Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Sabtu, 26 September 2015
Ulangan 15:12-18
Nats: Ayat 13, 14
Memerdekakan Yang Terbelenggu
Hidup terjajah pasti susah. Tak punya kebebasan. Kehilangan jati diri. Bahkan tak punya hak untuk membuat pilihan. Itulah sebabnya, semua orang enggan terjajah. Semua orang ingin merdeka. Bebas dari belenggu apapun. Hidup merdeka adalah kebutuhan setiap orang.
Alkitab bahkan mengaturnya dengan jelas. Bahwa setiap budak harus dibebaskan setelah ia bekerja enam tahun lamanya. Budak yang dibebaskan haruslah diberi pesangon yang cukup. Agar hidupnya tidak terlunta-lunta. Pembebasan seorang budak merupakan bentuk penghargaan terhadap hidup, seperti memanusiakannya kembali. Bahwa, hakikat kehidupan adalah bebas merdeka, tanpa ikatan yang membelenggu.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, pelayanan kasih hendaklah berwujud pelayanan yang membebaskan. Bukan malah membelenggu. Setiap orang yang disentuh melalui pelayanan kita haruslah merasakan sebuah kemerdekaan. Lepas dari segala macam ikatan. Sebab, tidak jarang uluran kasih malah berubah menjadi jeratan. Dimana orang justru merasa terjebak oleh ikatan tak kasat mata bernama kasih. Sebuah pelayanan tidak seharusnya menuntut balasan. Sebab, pelayanan bukanlah tindakan timbal balik. Pelayanan adalah tindakan satu arah. Kita yang melayani hanyalah memberi. Tanpa imbalan menerima. Dengan demikian mereka yang menerima pelayanan kita tak punya kewajiban untuk membalasnya. Karena tindakan pelayanan bukan membelenggu. Ia justru 2melepaskan dan membebaskan. Jiwa pelayanan yang demikianlah yang harus kita tanamkan dalam keluarga kita. Mari, bersiaplah. (nis)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.