Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Sabtu, 5 September 2015
Bacaan: Lukas 10:38-42
Nats: Ayat 41, 42
Melayani adalah Pilihan
Maria dipuji karena duduk di kaki Yesus, menyimak perkataan-Nya. Kesibukan Marta di dapur dipahami sebagai bentuk ketidaktaatan, makanya disindir oleh Maria. Benarkah begitu? Bukankah sikap keduanya sama-sama hormat kepada-Nya, masing-masing dengan caranya? Lalu, mengapa seolah-olah Yesus tidak setuju dengan apa yang dilakukan Marta? Padahal Marta sudah bersusah-payah menyiapkan hidangan bersama?
Krisis dimulai saat Marta merasa tidak nyaman melihat Maria bergeming di kaki Yesus. Ia lalu menggugat dengan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri?” Respon Yesus ternyata sungguh di luar dugaan. Alih-alih menyuruh Maria membantu, Ia malah memuji apa yang dilakukan Maria. Di sini Yesus tidak sedang mempertentangkan antara mendengarkan firman-Nya dan sibuk melayani-Nya. Masing-masing orang berhak memilih bagian mana yang ingin dilakukan. Tidak ada yang paling benar di antara keduanya. Menjadi keliru ketika yang satu menggugat pilihan yang lain. Jika melayani adalah pilihan Marta, maka sebaiknya ia melakukannya dengan sukacita
Keluarga yang dikasihi Tuhan, seringkali kita melakukan apa yang dilakukan Marta, melakukan sebuah pelayanan tetapi melakukannya dengan separuh jiwa. Sehingga, jika ada orang yang tidak peduli dengan kesibukan pelayanan kita, kita pun marah dan menggugat. Pelayanan adalah sebuah pilihan. Setiap orang yang sudah memilih sebaiknya melayani dengan sukacita tanpa perlu melihat dan menilai pilihan orang lain. (nis)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.