Dari Renungan
Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
---|---|---|---|---|---|
Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak |
Senin, 8 Juni 2015
Bacaan: Yakobus 3:1–10
Nats: Ayat 2,3
Belajar Mengajar
Seolah menjadi sebuah ironi tatkala Yakobus mengkaitkan tugas seorang pendidik dengan sikap mengendalikan lidah. Barangkali karena seorang guru mentransfer didikannya lebih dengan menggunakan lidahnya. Juga karena guru harus bisa menjadi teladan dalam masyarakat dan keluarga.
Dalam perikop ini, guru yang dimaksud bukan dalam konteks sekolah umum, tetapi rabi dalam masyarakat Yahudi yang bertugas untuk mengajar memahami kehendak Allah dan mendisiplin orang yang belum dewasa. Dengan demikian tentu saja panggilan ini erat kaitannya dengan ajaran agama dan moral. Oleh karenanya hal ini erat dengan peran lidah dan perilaku sang guru sendiri. Peran ini menarik karena secara tersirat berfungsi ganda, ia harus terlebih dahulu mendidik, mengasah dan mengendalikan dirinya sendiri; kemudian mengajar orang lain. Ajarannya juga harus tajam ke dalam (diri sendiri), bukan hanya tajam ke luar (orang lain).
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita sebagai ayah-bunda dalam keluarga memang dituntut untuk mempunyai multi peran yang yang salah satunya tanggung jawab menjadi guru, pendidik yang menuntun kehidupan kerohanian setiap anggota keluarga. Tentu saja panggilan ini berfungsi ganda seperti pedang bermata dua bagi kita, karena kita pun diajak untuk juga belajar selain mengajar. Di dalam keluarga setiap unsur harus mau belajar, harus mau dibentuk oleh kehendak Tuhan sumber pengajaran kita. (mtm)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.