Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Sabtu, 8 Agustus 2015
Bacaan: Kejadian 8:1-22
Nats: Ayat 11
Berjuang Dalam Proses
Sekalipun keluarga Nuh adalah pilihan Allah, namun mengalami 40 hari kedahsyatan murka Allah dan menjalani 150 hari terapung di atas bah itu, bagi kita sangat mungkin keluarga ini pun mengalami ketakjuban sekaligus kengerian yang dahsyat pula. Namun, bersama Allah, kengerian macam apa yang tidak berasa tenang?
Setelah Allah mengingat mereka, kejadian-kejadian berikutnya adalah segala yang bernada positif, menandakan kehidupan: angin menghembus; hujan berhenti; bahtera kandas di pegunungan Ararat; air makin berkurang; tampak puncak-puncak gunung; helai daun zaitun segar pada paruh merpati; merpati berikutnya yang dilepaskan dan tidak kembali lagi; bumi telah kering. Mencekam. Butuh kesehatian untuk saling mendukung dalam menuntaskan arah kesetiaan keluarga ini kepada Allah, berjuang bersama untuk menyelenggarakan kehidupan dalam ‘dunia kecil’ bahtera itu. Maka dibutuhkan kesabaran untuk mengakhiri perjuangan itu dengan baik. Hari-hari mereka serasa lebih panjang dan berat, namun arah positif dan tanda-tanda harapan kehidupan itu menjadi suntikan semangat bagi mereka.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, dalam perjuangan bersama, hal yang paling rawan adalah menjaga kekompakan, kesehatian dan kesabaran. Sering kita tidak sabar dengan waktu yang berproses. Seperti keluarga Nuh, biarlah kita tetap yakin bersama Tuhan, hari-hari ke depan penuh tanda-tanda positif dan harapan kehidupan. Mari tetap sehati dan sabar dalam proses, terus bergerak dalam waktu Tuhan. (rs)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca
- Keluarga-keluarga Kristen
- Bangsa dan Negara
- Pelayanan RHK Aletea.