Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Rabu, 13 Mei 2015
Bacaan: Roma 5:1-11
Nats: Ayat 5
Roh Penghibur
Sekarang ini, banyak orang Kristen yang memahami bahwa hidup taat pastilah mendatangkan damai sejahtera. Tentu saja itu benar, jika damai sejahtera diartikan sebagai hidup dalam suasana hati yang damai, tenang dan sukacita. Menjadi keliru jika damai sejahtera diidentikkan dengan hidup berkelimpahan dalam ukuran materi.
Paulus menegaskan bahwa iman justru menjadi dewasa dalam rupa-rupa penderitaan. Sebab, melalui penderitaanlah iman diuji untuk selalu taat dan berharap penuh pada Allah. Melalui penderitaan, kita diingatkan kembali bahwa kita bukanlah siapa-siapa tanpa kekuatan dari Allah, dan diajar untuk melepaskan keterikatan pada kenikmatan dunia yang semu. Bukankah seringkali Allah memakai penderitaan untuk menguji hati dan iman seseorang? Lihat saja Ayub, Daud bahkan Paulus sendiri. Melalui berbagai penderitaan, iman mereka semakin teguh.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, dalam Alkitab, Roh Kudus juga disebut dengan Roh Penghibur. Sebutan ini bermakna sangat dalam, bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian dalam menempuh kehidupan yang sulit ini. Ia memberikan Roh Penghibur ke dalam hati kita agar dalam kesengsaraan yang terdalam sekalipun kita tetap dapat merasakan damai dan sejahtera. Penderitaan bukanlah beban akibat dosa. Penderitaan hanyalah bagian dari warna kehidupan. Selalu ada saat sedih, juga ada saat senang. Tetapi, kasih dan penyertaan-Nya tak pernah hilang dalam hidup kita. Itulah janji Tuhan. (nis)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.