Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Senin, 10 November 2014
Bacaan: Matius 1: 18-25
Nats: Ayat 24
Mendengarkan Suara Tuhan
Kalau kita berbicara, merasa dan berpikir dari pihak Yusuf kala itu, tentu ia berkecamuk dengan berbagai suara, baik dari dirinya sendiri maupun suara-suara luar yang mengecam keadaan kehamilan Maria. Suara-suara itu tentu saja menekan Yusuf sebagai tunangan.
Namun Yusuf sungguh laki-laki yang teguh berpegang pada Allah, ia meyakini suara Allahlah yang patut didengarkan dan diikuti. Ada tujuan besar yang harus diselamatkan: keutuhan hubungan mereka. Yusuf telah berpikir secara komprehensif, menyeluruh, mempertimbangkannya dari berbagai sisi. Dia yakin dengan hanya mendengarkan satu suara Tuhan, maka semua masalah bisa mereka lewati. Nyatanya, hubungan mereka utuh, bahkan mereka dapat menjadi alat pembawa keselamatan dunia.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, sering bisikan suara asing, pandangan orang, atau bahkan berbagai suara dalam benak kita, menyerang ketenangan hati kita dan berdampak kekeruhan dalam keluarga. Dengan memohon pertolongan Roh Kudus, semua itu harus kita saring agar tidak merusak keutuhan dan kenyamanan keluarga. Mari fokus mendengarkan suara Tuhan, apa kehendak Tuhan atas keluarga kita. Kiblatnya adalah suara Tuhan. Bila semua mengarahkan telinga pada suara Tuhan yang sama, maka niscaya keutuhan keluarga akan terjaga. (mtm)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (MK);
- Aletea (pelayanan di LP Cibinong)