Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Rabu, 20 Agustus 2014
Bacaan: Galatia 5:10-15
Nats: Ayat 13
Kasih, Wujud Jiwa Merdeka
Secara rohani, melalui kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus telah memerdekakan kita dari belengu dosa. Namun dalam hidup kita masih banyak yang mencoba menanamkan belenggu-belenggu baru. Seperti halnya aturan-aturan manusia dan perpecahan.
Agaknya terjadi perpecahan sengit di jemaat Galatia, antara kelompok legalisme dan yang menolaknya. Waktu itu masalah sunat bisa menjadi menjadi sumber perpecahan jemaat. Paulus menegaskan agar berbicara dengan mengedepankan kasih. Sebab kalau berpolemik tanpa kasih, hanya berujung pada sikap saling meniadakan; menggigit, menelan dan membinasakan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, bermula dari rumah tangga keluarga kita, jangan lengah dan tetap waspada. Kenapa? Karena potensi belenggu, perpecahan dan berbuat dosa, selalu diharapkan si iblis untuk mencobai iman kita. Dia berjalan keliling mencari mangsa untuk ditelan dan dibinasakannya. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa berjaga dan berdoa, dan melakukan firman-Nya di setiap kesempatan. Mari, sekalipun kita telah dimerdekakan oleh Kristus, kita harus terus menjaga iman dan perilaku kita; tidak boleh menyalahgunakannya sebagai kesempatan untuk berbuat dosa. Tetapi sebaliknya, hendaklah kita saling melayani dalam kasih. Mari berlaku kasih sebagai wujud jiwa merdeka. (rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- RHK Aletea