Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Sabtu, 18 Juli 2015
Bacaan: Yeremia 29:1-9
Nats: Ayat 7
Membangun Dalam Keadaan Baru
Inilah keadaan baru bagi Israel, pembuangan di Babel. Keadaan itu menyesakkan hati dan menggelisahkan pikiran umat manusia. Mereka tidak mau berbuat apa-apa, sebab mereka beranggapan bahwa Babel bukanlah tanah perjanjian, bukan tanah Israel. Tetapi Yeremia berpikir lain. Ia mendesak Israel berpartisipasi dalam proses pembangunan Babel, dengan dasar pemikiran bahwa: “Sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu” (ayt.7).
Indonesia bukanlah tempat pembuangan bagi orang-orang Kristen. Allah datang menjumpai kita di Indonesia. Di sinilah kita menjadi percaya dan dibaptis. Di sinilah konteks bertumbuh dan berkembang. Kekristenan kita tidak dapat dilepaskan dari bagaimana Indonesia membantu kita menjawab panggilan dan pengutusan Allah. Kita harus mengakui, bahwa Allah menempatkan kita “untuk mengusahakan dan memelihara” kesejahteraan Indonesia bersama sesama anak bangsa. Kita tidak dipanggil untuk menghakimi, tetapi untuk melayankan damai sejahtera Allah demi keselamatan bangsa. Sebab kesejahteraan bangsa Indonesia adalah kesejahteraan kita juga.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, Allah menghadirkan kita sebagai generasi Kristen di Indonesia untuk selalu rajin dan setia berbuat baik. Sebab itu, partisipasi Kristen dalam proses pembangunan negeri ini tidak bertujuan politis, melainkan lebih bernuansa missioner. Kita tidak dalam rangka membangun kekuatan politik baru di negeri (tanah) ini. Tuhan menyuruh kita bekerja bersama sesama sewarga untuk membangun Indonesia yang damai dan sejahtera. Di sini dibutuhkan sikap saling menghormati agar kerukunan anak bangsa bisa terwujud. (arg)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.