Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Selasa, 11 Agustus 2015
Bacaan: Matius 3:7–12
Nats: Ayat 12
Bertumbuh Dalam Himpitan
Ketegasan Yesus perihal hidup kudus tidak dapat ditawar-tawar lagi. Sudah menjadi ‘harga mati’ bagi Kerajaan Surga barangsiapa ingin berjumpa dengan Bapa, ia harus berjuang hidup dalam kekudusan. Tuhan Yesus sendiri dengan tegas berkata: “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (Mat. 5:8).
Disinilah seninya hidup di dalam Kristus, yaitu harus berani bayar harga untuk menerima kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus tidak pernah memanjakan anak-anak-Nya dan menjadikan kita pribadi yang cengeng, tetapi sebaliknya Ia mendidik kita sebagai pejuang-pejuang tangguh. Pertama, Yesus berkata dengan tegas bahwa Ia mengutus kita seperti domba ke tengah-tengah serigala (10:16). Artinya, diperlukan tangan yang penuh kuasa untuk melindungi kita dari gigitan si jahat. Lalu kedua, Tuhan Yesus sengaja membiarkan kita bertumbuh di dalam himpitan. Dibiarkan “gandum dan ilalang, keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.”
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita dapat meneladani Yohanes Pembaptis yang telah berjuang hidup dalam kekudusan dan kesetiaan sampai akhir hayatnya. Memang tidaklah mudah untuk tetap menjadi terang di tengah kegelapan. Tetapi bersama Tuhan di dalam himpitan itu akan menjadikan akar kita kokoh dan kekar saat bertumbuh. Bila kita sehat, sekalipun tumbuh bersama lalang, tetap akan nampak siapa kita. Mari terus berjuang menjaga kesetiaan arah iman kita. (ros)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca
- Keluarga-keluarga Kristen
- Bangsa dan Negara
- Pelayanan RHK Aletea.