Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Kamis, 4 September 2014
Bacaan: 1 Samuel 16:1-13
Nats: Ayat 7b
Apa Adanya
Coba diperhatikan, ternyata betapa sering kita dituntut dan atau menuntut orang lain harus begini atau begitu. Terlebih kepada sosok pemimpin, terlampau banyak prasyarat yang kita tuntutkan. Agaknya sulit menerima orang lain apa adanya dia.
Allah begitu luar biasa menghargai Daud apa adanya dia. Sebagai anak bungsu, tentu ia jauh lebih muda, belum dewasa. Terlebih untuk menjadi raja. Tetapi Allah yang menentukan, Ia lebih melihat hati. Secara fisik, yang lebih muda tidak masuk hitungan, tetapi Ia melihat apa adanya Daud, menghargai potensi hati yang tidak terlihat manusia, Ia tidak membanding-bandingkan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, merdeka itu bila kita bebas dari tekanan dan tuntutan ini itu yang dituntutkan orang lain. Dalam keluarga, mari saling menghargai apa adanya kita. Tuntutan yang berlebihan justru akan membelenggu kemerdekaan untuk kreatif dalam berkarya. Orang tua sering terjatuh dalam hal ini, membentuk anaknya seturut dengan maunya, seolah mereka adalah botol kosong yang bisa diisi semaunya, padalah dalam diri anak-anak sudah ada potensi. Mari membebaskan secara positif bagi seluruh anggota keluarga, menghargai apa adanya kita. (rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- RHK Aletea