26 Agustus 2015: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{Aletea}} {{Agustus}} Selasa, 25 Agustus 2015 Bacaan: {{Alkitab|Efesus 5:1-20}} Nats: Ayat 8, 9 ==Terus Terang, Terang Terus== Terus terang Philips terang terus!” ...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Aletea}} {{Agustus}} | {{Aletea}} {{Agustus}} | ||
[[Berkas:Cover-aletea-Agustus.jpg|220px|left]] | |||
Rabu, 26 Agustus 2015 | |||
Bacaan: {{Alkitab| | Bacaan: {{Alkitab|1 Korintus 4:11-16}} | ||
Nats: Ayat | Nats: Ayat 13 | ||
== | ==Ubah Keluhan== | ||
Di tengah malam 21 April 2015 pak Johan sulit bertahan atas derita fisik dari penyakit-penyakit menahunnya. Dia hanyut dalam keluhan-keluhan, antara bersungut dan memohon dalam pergumulan batinnya dengan Tuhan, mengharap belas kasihan Tuhan. Dalam doa campur keluhan dan air mata, di pembaringan, dia tumpahkan. Baru pagi hari dia tersadar sendiri, bahwa selama ini, Tuhan senantiasa menolongnya. | |||
Paulus mengajarkan agar kita meneladaninya, tentang bagaimana orang percaya menyikapi kesesakan yang menerpa hidup, fisik dan emosional setiap hari. Pertama, mereka tetap bertahan pada iman dan perbuatannya. Kedua, dalam haus, lapar dan telanjang, dipukul dan dimaki, mereka tetap memberitakan Injil Kristus. Mengapa, karena segala sesuatu mereka tujukan, bandingkan dengan derita Kristus bagi manusia, maka mereka menyebut diri hanya seperti sampah, tidak ada artinya. Itulah yang membuat mereka tetap bertahan dan bersemangat dalam derita karena Injil. | |||
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita | Keluarga yang dikasihi Tuhan, mungkin kita pernah mengeluh dan patah seperti pak Johan. Mari kita fokuskan pandang pada Kristus, bukan pada derita kita, dan sama seperti Paulus, kita pun hanya sampah. Derita yang Tuhan ijinkan terjadi pada kita belum sampai mencucurkan darah. Tuhan sudah melakukannya untuk kita. Mari rasakan kasih pertolongan-Nya setiap saat. Itu akan menolong kita berjuang mengubah keluhan menjadi semangat dalam keadaan apapun kita. (mtm) | ||
Pokok Doa hari ini: | Pokok Doa hari ini: | ||
# Pergumulan Pembaca | |||
# Keluarga-keluarga Kristen | |||
# Bangsa dan Negara | |||
# Pelayanan RHK Aletea. |
Revisi terkini sejak 4 Agustus 2015 09.09
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Rabu, 26 Agustus 2015
Bacaan: 1 Korintus 4:11-16
Nats: Ayat 13
Ubah Keluhan
Di tengah malam 21 April 2015 pak Johan sulit bertahan atas derita fisik dari penyakit-penyakit menahunnya. Dia hanyut dalam keluhan-keluhan, antara bersungut dan memohon dalam pergumulan batinnya dengan Tuhan, mengharap belas kasihan Tuhan. Dalam doa campur keluhan dan air mata, di pembaringan, dia tumpahkan. Baru pagi hari dia tersadar sendiri, bahwa selama ini, Tuhan senantiasa menolongnya.
Paulus mengajarkan agar kita meneladaninya, tentang bagaimana orang percaya menyikapi kesesakan yang menerpa hidup, fisik dan emosional setiap hari. Pertama, mereka tetap bertahan pada iman dan perbuatannya. Kedua, dalam haus, lapar dan telanjang, dipukul dan dimaki, mereka tetap memberitakan Injil Kristus. Mengapa, karena segala sesuatu mereka tujukan, bandingkan dengan derita Kristus bagi manusia, maka mereka menyebut diri hanya seperti sampah, tidak ada artinya. Itulah yang membuat mereka tetap bertahan dan bersemangat dalam derita karena Injil.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, mungkin kita pernah mengeluh dan patah seperti pak Johan. Mari kita fokuskan pandang pada Kristus, bukan pada derita kita, dan sama seperti Paulus, kita pun hanya sampah. Derita yang Tuhan ijinkan terjadi pada kita belum sampai mencucurkan darah. Tuhan sudah melakukannya untuk kita. Mari rasakan kasih pertolongan-Nya setiap saat. Itu akan menolong kita berjuang mengubah keluhan menjadi semangat dalam keadaan apapun kita. (mtm)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca
- Keluarga-keluarga Kristen
- Bangsa dan Negara
- Pelayanan RHK Aletea.