Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Sabtu, 1 Agustus 2015
Bacaan: Kejadian 6:9–22
Nats: Ayat 17, 18
Membangun Pondasi
Membentuk sebuah keluarga memang impian setiap insan. Sebelum sampai di sana, dibutuhkan pondasi yang kuat untuk membangunnya. Seperti apa pondasinya, akan menentukan kokoh tidaknya bangunan di atasnya.
Belajar pada perjuangan Nuh yang berhasil membawa isteri dan anak-anaknya luput dari Sodom dan Gomora, berarti kita juga harus mengerti bahwa pertama-tama karena ia hidup dalam kebenaran, “Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela …” (ay 9a). Artinya, Nuh tetap berjuang untuk tidak mengikuti arus dunia dengan berpegang teguh pada firman, padahal jelas ia dan keluarganya hidup di tengah-tengah dunia yang rusak dan penuh kekerasan. Kedua, hidup bergaul dengan Allah (ay 9b). Dua hal tersebut bagai pondasi hidup. Tinggi rendahnya suatu gedung saja ditentukan oleh pondasi, dan megah atau tidaknya sebuah bangunan juga ditentukan oleh pondasinya. Begitu juga dengan keluarga, harus memiliki pondasi yang kuat untuk dapat bertahan walau di tengah badai sekalipun.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita tahu seperti apa keadaan dunia sekarang ini, pembunuhan di mana-mana, tingkat perceraian dan perselingkuhan sangat tinggi, belum lagi pergaulan bebas dan pemakaian obat terlarang. Oleh karena itu, hidupi keluarga kita dengan firman Tuhan sebab itulah pondasi hidup kita dan miliki keintiman dengan Bapa di surga. Dengan siapa kita bergaul akan menentukan masa depan kita. (ros)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca
- Keluarga-keluarga Kristen
- Bangsa dan Negara
- Pelayanan RHK Aletea.