Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Jumat, 14 November 2014
Bacaan: Ulangan 29:1-29
Nats: Ayat 18
Buang Ipuh Keluarga
Dalam perikop kita tersirat penggambaran keluarga sebagai pohon, adanya penggunaan istilah akar. Akar berfungsi menghisap sari makanan serta menopang berdirinya batang. Namun bila akar pohon keluarga itu mengeluarkan ipuh, bahaya mengancam pohon keluarga itu.
Saat kembali memperbarui ikatan perjanjian-Nya dengan Israel, Tuhan memerintahkan agar keluarga Israel menjauhkan diri dari berhala, ilah-ilah lain, karena hal itu ibarat akar beripuh/beracun dalam tubuh Israel. Ipuh adalah pohon yang getahnya beracun. Bila keluarga Israel mendua hati dari Tuhan, ibarat akarnya menyimpan ipuh. Hal ini akan meracuni pohon itu sendiri maupun orang lain. Bila mereka membuang segala sesuatu yang menjadi ipuh dalam hidup mereka, maka akan baik dan utuh keadaan mereka sebagai bangsa.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, peringatan ini juga berlaku bagi pohon keluarga kita. Seluruh bagian dari hidup pohon keluarga saling mempengaruhi. Oleh karenanya tidak boleh ada yang menyimpan sesuatu yang menjadi ipuh di hadapan Tuhan, agar kita sehat, tertata sebagaimana mestinya. Utuh. Buang segala ipuh dari keluarga kita, yaitu segala karakter serta laku hidup yang tidak berkenan bagi Tuhan, niscaya akan baik keadaan pohon keluarga kita. (rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa (Pemerintah Daerah);
- Aletea (pelayanan di Panti Jompo)