Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Jumat, 7 Agustus 2015
Bacaan: Markus 1:14-20
Nats: Ayat 17
Sikap Juang Pelayan Tuhan
Yesus memanggil murid pertama dari kalangan nelayan, justru karena karakternya sebagai nelayan, yang tidak perlu melihat ikan ketika “mencari” ikan. Ikan berada di bawah air, jauh dari jangkauan pandangan, bergerak. Karena itu nelayan juga siap berpindah tempat. Hari ini mungkin mereka beruntung besar, mungkin besok nihil. Tapi mereka tidak pernah berhenti.
Hidup yang keras dihadapi dengan kesederhanaan, keuletan, penuh kesabaran, tidak takabur ketika untung besar, tidak menggerutu tatkala tidak mendapat apa-apa. Ini modal dasar untuk menjadi “penjala” manusia, yang mestinya menjadi karakter seorang pelayan Tuhan. Sebab manusia berubah-ubah, hari ini sambutannya baik, besok mungkin penolakan. Seorang pelayan Tuhan dipanggil untuk bersikap sederhana, mensyukuri berkat dan bila perlu, bercanda dengan tantangan, berjuang dan tidak lari dari persoalan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, dewasa ini orang mengukur segala sesuatu dari sisi materi. Mengukur suksesnya persekutuan dari besarnya jumlah yang hadir, tapi mengabaikan saudara sepersekutuan. Sebagian pelayan terpukau dengan predikat sebagai hamba Allah tapi gaya sehari-harinya bak selebriti. Mereka menolak gaji tapi membawa pulang semua persembahan. Hal yang demikian sesungguhnya telah hilang karakteristik nelayan. Hanya dengan belajar dari daya juang dan keuletan nelayan, kita dapat membuat banyak orang berjumpa dan menikmati kasih karunia Kristus. Tidak hanya dalam ruang ibadah tapi juga dalam masyarakat. (argt)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca
- Keluarga-keluarga Kristen
- Bangsa dan Negara
- Pelayanan RHK Aletea.