Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Jumat, 28 Agustus 2015
Bacaan: Kisah Para Rasul 7:54-8:1
Nats: Ayat 58
Berjuang Sampai Mati
Setia sampai mati adalah semboyan hidup dari mereka yang memiliki prinsip iman yang tangguh. Perhatikan hidup para rasul, mereka begitu rela berkorban dan memiliki daya juang tinggi untuk menegakkan kebenaran sekalipun bertaruh nyawa. Ditusuk dengan pedang, digantung di atas pohon Zaitun, dimasukkan dalam kuali berisi minyak mendidih, dipancung kepala, digantung dan diikat pada kayu salin, dilemparkan dari puncak bangunan, ataupun dilempari batu.
Sekitar tahun 37, diaken Stefanus sang pelayan meja mengalami penganiayaan, dilempari batu hingga meninggal. Anggota Mahkamah Agama sangat marah mengingat isi pembelaan diri Stefanus menyinggung keadaan diri mereka yang sesungguhnya. Bahwa orang-orang Yahudi telah menerima hukum Taurat namun hidup mereka tidak mencerminkan diri sebagai orang yang tahu akan hukum Taurat. Martir pertama ini begitu berani bersaksi bahkan menyatakan apa yang benar. Kepasrahan diri kepada Allahpun menunjukkan kerendahan hatinya sebagai seorang pemberita firman yang handal. Itu tercermin dari kata-kata terakhirnya sebelum meninggal: “Ya Tuhan Yesus terimalah rohku dan jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka.”
Keluarga yang dikasihi Tuhan, harga dari kesetiaan, ketaatan, dan perjuangan yang tak kenal lelah menghasilkan kemenangan. Stefanus telah mengalaminya. Bagaimana dengan kita? Apakah tantangan kehidupan membuat kita berencana mundur dari panggilan kita sebagai orang percaya atau sebaliknya semakin membuat kita kuat sampai akhir hayat? (argt)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca
- Keluarga-keluarga Kristen
- Bangsa dan Negara
- Pelayanan RHK Aletea.