6 November 2014: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{Aletea}} {{November}} Kamis, 6 November 2014 Bacaan: {{Alkitab|Lukas 15:11-22}} Nats: Ayat 20 ==Rangkulan Dan Ciuman== Karena melanjutkan SMA ke Jakarta, tahun 19...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
Keluarga yang dikasihi Tuhan, pelukan sang ayah mempersatukan kembali keluarga yang terpisah oleh jarak dan dosa si anak hilang. Begitu juga, Tuhan Yesus akan menerima kembali, jika kita jatuh dalam dosa. Peluk dan cium pengampunan dan penerimaan ini juga harus menjadi jiwa bersama kita dalam keluarga. Sikap yang demikian akan memperbaiki kembali segala hubungan yang retak. Peluk dan cium awal keutuhan. (mtm) | Keluarga yang dikasihi Tuhan, pelukan sang ayah mempersatukan kembali keluarga yang terpisah oleh jarak dan dosa si anak hilang. Begitu juga, Tuhan Yesus akan menerima kembali, jika kita jatuh dalam dosa. Peluk dan cium pengampunan dan penerimaan ini juga harus menjadi jiwa bersama kita dalam keluarga. Sikap yang demikian akan memperbaiki kembali segala hubungan yang retak. Peluk dan cium awal keutuhan. (mtm) | ||
Pokok Doa hari ini: | '''Pokok Doa hari ini:''' | ||
# Pergumulan Pembaca; | # Pergumulan Pembaca; | ||
# Keluarga-keluarga Kristen; | # Keluarga-keluarga Kristen; | ||
# Bangsa (Persiapan Pelantikan Presiden); | # Bangsa (Persiapan Pelantikan Presiden); | ||
# Aletea (usaha dana Aleta). | # Aletea (usaha dana Aleta). |
Revisi terkini sejak 23 Oktober 2014 04.04
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Kamis, 6 November 2014
Bacaan: Lukas 15:11-22
Nats: Ayat 20
Rangkulan Dan Ciuman
Karena melanjutkan SMA ke Jakarta, tahun 1956 saya harus meninggalkan ibu di Pulau Sangihe. Hanya tangis dan rindu menguasai raga dan jiwa saya. Keterpisahan jarak, entah karena masalah atau keadaan, butuh sesuatu yang bisa merekatkan kembali. Rindu akan peluk cium yang merangkul dan memulihkan kembali.
Rindu, sesal dan ketakutan juga berkecamuk dalam benak anak yang hilang. Setelah menghamburkan harta warisan di negeri orang, selanjutnya, kisah ini amat mencengangkan sulit dipercaya, sang ayah sangat merindukan puteranya. Dengan pelukan dan ciuman, sang ayah menyambut putranya si anak hilang, yang sudah mati, hidup lagi. Dalam peluk cium itu ada pengampunan, pemakluman, rindu dan penerimaan kembali. Inilah akhir yang luar biasa kembali mempersatukan mereka, utuh.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, pelukan sang ayah mempersatukan kembali keluarga yang terpisah oleh jarak dan dosa si anak hilang. Begitu juga, Tuhan Yesus akan menerima kembali, jika kita jatuh dalam dosa. Peluk dan cium pengampunan dan penerimaan ini juga harus menjadi jiwa bersama kita dalam keluarga. Sikap yang demikian akan memperbaiki kembali segala hubungan yang retak. Peluk dan cium awal keutuhan. (mtm)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Persiapan Pelantikan Presiden);
- Aletea (usaha dana Aleta).