Inilah penuturan Maureen tentang kisah hidupnya. Selengkapnya...
-
Saya sudah menikah tahun 1980 dan di karuniai dua orang anak laki-laki ketika pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan itu terjadi. Waktu itu anak kami yang kedua akan dibaptis. Kami mengikuti acara Perjamuan Kudus. Selengkapnya...
-
Jadi Psycho Karena Kematian Kakak
Di rumah, Danny Boy biasa dijuluki sebagai anak sial. Saat lahir, sang ayah meninggal dunia. Peristiwa tersebut menjadi buah bibir di antara warga. Mereka meyakini Danny anak pembawa sial. Yang lebih menyakitkan, bahkan ibunya pun ikut-ikutan mengutuki dia. "Dasar anak sial, anak terkutuk!" demikian makian yang sering dilontarkan ibunya. Danny tumbuh menjadi anak yang tertolak, sama sekali tidak mendapat figur teladan orang tua, terutama seorang ayah. Selengkapnya...
-
Waktu aku masih kecil, berbaur sama dengan teman-teman yang bisa mendengar. Aku lihat teman-teman bisa ngomong terlalu cepat. Aku cuma bisa diam, nggak bisa sama mereka. Selengkapnya...
-
Istri yang Memandang Rendah Suami
Dapur Solo, salah satu restoran di Jakarta yang ramai dikunjungi orang. Kesuksesannya tidaklah mudah, bermula dari kejenuhan, sebuah inspirasi muncul secara tiba-tiba. "Tiba-tiba saya ingat bahwa saya suka makan rujak. Ide itu terus menggebu-gebu di hati saya. Udah lah, jalanin," ujar Swandani membuka kesaksian hidupnya. Selengkapnya...
-
Pada pertengahan tahun 1982, keluarga saya pindah dari kota kecil Jepara ke Jakarta. Kemudian kami mengontrak rumah di samping Asrama Paswalpres dulu di Mangga Besar Pasar Minggu. Selengkapnya...
-
Gloria Oey tak kuasa menerima kabar bahwa ibundanya tewas secara mengenaskan; ditusuk 5 kali dengan sebilah pisau. Mengerikan! Seakan-akan Tuhan mengizinkan itu terjadi. Kesedihan Gloria berubah menjadi dendam tatkala tahu bahwa pelakunya adalah Yudi, seorang koki yang dipekerjakan oleh ibunda Gloria. Selengkapnya...