Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Minggu, 30 Agustus 2015
Bacaan: Yohanes 21: 1-14
Nats: Ayat 6
Keberserahan dalam Perjuangan
Sepandai-pandainya tupai melompat, tetap terjatuh juga. Pepatah ini menggambarkan bahwa sekuat-kuatnya kita tetap saja ada sisi kelemahan dan kekuarangan kita. Oleh karenanya kita tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita. Sebagai orang beriman, pada akhirnya kita harus mengakui sisi kelemahan itu, dan memandang pada kuasa Tuhan yang tak terbatas itu, maka kuasaNya yang menolong kita.
Para murid yang adalah nelayan yang handal, ternyata dalam semalaman mereka menjala ikan tidak berhasil menangkap apa-apa. Semalaman mereka berjuang untuk mendapatkan ikan, namun menjelang siang mereka tidak menghasilkan apa-apa. Apakah mereka telah gagal? Ya, mereka nyaris gagal memperoleh apa-apa. Namun perjuangan belum berakhir, mereka tetap berharap bisa menangkap ikan karena jika tidak, mereka tidak bisa makan hari itu. Dalam situasi itu Tuhan hadir “tebarkanlah jalamu….”. dilihat dari segi ilmu menangkap ikan, maka perintah Tuhan ini menjadi sesuatu yang mustahil. Namun karena mereka masih berharap mendapat ikan, mereka lalu berserah pada kuasa Tuhan, lalu menebarkan jala itu dan menangkap banyak ikan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, berserah berarti menyadari ketidakberdayaan lalu mengalihkan pengharapan itu pada kuasa Tuhan. Oleh karena itu, saat segala upaya kita sudah lakukan, mengerahkan seluruh kemampuan namun tidak berhasil, jangan berputus asa. Masih ada satu yang dapat kita lakukan, yaitu tetap berserah kepada Tuhan. (hyl)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca
- Keluarga-keluarga Kristen
- Bangsa dan Negara
- Pelayanan RHK Aletea.