Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Kamis, 30 Juli 2015
Bacaan: Amsal 28:27
Nats: Ayat 27
Ilmu Memberi
Rumus ekonomi: “semakin banyak memberi semakin banyak merugi”. Ilmu pancing berpedoman: semakin banyak memberi semakin banyak pula menerima. Masing-masing orang memiliki konsep dan motivasi yang berbeda dalam memberi. Ada yang memberi sekedarnya saja supaya tak merasa terlalu banyak kehilangan. Ada pula yang tak segan-segan menghamburkan pemberian dengan harapan mendulang lebih banyak keuntungan. Termasuk yang manakah kita?
Amsal tidak memakai satu pun dari kedua ilmu di atas. Ia hanya mengatakan dengan singkat: Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan. Itu berarti, mereka yang memberi tidak akan merugi tetapi juga tidak akan menjadi berlebih. Sebanyak apapun yang kita berikan pada sesama, khususnya yang miskin, tidak akan membuat kita menjadi semiskin mereka. Tetapi, juga tidak akan membuat harta kita semakin berlimpah. Ilmu memberi ala Amsal ini yang harus dipegang teguh sehingga motivasi kita memberi bukanlah supaya tidak rugi juga bukan supaya tambah kaya. Melainkan, memberi karena ingin memberi.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, sebuah pemberian akan menjadi sia-sia jika motivasinya tidaklah tulus. Pemberian yang tulus adalah pemberian yang didasari pada keinginan untuk berbagi. Ketika memberi berarti kita sedang berbagi berkat, sukacita dan berbagi hidup. Tak perlu takut kekurangan. Tak perlu juga berharap agar berkelimpahan. Berbagilah dengan sesama, sebagaimana Tuhan telah berbagi di sepanjang kehadiran-Nya di dunia. (nis)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.