RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

30 Januari 2014

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari
Renungan Harian Keluarga Aletea
Renungan Artikel Konseling Kesaksian Jaringan Pelayan Anak Facebook
< Januari 2014 >
            '14
M S S R K J S
  1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31

Rabu, 1 Januari 2014

Bacaan: Mazmur 19: 1-7

Dentang Lonceng Tahun Baru

Nats: Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. (Mazmur 19:3)

Masih terukir dalam ingatan ketika semasa kecil di kampung, menjelang pergantian tahun. Mulai jam 11 malam lonceng Gereja dibunyikan sebanyak 365 kali sebagai lambang 1 tahun yang akan dilewati. Tepat pukul 00 dentang lonceng Tahun Baru dibunyikan.

Mazmur 19: 1-7 menekankan pada sebuah siklus waktu yang terus menerus berganti, hari terus berganti, dalam kehidupan manusia. Tinggal bagaimana kita mengisi waktu-waktu itu dengan hal yang membangun kehidupan. Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya (ay. 2) yang kemudian diteruskan oleh hari dan malam. Hal ini memberikan penegasan dua hal, pertama, kemuliaan dan pekerjaan Allah terus berlangsung dalam hidup manusia; kedua, kita harus terus mengisi waktu dengan memberitakan kemuliaan dan pekerjaan Allah itu.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, 365 hari di tahun 2013 yang telah kita lalui adalah hari Tuhan, selama itulah kemuliaan dan pekerjaanNya yang ajaib dinyatakan bagi kita. Penghayatan inilah yang akan membawa kita untuk tetap merasakan damai dalam menjalani tahun 2014 ini. (hyl)

DOA: kami mengucap syukur atas pemeliharaanMU bagi kehidupan kami di tahun 2013. Kami pun imani bahwa hal yang sama akan kami alami di sepanjang tahun 2014 ini. Amin

Kamis, 30 Januari 2014

Bacaan: Bilangan 6:24-26

Imam Bagi Keluarga

Nats: Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau.... dan memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. (Bilangan 6:24-26)

Suasana damai adalah dambaan setiap keluarga. Namun gesekan ego satu sama lain biasa terjadi. Satu hari dengan 24 jam terasa amat sangat kurang. Hari-hari yang dilewati menjadi satu rutinitas yang kaku dan baku. Satu sama lain sama-sama sibuk, tenaga serasa habis, ditambah kehadiran anak yang butuh perhatian. Kemana romantis dan harmoni yang dibayangkan? Inikah yang dinamakan pernikahan?

Banyak keluarga lupa, bahwa saat kita menerima berkat pernikahan maka urapan berkat imam turun atas keluarga baru itu. Maka adalah tugas suami sebagai imam memberkati keluarganya dengan perkataan Tuhan yang adalah berkat. Menjadi imam yang berfungsi dengan benar di hadapan Tuhan. Namun sekarang hidup serba terburu-buru. Tak sempat menjadi pelaku firman. Percayalah bahwa, bila kita mendahulukan Tuhan dan melakukan hukum-hukum-Nya, maka segala sesuatu dalam rumah tangga kita akan ada damai dan sentosa.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita yang mendengar dan berpegang pada janji-Nya, menjadi harta kesayangan Tuhan. Kesayangan Tuhan harus selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan, menjadi berkat dan damai.(nj)

DOA: Tuntunlah kami ya Tuhan, agar kami senantiasa haus mendengar firman-Mu dan menjadi pelaku damai dalam keseharian kami. Amin