RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

29 Januari 2014

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari
Renungan Harian Keluarga Aletea
Renungan Artikel Konseling Kesaksian Jaringan Pelayan Anak Facebook
< Januari 2014 >
            '14
M S S R K J S
  1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31

Rabu, 1 Januari 2014

Bacaan: Mazmur 19: 1-7

Dentang Lonceng Tahun Baru

Nats: Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. (Mazmur 19:3)

Masih terukir dalam ingatan ketika semasa kecil di kampung, menjelang pergantian tahun. Mulai jam 11 malam lonceng Gereja dibunyikan sebanyak 365 kali sebagai lambang 1 tahun yang akan dilewati. Tepat pukul 00 dentang lonceng Tahun Baru dibunyikan.

Mazmur 19: 1-7 menekankan pada sebuah siklus waktu yang terus menerus berganti, hari terus berganti, dalam kehidupan manusia. Tinggal bagaimana kita mengisi waktu-waktu itu dengan hal yang membangun kehidupan. Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya (ay. 2) yang kemudian diteruskan oleh hari dan malam. Hal ini memberikan penegasan dua hal, pertama, kemuliaan dan pekerjaan Allah terus berlangsung dalam hidup manusia; kedua, kita harus terus mengisi waktu dengan memberitakan kemuliaan dan pekerjaan Allah itu.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, 365 hari di tahun 2013 yang telah kita lalui adalah hari Tuhan, selama itulah kemuliaan dan pekerjaanNya yang ajaib dinyatakan bagi kita. Penghayatan inilah yang akan membawa kita untuk tetap merasakan damai dalam menjalani tahun 2014 ini. (hyl)

DOA: kami mengucap syukur atas pemeliharaanMU bagi kehidupan kami di tahun 2013. Kami pun imani bahwa hal yang sama akan kami alami di sepanjang tahun 2014 ini. Amin

Rabu, 29 Januari 2014

Bacaan: Yakobus 3:13-18

Menghadirkan Damai Bukanlah Lemah

Nats: Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai (Yakobus 3:18)

Adakalanya seorang yang selalu menghadirkan damai dianggap sebagai orang yang lemah, lembek, penakut/pengecut,dan tidak berwibawa. Sebaliknya seorang yang menghadirkan kekerasan ditakuti, dihormati dan dianggap sebagai seorang yang kuat, berwibawa.

Kita umat percaya jangan ragu tetap berpegang pada pengajaran Yesus, tetap mengasihi dan berlaku lemah lembut. Itulah hikmat yang dari atas. Hidup murni, tidak palsu, pendamai, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dunia yang keras dan panas serta penuh persaingan ini sekaligus adalah dunia yang kurang sentuhan kasih sayang sejati. Di situlah nyata dunia sangat memerlukan cinta kasih dan damai sejati dari Allah.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, adalah kebahagiaan kita bila mampu senantiasa menghadirkan damai. Selalu berlaku damai dan lemah lembut bukanlah orang lemah, tetapi justru menyatakan pribadi yang kuat di tengah hidup yang berat ini. Karena hidup yang keras sering memancing kita berlaku keras dan kasar. Tetapi sebagai keluarga Kristus memang karakter kita beda dari yang lain: kasih, lemah lembut, pendamai satu bagi yang lain. Keluarga hikmat. (tm)

DOA: Tuhan Yesus, pimpinlah kami untuk selalu menghadirkan damai kepada siapapun juga. Amin