Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Rabu, 22 April 2015
Bacaan: 1 Timotius 2:1–7
Nats: Ayat 1
Pendoa Syafaat
Yesus adalah Pribadi yang taat berkomunikasi dengan Bapa-Nya melalui doa. Mari bandingkan dengan apa yang terjadi belakangan ini dalam rumah Tuhan, sangatlah disayangkan, karena tidak sedikit anak-anak Tuhan yang menjadikan kegiatan doa sebagai rutinitas belaka.
Dalam kekristenan ibadah kita bukanlah ritual tetapi lebih mengutamakan sebuah hubungan interpersonal dengan Allah dan persekutuan dibanding dengan kegiatan-kegiatan rutin ibadah. Begitu juga keluarga kita, perlu ditanamkan akan pentingnya membina hubungan yang intim dengan Bapa melalui doa. Dan seperti ajaran Timotius, kita bukan hanya berdoa dengan orientasi diri. Sebaliknya harus meluas sasaran doa kita. Karena sesungguhnya dengan semua baik dan sejahtera maka sejatinya hidup kita pun akan baik dan sejahtera.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, untuk menjadi keluarga yang bersyafaat tentu saja perlu adanya pengorbanan untuk bersedia berpikir dan berdoa bagi kebaikan pihak lain. Untuk itu pertama-tama diperlukan kesehatian untuk mengasihi dalam keluarga dan berbagi kasih bagi sesama. Di sinilah kita akan belajar mengesampingkan kepentingan diri dan memperhatikan orang lain. Janganlah keluarga kita terjatuh pada penguasaan teori kasih dan syafaat tapi gagap di dalam praktiknya. Ingatkah kita bahwa sampai di kayu salib pun Yesus tetap menjadi Pribadi yang bersyafaat? Sanggupkah kita sekalipun keadaan kita tak mudah, disakiti tetapi tetap bersyafaat bagi orang lain? (ros)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.