RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

21 Januari 2014

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari
Renungan Harian Keluarga Aletea
Renungan Artikel Konseling Kesaksian Jaringan Pelayan Anak Facebook
< Januari 2014 >
            '14
M S S R K J S
  1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31

Rabu, 1 Januari 2014

Bacaan: Mazmur 19: 1-7

Dentang Lonceng Tahun Baru

Nats: Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. (Mazmur 19:3)

Masih terukir dalam ingatan ketika semasa kecil di kampung, menjelang pergantian tahun. Mulai jam 11 malam lonceng Gereja dibunyikan sebanyak 365 kali sebagai lambang 1 tahun yang akan dilewati. Tepat pukul 00 dentang lonceng Tahun Baru dibunyikan.

Mazmur 19: 1-7 menekankan pada sebuah siklus waktu yang terus menerus berganti, hari terus berganti, dalam kehidupan manusia. Tinggal bagaimana kita mengisi waktu-waktu itu dengan hal yang membangun kehidupan. Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya (ay. 2) yang kemudian diteruskan oleh hari dan malam. Hal ini memberikan penegasan dua hal, pertama, kemuliaan dan pekerjaan Allah terus berlangsung dalam hidup manusia; kedua, kita harus terus mengisi waktu dengan memberitakan kemuliaan dan pekerjaan Allah itu.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, 365 hari di tahun 2013 yang telah kita lalui adalah hari Tuhan, selama itulah kemuliaan dan pekerjaanNya yang ajaib dinyatakan bagi kita. Penghayatan inilah yang akan membawa kita untuk tetap merasakan damai dalam menjalani tahun 2014 ini. (hyl)

DOA: kami mengucap syukur atas pemeliharaanMU bagi kehidupan kami di tahun 2013. Kami pun imani bahwa hal yang sama akan kami alami di sepanjang tahun 2014 ini. Amin

Selasa, 21 Januari 2014

Bacaan: Filipi 4:1-9

Damai Sejahtera Dalam Yesus Kristus

Nats: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7)

Tahun 2008, saya bekerja sebagai guru di sebuah bimbingan belajar.Awalnya semua berjalan dengan baik. Setahun kemudian, secara mendadak pengelola tempat bimbingan belajar pergi tanpa pamit. Semua guru termasuk saya harus gigit jari karena tidak menerima gaji bulan terakhir. Demikian juga dengan pemilik tempat bimbingan belajar tersebut, tidak menerima sewa tempat dalam beberapa bulan.

Kecewa atas perilaku seseorang menjadi pemicu tidak adanya damai sejahtera dalam hati dan pikiran kita.Ketika kita datang, menghampiri dan berseru kepada Allah maka kita akan mendapatkan damai sejahtera. Dalam terjemahan BIS tertulis "Maka sejahtera dari Allah yang tidak mungkin dapat dimengerti manusia, akan menjaga hati dan pikiranmu yang sudah bersatu dengan Kristus Yesus." Selanjutnya kita diberi kemampuan untuk memiliki pikiran jernih, melakukan yang baik, benar sesuai dengan apa yang Tuhan perintahkan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, saat kita dikecewakan orang lain, datang kepada Tuhan, memohon agar damai sejahtera-Nya tercurah dalam hati dan pikiran kita, memelihara dan bekerja di dalam hati setiap kita. Dialah sumber damai kita. (wb)

DOA: Biarlah damai sejahtera-Mu tercurah dalam hidup kami sehingga kami mampu menjalani kehidupan ini dengan baik.Amin