Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Jumat, 20 Maret 2015
Bacaan: 1 Samuel 7 : 2-14
Nats: Ayat 8
Peran Pendoa Syafaat
Allah kita, Allah yang kreatif, selalu punya cara untuk menolong anak-anak-Nya. Kali ini Allah melibatkan seorang pendoa syafaat sebagai media komunikasi-Nya. Tertulis jelas dalam Alkitab, ketika Samuel berseru memohon kepada TUHAN untuk keselamatan orang Israel, Ia pun menjawabnya (1 Sam. 17:9).
Bangsa Israel sedang mengalami goncangan akibat kalah perang, dan Samuel memberitahu kesalahan mereka yang telah mendukakan hati TUHAN, yakni menyembah allah asing. Perjuangan hidup yang kita hadapi pun layaknya hidup di dalam peperangan, bukan melawan darah dan daging tetapi melawan roh-roh jahat dan penghulu-penghulu di udara. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki seorang pendoa syafaat dalam hidup keluarga kita, atau di manapun kita berada. Berdoa syafaat adalah wujud kepedulian kepada sesama, menjadi alat Tuhan untuk menolong. Setiap kita dipanggil memiliki jiwa penolong yang demikian, meninggalkan ego demi kasih.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, menjadi seorang pendoa syafaat merupakan panggilan Tuhan. Dibutuhkan kerelaan hati untuk menerima panggilan Tuhan, dan diperlukan kepekaan akan roh untuk dapat mengetahui suara hati Tuhan. Panggilan kita adalah menjadi pendoa, menjadi alat Tuhan untuk menolong keluarga maupun sesama. Mari kita dengan segenap hati melakukan pekerjaan Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya. Mari kita hidupkan sikap peduli pada kehidupan, mari tebarkan kasih menjadi alat Tuhan menolong sesama. (ros)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.