Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Sabtu, 23 Mei 2015
Bacaan: Yudas 1:17-20
Nats: Ayat 20
Berdoa Dalam Roh
Katanya doa adalah napas hidup orang percaya. Betul sekali! Tetapi, doa yang bagaimana? Apakah doa yang berisi daftar keinginan dan kebutuhan? Mari renungkan kembali apa isi doa kita. Meminta jodoh yang baik, pekerjaan yang layak, kesehatan dan bahkan kepintaran? Apakah doa yang kita tulis dalam status Facebook atau Tweeter juga merupakan napas hidup orang percaya? Atau justru tak lebih sekedar pencitraan semata? Sesungguhnya, berdoa adalah memusatkan roh kita kepada Roh-Nya. Dalam doa, kita mencari kehendak Allah, bukan meminta kehendak kita. Dalam doa, kita bertanya tentang “apa yang harus aku lakukan hari ini” bukan “apa yang harus Allah lakukan untukku hari ini.” Berdoa dalam Roh-Nya adalah membiarkan Roh-Nya menguasai hati dan hidup kita. Dalam doa, keakuan kita hilang lenyap. Yang utama hanyalah Allah. Jika dalam doa kita masih mengedepankan hasrat dan keinginan kita, maka sesungguhnya kita belum berdoa. Keluarga yang dikasihi Tuhan, marilah kita mengubah cara pandang tentang doa. Ketimbang mengucapkan daftar permohonan, bukankah lebih baik kita meminta agar Roh-Nya saja yang menguasai hati kita. Sehingga kita dijauhkan dari rupa-rupa keinginan dunia. Jika kita berdoa di dalam Roh-Nya yang kudus, maka hidup yang kita pancarkan pun adalah hidup yang kudus. Sungguh, berdoa di dalam Roh-Nya adalah napas hidup orang percaya. (nis)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.