21 April 2015: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{Aletea}} {{April}} Selasa, 21 April 2015 Bacaan: {{Alkitab|2 Korintus 11:1-33}} Nats: Ayat 24, 25 ==Butuh Pengorbanan== Perikop ini semacam rangkuman penderitaan ...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Aletea}} {{April}} | {{Aletea}} {{April}} | ||
[[Berkas:Cover Renungan Alethea April.png|left|250px]] | |||
Selasa, 21 April 2015 | Selasa, 21 April 2015 | ||
Baris 14: | Baris 14: | ||
Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari berguru pada sikap Paulus: Tuhan adalah yang utama; rela berkorban dalam pelayanan bahkan mengesampingkan kebutuhan pribadi; pantang menyerah; terus rela pengorbanan agar jemaat menjadi lebih baik. Bagaimana dengan kita? Jangan mengharapkan hasil kalau kita tak berani dan rela berkorban demi melakukan sesuatu. Mari, jangan menyerah dalam segala hal baik, butuh pengorbanan. (rs) | Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari berguru pada sikap Paulus: Tuhan adalah yang utama; rela berkorban dalam pelayanan bahkan mengesampingkan kebutuhan pribadi; pantang menyerah; terus rela pengorbanan agar jemaat menjadi lebih baik. Bagaimana dengan kita? Jangan mengharapkan hasil kalau kita tak berani dan rela berkorban demi melakukan sesuatu. Mari, jangan menyerah dalam segala hal baik, butuh pengorbanan. (rs) | ||
Pokok Doa hari ini: | Pokok Doa hari ini: |
Revisi terkini sejak 17 Maret 2015 00.40
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Selasa, 21 April 2015
Bacaan: 2 Korintus 11:1-33
Nats: Ayat 24, 25
Butuh Pengorbanan
Perikop ini semacam rangkuman penderitaan Paulus dalam perjalanan pelayanannya. Itupun masih banyak yang tidak ia tuliskan. Semua itu dia lakukan untuk memelihara jemaat. Kalimat “tiada hari tanpa penderitaan” agaknya tepat untuk menggambarkan hidupnya. Mungkin banyak orang yang menganggapnya bodoh, dia tak peduli dan akan tetap melakukannya.
Kesulitan yang mendatangkan penderitaan dalam pelayanan bisa dipahami sebagai hambatan, atau mungkin sebagai peringatan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Agaknya Paulus melihatnya sebagai tantangan yang justru memacu semangat pelayanannya. Dia salah satu rasul Tuhan yang produktif dalam tulisan dan pelayanan di jemaat. Melayani kehendak Tuhan membutuhkan pengorbanan, walau rintangannya besar, pantang menyerah. Semua kepentingan dasarnya (makan, pakaian dan tidur) menjadi nomor sekian, dikorbankan demi Tuhan. Berikutnya kita melihat ada pengorbanan akan ada hasil, walau tidak langsung nampak saat itu juga. Artinya tanpa pengorbanan juga tidak ada hasil. Kita saat ini merasakan hasil dari pengorbanan Paulus.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari berguru pada sikap Paulus: Tuhan adalah yang utama; rela berkorban dalam pelayanan bahkan mengesampingkan kebutuhan pribadi; pantang menyerah; terus rela pengorbanan agar jemaat menjadi lebih baik. Bagaimana dengan kita? Jangan mengharapkan hasil kalau kita tak berani dan rela berkorban demi melakukan sesuatu. Mari, jangan menyerah dalam segala hal baik, butuh pengorbanan. (rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.