Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Rabu, 28 Oktober 2015
Bacaan: Matius 25 : 34-40
Nats: Ayat 35
Tumpangan bagi Orang Asing
Biasanya kalau kedatangan orang yang tidak dikenal, alias orang yang masih asing, sikap yang biasanya ditunjukkan adalah menjaga jarak, curiga, dsb. Memang wajar saja sikap seperti itu berhubung maraknya kejahatan orang yang berpura-pura bertamu ternyata melakukan kejahatan. Namun “orang asing” dalam konteks Alkitab lebih menunjuk kepada orang yang berbeda suku-bangsa dan agama. Sehingga bagi orang Yahudi, orang non Yahudi adalah Orang Asing.
Orang Yahudi biasanya menjaga jarak dengan Orang Asing, tidak sembarangan menyapa mereka, apalagi sampai menerima mereka dalam rumah. Bukan karena takut tindak kejahatan, tetapi takut tercemar, takut menjadi najis karena kehadiran Orang Asing yang dianggap kafir. Orang Samaria sendiri yang masih keturunan Israel dianggap Orang Asing, orang kafir, yang tidak boleh mendapat tumpangan. Oleh karena itu, ketika Yesus menyebut Orang Asing dalam pengajaranNya ini sesungguhnya mau menyoroti sikap orang Yahudi tersebut.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, Tuhan Yesus mau mengajarkan setiap pengikutNya bahwa Orang Asing pun harus mendapat tempat dalam kehidupan kita. Tumpangan bisa secara harafiah sebagai rumah tempat berteduh, tetapi juga sebagai keterbukaan diri menerima mereka dalam pergaulan, menghadirkan mereka dalam kasih kita. Karena sesungguhnya, apa yang kita lakukan terhadap mereka, kita telah melakukannya untuk Tuhan. Kasih penerimaan pada orang lain, adalah perwujudan kasih kita kepada Tuhan. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.