Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Jumat, 3 April 2015
Bacaan: Yohanes 8:1-9
Nats: Ayat 9
Membebaskan
Secara umum, ada kecenderungan orang untuk lebih mudah menghakimi kesalahan orang lain daripada kejahatannya sendiri. Itu pula yang dilakukan ahli Taurat dan orang Farisi kepada perempuan, yang kedapatan berzinah. Mereka butuh pendapat hukum (legal opinion) dari Tuhan Yesus menurut petunjuk Musa dalam hukum Taurat.
Mengapa mereka tidak membawa persoalan ini ke Sanhedrin? Rupanya ada agenda tersembunyi (hidden agenda) guna menjatuhkan Tuhan Yesus. Ada akal bulus dan kejahatan telah menguasai hati dan pikirannya. Tuhan Yesus tahu kebusukan hati mereka dan mereka kaget dengan jawaban Yesus, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu ke perempuan itu.” Sikap sombong mereka itu bagai sayap burung rajawali yang patah terkulai. Mereka pergi dan Yesus membebaskan perempuan yang berdosa itu, dengan perintah: jangan berbuat dosa lagi.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, manusia dikandung dalam dosa, maka setiap manusia pasti mempunyai black history (sejarah hitam). Maka tidak benar kalau kita meminta Tuhan untuk menghukum orang yang berdosa. Mari keluarga kita belajar mendorong orang yang demikian agar kembali kepada Tuhan untuk menerima anugerah pengampunan dan terbebas, selanjutnya hidup dalam kehendak-Nya. Bukankah kita telah memperoleh penerimaan dan pengampunan itu dari Kristus?(arg)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea